YUK JANGAN LUPA VOTE YANG BANYAK UDAH DOBEL UP
Setelah disetubuhi sampai puas di atas lantai, Pangeran Serkan membawa Anelies untuk berendam. Merilekskan tubuh dengan air hangat jadi bagian yang sangat nyaman sehabis bercinta. Kadang Anelies juga masih sulit percaya jika dia akan menyukai momen-momen tenang seperti ini bersama seorang pria. Pria yang sangat rupawan hingga tidak masuk akal sedang telanjang bersamanya di dalam bak."Apa masih sakit?""Cuma agak perih karena terakhir tadi Anda sangat keras."Anelies di tumbuk dari posisi belakang, posisi yang membuat kejantanan pria berlawanan arah ketika bergesekan dengan dinding dalam wanita. Rasanya memang lebih berat tapi sepadan juga dengan kenikmatannya."Aku suka pelajaran yang kau dapat dari ruang spa."Anelies diraba dan segera memejamkan mata. Aroma terapi dituangkan itu juga sangat harum menenangkan higa membuat mata ingin melesu. Anelies masih belum tahu jika dalam dosis berlebih dia bisa benar-benar tertidur sampai pagi.Nampaknya mereka tahu semu hal tentang cara memanj
Pangeran Serkan kembali menyusul Anelies setelah lewat tengah malam, pria itu langsung ikut masuk ke dalam selimut dan tidak mengganggu kecuali cuma belaian serta remasan lembut. Anelies benar-benar tidak diijinkan berpakaian cuma untuk dipeluk sampai pagi. Gadis muda bugil yang sangat enak untuk digenggam di mana saja. Anelies memang terlihat seperti anak-anak ketika berada dalam pelukan pangeran Serkan yang bertubuh besar kekar mengelilinginya seperti bingkai kokoh.Selimut Anelies tersibak turun sampai ke pinggang tapi buah dadanya masih ditangkup oleh telapak tang pria besar. Pangeran Serkan juga masih tidur ketika Anelies mendengar suara dengkuran pelan. Pangeran Serkan bukan orang yang tidur mendengkur karena itu Anelies terkejut dan langsung sigap membuka mata.Alangkah terkejutnya Anelies ketika melihat siapa yang ikut tidur di dekatnya."Oh, tidak!" Anelies terlonjak kaget demikian pula dengan harimau jantan itu.Habibi yang semula sedang tidur mendengkur di samping ranjang ju
"Aku curiga wanita pemilik klub itu ikut terlibat!""Kupikir Pablo yang menjualku!" Anelies terkejut.Anelies berhenti mengunyah makannya untuk menatap Pangeran Serkan yang masih duduk tenang menegakkan punggungnya ke sandaran kursi. Salah satu lengan pria itu terulur di atas meja. Pangeran Serkan mengetukkan ujung jari pelan ke permukaan marmer yang dilapisi kaca. "Kau tidak pernah dilelang di situs."Anelies masih memperhatikan tapi jelas sekali jika kerutan di dahinya makin merapat dalam."Semua situsnya palsu, cuma untuk mengecoh kami. Aku rasa tetap Madam Lexsis yang menjualmu!""Tapi kenapa Pablo dibunuh?" Anelies terus dibuat tercengang."Kau bisa mengetahuinya jika bertemu langsung dengan perempuan itu!"Anelies semakin paham kenapa harus dia sendiri yang pergi ke New Jersey untuk bertemu Madam Lexsis."Kita akan berangkat sore ini, Omar sedang menyiapkan penerbangan kita."Sebenarnya Anelies senang bisa pergi sejenak dari istana Zubair dan kembali ke New Jersey. Anelies ber h
