Share

Part 67. Penyesalan yang tiada berguna.

Jeruji besi berwarna hitam pekat dan kokoh kini sudah menjadi pemandangan rutin Tuan Satya setiap hari.

Hampir sebulan dirinya menempati kamar tahanan, dan kini ia tengah menunggu proses pengadilan.

Tuan Satya tahu bahwa hukuman berat bahkan mungkin hukuman mati tengah menunggunya. Diluar sana terus dikumandangkan massa yang mengecam kekejaman dirinya, agar pengadilan menjatuhkan hukuman mati kepadanya.

Dirinya sudah dianggap benalu didunia ini. Ia sangat dibenci oleh masyarakat bumi.

“Aku pantas menerima semua ini...! Aku pantas untuk dibenci..!” Tuan Satya bergumam sendiri dan menangis tergugu.

Prilakunya yang sangat tidak baik selama ini telah memukul hatinya dalam sebuah rasa penyesalan yang dalam. Namun seperti kata pepatah, 'pikir itu pelita hati, sesal kemudian tiada berguna’. Dan Tuan Satya adalah salah satu contoh dari sekian banyak manusia yang tidak mempedomani pepatah lama yang penuh makna tersebut.

“Saudara Satya...!
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Mbink
sangat rendah hati
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status