Ayra tidak pernah menyangka pria yang selama ini dipanggil suami olehnya, selalu memperlakukan dengan lembut serta penuh kasih sayang ternyata menyimpan banyak rahasia darinya. Apa saja rahasia yang disembunyikan oleh Arland (suami Ayra) dari istrinya? Ketika satu persatu rahasia suaminya terungkap akankah Ayra bertahan atau justru memilih pergi meninggalkannya?
View MoreAyra memukul-mukul punggung Arland sesekali menjambak rambutnya. Dia berharap Arland segera melepaskan tautan bibirnya. Cairan bening menetes dari ujung matanya membasahi kedua pipinya, rasanya sudah tidak sanggup lagi. Perutnya terus bergejolak seolah hendak mengeluarkan seluruh isinya, sedangkan kepalanya semakin terasa pusing.Arland melepaskan tautan bibirnya, Ayra yang menyadarinya segera mendorong Arland agar menjauh darinya. Arland yang sedang lengah akhirnya terdorong ke belakang, Ayra memanfaatkan kesempatan tersebut untuk turun dari ranjang dengan langkah cepat berjalan menuju ke wastafel. Di wastafel dia memuntahkan isi perutnya, wajahnya terlihat pucat tub_uhnya terasa lemas.Melihat Ayra muntah-muntah Arland tersadar. Dia segera menghampirinya, tidak peduli dengan kepalanya yang masih terasa pusing akibat minuman beralkohol"Sayang, kamu kenapa?" tanya Arland tampak khawatir melihat Ayra muntah-muntah, tangannya terulur memijat tengkuknya."Kamu masuk angin atau salah mak
Arland pergi ke kelab malam. Di sana dia menenggak beberapa botol minuman beralkohol, sesekali meracau tidak jelas kata-kata Ayra terus terngiang-ngiang di telinganya."Aku membencimu sangat membencimu!" Itulah kata-kata Ayra yang terus terngiang-ngiang di telinganya.Seorang wanita berpakaian minim berjalan menghampiri Arland."Bolehkan aku duduk di sini?" Wanita tersebut bertanya sambil tersenyum menggoda ke arah Arland yang sedang menenggak minuman beralkohol. Arland yang mendengarnya segera menoleh ke arahnya."Pergi! Aku tidak tertarik dengan tub uh palsu mu itu." Arland berkata dengan santai tanpa merasa bersalah sedikitpun.Wanita tersebut terkejut merasa tersinggung mendengar ucapan Arland, mengusir serta menghina dirinya."Apa maksudmu?" tanya Wanita tersebut meninggikan nada bicaranya merasa tidak terima dengan penghinaan yang dilakukan oleh Arland terhadap dirinya.Arland tersulut emosi mendengarnya. "Apa kamu tuli sehingga tidak mendengar ucapanku?" bentak Arland dengan su
Ayra membuka matanya secara perlahan lalu mengedarkan pandangannya mengamati sekelilingnya."Dimana aku, seperti ini bukan di rumah sakit?" batin Ayra merasa heran.DEGDia terkejut menyadari tangan seseorang melingkar di perutnya. Detik berikutnya Ayra menoleh ke samping karena merasa penasaran dengan pemilik tangan yang melingkar di perutnya. Dia semakin terkejut setelah mengetahui pemilik tangan yang melingkar di perutnya adalah Arland."Mas Arland." gumamnya lirih dengan bibir bergetar jantungnya berpacu tidak karuan.Padahal selama satu minggu ini Ayra merasa lega karena Arland tidak mengunjunginya. Tapi sekarang dirinya justru berada di pelukan Arland. Bagaimana dia bisa merasa tenang, seseorang yang ingin sekali dihindari olehnya tapi sekarang sedang memeluknya dengan erat.Arland membawa Ayra pulang dalam keadaan tidur, sehingga Ayra tidak menyadarinya.Ayra berusaha melepaskan tangan Arland dari perutnya. Namun bukannya terlepas, Arland justru semakin erat memeluknya. Ayra te