Sebenarnya Anelies sudah sering bepergian mengunakan fasilitas jet pribadi selama hidup bersama George, tapi belun pernah melakukan penerbangan dengan yang sebesar ini. Pesawat tipe boeing yang dipakai Pangeran Serkan sangat besar dan luas penuh kemewahan. Berbeda dengan George yang tidak pernah mau terlihat terlalu mencolok ketika dalam perjalanan. Meski Anelies juga selalu hidup dalam pengawalan khusus dan tinggal di hunian ekslusif dengan sistem sekuriti tinggi, semua itu bertujuan untuk menyembunyikan identitasnya bukan kemewahan. Jadi, jangankan kabur dari lantai tiga, kabur dari sistem sekuriti canggih pun Anelies bisa, dia hanya tidak bisa kabur dari penciuman kucing besar peliharaan Pangeran Serkan yang merepotkan. "Semoga kau suka penerbangannya." "Ini luar biasa." Anelies mengakui jika mereka semua suka hidup mewah. Semua yang Anelies temui di istana Zubair juga penuh kemewahan. Mengelola kekuasaan dengan mayoritas penduduk kaya memang berbeda. Sekarang mereka bukan hany
*NO0TE : Untuk beberapa bab ke depan akan banyak mengandung adegan bulan madu, boleh di-skip buat yang tidak nyaman.Anelies memiliki reaksi yang sangat cantik dengan kapsul penambah hormon. Tubuhnya menggeliat lembut gelisah di atas sprei putih bersih yang sesekali dia gunakan untuk bergelung. Isi kepa Anelies sedang lepas terbang ke udara membumbung tinggi ke angkasa dalam arti yang sebenarnya. Faktanya mereka sedang berada dalam penerbangan dan Pangeran Serkan tega memberi Anelies kapsul cuma untuk dia jadikan tontonan erotis. Pangeran Serkan terus memperhatikan rintihan Anelies yang seperti bisikan malaikat tidak berdosa."Ini cantik ..." Anelies memungut dua buah kelopak mawar untuk dia letakkan di atas putingnya yang menegang keras kemerahan kemudian dia tekan-tekan sendiri. "Oh ..." Anelies makin menggeliat membusungkan dadanya hingga tulang punggungnya melengkung terangkat dari permukaan ranjang. "Pangeran Serkan ...."Pria yang sudah berulang kali dia panggil tetap tidak berge
Akhirnya Pangeran Serkan mau diajak keluar, Anelies sempat tersenyum ketika melihat Pangeran Serkan ikut memakai cena jeans dan hoodie tebal."Pakai topi dan kaca mata Anda jika masih takut ketahuan!" saran Anelies masih sambil tersenyum.Anelies juga memakai celana jeans dan hoodie, rambut hitam pendeknya cuma dia ikat dengan asal layaknya remaja bersepatu sneakers. "Panjangkan rambutmu." Pangeran Serkan balas mengoreksi penampilan Anelies.Serkan suka wanita dengan rambut panjang."Putri Kalifa berambut panjang apa Anda suka?" Anelies malah mengingatkan Putri Kalifa."Apa aku harus memberitahumu?" balas Serkan, dia tahu Anelies paling tidak suka dengan Putri Kalifa."Ingat Anda tidak boleh menikahi Putri Kalifa selama perjanjian kita masih berlaku!" Anelies mengingatkan perjanjian mereka di kertas memo yang masih dia simpan dan tiba-tiba Anelies kembali ingat dengan selembar foto dirinya dan George yang masih tertinggal di apartemen Antonio."Apa nanti Anda juga mau mengantarkan aku
Omar sudah pernah menangkap Madam Lexsis untuk diintrogasi tapi wanita itu terlalu licik, dia pandai mengarang cerita yang meyakinkan mereka jika Pablo Morez benar-benar bekerja sendiri untuk mengkhianatinya. Pangeran Serkan sampai harus berulang kali menegaskan pada Anelies agar jangan bertindak ceroboh atau semua rencana mereka akan kacau."Ingat kau harus mengikuti skenario yang sudah dijelaskan Omar!"Anelies mengangguk."Beberapa pengawal akan berjaga di luar, mereka tidak bisa ikut masuk karena Madam Lexsis pasti akan curiga. Kau harus menemuinya seorang diri, kau haya tinggal memancingnya utuk mendapatkan informasi siapa yang telah melakukan pembelian. Tidak perlu menggertak, cepat pergi jika kau sudah mendapatkan informasi.""Ya." Anelies mengangguk lagi."Ada alat kecil di sakumu, kau tinggal memencetnya jika butuh bantuan. Omar juga akan memasang alat pelacak di tubuhmu dan penyadap agar kami bisa tetap memantau."Anelies mengikuti semua perintah Pangeran Serkan dengan patuh
