Home / Horor / MISTERI PIANO / BAB 2. AULIA SI KEPO

Share

BAB 2. AULIA SI KEPO

Author: Alma carally
last update Last Updated: 2023-01-19 21:38:00

Aulia zia menjawab sambil menunjuk kearah kakaknya yg sedang membongkar koper. Sinta menganggukkan kepala. Dia menunjuk kearah gadis lain yg kini duduk di dekat jendela sambil membaca sebuah buku.

“ Dan, itu Ratna dia berasal dari Bandung.”

Aulia zia menganggukkan kepala

“ Ratna, kamu bisa menjadi satu2 nya orang yg kakakku sukai, selain kembarannya,” Aulia zia kembali tersenyum lebar, menggoda Ratna.

“ Dan, kamu satu2 nya orang yg ingin kutendang.” Aulia zia langsung mengatupkan mulutnya ketika mendengar jawaban dari Ratna, sementara Sinta & Alma zia memutar bola mata. Tak lama kemudian, kebungkaman Aulia zia berubah menjadi tawa keras. Aulia zia memiringkan kepalanya & menatap dingin kearah Ratna.

“ Kurasa ditendang masih lebih baik dibandingkan ditinju. Aku suka jalan pikiranmu.”

Ratna terdiam ketika mendengar kalimat bodoh yg diucapkan Aulia zia. Tatapan matanya sama sekali tidak berubah sekalipun Aulia zia menunjukkan tatapan dingin yg sama. Dingin & tajam. Kalimat yg dikatakan Aulia zia seperti tidak memiliki daya tarik apa pun, padahal Sinta udah terkikik keras menanggapinya.

“ Perubahan ekspresimu bagus sekali. Sangat drastis. Mungkin, kamu bisa menjadi pemeran layar lebar terbaik di jakarta. Tapi, kamu seperti happy virus,” katanya tajam sambil mengalihkan pandangannya secara sepihak.

Satu kalimat tajam kembali meluncur dari bibir Ratna. Dan kali ini, Aulia zia sempurna terdiam ketika mendengarnya. Happy virus. Kalimat yang, bahkan tidak pernah disangkanya akan dilabelkan kepada dirinya. Aulia zia sempurna menggerutu kesal saat seorang kakak kelas menginjak sepatunya saat mengantre makan siang di kantin. Gadis yg dalam waktu singkat memiliki banyak teman itu tampak tidak terima karena sepatu barunya dikotori begitu saja. Padahal, kakak kelas itu sudah meminta maaf kepadanya & Alma zia juga sudah mencoba untuk meredakan amarah adiknya.

“ Hei, Adik kelas, itu tempat kami! Sebaiknya, kamu menyingkir!”

Aulia zia menghentikan gerutuan kesalnya & menoleh ke arah bangku yg ada di pojok sebelah kanan. Dia tersedak air mineral, ketika melihat bangku yg ditempati si Dingin Ratna tengah dikelilingi oleh beberapa kakak kelas laki-laki.

“ Mereka mengganggu Ratna.” Suara kecil Sinta membuat Aulia zia terpaksa membuyarkan pandangannya dari bangku Ratna. Aulia zia menganggukkan kepalanya & berusaha untuk tidak memedulikan teman sekamarnya itu. Aulia zia menulikan telinganya dengan mengajak Alma zia & Sinta berbicara tentang pelajaran pertama mereka tadi.

“ Kamu sangat tidak sopan! Aku sedang berbicara kepadamu & kamu sama sekali tidak menghiraukanku?!

Apakah kamu tuli, Adik kelas?!”

Bentakan keras itu sempurna membuat Aulia zia meletakkan kembali makanannya. Baiklah, sekarang dia sama sekali tidak memiliki nafsu untuk melahap makanannya. Dia geram melihat kakak kelasnya menarik kerah rompi yg dikenakan Ratna. Aulia zia bangkit & berjalan penuh rasa kesal ke arah bangku Ratna.

