Share

Sesuatu yang Disembunyikan

Teriknya Matahari siang ini sama sekali tak mengurungkan niat Kamila untuk menemui Revan di sebuah kafe, seperti janjinya dalam email pagi tadi.

Mobil Mercy Biru itu membawanya ke Jalan Soekarno-Hatta dan berhenti di depan tempat nongkrong sederhana yang tak terlalu banyak peminatnya.

Sembari mengunyah permen karet yang sudah memucat, Kamila turun dari mobil dan memeriksa penampilannya di kaca spion yang terpampang sebelum masuk ke dalam. Entah tujuannya apa. Kamila yang biasa cuek dengan penampilan, bahkan tak mengerti dengan dirinya sendiri.

Seperti yang sudah dijanjikan, Revan terlihat sudah menunggu di meja yang ada di sisi kanan kasir. Tak seperti biasanya lelaki tampan itu kini terlihat santai dengan kaus, jins, dan sneakersnya.

Bruk!

Kamila sengaja menjatuhkan tasnya tepat di hadapan Revan yang membuat lelaki itu sempat terlonjak.

Plop!

Balon permen karetnya meletus bersamaan dengan bokong Kamila yang menyentuh kursi. Kemudian dia melepehnya dan membuang dalam asbak yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status