"Berkah naga?" gumam Christopher dan segera mundur beberapa langkah, kelopak matanya berkedut dengan cepat.Melihat lelaki tua itu tertegun sejenak, Daryl berteriak, “Gerald! Sekarang pergi!"Pilot segera tanggap untuk segera menghidupkan mesin helikopter.Meski Gerald sangat enggan untuk pergi, namun pada saat bersamaan Gerald sadar bahwa kakeknya sudah menggunakan seluruh kekuatannya demi dirinya. Jika Gerald tidak segera beranjak dari tempat itu, usaha kakeknya akan sia-sia.Dengan pemikiran seperti itu, Gerald bergegas naik ke helikopter.Christopher tetap berusaha mengejar Gerald, Daryl segera memegangi tubuh Christopher dengan erat, mencegah lelaki tua itu melangkah lebih jauh.“Barusan kamu sendiri bilang kalau aku kejam, bukankah kamu lebih dari itu? Aku tidak menyangka kamu akan menggunakan berkah naga milikmu untuk menahan serangan kekuatan cermin misterius milikku! Aku tahu bahwa aku tidak dapat membunuhmu, tapi kamu akan tetap terluka parah! Masih ada tiga bulan lagi sampai
Ternyata tidak hanya kelihatannya saja yang panas. Tingkat kepanasan pedang itu terkonfirmasi dengan tindakan Christopher yang mulai berteriak kesakitan sambil melepaskan pedang pendek yang dia pegang.Sejurus kemudian, pedang pendek itu langsung terbang kembali ke tangan Gerald."Ini ... Ini artefak sihir?" teriak Christopher, masih belum pulih dari keterkejutannya.Sedetik kemudian, tatapan Christopher menjadi liar dan dia pun bergumam, “Jadi gambar matahari bukanlah satu-satunya artefak ajaib yang dimiliki Keluarga Crawford! Sungguh mengejutkan! Jika aku mendapatkan pedang pendek itu dan belajar cara mengendalikannya, kekuatanku menjadi berlipat ganda! Aku tidak akan terkalahkan! Setelah aku mendapatkannya, aku pasti bisa menampilkan keahlian dan bakat hebatku pada ikrar Air Suci!” Melihat lelaki tua itu mulai bergumam seperti orang gila, Gerald perlahan mundur beberapa langkah.“Langit benar-benar memberkatiku kali ini. Aku tidak hanya memiliki kendali atas cermin misterius itu, t
Gerald begitu tenggelam dalam penemuan barunya. Akibatnya dia terus berlatih selama berhari-hari untuk menguasai keempat teknik yang dibuat oleh sosok hitam itu. Tanpa terasa seminggu pun telah berlalu.Ketika pedang pendek itu terlempar, terdengar suara ledakan dan sebuah batu besar hancur berkeping-keping.Saat pedang itu melayang di udara, Gerald menggunakan kekuatan pikirannya untuk memerintahkan Dawnbreaker kembali ke tangannya.Gerald membatin, 'Dawnbreaker benar-benar memiliki potensi serangan yang sangat besar! Sepengetahuanku, bisa jadi ini sekuat Master Hebat! Meskipun aku masih Master Semi-Hebat, setelah aku tahu cara menggunakan pedang pendek ini dengan benar, seharusnya aku bisa bertarung dengan lebih baik lagi jika nanti aku bertemu Christopher!’ Sepanjang minggu itu, Gerald juga menguasai tiga metode lainnya. Namun pada dasarnya Gerald tidak suka menggunakan pedang panjang, dia tidak terlalu repot berlatih dengan tiga metode itu.Akhirnya Gerald pun sadar bahwa dia suda
Setelah mengatakannya, Gerald bersiap untuk berbalik lalu pergi ketika tiba-tiba dia mendengar salah seorang gadis berkata, “Aduh! Kakiku!”Menoleh kembali, Gerald melihat gadis yang tadi berseru sedang memegangi pergelangan kakinya. Kemungkinan besar gadis itu terkilir ketika dia sedang meronta-ronta untuk meloloskan diri.“Apa kamu baik-baik saja?” Gerald bertanya nyaris berbarengan dengan gadis yang satunya lagi dan keduanya pun berjongkok. Gadis itu terkejut dengan kekompakan Gerald dengan temannya, kemudian dia pun menjawab, “Pergelangan kakiku sakit. Sepertinya aku tidak bisa berjalan!” “Hmm… Kalau begitu aku bantu, ya!” Gadis berkacamata yang karismatik itu berkata.Meskipun sudah dibantu temannya, tetapi kaki gadis itu sangat nyeri sehingga tetap sulit baginya untuk berjalan lebih dari beberapa langkah dalam satu waktu.Setelah melihat mereka berhenti untuk beristirahat beberapa kali, Gerald pun berkata, “Ini terlalu lambat. Coba aku periksa!”"Tentu saja! Tapi bukankah lebih
