Pagi harinya mobil yang di tumpangi Rena sudah sampai di sebuah rumah sederhana namun indah dan bersih. Di sekelilingnya terdapat tanaman yang asri dan udaranya sejuk. Sopir yang di ketahui namanya Rama membawa Rena untuk masuk ke dalam rumah. Untung saja tidak ada tetangga yang lihat karena ini masih terlalu pagi
Tok tok tok
Pak Rama mengetuk pintu rumahnya, terdengar suara langkah kaki dari dalam
Cklekkkkk
Terlihat wanita paruh baya berdiri dengan mata melotot ke arah pak Rama
" Irene, Irene cepatan sini ya ampun bapak ibu nggak nyangka bapak Setega itu sama ibu, huhu, huhu Irena lihatlah bapakmu nak" teriak Bu Romlah sambil menangis yang membuat Rena dan pak Rama bingung
" Ada apa sih Bu pagi-pagi udah teriak seperti orang kemalingan aja" kata perempuan remaja yang seumuran dengan Rena
" Lihatlah Irene bapakmu bawa madu, huhu hancur hati ini Irene, bapak tega hianatin ibumu " kata Romlah
" Ya ampun ibu, bapak ngg
Sebulan sudah Rena pergi dari rumah Radit, keadaan Radit sangat kacau bahkan selama sebulan juga mama Vivi tidak berbicara padanya setelah mengetahui kelakuan Radit. Radit juga bertambah dingin dan kejam, sedangkan Alexa dan Bianca sudah di tangkap oleh anak buah radit, keadaan mereka sangat buruk karena selalu di siksa sama anak buah Radit." Rena ayo kita berangkat" ajak Irene" Iya sebentar saya kunci pintu dulu" kata RenaYah selama dua Minggu ini Rena sudah bekerja sebagai OB di kantor bagaskara" Rena katanya hari ini bos sudah masuk kantor" kata Irene" Lah emangnya selama ini kemana kok baru masuk" tanya Rena" Yah selama ini bos urus perusahaan di New York dan hari ini dia datang lagi hanya untuk memeriksa" jelas Irene" Berarti yang urus perusahaan itu bukan bos dong" kata Rena" Iya itu bukan bos kita dia itu sekertaris namanya pak Galang" kaya Irene" Oh, Irene aku kok seperti ma
Di rumah sakit Rangga sedang berbincang dengan dokter yang memeriksa keadaan Rena." Bagaimana keadaannya dok" tanya Rangga" Pasien dan janinnya baik-baik pak, tolong jangan biarkan pasien bekerja yang berlebihan dan juga tolong beri dia makanan bergizi" kata dokter itu" Apa dok Rena hamil" tanya Irene" Iya nona usia kandungan sudah satu bulan" kata dokter" Terimakasih dokter" kata Irene tersenyum" Sama-sama nona kalo begitu saya permisi" kata dokter ituMereka pun masuk ke dalam kamar rawat Rena." Rena ada kabar gembira Rena " kata Irene yang tersenyum" Kabar apa sih Irene " tanya Rena yang masih bersandar di tempat tidur" Kamu hamil, usia kandungan kamu satu bulan Rena " kata Irene tersenyumRaut wajah Rena pun berubah menjadi sendu. Bukan ia tak bahagia tapi dia takut suaminya tidak percaya. Dia masih ingat kata-kata Radit di malam itu, sakit hati Rena masih membekas sampe sekar
Satu tahun telah berlalu, selama itu juga Radit dan Rena berpisah. Radit yang selama satu tahun berusaha mencari Rena berubah menjadi sosok yang lebih kejam dan dingin dari sebelumnya. Setelah kepergian Rena Radit menyibukkannya dirinya dengan bekerja dan bekerja terus.Di bandara terlihat sosok perempuan cantik dengan seorang anak kecil yang berada dalam gendongannya sedang berjalan ke sebuah mobil yang sudah menunggu mereka" Dengan non Rena" tanya sopir mobil tersebut" Ah iya pak saya Rena" kata Rena tersenyum" Saya Lukman non sopir keluarga Bagaskara, mari non biar saya bawa barang-barangnya" kata pak lukmLu" Ah terimakasih pak" kata Rena lalu masuk ke dalam mobil" Eughhh,, momy apakah kita sudah sampai" tanya seorang anak kecil yang berumur satu tahun. Meskipun baru berumur satu tahun namu dia sudah lancar birbicabe dan berjalan pelan-pelan" Iya sayang kita sudah sampai" kata Rena kepada putranya.
