Share

Sakit dibayar maap itu nggak adil

Saya Firda, kedatangan saya ke sini ingin meminta tolong kepada kamu untuk membebaskan Reyhan," jelasnya membuatku tercengang.

"Ada urusan apa sehingga Ibu menyuruh saya membebaskan dia? Kesalahan dia sudah sangat fatal. Saya nggak mau membebaskan Reyhan begitu saja," tolakku dengan lantang.

Wanita itu menatap tak berkedip ke arahku, sorot kedua matanya berkaca-kaca seakan air matanya hendak tumpah mengalir membasahi kedua pipi.

Tak lama kemudian, tiba-tiba saja wanita itu bersimpuh tepat di kedua kakiku. Dia menangis seolah-olah meminta pengampunan. Dengan segera aku langsung menepis dan membantunya untuk bangkit kembali.

"Saya mohon, Amira. Bebaskan Reyhan. Saya nggak ingin melihat dia tinggal di balik jeruji besi. Hanya Reyhan satu-satunya keluarga yang saya punya,'' ujarnya lagi. Amira heran mendengar peneluturannya.

"Keluarga? Memangnya Ibu siapanya Reyhan?"

"Saya Bibinya! Sudah lama saya tidak bertemu Reyhan, tiba-tiba saja mendapat kabar bahwa dia di penjara," jelas wanita it
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status