Setelah berbicara di telepon selama beberapa waktu, wajah pria paruh baya itu berubah pucat pasi.“B-benarkah begitu? Aku sudah sangat menyulitkan Anda, Tuan Schuyler! Aku akan mengirim seseorang sekarang juga!”Semua rona tampak lenyap dari wajahnya dan dengan buru-buru berkata, “Menurut Keluarga Schuyler, Yunus menghilang dari Provinsi Salford!”“Huh? A-apa yang harus kita lakukan?”“Untuk sekarang, aku akan mengirim seseorang ke sana. Beritahu adik nomor dua untuk segera mengirim orang ke sana juga!” jawab pria itu dengan nada gelisah.“Adik nomor dua? Tapi dia…”“Pertama-tama aku tidak bisa pergi. Satu-satunya pilihan kita adalah meminta seorang anggota keluarga secara langsung mengurusi masalah ini. Untuk itu, tidak apa-apa jika adik nomor dua mewakili keluarga kita di sana. Aku akan memberitahu Tuan Hobson untuk mendampingi dia juga!”Mendengarnya, wanita itu hanya mengangguk.Sementara itu Gerald akhirnya tiba di jurang dengan helikopter.Jurang itu cukup dalam dan menurut lapor
Xara adalah putri paling menjanjikan dari Lord Fenderson sekaligus sosok terkemuka kedua di antara Keluarga Fenderson. Kenyataannya, posisi Xara bahkan jauh lebih penting dibandingkan dengan ayah Jasmine.Mengetahui hal itu saja sudah cukup memberi gambaran jelas betapa Xara adalah pribadi yang cerdas dan cergas.Ditambah lagi dengan intuisi yang tajam, Xara yakin bahwa ayahnya sendiri yang telah menculik Queta, meskipun Xara belum menemukan jawaban cara ayahnya mengetahui keberadaannya. “Aku mengenal Keluarga Fenderson dengan sangat baik, Gerald. Meskipun terjadi masalah internal yang rumit di dalam keluarga, jika ayahku adalah orang yang menculik Queta, aku bisa pastikan dan dia tidak akan menyulitkan Queta. Masalahnya adalah aku tidak bisa mengatakan hal yang sama terhadap anggota Keluarga Fenderson lainnya…”“Hahaha! Tetap saja… meskipun semuanya menunjukkan ayahku masih sama dengan ayahmu bertahun-tahun yang lalu! Meski aku yakin dia menyesali tindakannya, temperamen ayahku tidak
“Gadis ini… keras kepala seperti ibunya! Hmmm… apakah Jasmine sudah meminta Xenia, pelayan pribadi Xara, untuk mencoba membujuk Queta? Oh, ya, tak seorang pun boleh tahu tentang keberadaan Queta di sini, bahkan Jasmine sekalipun! Kalau sampai ada yang berani membocorkan, aku pasti akan membuat kalian menderita dan mati pelan-pelan! Sekarang pergilah!”Mendengarnya, dokter-dokter itu gemetar ketakutan kemudian bergegas pergi. Setelah mereka pergi, Bryson berdiri perlahan-lahan dengan tongkat di tangan kemudian memandang dinding dengan tatapan kosong.Ada banyak hal berseliweran di benaknya, namun kenangan yang paling menonjol adalah ketika dia mengumumkan secara terbuka putusnya hubungan antara dirinya dengan Xara, putri kesayangannya.Bryson mengusir Xara keluar dari Keluarga Fenderson dan meski Bryson sangat ketat dalam menegakkan aturan keluarga, Bryson seketika menyesali tindakannya ketika Xara pergi.Bryson sudah mencoba segala cara untuk menemukan Xara. Tidak penting bagi Bryson
“Nona Muda nomor tiga, Anda benar-benar tidak boleh masuk! Perintah itu sudah dikeluarkan Tuan Besar!” kata seorang bodyguard yang putus asa mencoba menghalangi seorang gadis usia dua puluhan untuk masuk. “Baik, kalau begitu luar biasa! Apa kamu sedang mengatakan sekarang ada sebuah tempat di dalam villa Keluarga Fenderson, aku, Quincy Fenderson tidak boleh masuk? Kakak perempuan nomor satu dan nomor dua sudah tidak menyukaiku. Dan sekarang kamu mengatakan bahwa Kakek juga tidak menyukaiku? Semakin kamu menghalangiku untuk masuk, semakin aku ingin masuk untuk melihat dengan mataku sendiri! Sekarang beri aku jalan!” teriak Quincy sambil mendorong bodyguard ke samping dan memaksa masuk kedalam. Bagian dalam kamar tampak sangat mewah, dan perabotan antik-tampaknya model bergaya aristokrat Eropa tahun 1960 an- ditempatkan di setiap sudutnya. Selain kamar kakeknya, kamar ini adalah satu-satunya kamar mewah di seantero villa.Kapanpun Quincy tidak punya hal lain yang lebih baik untuk dila
