Home / Fantasi / Lahirnya Kultivator Dewa Samudra / 59. Jangan menyesali keputusan

Share

59. Jangan menyesali keputusan

Author: VAD_27
last update Last Updated: 2025-05-30 20:22:56

Langkah Kael dan Pollux dibawa menjauhi pesisir pantai Marianthe, meskipun jantung Kael terus bergemuruh untuk sesuatu baru yang akan dia lakukan.

Namun langkah dan tekadnya sudah mantap.

"Apa kau sudah siap?"

Kael mengangguk tegas. "Aku sangat siap."

"Kau harus beradaptasi untuk tinggal di bawah lautan selama 24 jam terus menerus. Dan lagi, jangan mengharapkan semua anggota Sekte Black Ocean akan menerimamu dengan pasrah dan lapang dada. Setiap anggota punya dendam yang dalam dan besar pada Kekaisaran Ardor." Ujar Pollux.

Kael tersenyum miris. "Dengan latar belakang Kaelthar yang merupakan Pangeran dari Kekaisaran ... aku mengerti. Mereka akan sulit menerimaku. Tapi, jangan khawatir guru. Aku datang ke Sekte bukan berniat berperang dan memusuhi satu sama lain. Aku berniat menjalin kerja sama, serahkan saja padaku. Aku yang akan membuat semua anggota Sekte percaya padaku."

Pollux tertegun sebelum mengelum senyum.

"Kau benar-benar terlihat seperti seorang Pangeran yang bijaksana." Puji
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Lahirnya Kultivator Dewa Samudra   67. Menyusun rencana

    Shipor mengerjap sebelum termenung. Meskipun keraguan nampak terlihat di sorot matanya, tapi pada akhirnya dia menghela napas panjang dan menatap Kael lurus."Baiklah. Mungkin ini sudah saatnya ... aku akan menceritakan semuanya padamu." Ujar Shipor.Keduanya duduk di gelondongan kayu yang ada di pesisir pantai. Kael menunggu dalam diamnya, melirik Shipor yang nampak banyak mempertimbangkan sesuatu.Ini aneh. Entah kenapa, Kael merasakan keanehan dari sikapnya. Terlihat sedikit berbeda dari terakhir kali mereka bertemu.Tapi, Kael harap itu bukan hal yang besar."Kau benar, Kael." Ujar Shipor akhirnya. "Jendral Shipor Black mati pada saat perang besar-besaran dengan negara tetangga."Kael terhenyak."Perang tahun berapa dan negara mana?""Enam tahun lalu. Saat beberapa negara kecil di bagian tenggara membentuk aliansi dan menyerang Kekaisaran Ardor. Saat itulah Shipor menemui ajalnya di pesisir pantai." Jawab Shipor membuat Kael mengernyit.Fragmen ingatan dari Kaelthar enam tahun lal

  • Lahirnya Kultivator Dewa Samudra   66. Pertemuan lama yang baru

    "Jendral Shipor terlihat aneh." Bisik salah satu penjaga yang berdiri di sudut benteng. Menatap lurus pada Shipor tengah termenung dengan raut gelisah sambil menatap jauh ke lautan beberapa meter di bawahnya."Kau benar. Dia sering melamun bahkan beberapa kali berteriak dalam tidurnya. Raut wajahnya terlihat ketakutan dan gelisah setiap saat. Dia terlihat menekan perasaannya saat memberi pasukan perintah namun sorot matanya terlihat jelas bahwa dia tidak baik-baik saja. Menurutku, ada sesuatu yang menganggu pikiran dan mentalnya." Bisik rekan penjaga yang lain."Keanehan Jendral terjadi setelah dia berbicara dengan Pangeran Mahkota Riverin." Ujar si penjaga. "Aku melihatnya sendiri mereka tengah bercakap di atas benteng ini pada malam hari. Entah apa yang merekan bicarakan, tapi nampaknya Jendral sampai ketakutan setelah Putra Mahkota berbicara.""Jangan bilang ... apa ini tentang penurunan jabatan? Tidak mungkin, kan?" Sahut rekan penjaga—menolak asumsinya sendiri.Bibir mereka sont