BAB 86 KEMAMPUAN BARUMadam Lexsis benar-benar berdiri kaku, tidak bisa bergerak tapi genggamannya masih erat pada gagang senjata apinya yang terarah pada Anelies."Katakan siapa yang membeliku?"Bibir Madam Lexsis terlihat berkedut kaku, kelihatanya dia juga kesulitan menahan dirinya untuk tidak bicara."Karen."Madam Lexsis menyebutkan nama yang tadi juga sudah dia sebutkan berulang-ulang di dalam rongga kepalanya."Siapa Karen?""Teman Pablo."Persis seperti dugaan Pangeran Serkan dan Omar jika Pablo mengenal baik pembelinya."Kau akan melupakan semua kejadian hari ini atau kepalamu akan sangat sakit jika coba mengingatnya!" Anelies bicara dengan tegas sambil menatap tajam ke dalam manik mata Madam Lexsis yang masih berdiri kaku.Selain membaca pikiran, sekarang Anelies juga bisa melakukan hipnotis dan mengunci ingatan seperti yang dilakukan Norman Biziel. Anelies langsung pergi keluar begitu saja meninggalkan Madam Lexsis yang masih berdiri kaku.Ketika berjalan di lorong untuk kel
BAB 61Sebenarnya FX-99 dapat menembak target dari jarak jauh, tapi untuk meminimalisir dampak ledakan nuklir, Faaz harus meledakkan target dari jarak dekat. Faaz bukan cuma harus mengambil keputusan sulit, dia juga sangat berani. Faaz menabrakkan FX-99 dengan kecepatan penuh ke sisi lambung kapal induk, meledakkan pulau baja terapung itu dari bawah permukaan laut.Suara berdentum membentuk gelombang dahsyat di bawah permukaan laut, membawa sambaran api ke permukaan dengan bentangan luas. Seketika seluruh konstruksi kapal induk runtuh hingga hancur lebur tak bersisa. Tidak ada satupun yang dapat selamat, seluruh persenjataan dan tentara mereka lenyap tenggelam. Radar peringatan bahaya sampai ke pelabuhan, mereka mendeteksi ledakan nuklir serta jangkauan radiasi yang tidak aman untuk didekati.Tubuh Faaz ikut tengelam dalam, telinganya sudah tidak mendengar suara dentuman di permukaan. Faaz sudah tidak berdaya untuk menyelamatkan diri tapi pemuda itu samasekali tidak menyesal karena ta
BAB 60 PERANG BERAKHIRSeluruh media pemberitaan dunia seketika heboh dengan aksi bunuh diri dari jet tempur FX-99 untuk meledakkan kapal induk lawan dan menghentikan invasi militer. Seketika kekuatan lawan lumpuh total, kapal induk, persenjataan, serta ribuan tentara ikut tengelam bersama bom nuklir mereka sendiri. Pasukan lawan sudah tidak berdaya dengan kerugian besar yang belum tentu pulih untuk mereka bangun kembali dalam sepuluh dekade.Selanjutnya seluruh sisa pasukan lawan berhasil dipukul mundur oleh para tentara relawan bersama kapal induk bantuan dari Istana Tamir. Berbagai kejahatan pihak lawan ikut terbongkar di mata dunia, termasuk aksi kejahatan mereka menyalahgunakan laboratorium sebagai praktik pencucian otak. Seluruh data korban juga Gerald serahkan pada pihak intelijen.Sayangnya sampai FX-99 ikut meledak sama sekali tidak ada yang tahu jika pilot didalamnya adalah Faaz. Faaz adalah pahlawan yang sesungguhnya, aksi heroiknya telah berhasil menghentikan pertempuran
