Share

Licik

"Keuangan kita ini lagi nggak stabil, Wisnu. Bisa-bisa kamu transfer dia duit cuma buat dihambur- hamburin kayak gini?"

"Sadar, nggak, sih? Si Kalina makin keliatan licik sekarang. Sengaja banget nutup semua rekening setelah tahu kita pake kartu kreditnya buat belanja bulanan, terus ngotak-atik ATM Bang Wisnu dan traktir kita makan seolah-olah pake duitnya."

"Kita nggak bisa diem aja kayak gini. Wanita sial itu bener-bener harus dikasih pelajaran!"

"Udahlah. Yang udah terjadi biar terjadi. Lagian kalau rumor tentang Kalina yang bakal ngambil alih perusahaan Poltaris benar-- semuanya bakal keganti lebih dari ini."

"Iya juga, sih. Kita cuma bisa nunggu keputusan dalam sebulan ini. Kalau sampai Kalina nggak dapat apa-apa, lebih baik kalian cerai, Bang, terus dia kita tendang. Untung aja kalian nggak punya keturunan. Jadi, prosesnya lebih gampang."

Brak!

Suara meja yang dipukul keras terdengar nyaring.

"Mau ke mana kamu, Wisnu!"

"Pulang!"

"Loh, terus ini gimana?"

Kamila mendengus keras,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status