“Apa yg sedang kakak lakukan kepada temanku? Tidak bisakah kakak mencari tempat yg lain untuk makan? Kantin ini memiliki banyak bangku kosong & tidak menjadi hak paten siapa pun!” Teriak Aulia zia sambil melepaskan cengkeraman kakak kelas itu dari kerah rompi Ratna. Dia kini malah berganti menatap Aulia zia dengan tajam, seakan bersiap meninju wajah adik kelasnya itu.

“ Ahhhh !” Aulia zia terkejut ketika tangan besar kakak kelas tadi beralih menarik rompi bajunya, membuat tubuh kecil Aulia zia terseret beberapa sentimeter kedepan. Gadis itu mengaduh kesakitan saat tangannya tidak sengaja terantuk meja.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • MISTERI PIANO   BAB 48. END

    Ratna terjatuh di depan kamar mandi, ketika Aulia zia mendorongnya agar menyingkir dari depan pintu. Bukannya merasa bersalah & meminta maaf , Aulia zia malah tertawa terbahak-bahak ketika melihat Ratna mengusap sikunya yang membentur lantai.“ Beraninya kamu…” geram Ratna, sambil bersiap-siap menerjang tubuh Aulia zia yang masih berdiri tegap.Aulia zia yang menangkap sinyal bahaya langsung memutar kakinya ke mana pun agar bisa menghindari terkaman serigala sebuas Ratna yang terlihat mengamuk & bersiap menendangnya ke luar kamar.“ Baiklah, aku dulu yang mandi …..”Mata Aulia zia & Ratna bergantu menatap pintu kamar mandi yang baru dimasuki oleh Sinta. Sedangkan, Alma zia mengedikkan bahunya ketika melihat ekspresi yang ditunjukkan oeh Aulia zia & Ratna.“ Sinta, keluar sekarang juga atau aku menendangmu setelah kamu mandi?!“ Tidak akan !”Aulia zia semakin mendengus kesal ketika mendengar jawaban yang diberikan oleh Sinta dari

  • MISTERI PIANO   BAB 47. PAMIT

    Aulia zia menyadari, bahwa tubuhnya mulai terangkat ke udara & menjadi tembus pandang. Aulia zia mengulurkan tangannya, berusaha meraih tangan Ronald, tapi dirinya malah terbang semakin tinggi & semakin tembus pandang.“ Kak Ronald….”“ Selamat tinggal, Aulia. Jadilah gadis yang kuat, jangan menjadi gadis yang senang membahayakan dirimu sendiri. Tumbuh tinggilah & pastikan kamu bahagia bersama orang-orang yang kamu sayang, Aulia.”Setetes air mata kembali menetes di pipi Aulia zia yang tembus pandang.“ Kakak, jangan lupakan aku pastikan kalau kamu akan selalu mengingatku. Kakak, Ronald.”“ Ah! Aulia, aku sudah menghapus ingatanmu tentangku & semua yang pernah terjadi agar kamu tidak lagi merasa bersalah & trauma.”Aulia zia mengerjapkan matanya beberapa kali, menatap bingung Ronald yang berada di bawah sana.“ Kakak, kamu tidak berhak melakukannya!”“ Aku berhak. Selamat tinggal, Aulia. Senang berkenalan & berteman denganmu. Jadilah anak yang baik

  • MISTERI PIANO   BAB 46.PERTEMUAN TERAKHIR

    Aulia zia menatap tidak mengerti ke arah Andre yang perlahan memudar & bersinar layaknya cahaya terang menyilaukan.Aulia menggelengkan kepalanya beberapa kali, saat Andre tersenyum kepadanya dalam kondisi tubuh yang setipis sutra & seterang cahaya rembulan.“ Kakak, kamu kenapa?”Aulia zia bertanya dengan suara parau.“ Pergi ke tempatku seharusnya, Aulia. Kalau bertemu nanti, sampaikan ucapan terima kasihku kepada Ronald, ya. Selamat tinggal, Aulia. Senang berkenalan denganmu.”Aulia zia berteriak kencang ketika tubuh Andre benar-benar menghilang dari hadapannya. Ketika dinding di labirin itu juga mulai menipis, walaupun perubahannya tidak sedrastis Andre tadi.“ Semuanya sudah selesai, Aulia.”Aulia zia menoleh ke belakangnya & lagi-lagi matanya harus membelalak kaget saat melihat Ronald sedang ada di dekatnya.“ Kak Ronald…? Kamu ada di sini juga…? Bagaimana kamu bisa muncul di sini, Kak..?”Ronald tersenyum sekilas & berjalan mendekat ke

