LEAK

LEAK

By:  Citra Rahayu Bening  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.9
42 ratings
65Chapters
15.3Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Synopsis

Ghost

Ilmu leak adalah ilmu olah rohani (semedi) untuk menyatukan diri pada Sang Hyang Widi Wasa ( Tuhan Maha Esa). Ilmu tersebut disimpangkan oleh sebagian pengikutnya jadi ilmu hitam. Dalam ritual keabadian ilmu tersebut selalu mengharuskan pengikutnya mengambil darah suci dari janin yang masih dalam kandungan. Tersebutlah Dadong Canangsari menurunkan ilmu leak ke Bu Lana, keponakannya. Bu Lana serakah, menginginkan keabadian kecantikan demi memenuhi hasrat birahinya. Ia kemudian nekat mengorbankan janin hasil perselingkuhannya. Bu Lana ditemukan sekarat di tengah kobaran api yang dihasilkan oleh kilatan ilmu leak yang tak terima perilaku pengikutnya. Pak Lana dan Sarti (istri kedua) hidup bahagia. Semua anggota keluarga Bu Lana garis wanita, sepakat memutus mata rantai ilmu leak dengan cara upacara pembersihan diri demi kehidupan lebih tenang dan tentram.

View More

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Nuri Ahmad
Suka banget baca novel ini. Wawasan sang author top banget dah
2022-11-26 03:45:30
0
user avatar
Zhu Phi
Serem thor Mampir Thor ke Rumah Kosong di Dusun Angker Terima kasih
2022-06-11 07:14:19
1
user avatar
Erri Manies
ceritanya bagus banget dan menambah pengetahuan klo di filmkan pasti bagus sekali
2022-06-07 23:10:07
0
user avatar
Aulia Lia
Cerita ini jika difilmkan pasti bagus bgt
2022-02-18 19:53:29
0
user avatar
Cinta Neni
selalu the best kk
2021-12-27 11:33:08
0
user avatar
Citra Rahayu Bening
Semoga berkenan di hati para pembaca
2021-11-21 18:31:46
0
user avatar
Denny Lumban Gaol
Mantap Thor...
2021-07-09 16:30:41
2
user avatar
Harys Rocker
Semangaaattttt yaaaaa
2021-06-16 07:36:05
1
user avatar
Rafika Aulia
Semangat, Kak 😍😍
2021-06-08 10:20:30
1
user avatar
F. R. Billian
Wah, baca malem gabisa tidur ini...
2021-06-08 10:15:40
1
user avatar
Dothe
Wooowwww keren
2021-06-08 09:13:53
1
user avatar
Citra Rahayu Bening
Semangat untuk diriku sendiri. Aamiin
2021-06-08 05:07:32
0
user avatar
Faiqa Eiliyah
Wah ini berbau-bau horor, pecinta horor pasti mampir neh.
2021-06-01 15:12:10
2
user avatar
Citra Rahayu Bening
Semangat untuk berkarya ya
2021-06-01 13:58:33
2
user avatar
Sastra Stone
Aduh aduuh.. bacanya harus siang-siang nih.. jangan malem, biar g merinding disko. Semangat Thor
2021-05-31 18:18:52
1
  • 1
  • 2
  • 3
65 Chapters

JANINKU RAIB

Malam ini lebih dingin dari kemarin. Aroma dupa semerbak tajam menyelimuti kompleks indekos. Embusan angin mendesir mengiringi penampakan bayangan hitam yang bertengger di atas genting, tepat di atas kamar pasangan pengantin baru. Malam Kajeng Kliwon ini bertepatan dengan munculnya bulan purnama. Suara mendesis keluar lirih dari gigi-gigi runcing Si Bayangan Hitam, menembus genting, menyusup ke perut pemilik janin.Seringai kepuasan mengiringi kepergian bayangan hitam. "Mas, bayiku mana? Bayiku hilang. Perutku kempis, Mas." Tangisan histeris Sarti memecah kesunyian malam. Jam menunjukkan pukul dua belas malam lebih. Segenap penghuni kompleks indekos berduyun-duyun mendatangi kamar kos Sarti dan suaminya. "Ya Tuhan, kok, bisa hilang, Dek?" Jamal dengan ekspresi tak percaya, sembari mengelus perut sang istri. "Jamal ... Sarti, ada apa?" teriak Lek Dirman sambil mengetuk pint
Read more

MANGSA BARU

Keesokan harinya, Sarti sudah siap ditemani Jamal pergi ke Puskesmas. Pak Wayan Lana, tetangga depan sekaligus pemilik kompleks kos sudah berjanji mau mengantar mereka. Jamal dan Sarti sedang menunggu kedatangan Pak Wayan Lana. "Selamat Pagi." Dadong Canangsari datang menghampiri mereka. "Selamat Pagi, Dong," sahut Sarti. "Mau kemana, Gek? *nu semengan sube jegeg sajan," ucap Dadong sambil melirik perut Sarti yang sudah kempis. "Kami mau ke Puskesmas, periksa, Dong," jawab Jamal lalu Sarti mengangguk. "Siapa yang sakit?" Dadong pura-pura tak tahu soal tragedi semalam.  "Saya, Dong. Bayi saya hilang semalam." Sarti menjelaskan sambil menunduk, tak terasa buliran-buliran bening menetes di kedua pipinya. Rasa kehilangan itu kembali muncul, menekan batinnya. Jamal meraih bahu Sarti lalu merengkuhnya dalam dekapan. Sesekali tangan Jamal mengelus
Read more

