Surat Wasiat Sang Duke

Surat Wasiat Sang Duke

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-23
Oleh:  Khorik IstianaTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel12goodnovel
10
4 Peringkat. 4 Ulasan-ulasan
115Bab
4.6KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Lady Vania, yang masih berusia 22 tahun, harus merelakan mimpinya untuk menjadi peneliti di Akademi Kiloa setelah saudara laki-laki dan kakak iparnya meninggal dalam kecelakaan kereta. Sebagai satu-satunya anggota keluarga tersisa, Vania mendadak harus menjadi wali bagi dua keponakannya yang masih berusia 6 dan 4 tahun. Tak hanya itu, dia juga terpaksa menerima gelar Duchess di Daerah Ansel sesuai surat wasiat sang kakak. Vania tentu awalnya menolak. Dia terlahir tanpa mana--sebuah energi--yang harus dimiliki oleh orang-orang Kerajaan Merden yang menjunjung tinggi dunia sihir. Namun, demi keponakannya, Vania rela melepaskan hidup tenangnya. Ketika satu per satu masalah teratasi, Vania mendapati masalah baru! Dua ponakannya tiba-tiba mencarikan jodoh untuk Vania agar dia dapat mempertahankan Duchess. Bagaimana kisah Vania dan dua keponakannya? Lalu, apakah ketiganya dapat hidup tenang dan bahagia sesuai surat wasiat sang duke?

Lihat lebih banyak

Bab 1

Rasa Canggung

Sebuah meja penuh dengan aneka makanan yang terlihat sangat lezat. Aroma makanan tersebut juga bisa membuat orang mengeluarkan air liur. Kalau saja orang biasa yang melihat penampakan meja tersebut pastilah langsung tergoda, tapi yang ada di depan meja tersebut adalah sebuah keluarga dadakan yang terbentuk karena luka dan duka. Keluarga yang sebenarnya terikat darah tapi juga terasing satu sama lain. Cukup ambigu memang, tapi itulah keadaannya.

Masing-masing masih saja diam. Sebenarnya ini bukan  pertama kalinya mereka makan satu meja bersama, tapi yang membedakannya adalah kini mereka hanya bertiga, mereka kehilangan 2 anggota lainnya penghuni meja. 2 orang yang tidak akan bisa hadir selamanya tersebut justru kunci dalam pemersatu setiap jamuan makan ketiganya. Kini yang tersisa adalah rasa mati kutu.

Seorang anak laki-laki dan seorang anak perempuan yang duduk berdampingan tampak lesu. Wajahnya menunduk ke bawah. Sorot matanya kosong. Sedangkan satunya adalah perempuan berusia 20 tahunan yang duduk ada di tengah meja sebagai pusat perhatian. Dia juga masih diam mencermati suasana tersebut.

Bahu mereka bertiga menegang. Suasana tersebut bisa pecah jika ada salah satu yang mau mengakhirinya dengan percakapan ringan.

Jeff, kepala pelayan yang berdiri di belakang meja makan masih memperhatikan mereka bertiga. Dia sendiri ikut menegang atas suasana yang Dia lihat di depan. Peluh keringat dingin rasanya terus membasahi dahinya. Ah... Rasanya Dia sudah tidak tahan lagi menghadapi ini semua. Saat mulutnya terbuka hendak mengatakan sesuatu...

"Huh...." Terdengar suara hembusan nafas seseorang. Nafas tersebut berat dan mengandung banyak beban seperti beban kehidupan.

Mata seorang Butler tersebut melotot. Asal suara tersebut berasal dari Lady Vania ah tidak sekarang Dia seorang Duchess, jadi Butler Jeff harus terbiasa memanggilnya Duchess Vania. Wajar bagi Vania untuk mengeluh, tapi Dia tidak pernah mengeluh sama sekali. Paling banter, Jeff hanya melihatnya menghela nafas berat berkali-kali atau mengerutkan kening sambil memegang dahi seperti orang yang kepusingan. 