  • MISTERI PIANO   BAB 45. AKHIR HANTU IVANA

    “ Tidak akan kubiarkan….”“ Arrrggghhh!”Ronald menjerit panjang, saat hantu Ana mengeratkan cekikannya. Ingin sekali, Ronald menyudahi permainannya & menghindar sejauh-jauhnya dari Ana. Tapi, dia tidak bisa melakukannya. Dia harus mengakhiri ini semua. Selamanya.Ronald sengaja membuat tempo permainannya semakin cepat walaupun lehernya terasa sangat sakit & sulit bernapas. Dentingan tuts pianoyang dimainkan Ronald beradu dengan suara teriakan nyaring Ana yang memekakkan telinga.“ Kamu … telanlah … semua … mimpimu!” teriak Ronald sekuat tenaga sambil mengakhiri permainannya dengan nada tinggi yang tidak kalah memekakkan telinga mengalahkan teriakan nyaring hantu Ana.“ Arrrggghhh!!! Terkutuklahkamu!! Aaarrrgghhh!”Ana menjerit panjang bersamaan dengan terlepasnya tangan ramping itu dari leher Ronald .Napas Ronald sempat tercekat ketika melihat Ana hendak melukai raga Sinta yang berada tidak jauh dari mereka. Hal itu membuat Ronald kembali memainkan pia

  • MISTERI PIANO   BAB 44. RONALD & ANA 2

    Ronald menjauh sedikit dari piano yang tadi dimainkannya. Ruangan itu masih didominasi oleh teriakan hantu Ana yang menggema penuh frustrasi.“ Aaaaaarrrggghhh!!” Ana menjerit panjang & melengking sambil terus menutup kedua telinganya rapat-rapat. Sebelum akhirnya, raga itu terjatuh dengan lunglai di atas lantai & menyebabkan bunyi berdebam, Robald berjingkat kaget.“ Syukurlah….” Ronald menghela napas lega melihat raga Sinta tidak lagi bergerak & menjerit seperti tadi.“ Masih belum berakhir…”Ronald membalikkan badannya ketika suara dingin menyapa pendengarannya secara tiba-tiba. Mata Ronald membelalak ketika seorang gadis berbaju merah sedang melayang di depannya dengan beberapa helai rambut yang melayang di udara. Ujung pakaian gadis itu seperti sudah termakan usia & ada darah kental yang menetes-netes dari ujungnya.“ Kamu salah kalau berpikir semua sudah berakhir.”Gadis itu, hantu Ivana ( Ana ) menyeringai lebar sambil mengangkat tangan kanannya ke udara, yang memegang sebilah

  • MISTERI PIANO   BAB 43. RONALD & ANA

    Sedetik setelah dentingan tuts piano yang di tekan oleh Ronald terdengar, terdengar pula teriakan frustrasi dari hantu Ana yang berdiri tidak jauh dari piano.Ronald dapat melihat, bahwa Ana berjalan semakin mendekat ke arahnya dengan pandangan kelewat tajam seperti ingin membunuh.“ Kamu tidak akan bisa membunuhku….HAHAHA!”Ana kembali menjerit saat Ronald semakin cepat menekan tuts-tuts pianonya.Tatapan mata Ana semakin menajam & tangannya terulur ke arah leher Ronald. Ronald harus berterimah kasih kepada rambut panjang yang dimiliki Alma zia karena berhasil membelit tangan kanan Ana yang terjulur.“ Telanlah mimpimu sendiri!” Ronald menendang pelan Ana agar gadis itu menjauh dari tubuhnya.“ Kamu tidak akan kubiarkan!” Ana frustrasi lagi, sambil memegang kedua telinganya, ketika permainan piano Ronald terdengar semakin nyaring.Ana berusaha kembali mendekat ke arah Ronald sambil terus menutup kedua telinganya. Sedangkan Ronald tetap memainkan pianonya tanpa memedulikan Ana yang me

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status