Share

Bekal tidur terindah

Aku membeku saat Dina bertanya tentang kondisi jendela dan korden yang berbeda dengan asrama.

"Mas Jaka!" Panggilnya lagi lalu membuat alarm awas dalam otakku bekerja.

"Oh, mas lagi di tempat teman yang sakit. Lagi njenguk." Kilahku.

Kulirik Minaki sudah duduk di sofa tapi tetap diam sambil memperhatikanku. Beruntung, dia tidak mengerti bahasa Indonesia sama sama sekali sehingga aku bisa leluasa berbicara dengan Dina.

"Teman cewek apa cowok? Hayo loh?"

Aku mengerutkan dahi karena Dina selalu usil padaku. "Cowok lah."

"Coba tunjukin ke aku gimana wajah temannya Mas Jaka."

Baru saja aku berusaha menghindar, Dina kembali mengejarku dengan pertanyaan yang menjebak.

"Malu lah Din, kayak apaan."

"Yeeee, pasti cewek nih yang disamperin. Aku bilangin bapak loh biar Mas Jaka cepet dikawinin."

"Eh! Sembarangan. Masih bocah main ancam ancaman sama abang sendiri."

"Habisnya Mas Jaka udah berani main main ke kamar teman perempuan ih. Orang ketiganya nanti setan loh"

Aku tergelak den
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status