Share

AWKWARD

Malia menyantap sarapannya dengan kunyahan lambat, ia menundukan kepalanya setiap kali Loui menatapnya.

Sepertinya duduk di kursi tengah benar-benar menjadi pilihan buruk. Maksud hati ingin menghindari tatapan langsung Loui, namun siapa sangka kursi paling ujung yang biasa di duduki Loui hari itu kotor, sehingga Loui kembali duduk di kursi yang bersebrangan dengan dirinya –seperti biasa.

Malia merasa malu jika harus bertatapan langsung dengannya. Terlebih setiap kali ia melihat Loui menyapu bibirnya membuat rasa malunya melonjak naik, sama seperti jantungnya yang berdegup tak beraturan. Kurang ajar sekali. Batin Malia.

Benar-benar memalukan jika mengingat kembali kejadian beberapa hari lalu. Saat dalam perjalanan pulang, saat manik matanya bertemu dengan milik Loui, pria itu tersenyum manis padany. Dengan sangat kurang ajar ia mendaratkan sebuah kecupan hangat pada labium ranum milik Loui. Tidak beradab sekali kau, Malia! Ia benar-benar merutuki kebodoh
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status