Dokter Alex bersama dengan Rani (perawat yang bersamanya) membuka pintu ruang rawat Ayra, mereka terkejut melihat Arland sedang mencengkram leher Ayra dengan erat. "Arland lepaskan! Kamu bisa menyakiti Ayra kalau seperti itu." teriak dokter Alex dengan lantang berjalan mendekat ke arah Arland dan Ayra. Arland tersentak kaget mendengar teriakkan dokter Alex refleks melepaskan tangannya dari leher Ayra lalu beranjak dari duduknya. Melihat Arland sudah beranjak dari duduknya Rani berjalan menghampiri Ayra untuk menenangkannya. "Kamu nggak perlu merasa takut ada kami di sini!" Rani merengkuh tub_uh Ayra ke dalam pelukannya, tangannya bergerak mengusap-usap punggungnya berharap bisa menenangkan Ayra yang sedang ketakutan. Ayra hanya diam tanpa merespon, dia masih merasa shock dengan apa yang baru saja terjadi. "Keluar dari sini!" titah dokter Alex tegas menatap tajam ke arah Arland. Arland terkejut mendengarnya seketika menoleh ke arah dokter Alex. Dia tidak percaya dokter Alex ak
"Bawa dia keluar dari sini!" titah Arland kepada anak buahnya menunjuk ke arah Reyhan.Ayra menatap nanar ke arah suaminya yang diseret oleh beberapa orang sesekali dipukul."Mas, Mas Reyhan! Lepaskan suamiku!" teriak Ayra sambil berusaha melepaskan diri dari Arland."Diam!" bentak Arland, Ayra terkejut seketika diam menutup mulutnya rapat-rapat dengan jantung berpacu tidak karuan perlahan menunduk. Dalam hati dia terus berdoa agar bisa lepas dari Arland.Arland mengangkat Ayra lalu menggendongnya di bahu layaknya karung beras. Ayra terkejut menyadari dirinya digendong oleh Arland di bahunya. Kepalanya berada di bawah sehingga membuatnya merasa pusing."Turunkan aku!" Ayra memukul-mukul punggung Arland, sambil berusaha menahan rasa pusing di kepalanya."Diam!" bentak Arland merasa geram karena Ayra kembali memberontak.Karena Arland tidak kunjung menurunkan dirinya, akhirnya Ayra menggigit punggung Arland dengan kuat. Arland terkejut menyadari punggungnya digigit oleh Ayra, refleks me
Arland mengecup singkat kening Ayra. "Sayang, mas pergi dulu." pamitnya sebelum keluar dari ruang rawat Ayra.Arland mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju ke gedung kosong. Tidak butuh waktu lama akhirnya dia sampai di sana. Dengan langkah cepat dia masuk ke dalam gedung kosong tersebut.Melihat kedatangan Arland, seorang pria segera menghampiri lalu menyapanya."Bos sudah datang." sapa pria tersebut yang tidak lain adalah Dani, orang ditugaskan oleh Arland untuk menyelidiki kecelakaan yang menimpa Ayra dan Mark."Mana orangnya?" Arland mengedarkan pandangannya."Ada di dalam Bos, ayo aku antar ke sana!"Arland dan Dani berjalan menuju ruangan yang dimaksud oleh Dani lalu masuk ke dalamnya."Bos, itu orangnya!" Dani menunjuk ke arah seseorang yang duduk dengan kaki dan tangannya diikat serta kepalanya ditutup.Arland berjalan ke arah yang ditunjuk oleh Dani."Dani!""Ya Bos?""Buka penutup kepalanya aku ingin melihat wajahnya!" titah Arland tegas.Dani membuka penutup ke
"Arland, Mark ...," Dokter Alex menjeda ucapannya entah kenapa lidahnya mendadak terasa kelu.Mendengar ucapan dokter Alex, Arland segera menoleh ke arahnya sambil mengerutkan keningnya. "Ada apa dengan Mark?"Dokter Alex menarik nafas dalam-dalam kemudian menghembuskannya secara perlahan, sebelum akhirnya menjawab pertanyaan Arland. "Mark tidak bisa diselamatkan."DEGArland terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh dokter Alex, jantungnya berpacu tidak karuan. "Maksudnya apa?" Arland menatap ke arah dokter Alex, meminta penjelasan darinya."Mark telah meninggalkan kita." Dengan bibir bergetar dokter Alex menjelaskan."Nggak mungkin." Arland menggelengkan kepalanya pelan lalu mengusap wajahnya dengan kasar, seolah belum bisa menerima kenyataan bahwa Mark sudah meninggal dunia.Mark sudah dianggap sahabat oleh Arland sama halnya dengan Alex. Mark merupakan orang yang telah banyak membantu dirinya selama ini. Kesuksesan Arland menjadi seorang pengusaha, owner sekaligus CEO Emerald Gro