RUMAH SANUR

Jalan beraspal yang basah, sehabis diguyur hujan. Hanya ada satu dua orang berkendara. Jalan ini selalu lengang selepas sunrise dan akan mulai ramai lagi menjelang sunset tiba. Di sisi kanan menjelang pertigaan arah menuju Pantai Matahari Terbit terdapat sebuah rumah berornamen Bali. Berhalaman luas yang asri, jepun jepang berjejer rapi mengelilingi pagar rumah. Terlihat pasutri memasuki halaman rumah. "Om Swastyastu ... Bapa ... Meme." Komang Wiratama berteriak memberi salam. "Rumah sepi, Bli." Ni Luh Dewi mengedarkan pandangan ke segenap halaman. "Coba, Bli Mang telepon Bapa!" pinta Ni Luh Dewi pada sang suami. Komang Wiratama mengeluarkan ponsel dari saku celana. Sesaat mencoba menghubungi ke nomor bapanya. Beberapa kali melakukan panggilan, tidak ada nada sambung. "Gek, nomor Bapa tidak aktif." "Bli, bagaimana kalau kita susul Meme ke pasar? Mungkin masih di warung." "Mai, na'e," sahut Komang Wiratama sambil menghidupkan mesin motor. **** Mereka menyelusuri jalan
Read more

JEBAKAN MAUT

Komang Wiratama dan Ni Luh Dewi hanya semalam menginap di rumah Sanur. Keesokan harinya, mereka sudah balik ke kontrakan di Nusa Dua. Setelah menempuh perjalanan satu jam, mereka sampai di Nusa Dua. Ni Luh Dewi masuk kerja sore hari, sedangkan Komang Wiratama sengaja tutup toko hari ini. Komang Wiratama adalah seorang seniman tato, dia mempunyai tempat tato di daerah Legian. Hari ini, Komang Wiratama ada booking service ke tempat pelanggan di Sidakarya. ***** Setelah ganti baju, kedua pasutri ini duduk santai di teras rumah. Mereka mlelihat hilir mudik orang di depan rumah. Komang tak bosan-bosannya mengelus perut sang istri. Tampak jelas raut kebahagiaan di wajahnya. Perut Ni Luh Dewi dielus-elus sesekali digelitik tangan jahil Komang yang membuat sang istri menggeliat kegelian. "Bli Mang, geli tahu!" Komang seakan tidak menghiraukan protes sang istri, terus saja menggelitik. Tiap Ni Luh Dewi menggeliat, dia terbahak. "Hoek ... hoek ... hoek ...." Ni Luh Dewi berl
Read more

PERTARUNGAN MALAM

Dalam perjalanan pulang, mereka akan menyempatkan diri mampir ke rumah seorang teman kerja Ni Luh Dewi.Kebetulan hari ini, sang teman lain sif dengan Ni Luh Dewi. Sang teman masuk sif pagi, biasanya pulang jam tiga sore. Di tengah perjalanan Ni Luh Dewi merajuk pada sang suami. "Bli Mang, simpang ke warung Bu Oki, ya ... ya?" "Dekat toko Nirmala, situ?" "Ya, Bli ... lapar nih." Akhirnya motor yang mereka kendarai belok kiri masuk gang menuju Warung Bu Oki.Komang Wiratama mencari tempat parkir yang teduh. Meskipun jam sudah menunjukkan pukul empat sore, panas masih terasa menyengat. Banyak pasang mata mengamati kedatangan dua sejoli ini. Maklum saja tampilan visual pasangan ini mirip artis. Komang Wiratama adalah pria maskulin, berpostur tubuh seratus delapan puluh lima sentimeter, ditopang bentuk tubuh proposional, ditunjang raut wajah mirip a
Read more

TERLUKA PARAH

Bayangan hitam memutar mencari celah untuk masuk ke pelataran rumah. Alunan Gayatri Mantram mengalun, menggema, merasuki setiap inci pelataran serta setiap sudut ruangan. Embusan napas serta setiap lafal mantra yang terucap dari kedua insan adalah angin suci berisi untaian kidung pemujaan pada Sang Hyang Pemilik Hidup.    Bayangan hitam menggeliat, mengejang tak mampu melewati pagar pembatas yang tercipta oleh alunan Gayatri Mantram. Semakin kuat, dia mencoba menerobos, semakin kuat pula jala alunan Gayatri Mantram mengempas, menghentakan.    Bayangan hitam melesat tinggi menggapai arah genting rumah. Dia tak mampu menerobos kekuatan suci Gayatri Mantram. Kekuatan mantra laksana jala raksasa yang mencengkeram erat, menutup seluruh pelataran serta rumah.    Akhirnya sang bayangan terempas keras, seluruh sendi-sendi kekuatan magisnya remuk. Dia menggeliat, menggelepar dan raib terbawa embusan angin, menyisak
Read more