" Radit kenapa kamu senyum-senyum sendiri" tanya Vivi yang penasaran" Ma, Rena sudah kembali" jawab Radit senang" Benarkah, lalu di mana dia sekarang dit, mama pengen ketemu sama Rena " kata Vivi pura-pura tidak tahu, yah sebenernya Vivi sudah tau tentang kepulangan Rena"Radit belum tau tempat tinggal Rena sekarang ma, suruhanku lagi mencari informasi tentang tempat tinggal Rena, tapi Rena sekarang punya anak ma, apa mungkin dia sudah menikah lagi" kata Radit dengan nada sendu" Yah padahal mama kangen sama Rena dit, tapi nggak apa-apa yang penting sekarang dia ada di Jakarta, untuk soal anak kita kan belum tau dit itu anak siapa. Mungkin saja itu anak kamu dit" kata Vivi mencoba menyemangati putranya" Radit juga berharap begitu mah" kata Radit" Sudah kamu istirahat sekarang besok kita cari tau terntang keberadaan Rena " kata Vivi mengelus punggung Radit" Iya ma, Radit ke kamar dulu" kata Radit sambil berdiri
Sesampainya di kediaman Prasetyo mereka langsung masuk ke dalam rumah." Omaaa" teriak Rayhan yang melihat Vivi duduk di sofa" Hey cucunya Oma udah pulang ya" kata Vivi tersenyum" Iya dong Oma" kata Rayhan turun dari gendongan Radit"Ma, apa kabar" tanya Rena sambil mencium tangan Vivi" Baik sayang, oh iya bagaimana kabar mama papa kamu" tanya Vivi" Mereka baik kok ma, sebulan lagi mereka pindah ke sini " kata Rena langsung duduk di sebelah Vivi" Gimana hubungan kalian" tanya Vivi" Udah naikkan kok ma" kata Radit tersenyum" Syukurlah kalo begitu" kata Vivi senang" Oma layhan sudah ketemu Dady" kata Rayhan tersenyum sambil memeluk erat Radit" Oh ya Rehan nggak sedih lagi dong" kata Vivi tetaeters" Iya dong Oma, momy nggak nangis lagi lihat foto Dady" kata rayhan membuat pipi Rena merah merona"Memangnya momy kamu kenapa nangis lihat foto Dady kamu" tanya Radit penasa
Satu Minggu kemudian, kini tiba hari yang di tunggu oleh Stella dan Arga. Hari dimana merupakan hari bersejarah bagi kedua pasangan itu. Hari ini adalah hari pernikahan dan hari bahagia dua mempelai. Setelah satu jam mengikuti acara pernikahan kini waktunya ucapan selamat dari para tamu hingga keluarga besar dari dua mempelai." Selamat ya sayang, akhirnya kalian menikah juga" ucapan Luna kepada putra dan menantunya" Terimakasih ma" Stella dan Arga secara bersamaan menjawab ucapan selamat dari mamanyaUcapan selamat kini selesai dan para tamu sudah mulai pulang setelah mencicipi hidangan yang di siapkan oleh keluarga besar kedua mempelai." Kamu cape sayang" tanya Arga yang melihat Stella mulai kecapean" Iya nih mas, pegel banget kakiku" jawab Stella sambil memijit kakinya" Sini biar aku pijitin" kata Arga meraih kaki Stella" Nggak usah mas, lagian kamu juga pasti cape" kata Stella" Udah nggak apa-apa, biar kak
" udah deh mas nggak usah godain aku terus" kata Rena menahan malu" Nggak apa-apa sayang lagian kan godain istri sendiri" kata Radit menggenggam tangan Rena" Udah ah mas, sekarang lanjutin apa yang kamu rencanakan sama Arga" kata Rena mengalihkan perhatiannya karena tersipu malu" Jadi sayang kita juga akan ikut mereka libur, Stella juga senang kalo kamu iku kata Arga sama aku" kata Radit" Baiklah, tapi bagaimana dengan Rayhan" kata Rena yang akhirnya menyetujui ide Radit dan Arga" Rayhan juga harus di bawa sayang, dia kan masih kecil dan mungkin dia tidak akan mau kita tinggal" kata Radit lalu memandang ke arah Rayhan yang sedang asyik dengan mainannya." Iya mas kamu benar, kemana-mana saja dia nempel terus" kata Rena yang juga ikut melihat ke arah Rayhan" Kalo begitu nanti aku kabari Arga tentang rencana ini" kata Radit" Iya mas" kata Rena tersenyumTok, tok, tokPintu ruan
" SISILLL" teriak Galang yang sudah marah dan kesal dengan kata-kata Sisil" Iya sayang eh iya pak garang" sahut Sisil yang kaget dengan teriakan Galang" Ekhmem maaf pak, jadi gini aku dan Sisil mau minta izin tiga hari" kata Irene yang merendahkan suasana hati Galang" Mau kemana kalian" tanya Galang" Mau cari pacar pak, siapa tau Sisil dapat suami gantengggg" kata Sisil" Nggak boleh" kata Galang tanpa sadar sehingga Sisil dan Irene bingung" Maksudnya gimana ya pak, kami nggak di izinkan nih" kata Irene hati-hati" Ekhmem ah maksud- emm maksud aku kalian nggak bakalan di izinin kalo cuman cari calon suami begituan lagian kalo jodoh pasti datang sendiri tanpa di cari" jelas Galang gugup sekaligus berbohong" Lagian pak yang mau cari suami itu siap" kata Sisil tanpa dosa" Kan kamu yang bilang tadi" kata Galang" Ya ampun pak, aku cuman bercanda tau" kata Si