Bahkan sejak kanak-kanak, Jasmine selalu menolak untuk memiliki pengetahuan yang setengah-setengah, tidak peduli apapun topiknya.Oleh karena itu, Jasmine berencana untuk masuk ke kamar tantenya bersama Mandy untuk mencoba melihat penghuni baru kamar itu. Adalah kebetulan belaka Jasmine berpapasan dengan Quincy.Setelah mengetahui seseorang sudah menempati kamar itu, rasa penasaran Jasmine semakin memuncak. Siapa orangnya yang cukup berhak diizinkan menempati kamar itu? “Bagaimana kalau kita menyusup masuk dan melihat ke dalam kamar itu, Jasmine?” Mandy menyarankan, sekarang Mandy pun merasa semakin penasaran.“Jangan terburu-buru. Untuk sekarang, kita harus pergi dulu. Sebentar lagi jamuan ulang tahun Kakek dan aku tidak ingin membuatnya marah saat ini!” Jasmine menjawab sambil berjalan menjauh. Meski Jasmine berkata demikian, sejujurnya dia bahkan jauh lebih penasaran dibanding Mandy.Dua hari kemudian…“Apakah kamu berhasil mengumpulkan barang-barang yang aku minta? Tolong kamu cek
Gadis itu adalah Alice!Sudah lama Gerald tidak bertemu dengan Alice.Setelah semua yang terjadi, Gerald mendengar bahwa Alice pindah ke Northbay. Karena Alice kuliah di jurusan broadcasting dan hosting, maka sudah sewajarnya dia melakukan magang di bidang itu.Namun Gerald sungguh tidak berharap untuk bertemu dengan Alice di sini! “Ngomong-ngomong, bisakah kamu membersihkan lantai ini mumpung kamu di sini? Terima kasih!” Seorang gadis lainya berkata tanpa mau repot-repot untuk menoleh kepada Gerald. “Baik!”Xara sudah mengatur segala sesuatunya dengan beberapa pertimbangan, baik Drake dan Tyson diberi peran yang lebih banyak menganggur sementara Gerald diberi peran sebagai seorang yang harus melakukan tugas apa saja! Tampaknya itu memang sudah takdir Gerald untuk menjalankan tugas sebagai pesuruh!Bagaimanapun, bukan masalah besar bagi Gerald karena dia sudah terbiasa melakukannya. “Anggap saja ini seperti liburan kecil setelah semua masalah dan frustasi yang kamu alami, Alice. Yan
Bagi gadis dengan ego tinggi seperti Alice, tidak diragukan lagi hal itu merupakan pukulan telak baginya.Gerald tidak bisa mengabaikan fakta bahwa dirinya adalah pihak yang bersalah ketika itu. Gerald pergi keluar sambil menggelengkan kepala untuk mengambil dua botol anggur merah sesuai permintaan Alice dan Hillary. Yang mengejutkan bagi Gerald, begitu mereka berdua menerima botol anggur mereka dan mulai meneguk isinya, Hillary memberitahu mereka untuk mengemasi koper-koper mereka juga. Seolah Gerald adalah pelayan pribadi atau semacamnya yang bekerja untuk Alice dan Hillary. Untungnya, Alice sedang sibuk dengan pikirannya sendiri sehingga kedua mata Alice tidak terlalu terfokus kepada Gerald.Ketika Gerald selesai mengemasi semuanya untuk mereka, semua botol anggur merah sudah kosong. Meski Alice sudah mulai mabuk, dia masih memaksa untuk minum lebih banyak anggur. Gerald tidak punya pilihan selain memenuhi perintah Alice.Tepat ketika Gerald akhirnya bersiap untuk pergi, Alice m
Keesokan paginya ketika Alice akhirnya bangun dari tidurnya.Meskipun semalam Alice mabuk anggur merah, namun bukan kepala Alice yang berdenyut melainkan hatinya.Mencoba untuk melepaskannya, Alice menarik napas dalam-dalam dan bermaksud untuk duduk. Sebelum Alice sempat melakukannya, seketika Alice merasakan ada sesuatu yang salah. Alice menepiskan selimut ke samping dan seketika berteriak, terkesiap dengan yang dilihatnya!“Hillary! Hillary!”“Ada masalah apa, Alice?” Hillary menjawab sedikit grogi, terbangun oleh teriakan Alice. “Aku tidak pakai baju ini waktu minum-minum semalam, kan? Lihat! Kenapa aku memakai piyama sekarang? Apakah kamu yang memakaikannya?” tanya Alice. “Tidak, aku pikir bukan aku yang melakukannya. Aku kedinginan setelah minum terlalu banyak semalam. Apakah kamu masih setengah sadar? Siapa lagi yang bisa memakaikan piyamamu? Tunggu, jika seseorang membantumu ganti baju, maka siapapun itu harus melepaskan baju yang sedang kamu pakai terlebih dulu, benar?” Hill