SETIA SAMPAI AJAL

Serangan angin hanya melanda kamar mereka saja. Aneh bin ajaib. Sungguh kekuatan setan mampu membuat nyali ciut bagi orang-orang yang tak beriman.  "Alhamdulillah, Bu! Sudah reda anginnya. Ayo, buka mata!" Pria tersebut menepuk halus pipi istrinya yang masih diliputi perasaan khawatir. Wanita itu baru berani membuka mata, setelah tahu angin sudah menghilang, dia langsung sujud syukur sambil terisak-isak. Allah masih melindungi mereka. “Alhamdulillah! Terima kasih, Ya Allah! Pak kita selamat," ucapnya sambil menyeka buliran bening dari kedua sudut mata serta pipi. Mereka berpelukan, merasa lega, terlepas dari serangan angin setan.  Tetangga Indekos mendatangi kamar mereka. Suara angin ribut serta suara hentakan pintu kamar yang diterjang oleh angin, mendatangkan rasa penasaran mereka. Di antara orang-orang yang berkerumun, terdapat pasangan yang baru saja kehilangan janin secara gaib dua minggu lalu. 
Read more

MUSNAH DITELAN BUMI

Kobaran api yang membumbung tinggi dan suara petir yang menggelegar, menarik perhatian warga sekitar, termasuk penghuni kompleks indekos. Warga berhamburan ke tempat kejadian, begitu sampai di tempat bekas kebakaran, mereka hanya mampu tertegun.  Kediaman Dadong Canangsari hanya menyisakan puing-puing berserakan beserta bara api. Warga bergotong royong memadamkannya. Anehnya, bara api hanya membumi hanguskan bangunan rumah saja, tak sampai merembet ke tempat lain. Ketika api sudah mulai padam, terdengar jeritan seorang wanita. “Bik Tut, Bik Tut ... apa yang terjadi?”  Rupanya Ni Wayan Kesumasari yang baru saja datang dari bepergian, terlihat terkejut melihat musibah yang dialami bibiknya. Wanita itu tak menyangka nasib Dadong Canangsari akan setragis itu. Akhirnya, berdua dengan Wayan Lana-- suaminya-- dibantu oleh warga berusaha mencari keberadaan jasad Dad
Read more

SANG PEWARIS ILMU

Kejadian ini terjadi beberapa hari sebelum jasad Dadong Canangsari menghilang dalam musibah kebakaran yang menimpa rumah wanita renta itu. Telah beberapa malam wanita renta tersebut mengalami mimpi yang mengerikan dan selalu dengan mimpi yang sama. Wanita itu telah merasa hal tersebut adalah sebuah firasat jika waktunya telah dekat. Sang Dadong merasa sudah saatnya mempersiapkan segala urusan termasuk mempersiapkan calon penerus ilmu. Dari pagi buta dia sudah mempersiapkan barang dagangan sekalian menyisakan beberapa canang dan tambahan untuk ritual nanti malam di rumah Wayan Suri, anaknya. Dia berencana meminta tolong keponakannya untuk mengantar ke Denpasar. Sesaat sebelum Dadong Canangsari akan pergi ke pasar untuk berjualan canang tak sengaja bertemu keponakannya. Ni Wayan Kesumasari lewat tepat di depan rumah Dadong Canangsari. Mereka masih saudara dekat, Ni Wayan Kesumasari adalah anak dari kakak perempuan Dadong Canangsari. Begitu mel
Read more

PERTEMUAN MEMBAWA TANYA BESAR

Kepergian Dadong Canangsari meninggalkan tugas untuk keturunannya. Sebuah ilmu harus diemban, tapi siapakah yang telah menerima ilmu tersebut? Cahaya yang keluar sesaat setelah tubuh Dadong Canangsari tewas telah menemukan raga yang lain. Tak ada yang tahu, siapa yang telah menerima ilmu tersebut.  Wayan Suri, putri Dadong Canangsari tak merasa kemasukan cahaya ilmu tersebut. Tak juga dirasakan oleh Kesumasari, keponakan Dadong. Kedua wanita dalam garis keluarga itu saling bertanya. Ke manakah cahaya kuning ilmu tersebut? Sejenak kita melangkah, menilik masa lalu kehidupan Dadong Canangsari. Saat itu di usia dua puluh tahun, Dadong Canangsari merantau ke Jawa karena perpindahan tempat kerja. Perusahaan ekspedisi tempat dia bekerja membuka cabang baru di salah satu kota besar di Jawa. Setahun bekerja di sana, Dadong Canangsari muda, kala itu masih memakai nama gadis, I Ketut Sulastri, menjalin hu
Read more
DMCA.com Protection Status