  • Lahirnya Kultivator Dewa Samudra   65. Ujian masuk

    "Apa yang akan kau lakukan sekarang?" Tanya Pollux langsung setelah mereka berenang keluar dari ruangan pemimpin Sekte.Kael termenung dan memutar otak, berpikir bagaimana cara menyelamatkan Gyra dari penjara?Pasalnya penjara di Kekaisaran Ardor dijaga ketat."Aku tidak bisa menyusup ke Kekaisaran. Masalahnya ada Plagius. Dia punya mata dan telinga di seluruh Kekaisaran untuk memantau semua yang terjadi di wilayahnya. Aku akan langsung ketahuan jika menginjakan kaki ke Kekaisaran apalagi jika ada yang tidak sengaja memanggil karena mengenaliku." Ujar Kael memikirkan kemungkinan besar itu membuat Pollux mengangguk setuju.Kael jadi kembali memutar otak. Bagaimana caranya?Tersadar sesuatu, Kael menatap Pollux."Bagaimana cara guru menyelamatkanku saat di penjara?"Pollux terkesiap samar. "Tentu saja menggunakan teknik kultivasi tingkat tinggi.""Abyssal Devour?" Gumam Kael menyebut nama tekniknya. "Aku juga bisa melakukannya, apa aku gunakan saja cara yang sama sepertimu? Tapi, aneh.

  • Lahirnya Kultivator Dewa Samudra   64. Pemimpin Sekte

    Atmosfer menegang saat pria berjubah itu membuka tudungnya sebelum Pollux menghela napas lega."Kau ternyata," ujar Pollux setelah melihat wajah familiar. "Pangeran, dia adalah salah satu Pemimpin Pasukan Militer di Sekte Black Ocean. Demata."Pria berambut hitam legam, berwajah tegas dan rahang kotak dengan banyak luka gores di kulit wajah dan lehernya, menandakan pengalaman pertarungan yang sudah tidak bisa terhitung. Tubuhnya tegap dan berotot meskipun tidak terlalu tinggi."Tuan Pollux, Pangeran Kaelthar. Tetua sudah menunggu kalian. Aku kesini untuk menjemput dan memandu. Silahkan, ikuti aku." Ujar Demata sebelum melompat ke air.Kael menoleh pada Pollux yang mengangguk sebelum keduanya menunggangi kuda laut raksasa mereka untuk masuk ke permukaan lautan. Demata terlihat menunggangi ikan stingray besar. Dia memandu jalan dan mereka berenang dengan kecepatan tinggi."Tempat Sekte Black Ocean tersembunyi di palung Arkanis." Teriak Demata.Kael menganga kecil—terkagum ketika mereka

  • Lahirnya Kultivator Dewa Samudra   63. Penunggang King Seadragon

    Gulungan arus bawah laut bergetar hebat, dan gelembung raksasa meledak di sekeliling batu karang tajam. Di tengah kehampaan laut dalam yang gelap, Kael berdiri di atas sebuah tebing karang, mengenakan Tide Armor yang menyala biru kehijauan, esensi laut mengalir di sekujur tubuhnya.Di hadapannya, monster laut legendaris itu muncul—King Seadragon.Kuda laut raksasa bertubuh 20 meter lebih, berwarna hitam legam, dengan sirip belakang seperti tombak dan mata merah berpendar tajam. Tubuhnya jauh lebih besar dari spesies kuda laut raksasa biasa. Kulitnya keras seperti sisik naga, dan tiap gerakan tubuhnya menciptakan arus liar yang menyeret batuan laut.“Makhluk ini… tidak seperti yang lain,” gumam Kael, menahan napasnya, matanya tak berkedip.Dari kejauhan, Pollux menatap dengan tatapan serius. “Jangan terlalu dekat. Uji auramu dulu. Jika ia menolak… mundurlah.”Kael mengangguk. Tapi dalam hatinya, ia tahu: tidak ada mundur hari ini.Dengan langkah mantap, Kael berenang cepat menuju King

  • Lahirnya Kultivator Dewa Samudra   62. Cara menghilangkan depresi

    Kael menipiskan bibir, dia tidak suka senyuman yang sekarang disunggingkan Pollux. Itu adalah senyuman yang penuh makna dan akan membuat Kael berakhir sekarat.Tapi, Kael tetap menurutinya untuk lepas dari perasaan gundah ini."Jadi, apa yang akan kita lakukan." Tanya Kael.Pollux benar, kini perasaan gelisah itu perlahan berganti oleh degupan jantungnya yang terus bergemuruh karena was-was dan exited di saat bersamaan akan hal yang Pollux rencanakan."Kau tahu kuda laut?"Kael mengangguk."Kau akan mengendalikan dan menunggangi mereka dalam perjalanan kali ini." Ujar Pollux membuat Kael terpengarah."Tidak mungkin aku akan mengendalikan kuda laut yang berukuran asli. Apakah yang kau maksud adalah kuda laut berukuran raksasa?" Tanya Kael dengan mata berbinar.Pollux mengangguk, dia membuka telapak tangan—mengalirkan esensi laut ke sana sebelum mencelupkan ke dalam air. Matanya terpejam dengan kening mengerut. Kael tahu bahwa gurunya tengah memanggil mahluk laut yang dia kendalikan.Pe

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status