"Orang ini yang menyelamatkan kami, Tuan Lockhart!" kata Giya sambil perlahan turun dari punggung Gerald.“Giya, berkali-kali sudah kubilang untuk tidak memanggilku seperti itu! Panggil saja aku Wynn! Aneh rasanya kalau kamu memanggilku Tuan Lockhart!” Wynn menjawab.Giya memilih untuk tidak merespons, kemudian Giya menoleh kepada Gerald dan berkata, “Ngomong-ngomong, kami belum tahu siapa namamu,…maukah kamu memberitahu siapa namamu?”Entah mengapa, Giya merasa sangat dekat dengan orang yang menolong dirinya sejak pertama kali bertemu. Giya juga tidak tahu kenapa. Sungguh sulit dipercaya betapa Giya merasa dekat dengannya.Pria ini pengecualian, sudah lama sekali Giya tidak merasakan perasaan semacam ini terhadap seorang pria. Jika Giya harus mengungkapkan perasaan itu dengan kata-kata, maka perasaan yang dirasakan mirip dengan ketika bertemu kembali dengan kerabat yang telah lama hilang."Giya benar, kami belum tahu namamu!" Gadis berkacamata itu menambahkan dengan senyum manis di wa
Setelah semua orang siap, pria berkulit cokelat itu mulai memimpin mereka semua menuju padang pasir.Setelah rombongan pergi dan jaraknya sudah cukup jauh, kemudian Gerald berjalan keluar hotel.Gerald benar-benar tidak menyangka akan bertemu Giya, apalagi di tempat ini, setelah setahun penuh mereka tidak pernah bertemu. Lagi pula, Giya sudah bekerja dan kondisinya pun sudah jauh lebih baik.Gerald sangat tergoda untuk mengungkapkan identitasnya kepada Giya, apalagi setelah tahu bahwa meski sudah setahun lebih. Namun Giya masih belum benar-benar melupakan dirinya bahkan setelah aksi Gerald menguji Giya kala itu.Gerald sadar betapa buruk perlakuannya kepada Giya kala itu. Namun pada akhirnya Gerald memutuskan untuk tidak akan menghalangi Giya untuk move on karena Gerald sadar tidak mungkin bagi dirinya dan Giya untuk bersama. Sejak tadi Gerald memperhatikan bahwa Wynn bersikap sangat baik kepada Giya. Meskipun Gerald tidak terlalu menyukai Wynn, Gerald percaya Wynn hanya menginginkan
Meskipun perjalanan di tengah padang pasir itu melelahkan dan panas, rombongan para peneliti dan turis itu berhasil melaluinya dengan baik atas bantuan Master Gurun Pasir.Setelah dua hari perjalanan, rombongan tiba tengah gurun. Seperti yang diharapkan, dari tempat mereka saat ini, sejauh mata memandang yang terlihat hanya lautan pasir tanpa satu pun makhluk hidup di atasnya.Saat itu, senja akan segera berganti malam, mereka memutuskan untuk beristirahat di tempat pemberhentian yang setengah rusak. Untungnya, tempat masih cukup baik bagi mereka untuk menginap.“Aku penasaran keadaan pria itu. Apa menurutmu dia kembali ke kota?” gumam Giya sambil duduk di samping perapian, memikirkan pria yang telah menyelamatkannya."Aku ragu dia melakukan itu. Sepertinya dia bukan tipe pria seperti itu! Dari caranya menampilkan diri, dia tampak dewasa dan dapat diandalkan! Sebentar, kenapa kamu terus memikirkan dia? Bukankah kamu bilang kamu mencintai Gerald? Mungkinkah kamu terobsesi padanya karena
“Saat itu senja baru saja lewat persis seperti sekarang ini! Matahari sudah terbenam dan hari mulai gelap. Pada waktu itu, kami menemukan sungai dan ayahku bilang kami akan mendirikan tenda di sana. Setelah semuanya siap, kami menuju ke sungai untuk mengambil air untuk persediaan hari berikutnya. Ketika kami berada di dekat sungai, saat itu kami melihatnya!”Ketika perhatian semua orang tertuju kepada Master Gurun Pasir dengan mata terbelalak, dia melanjutkan, “Capra Nanny sedang minum air di tepi sungai dan meskipun aku tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas di bawah sinar bulan, aku ingat dengan jelas dia memiliki lidah yang panjang dan rambutnya juga panjang awut-awutan.”“Setelah menghentikan langkah kami, wanita tua itu mengangkat kepalanya dan melakukan kontak mata dengan kami. Meski hanya sesaat, aku sempat melihat kedua matanya yang berwarna hijau! Syukurlah, ayahku berhasil menarikku keluar tepat waktu sambil berteriak, 'Jangan lihat dia, Billy! Berbalik sekarang juga!’”“Se