"Baiklah anak-anak... Saya tahu kalian tidak begitu menyukaiku," kata Vania mengawali pembicaraan. Matanya melihat kedua anak yang sedang duduk bersama dengannya di meja makan ruang makan Kediaman Duke of Ansel.

"Kita juga tidak cukup akrab satu sama lain"

"Tapi, dengan terpaksa kita bertiga harus mengambangkan hubungan untuk jadi akrab satu sama lain"

"Jadi untuk kedepannya kita harus hidup rukun dan mendukung satu sama lain," kata Vena sambil tertawa dengan canggung.

'Sialan!' umpat Vania dalam hati. Dia yang sangat membenci anak-anak sekarang justru harus membesarkan 2 orang anak. Cita-citanya untuk melajang seumur hidup dengan bekerja di perpustakaan atau berladang dan hidup dengan tentram dan damai tanpa ada kedudukan seketika harus terhenti. Mimpinya itu sirna tak berbekas, meninggalkannya tanpa menyapanya. Mimpinya bahkan tidak pernah singgah ke kehidupannya. Kejam bagi Vania, tapi lebih kejam lagi kalau Vania harus lari dari tanggung jawabnya saat ini. Karena itu, Dia memilih untuk menghadapinya meskipun kesulitan setengah mati.

Setelah perkataannya tadi, dua keponakannya masih saja diam. Pangeran  Kinan menatap lurus ke depan dengan tatapan dingin, sedangkan Putri Kesha diam dengan cemberut.

Jeff yang ada di belakang mereka mulai menyeka keringat di dahinya dengan sapu tangan berwarna putih gading. Gerakan tangannya pasti, seolah tahu kalau bulir keringatnya itu sudah pasti tercipta dan akan menetes kalau tidak segera di lapnya.

"Nah, berhubung sekarang waktunya makan, bagaimana kalau kita makan terlebih dahulu, sebelum ikan tuna itu kembali hidup hahaha..." Ucapannya terdengar sangat garing dan tidak jelas. Jangankan Kinan dan Kesha, pajangan kepala rusa di dinding dekat meja makan saja rasanya ikut malu untuk ikut tertawa. Lelucon yang gagal dan menyedihkan.

Setelah ucapan tersebut, Kinan dan Kesha langsung memegang sendok dan garpu lalu mulai menyantap hidangan yang ada di depan mereka. Mereka makan dengan tertib. Tata krama yang bagus sesuai dengan etika bangsawan. Sepertinya, mereka berdua mendapatkan pendidikan dasar etiket dengan baik dan benar sejak dini. 

'Kesha. anak yang belum sampai usia 5 tahun saja sudah makan dengan benar?' gumam Vania kagum. 

Rupanya untuk makan saja harus dimulai dengan percakapan seperti menyuruh makan terlebih dahulu. Vania sebagai orang yang paling tua harus menyuruh mereka terlebih dahulu. Dia sekarang ada leadernya, jadi kedua anak tersebut hanya pasukannya yang harus Dia arahkan. 

Suasana makan di sana sangat hening meskipun terdengar denting  suara garpu dan sendok bertabrakan dengan piring. Selebihnya tidak ada percakapan sama sekali.

Mereka bertiga harus terbiasa makan bersama mulai sekarang, karena mereka bertiga adalah keluarga yang terikat dalam kebesaran nama Duke of Ansel. Rasa canggung dan keterasingan satu sama lain harus mereka hancurkan seiring berjalannya waktu.

Kalau kalian bertanya bagaimana mereka bisa berakhir bersama, ceritanya dimulai dari seminggu yang lalu.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Kurnia Erni
bagus ceritanya
2023-09-27 23:50:07
0
user avatar
alfia ukhriana
Kalo bosen sama cerita yang isinya suami tukang selingkuh atau bawa istri muda, bisa nih baca ini, latarnya ala Kerajaan
2023-02-03 14:06:49
1
user avatar
Aldho Alfina
Bantu promote thor "Penguasa Dewa Naga"
2023-01-27 18:12:27
0
user avatar
Muhammad Zawaiqul
keren ceritanya, ayok ditunggu update annya ya
2023-01-22 22:41:14
0
115 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status