Rahasia Suamiku

Rahasia Suamiku

last updateLast Updated : 2025-04-14
By:  triyuliastuti97 Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
82Chapters
657views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Ayra tidak pernah menyangka pria yang selama ini dipanggil suami olehnya, selalu memperlakukan dengan lembut serta penuh kasih sayang ternyata menyimpan banyak rahasia darinya. Apa saja rahasia yang disembunyikan oleh Arland (suami Ayra) dari istrinya? Ketika satu persatu rahasia suaminya terungkap akankah Ayra bertahan atau justru memilih pergi meninggalkannya?

View More

Chapter 1

1.

DEG

Ayra tampak terkejut jantungnya berpacu tidak karuan, tangannya bergetar melihat noda lipstik pada kemeja suaminya. Selain noda lipstik juga tercium bau parfum wanita lain.

"Kenapa bisa ada noda lipstik serta tercium aroma parfum wanita lain di kemeja Mas Arland. Apakah di luar sana Mas Arland selingkuh dengan wanita lain?" Monolog Ayra dalam hati, pikiran buruk tentang suaminya terlintas begitu saja di otaknya.

Setitik air matanya menetes di kedua pipinya membayangkan Arland bercumbu mesra bersama dengan wanita lain, sakit rasanya sangat sakit tidak sanggup lagi dijabarkan dengan kata-kata.

"Nggak nggak mungkin Mas Arland selingkuh dariku." Ayra berusaha menepis pikiran buruk tentang suaminya.

"Bukankah selama ini Mas Arland selalu bersikap baik kepadaku, semua kebutuhanku selalu dipenuhi olehnya tidak sedikitpun kekurangan. Dia juga selalu bersikap lembut penuh kasih sayang tidak pernah berkata kasar apalagi main tangan. Mas Arland merupakan definisi suami yang sempurna, tampan kaya raya dan tentu sangat menyayangi istrinya. Aku yakin Mas Arland tidak mungkin selingkuh dariku." Monolong Ayra meyakinkan dirinya sendiri.

"Namun kenapa di kemeja Mas Arland bisa ada noda lipstik serta tercium bau parfum wanita lain?" Meskipun dia berusaha meyakinkan dirinya sendiri bahwa suaminya tidak mungkin selingkuh, tapi noda lipstik serta bau parfum wanita lain masih terus membuat dirinya merasa penasaran.

Saking seriusnya mengamati noda lipstik di kemeja suaminya, Ayra sampai tidak menyadari ketika Arland membuka pintu kamar mandi lalu keluar dari dalamnya.

Arland mengerutkan keningnya melihat Ayra menatap serius kemeja yang sedang dipegang olehnya. Karena merasa penasaran dia berjalan mendekat ke arahnya.

"Sayang!" Ayra tersentak kaget mendengar suara Arland refleks menjatuhkan kemeja yang sedang dipegang olehnya ke lantai. Kemudian dengan cepat merubah ekspresi wajahnya sebelum menoleh ke arah Arland.

"Mas, sudah selesai mandinya?" Aretha berusaha tersenyum ke Arland seolah tidak terjadi apa-apa.

"Kenapa kemeja milik mas kamu jatuhkan begitu saja di atas lantai?" Protes Arland melihat kemeja miliknya tergeletak di lantai.

"Maaf Mas, tadi terkejut mendengar suara Mas jadi tidak sengaja menjatuhkannya." Ayra berjongkok hendak memungut kemeja tersebut, namun Arland sudah lebih dulu memungutnya.

Arland membentangkan kemeja miliknya lalu mengamatinya, dia menyipitkan matanya melihat noda lipstik menempel di sana. Entah sejak kapan noda lipstik tersebut mengotori kemeja miliknya dia tidak mengingatnya. Arland menoleh ke arah Ayra yang sedang menunduk sambil meremas jemarinya.

"Apa kamu berpikir mas selingkuh dengan wanita lain, hanya karena kamu tanpa sengaja melihat noda lipstik di kemeja mas?" Mendengar pertanyaan Arland, Ayra segera menoleh ke arahnya.

"Bukan begitu maksudnya Mas." Jawab Ayra dengan hati-hati takut menyinggung suaminya.

"Tidak baik seorang istri berpikiran buruk tentang suaminya. Lift pribadi Mas sedang diperbaiki sehingga Mas naik lift umum. Kamu kan tahu kalau naik lift umum pasti berdesakan apalagi ketika jam pulang, sehingga ada noda lipstik milik karyawan wanita yang tidak sengaja menempel di kemeja mas." Arland berusaha menjelaskan kepada Ayra tentang noda lipstik di kemeja miliknya.

"Oh." Respon singkat Ayra membuat Arland merasa kecewa.

"Kamu tidak percaya dengan mas?" Tanya Arland menatap fokus ke arah wajah Ayra seolah sedang mengintimidasi.

"Percaya, tentu saja aku percaya dengan apa yang Mas ucapkan." Ayra berusaha tersenyum ke arah Arland, walaupun sebenarnya masih merasa ragu untuk mempercayai penjelasan dari suaminya dia sendiri juga tidak tahu entah kenapa.

