(Warning 21+)
Nayla pun hanya mendengus kesal mendengar perkataan pria dihadapannya ini
“Kau jangan egois Alvin Edward Kim! Bukankah impian semua orang memilih bekerja diperusahaan yang lebih baik dan terlebih lagi Presdirnya menyukaiku. Itu akan sangat cerah bagi masa depan !” ucap Nayla
“APA YANG KAU LAKUKAN PADA NAYLA !! ALVIN EDWARD KIM ???” teriak seseorang dari arah pintuMata Alvin pun membulat sempurna ketika melihat seseorang itu yang kini tampak menatapnya dengan terkejut terlihat marah“A.. a.. ayah” ucap Alvin dengan degupan jantungnya yang tak beraturan melihat Ayahnya yang tampak murka dan ingin sekali menendangnya hingga kutub utara.
Saat ini Alvin sedang berhadapan dengan seseorang yang memicu kinerja jantung serta tubuhnya seakan- akan membeku. Keringat dingin perlahan mulai meluncur tipis dari kening kirinya. Seolah- olah dirinya adalah mangsa empuk yang siap dilahap oleh pemangsa yang ada dihadapannya kiniAlvin tahu, dibalik mata tuanya, seseorang yang ada dihadapannya kini akan meluncurkan beberapa anak panah perkataan yang bisa saja menembus ujung jantungnya.
“DIA SUDAH PUNYA KEKASIH SIALAN !” pekik Alvin, membuat dua orang sahabatnya menatapnya dengan mata membola dan mulut menga-nga lebar “APAAA ?” teriak dua orang manusia itu yang sama- sama terkejut mendengar ucapan Alvin&
Benar apa yang dikatakan oleh Alvin, jika pesta ulang tahun Nyonya di rumah ini memanglah sangat meriah dan tampak mewah. Rumah besar keluarga Kim, kini tampak begitu elegan. Tamu yang datang bahkan tak hanya orang- orang perusahaan namun pesta ini juga dihadiri oleh beberapa kolega bisnis Golden Tech Corporation.“Wah, pesta keluarga konglomerat memang selalu tampak sempurna dan begitu luar biasa” puji setiap karyawan ataupun undangan yang datang dalam pesta ulang tahun Nyonya Kim.Tak lupa juga di dalam pesta besar di kediaman keluarga Kim kini terlihat beberapa orang tampak tertawa dan larut dalam sebuah percakapan hangat.“Selamat ulangtahun untuk Nyonya Kim, sang ratu malam ini” ujar Mino dengan menundukkan kepala dan mengecup pelan tangan dari seorang wanita paruh baya yang tak lain adalah ibu dari Alvin Edward KimSedangkan wanita yang mendapatkan ucapan selamat ulangtahun dengan hal yang sangat manis itu hanya mampu t
“Apa maksudmu Alvin ?” tanya Yoga dengan suara rendah dan menatap Alvin begitu tajam.Alvin tersenyum sinis, tangan kirinya terangkat keatas dan meremas telapak tangan milik Yoga lalu menghempaskannya cukup keras.“Bukankah sudah aku katakan, jika aku mencumbu kekasihku sendiri Yoga Sebastian Min.” Alvin berujar dengan menatap remeh kepada Yoga.
“Kau ingin membawaku kemana ?” tanya Nayla yang kini sedang terduduk di dalam mobil, tepat disebelah sang suami resminya setelah pemberkatan yang dilakukan beberapa jam yang lalu.Alvin tersenyum kecil menanggapi pertanyaan istrinya “Lihat saja nanti kau pasti tahu,” ujar Alvin dan membawa salah satu telapak tangan Nayla dalam genggamannya.Nayla tak bertanya lagi, matanya kembali menelisik kearah jalanan yang bukan menunjukkan kediaman keluarga Kim, rumahnya atupun apartement milik Alvin.Tak lama kemudian, mobil yang mereka gunakan memasuki sebuah perumahan elit. Nayla pun mengernyitkan dahinya ‘untuk apa mereka kemari ?’ ujar Nayla dalam hatinya.Terlebih lagi ia merasa heran ketika mobil yang membawa mereka terhenti disalah satu rumah mewah yang ada di kawasan perumahan tersebut.“Ayo kita turun,” ujar Alvin yang membuyarkan lamunan Nayla yang tengah menerka- nerka untuk apa mereka kemari.
Tampak sepasang suami istri kini sedang menikmati indahnya bentang laut di negara tetangga. Lebih tepatnya di mereka berada di Phuket, Thailand.Sesuai apa yang Alvin bicarakan kemarin, jika hari ini dirinya akan pergi honeymoon bersama Nayla di Thailand dan sekarang mereka sudah menginjakkan kedua kaki mereka di tempat yang indah ini.Setelah turun dari pesawat, Alvin langsung saja membawa Nayla menuju hotel yang akan mereka tinggali dalam beberapa hari. Senyum dari bibirnya tak henti- hentinya merekah di sepanjang jalan perjalanan mereka hari ini. Bahkan lengan panjangnya nyaris selalu menempel pada lekukan tubuh milik istri sahnya itu.Hal itu tak berbeda jauh dengan apa yang Nayla rasanya, meskipun pada awalnya ia merasa ragu dengan perasaan Alvin. Namun kini hatinya benar- benar menghangat dengan segala perlakuan manis yang suaminya berikan untuknya. Ribuan kupu- kupu seakan terbang melayang dari rongga- rongga hatinya."Bagai
Setelah menghabiskan waktu selama beberapa hari di Phuket, Alvin dan Nayla memutuskan untuk pergi Bangkok. Jalan- jalan sekaligus ingin membelikan buah tangan pada keluarga mereka di Jakarta. Saat ini Alvin dan Nayla sedang berada di sebuah restoran di Bangkok, setelah mengunjungi beberapa tempat seperti Wat Arun (Wisata Kuil Fajar) dan Royal Grand Palace mereka memutuskan untuk mengisi perut mereka dengan makan siang.Kini sepasang suami istri itu tampak sedang menikmati hidangan yang tersaji dari salah satu restoran mewah di Bangkok ini. Mereka berdua tampak bahagia dimana Alvin selalu menaruh perhatian yang memabukkan pada istrinya itu. Tak jarang mereka saling menyuapi disertai dengan obrolan- obrolan ringan diantara keduanya."Sayang!" panggil Alvin pelan. Nayla pun langsung menolehkan kepalanya untuk menghadap sang suami."Ya," balas Nayla dan melihat raut wajah Alvin tampak gelisah."Aku ke kamar mand