BAB 59 AKSI TERAKHIR Bias langit jingga terlihat memantul dari cakrawala, permukaan samudra yang sedang hening serempak berkilau seperti lautan api. Sama sekali tidak ada yang sadar akan datangnya bencana dahyat. Dengan tatapan tegas tajam tanpa sedikitpun keraguan, Faaz berangkat melaksanakan tugasnya yang paling berbahaya. Tugas paling berbahaya karena bakal ikut menentukan masa depan dunia. Ingat tentang sedikit percikan yang bakal mengobarkan api besar? Sekarang Faaz sedang memegang pemantik apinya. Mungkin ini akan menjadi tugas terakhir bagi Faaza tapi sebagai seorang prajurit dia tidak boleh gentar, matipun dia rela demi menjalankan tugasnya. Deru mesin jet berdesis keras dari sisi ekor belakang, sebuah pendorong mekanik ikut melontarkan jet tempur meluncur ke langit hanya dengan landasan pendek. Untuk sekejap, cakrawala seperti ikut terbelah oleh suara desingan super sonic. Faaz membawa sebuah bom dahsyat melesat bersama dirinya. Kolonel Bravin ikut menyaksikan sendiri
BAB 58 KEBOHONGAN YUSUFKetika sedang bertugas menyalurkan bantuan pangan, ketiga helikopter milik tim relawan diserang sebuah jet tempur di atas perbukitan. Ketiga badan helikopter ditemukan sudah meledak hancur, termasuk helikopter yang sedang dikendarai oleh Pangeran Yusuf. Evaluasi serta pencarian korban segera dikerahkan. Dua orang pilot ditemukan sudah tidak bernyawa dalam kondisi sangat mengenaskan. Tapi Pangeran Yusuf tidak ditemukan.Helikopter yang di kendarai oleh Pangeran Yusuf juga jatuh agak terpisah di lembah bukit. Proses evakuasi dan pencarian jadi agak sulit karena kendala Medan yang terjal. Kemungkinan Pangeran Yusuf juga sudah tidak selamat, tapi Pangeran Albani bersikeras harus menemukan tubuh putranya.Setelah hampir dua puluh empat jam pencarian akhirnya Pangeran Yusuf ditemukan di tebing lereng. Pemuda itu ditemukan dalam kondisi tubuh lemas pingsan tapi ajaibnya masih hidup. Nyaris tidak masuk akal karena Pangeran Yusuf juga cuma mendapat luka ringan benturan
BAB 57 PERGI KE MEDAN PERTEMPURAN BERSAMA GERALD"Aku ingin ikut berangkat bersama tentara kita untuk menghentikan agresi militer.""Tidak!" Serkan langsung menolak tegas permintaan putranya untuk ikut berangkat ke medan perang. "Kau tetep akan berada di sini!""Yusuf akan pergi." Hamdan membandingkan dirinya dengan Yusuf. "Kenapa aku tidak bisa?""Perjuanganmu bukan di tengah medan pertempuran dengan senjata."Serkan tidak memberitahu jika dia telah mengutus Gerald bersama pasukannya. Putra mahkota tetap harus mereka jaga."Aku akan pulang untukmu Baba." Hamdan masih memohon kerelaan Yang Mulya Serkan agar memberi ijin."Aku tidak akan mengambil resiko untuk putra mahkotaku!" Serkan menatap tegas. "Bahkan seandainya negara kita yang sedang diserang, aku sendiri yang akan melindungi mu di tengah benteng yang paling tebal!"Serkan terus menatap tajam ke manik mata Pangeran Hamdan."Bukan karena kau putraku, tapi karena darahmu terlahir untuk sebuah tujuan yang lebih besar bagi rakyat k
BAB 56 IKUT BERTEMPURSetelah menandatangi kerjasama militer dengan Raja Khaleed, Yang Mulya Serkan menyampaikan pidatonya di hadapan seluruh media serta tamu undangan penting yang ikut hadir menyaksikan pertemuan penting tersebut. Pertemuan penting yang akan menjadi bagian dari sejarah kemajuan peradaban militer di masa depan.“Penandatanganan perjanjian kerjasama jangka panjang ini mengkonfirmasi ketahan hubungan antara dua negara yang dibangun di atas kepercayaan, dibentuk oleh sejarah, dan didorong oleh visi bersama kami tentang masa depan yang penuh peluang, inovasi, dan kemakmuran berkelanjutan.”Gemuruh tepuk tangan diberikan untuk keberanian Yang Mulya Serkan yang juga telah mengkonfirmasi keikut sertaan negaranya untuk mengirim pasukan tempur guna menghentikan agresi militer. Ditengah semua orang yang sedang bertepuk tangan Putri Sofia justru sedang diliputi rasa tegang. Putri Sofia melihat babanya yang sangat pemberani, tanpa gentar meletakkan dirinya di garda paling depan
