Share

48. Permintaan Tolong Ida

Tak berselang lama, ketika Raihan akhirnya keluar dari kamar, yang kemudian segera diikuti oleh Raya, mereka melihat kedatangan Ida, dengan memasang raut muka yang sangat tegang.

Bibirnya yang cemberut dengan kedua mata membeliak memandang nyalang ke arah Raya malah menimbulkan berbagai macam prasangka.

“Ada apa. Da?” tanya Raihan hati-hati.

Bukannya menjawab Ida kemudian segera merangsek mendekat dengan membawa tangisnya. Perempuan itu menjatuhkan diri dalam dada bidang Raihan, yang membuat Raihan harus menahan tubuh sepupunya.

Raya langsung terperangah, menjadi tak bisa menyembunyikan kegeramannya mendapati sikap wanita yang selalu saja berusaha menarik perhatian suaminya itu.

Dengan geram Raya langsung menarik tubuh perempuan yang dianggapnya tidak tahu malu itu. Meski Ida masih sepupu suaminya, Raya menganggap perempuan itu selalu tak bisa menjaga sikap selalu saja menca
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status