"Mas, akan membuktikan bahwa hanya kamu satu-satunya wanita yang mas cintai." Arland merebahkan Ayra dia atas ranjang lalu dia naik ke atasnya.

Ayra terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Arland, dia berusaha untuk duduk namun Arland menahannya.

"Kenapa Sayang?" Bisik Arland tepat di samping telinga istrinya.

"Mas, aku merasa lelah. Bisakah kita melakukannya lain kali?" Ayra berharap Arland akan melepaskannya. Saat ini dia sedang tidak ingin melayani suaminya, noda lipstik di kemeja suaminya masih mengganggu pikirannya. Penjelasan dari Arland sama sekali tidak membuatnya merasa puas.

Arland paling tidak suka dengan namanya penolakan, dia tersulut emosi mendengar ucapan Ayra.

"Apa saja yang kamu lakukan di rumah sehingga merasa kelelahan, bukankah sudah mas sediakan ART untuk mengerjakan semua pekerjaan rumah. Dan tugasmu hanya melayani mas tidak lebih dari itu." Arland berkata dengan tegas penuh penekanan.

Apa yang diucapkan oleh Arland memang benar adanya, tapi untuk saat ini Ayra sedang tidak ingin melayaninya. Noda lipstik di kemeja Arland masih mengganggu pikirannya.

"Apa karena sudah pria lain yang kamu layani sehingga menolak melayani Mas, apa kamu lupa aku ini suamimu?"

Ayra tampak terkejut matanya membulat sempurna mendengar pertanyaan yang diucapkan oleh Arland. Dia tidak pernah menyangka suaminya bisa berkata hal serendah itu.

"Apa aku serendah itu di mata Mas?" Ayra balik bertanya dengan nada lebih tinggi dibanding sebelumnya dadanya naik turun menahan emosi, merasa tidak terima dengan tuduhan Arland yang ditunjukkan untuknya.

"Ayra, Mas tidak bisa mengawasimu selama 24 jam. Bisa saja kamu bermain api di belakang Mas." Ujar Arland santai tanpa merasa bersalah sedikitpun.

Ayra tidak pernah menyangka Arland akan menuduh dirinya seperti itu, hanya karena dia tidak ingin melayaninya. Siapa yang tidak sakit hati dituduh serendah itu oleh orang yang seharusnya melindungi dirinya. Buliran-buliran bening yang sejak tadi mengembun di pelupuk matanya kini perlahan menetes.

Arland yang melihatnya segera mengulurkan tangannya menghapus buliran-buliran bening yang membasahi kedua pipi Ayra.

"Tidak perlu sampai menangis seperti ini, mas hanya ingin kamu menjalankan tugasmu sebagai seorang istri dengan baik." Ayra hanya diam tanpa merespon pikirannya masih kacau.

"Kamu satu-satunya wanita yang mas cintai." Bisik Arland mulai menyentuh Ayra walaupun tidak ada respon darinya.

Setelah menuntaskan hasratnya Arland menggulingkan tub uhnya di samping Ayra. Ayra yang menyadarinya segera memiringkan tub uhnya membelakangi suaminya dengan pandangan kosong, menarik selimut sampai ke dadanya membiarkan bahunya terekspos.

"Tidurlah sudah malam!" Arland memeluk istrinya dengan erat, namun Ayra hanya diam tanpa merespon membuat Arland menghela nafas panjang.

"Beraninya Riska meninggalkan noda lipstik di kemejaku, saat ini aku masih membutuhkannya jika tidak sudah aku singkirkan jauh-jauh." Monolong Arland dalam hati.

Riska merupakan kekasih gelap Arland, sudah beberapa bulan terakhir ini mereka menjalin hubungan. Dia begitu mencintai Arland sehingga berusaha merebutnya dari Ayra, namun tanpa dia sadari ternyata Arland hanya memanfaatkannya saja.

***

Ayra berjalan tanpa arah tujuan hanya mengikuti kemana kakinya melangkah. Dia juga tidak tahu dimana sekarang dirinya berada, ruangan gelap hanya sedikit cahaya penerang sehingga tampak remang-remang tidak bisa melihat dengan jelas apa yang ada di sekitarnya.

DEG

Ayra tersentak kaget mendengar suara orang mengadu kesakitan. Suara tersebut terdengar begitu keras, dia mengedarkan pandangannya mencari darimana sumber suara berasal. Ketika dia melihat lurus ke depan samar-samar melihat seseorang sedang dipukuli secara bru tal sesekali juga ditendang.

Namun yang membuat Ayra merasa heran, dia merasa tidak asing dengan mereka.

"Sebenarnya mereka siapa, kenapa aku merasa familiar?" Gumam Ayra lirih merasa penasaran.

"Hentikan!" Refleks Ayra berteriak ketika melihat orang yang tadi memukul secara brutal kini menodongkan pistol ke arah pria yang sudah tidak berdaya tergeletak begitu saja di atas lantai.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
82 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status