BAB 55 PERTARUNGAN Beruntung para tentara relawan sudah cukup waspada, setiap malam mereka sengaja hanya menyalakan lilin di dalam tenda kemudian tidur di balik barisan bukit kecil di seberang sungai. "Brengsek!" Kemal mengumpat keras. "Mereka benar-benar datang!" Ketika serangan udara datang menghujani seluruh camp dengan berbagai peluru misil, para tentara relawan cuma menyaksikan gemuruh ledakan itu dari lereng bukit. Kilat api terlihat berkobar dari jejak ledakan menggelegar. Asap pekat bercampur pasir gurun membumbung ke langit gelap. Benar-benar gempuran yang brutal, kemal dan yang lain yakin mereka tidak mungkin akan selamat bila masih berada di camp. Sehebat apapun bala tentara musuh dan persenjataan mereka. Pertolongan dari langit tetap bisa tiba-tiba datang untuk mereka yang diberi keberuntungan. Kemal dan seluruh kawannya selamat tanpa ada yang terluka. ******* Putri Sofia sedang duduk seorang diri di sofa balkon kamarnya, langit malam mulai ditumbuhi percikan bi
BAB 54 MENYERANG KAWAN SENDIRIKelopak mata Dokter Faiza perlahan terbuka sayup, kepalanya terasa berat, dan napasnya masih tersengal sesak oleh sisa endapan asap. Dokter Faiza pingsan akibat terjebak di tengah tenda yang sedang terbakar, dia menghisap terlalu banyak asap karbon. Tapi beruntung wanita cantik berhati malaikat itu masih selamat dari tragedi mengerikan.Kondisi Dokter Faiza masih sedikit linglung, ranjang empuk di bawah tubuhnya terasa asing, bau antiseptik di sekelilingnya menusuk sangat keras. Setelah mengerjap pelan, Dokter Faiza baru sadar bila dirinya telah berada di kamar rumah sakit. Tangan kiri Dokter Faiza dipasangi infus, dia juga mendengar suara langkah kaki dari luar dan tidak lama kemudian pintu terbuka."Anda sudah sadar?" Seorang perawat wanita menghampiri Dokter Faiza."Apa yang terjadi?" Dokter Faiza benar-benar bingung dengan kondisinya."Anda pingsan karena menghirup terlalu banyak asap kebakaran." Perawat wanita menjelaskan."Bagaimana dengan camp rel
BAB 53 SERANGAN TIBA-TIBA Kurang lebih lima belas mil dari perbatasan kota yang dijaga ketat oleh pasukan tentara musuh, tenda relawan medis berjejer di dekat hilir sungai. Tenda-tenda tersebut sengaja di pindahkan ke dekat tepian sungai agar diam-diam bisa mempermudah penyelundupan para tawanan untuk mendapat pertolongan.Setelah lebih dari enam bulan para tim relawan dikirim ke medan pertempuran, sepertinya mereka cuma semakin tersingkir jauh dari kota yang telah di duduki oleh pihak musuh. Pihak musuh menerbitkan larangan keras bagi siapapun untuk memasuki kota. Penduduk sipil yang masih terjebak di tengah kota sebagian menjadi sandera dan sebagian besar dalam kondisi memprihatinkan, terutama wanita dan anak-anak.Setiap hari gelap para relawan militer akan menyelinap melalui jalur sungai untuk membawa korban terluka dan membebaskan sandera. Kamp para tentara relawan juga terletak tidak jauh dari tenda tim medis agar memudahkan akses bagi mereka untuk saling membantu dan berbagi