Setelah mendengar kabar bahwa Ayra mengalami kecelakaan, Arland langsung pergi ke rumah sakit dimana Ayra dirawat. Dengan langkah cepat menaklukkan lorong rumah sakit hingga akhirnya sampai di depan ruang rawat Ayra.Dia membuka pintunya secara perlahan dengan perasaan campur aduk. Terlihat Ayra terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit dengan berbagai alat medis yang menempel pada tub uhnya. Dengan langkah pelan Arland berjalan menghampirinya.Cukup lama Arland menatap wajah pucat Ayra dengan pikiran campur aduk tidak karuan. Dia mengulurkan tangannya mengusap rambut Ayra dengan lembut lalu mengecup keningnya."Sayang, bangun! Mas kangen."Arland berkata lirih dengan bibir bergetar bahkan setitik air matanya sampai menetes.Melihat keadaan Ayra seperti ini membuat dirinya seolah kehilangan semangat hidup. Dia meraup wajahnya dengan kasar kembali menatap wajah Ayra dengan pandangan kosong.Pintu dibuka dari luar terlihat Alex masuk ke dalam ruang rawat Ayra, dia tampak terkejut melih
Beberapa orang yang melihatnya hanya berbisik-bisik setelah mendengar ucapan Riska. Sehingga mereka berpikir Ayra merupakan wanita mura han seperti yang dikatakan oleh Riska. Tentu saja tidak ada yang mau membantu Ayra, mereka justru ikut menghinanya.Mark yang baru datang seketika terkejut melihat Ayra duduk di atas lantai sambil menutupi kedua telinganya, air matanya mengalir deras di kedua pipinya. Tidak jauh darinya terlihat Riska tertawa puas. Beberapa orang yang berada di sekitar mereka tampak berbisik-bisik menjelek-jelekkan Ayra."Nona Ayra!" Teriak Mark, semua orang terdiam setelah mendengarnya begitu juga dengan Riska."Mark, kenapa dia bisa ada di sini?" batin Riska terlihat khawatir."Bubar semuanya!" bentak Mark dengan suara lantang membuat semua yang ada di sana pergi. Kini menyisakan Ayra yang masih menangis serta Riska sambil menunduk."Apa yang sudah kamu lakukan terhadap Nona Ayra?" tanya Mark menatap tajam ke arah Riska seolah sedang menghakiminya.Riska menarik naf
DEG Ayra tampak terkejut jantungnya berpacu tidak karuan, tangannya bergetar melihat noda lipstik pada kemeja suaminya. Selain noda lipstik juga tercium bau parfum wanita lain. "Kenapa bisa ada noda lipstik serta tercium aroma parfum wanita lain di kemeja Mas Arland. Apakah di luar sana Mas Arland selingkuh dengan wanita lain?" Monolog Ayra dalam hati, pikiran buruk tentang suaminya terlintas begitu saja di otaknya. Setitik air matanya menetes di kedua pipinya membayangkan Arland bercumbu mesra bersama dengan wanita lain, sakit rasanya sangat sakit tidak sanggup lagi dijabarkan dengan kata-kata. "Nggak nggak mungkin Mas Arland selingkuh dariku." Ayra berusaha menepis pikiran buruk tentang suaminya. "Bukankah selama ini Mas Arland selalu bersikap baik kepadaku, semua kebutuhanku selalu dipenuhi olehnya tidak sedikitpun kekurangan. Dia juga selalu bersikap lembut penuh kasih sayang tidak pernah berkata kasar apalagi main tangan. Mas Arland merupakan definisi suami yang sempurn...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments