Share

Berpindah

Author: M.asa
last update Last Updated: 2024-07-22 21:07:18

“ kau kemari!” teriak Ansel. Lelaki itu dengan cepat mendekati Myria dan menarik rambutnya keras. Membuat wanita itu menengadahkan wajanya sambil memegangi rambutnya yang tertarik.

“ akk” teriak Myria kesakitan.

“ dasar wanita murahan, berani sekali kau menggoda Gael. Sekarang katakana apa semalam..”

“ hey, kau apakan dia” mama langsung turun tangan, dia tidak bisa tinggal diam melihat gadis kecil itu di perlakukan kasar.

Mama segera memukul tangan Ansel agar tarikannya terlepas. Myria dengan cepat langsung menjauhi Ansel dan bersembunyi di belakang tubuh mama.

“ ma, dia ini wanita murahan dari Bar. Bukan wanita baik-baik” Ansel membela diri, dia tidak bisa leluasa saat berada di rumah mama.

“ tetap saja, jangan perlakukan dia seperti itu! ” mama bertambah marah.

“ah, sudahlah” Ansel tidak bisa melakukan apa-apa, akhirnya dia memilih untuk pergi darisana. Dia akan membuat perhitungan kepada Myria nanti setelah agendanya selesai. Malam ini mereka ada transaksi besar, mereka perlu menyiapkan pesanan dengan baik. Apalagi Myria masih dalampengawasan mamanya, dia tidak bisa berbuat sesuka hati. 

“kembali ke PIN” ucap Ansel kesal. PIN adalah sebutan lain dari markas mereka.

Sore hari tiba, setelah penat dengan kantornya Gael masih harus berkutat dengan bisnis lainnya yang tersembunyi. Lelaki itu sedang dalam perjalanan menuju PIN.

“akhirnya kau datang” ucap Ansel begitu melihat Gael masuk ke ruangan. Lelaki itu sejak tadi sibuk mengolah barang pesanan namun beberapa kali harus mengalami masalah.

“ kenapa? kau merusaknya lagi?” ucap Gael datar, lelaki itu kemudian mengambil barangnya.

“ tidak, hanya saja pengkodeanmu begitu rumit” jawab Ansel.

“kau saja yang tidak mampu” Gael segera duduk dan melakukan perbaikan.

Bisnis mereka bukanlah bisnis obatan terlarang atau sejenisnya, melainkan teknologi sistem keamanan. Gael sejauh ini mengembangkan bisnisnya dalam hal perhiasan dan teknologi, setidaknya itu tameng yang bagus untuk bisnis dunia bawahanya. Mereka siap menyediakan sistem keamanan dengan tingkat keamanan melebihi milik negara. Sudah banyak mafia-mafia besar yang berkerja sama dengan mereka agar keamanan data mereka tidak bocor.

Disamping teknologi sistem keamanan, mereka juga memadukan dengan perhiasan. Beberapa dari perhiasan memiliki sistem deteksi dan proteksi. Semuanya dilakukan dibawah meja, tanpa ketahui oleh pihak atas. Perusahaan perhiasan dan teknologi yang terlihat hanya sebagai topeng semata.

“ pukul berapa transaksinya?” tanya Gael di sela-sela dia mengecek kembali sistem pesanan.

“ sekitar tengah malam “ Ansel sudah duduk di sofa sambil menikmati segelas wine.

Dengan datangnya Gael semua pekerjaanya menjadi beres, dia tinggal bersantai menunggu hasilnya.

“ berapa targetnya?” mereka tidak mungkin mematok harga rendah, jika pengajuan mereka disepakati maka barang akan mereka lepas. Konsepnya adalah untung sebanyak-banyaknya.

“ 100 atau 200” Gael membenarkan dalam diam.

Beberapa setelahnya semua sudah siap, Gael mengatar pesanan itu sedangkan Ansel tetap berada di PIN seperti biasa. Rombongan Gael menaiki mobil melaju menuju tempat transaksi.

Tanpa membuat kecurigaan sedikitpun rombongan itu masuk kedalam bangunan.  Disana sudah ada pemesan yang dengan wajah senang menyambut kedatangan kelompok mafia Gael.

“ ku kira kesepakatan akan batal” ucap mafia sebelah yang hampir semua berpakaian jas lengkap. Sedangkan Gael dan rombongan hanya memakai setelan kemeja hitam.

“ kau tau aturannya” ucap Gael. Mereka tidak akan menunggu pemesan.

“   baiklah dimana barangnya?” ucap mafia ber jas. Mereka ada sekitar 5 orang.

Kelompok Gael mengangkat sebuah koper kecil dan besar. Membuat lelaki berjas itu mengerutkan keningnya.

“ masing-masing 200” ucap Gael singkat, dia mengucapkan nominal harganya.

“ kau gila?” lelaki ber jas tampak kaget dengan harganya.

“ dia memiliki sensor darah dan keamanan tinggi. Cip ini bahkan bisa di tanam didalam tubuh seorang bayi dengan masa perbaikan setelah 10 tahun” Gael menjelaskan beberapa keunggulan barangnya.

Lelaki ber jas itu mengangguk, semuanya memang sesuai dengan keinginannya. Namun harganya sangatlah tidak masuk akal.

“ kami tidak memiliki banyak waktu, masih banyak yang menginginkannya” Gael memang tidak suka menunggu, dia masih memiliki banyak pekerjaan setelah ini.

“ 100 bagaimana?” mereka mulai bernegosiasi. Gael tidak langsung menjawab, lelaki itu dengan tanpa ekpresi menatap pembelinya satu-persatu.

“ masing-masing 150” lanjut lelaki ber jas kembali memberikan penawaran.

Gael tidak mau memperlama, dia menyuruh anak buahnya menarik kembali kedua koper seakan mereka bersiap pergi.

“ oke baiklah, masing-masing 200” lelaki ber jas akhirnya menyerah. Dia tidak mau kehilangan barang bagus seperti itu.

“ tapi pastikan tidak ada kelompok lain yang memilikinya” lanjut lelaki ber jas.

“ kami tidak suka di atur, semua sesuai kesepakatan” jawab Gael datar, aura dinginnya menyeruak membuat semua orang ketakutan saat mendengar suara beratnya.

“ ah, maafkan aku” ucap lelaki ber jas ketakutan. Dia lalu memberikan kode agar anak buahnya segera memberikan uangnya.

Sambil menunggu uangnya terhitung mereka duduk di sofa dengan ditemani wine dan beberapa menu mahal. Sayangnnya aturan Gael adalah dilarang memakan sajian apapun saat transaksi berjalan. Jadi mereka hanya terdiam sambil mengawasi pergerakan takutnya ada sesuatu yang mencurigakan.

Setelah sesuai dengan kesepakatan Gael memberikan barang pesanan dan langsung pergi. Kelompok mereka memang seperti itu, tidak perlu banyak bicara yang penting kerja dan hasilnya.

“ kalian laporkan hasil transaksi,” ucap Gael, dia tidak ikut masuk ke PIN. Malah mengambil mobilnya dan pergi menuju suatu tempat.

“ baik, bos” ucap anak buah itu serempak dan memberikan penghormatan begitu Gael pergi.

Didalam mobil lelaki mengecek berkas penting, semuanya sudah benar.

“ kau siapkan kamar, akan ada tamu” ucap Gael melalui Handphonenya. Lelaki itu kemudian mengemudikan mobilnya.

Sampai di pelataran rumah, lelaki itu bisa memastikan jika para penghuninya sudah tertidur. Saat ini sudah hampir menjelang pagi. Dengan langkah pelan lelaki itu masuk ke rumah dan langsung menuju salah satu kamar.

Ceklek,

pintu tidak terkunci.

Didalam seorang wanita dengan tenang tertidur di ranjang. Gael memandangnya sejenak lalu dengan mudahnya dia menggendong wanita itu. Dia membawanya keluar dan memasukkannya ke dalam mobil.

“ hati-hati tuan” ucap penjaga gerbang begitu Gael akan pergi.

Wanita itu tetap lelap tanpa terganggu sampai mereka tiba di hunian pribadi milik Gael. Gerbang langsung terbuka otomatis begitu menangkap sensor milik Gael. Gael membawa wanita itu masuk dan meletakkannya di ranjang sebuah kamar.

“ layani dia denga baik” ucap Gael kepada pelayan yang sudah sedari tadi menunggu kedatangan tuannya. Gael kemudian melangkah menuju kamar pribadinya.

Hhrrt hrrt , hp nya berbunyi.

“ kau gila, bagaimana bisa kau menjualnya menjadi 400?” Ansel terdengar begitu antusias.

“ kau yang bilang” jawab Gael cuek.

“ maksudku 200 M untuk keduanya” saut Ansel dengan heboh.

“ kau tak suka uang? Kembalikan saja” jawab Gael cuek.

“ tidak-tidak, maksudku, gila kita untung besar” jawab Ansel masih dalam mode heboh. Gael menarik sudut bibirnya dan mematikan hpnya. Sungguh kasihan pembeli bodohnya.

Bulu mata lentik itu mulai bergerak, tubuhnya mencari kenyamanan dengan mengganti posisi menjadi memeluk guling. Myria merasakan ranjangnya begitu empuk dan lembut. Sudah lama sekali dia tidak merasakan kenyamanan tidur seperti ini.

Namun begitu menyadari sesuatu tubuhnya memaksanya terbangun, matanya membuka dengan cepat.

“dimana ini?” guman Myria yang menyaksikan semua hal di kamarnya sudah berubah. Dia berpindah di sebuah kamar dengan interior mewah.

Wanita itu meranjak dari ranjang dan berjalan menuju pintu. Dia keluar dengan langkah pelan dan berhati-hati.

“selamat pagi nona” ucap pelayan dari arah belakangnya. Membuat Myria terlonjak kaget.

“ini dimana?” tanya Myria begitu membalikkan badan, kalimat itu jelas saja membuat

pelayan itu kebingungan menjawabnya.

“ ini mansion tuan Gael” ucap pelayan itu sedikit ragu-ragu.

Manik Myria langsung membola, bagaimana bisa dia sampai disini. Dia tidak mungkin seketika berpindah tempat bukan. Semalam dia memang meminum obat demam, setidaknya bisa membuat tidurnya lebih nyenyak, tapi apa mungkin lelaki itu memindahkannya tanpa sebab. Atau jangan-jangan Ansel yang menyuruhnya.

Myria segera membalik badan dan masuk ke dalam kamar. Dia mengalami semacam serangan panic. Myria takut jika lelaki itu akan meneruskan aksi pembalasan dendamnya.

“ aku harus melakukan sesuatu” ucap Myria setelah menutup pintu kamar.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Mafia Jatuh Cinta   Akhir Bahagia

    maafkan aku karena sedikit memaksa tadi. Sekarang katakan kenapa kau berubah?" tanya Gael merayu Myria." hiks hiks" bukan jawaban melainkan isak tangis. Gael langsung duduk dan memeluk Myria." ada apa? katakan padaku. Apa aku berbuat salah?" tanya Gael halus." aku tau, kau dan Angel" ucap Myria sepenggal lalu diam" kenapa aku dan Angel?" Gael belum mengerti." kalian berselingkuh" cicit Myria, akhirnya kata itu keluar. Gael seakan tidak percaya dengan pendengaran nya." sungguh tidak masuk akal" jawab Gael datar." kalian selalu bersama bahkan aku pernah melihat kau memeluk Angel tengah malam di pinggir kolam" jelas Myria tidak mau di tuduh asal bicara." Myria, aku dan Angel tidak ada hubungan seperti itu" Gael menarik bahu Myria menghadap kearahnya." hey, hanya kamu satu-satunya wanita yang aku cintai, tak ada yang lain. kau jangan berfikir yang macam-macam. Aku akan mengatakan semuanya saat aku kembali nanti. Ingat jangan berfikir jika aku berpaling" jelas Gael, dia memeluk sam

  • Mafia Jatuh Cinta   Kesalapahaman

    " itu hanya sebentar sayang" jawab Gael, dia berusaha menyentuh tangan istrinya namun Myria sengaja mengambil minum." kau ingin oleh-oleh apa Myria, Sonia" tanya Angel antusias." tak ada" jawab Myria datar." aku Sudah selesai" lanjutnya langsung kembali ke kamar. moodnya sudah rusak. Sonia yang tau alasan sikap Myria hanya diam saja. Dia juga tidak suka dengan agenda pulang kampung ini.Semua menatap kepergian Myria dengan kening mengerut, jelas sekali kekesalan di wajah Sonia." aku akan menyusulnya" ucap Gael yang juga khawatir dengan Myria." Myria ada apa?" Gael sudah masuk ke kamar menyusul Myria." tak ada apa-apa" jawab Myria datar." tidak, tidak. pasti ada masalah tidak biasanya kau seperti ini" Gael menarik tangan Myria membuat wanita itu menghadap ke arahnya." katakan ada apa?"tanya Gael lagi dengan lembut." tidak ada apa-apa" kekeh Myria." ya sudah kalau begitu, aku pergi dulu" ucap Gael lalu berniat mencium bibir Myria. Namun Myria menoleh, menghindari ciuman itu. Ga

  • Mafia Jatuh Cinta   Kepulangan Sementara

    Setelah pesanannya selesai Gael pamit pergi.malam harinya, Gael pergi ke kamar Angel untuk menanyakan kejadian tadi siang." Jack itu polisi, Paman sejak awal tidak menyetujuinya" jawab Angel sejujurnya." lalu kenapa kau teruskan ?" tanya Gael penasaran." aku cinta padanya, aku sudah berniat mencari pekerjaan yang normal dan hidup bersama Jack." jelas Angel" lalu Sam bagaimana?" tanya Gael lagi." itulah yang aku fikirkan selama ini. Kini ada kamu jadi seharusnya kaulah yang menjalankan GM" ucap Angel mencari aman." ku mohon restui aku" lanjut Angel minta tolong." aku malah berniat berhenti dari dunia hitam" ucap Gael santai." yah aku mohon, kau kan sudah memiliki Myria yang mau menerima dirimu dan duniamu, lah aku. Jack tidak akan terima memiliki istri mafia" Angel memegang lengan Gael erat dan menggoyang-goyang kan nya." ya, kau lah yang bertanggung jawab sekarang" Angel semakin kuat mengayun dan di saat yang sama Myria lewat dia mencari Gael sejak tadi, mendengar suara Gael

  • Mafia Jatuh Cinta   Permintaan Maaf ?

    Gael menarik kerah baju Ansel, dan melemparkannya menjauh dari Sonia.bug bug Gael kembali memukuli lelaki itu." tuan" teriak Sonia , tidak tega dengan kondisi Ansel.Wanita itu menemui Myria di kamar, dia sedang duduk di ranjang." Myria cepat kemari, tuan Gael memukuli Ansel sampai babak belur, tolong hentikan tuan Gael" ucap Sonia menarik tangan Myria. Mereka keluar dari kamar dan kini Myria melihatnya, Gael benar-benar memukuli Ansel." Myria hentikan tuan Gael" ucap Sonia cemas. Sedangkan Myria diam dengan pandangan datar. Gael yang tau kehadiran Myria, dia berhenti sejenak dan melihat ke arah Myria.Semua menatap Myria dengan penuh harap, tak terkecuali Angel dan Sam. mereka melihatnya dari lantai 3." Myria aku mohon hentikan tuan Gael" Sonia terus mengiba.bug bug aakk. Ansel sudah sangat babak belur." Myria aku mohon demi anakku, Ansel bisa mati karena pukulan tuan Gael. aku tidak ingin anakku kehilangan ayahnya sebelum lahir" Sonia memegang tangan Myria berharap Myria mau m

  • Mafia Jatuh Cinta   Kebenaran Terungkap

    " kau lihat itu barisan nomor 9, alamat itu yang memberiku informasinya. Dialah yang bertanggung jawab atas kematian ayahmu" hasut Lucas. Wanita itu memeriksa dengan seksama setiap kata dan alamat pengirim." kode itu bukankah dari PIN" bisik Lucas pada Gael. Mendengar hal itu, Gael langsung merampas ponselnya dan dia melihatnya sendiri.Dia tidak menampik, kode seperti ini adalah dari PIN. dan Gael melihat lagi angkanya kodenya, disana tertera 01. Gael jelas tau ini perbuatan siapa." siapa?" tanya Myria dingin. Dia menebak Gael tau siapa pengirim itu." kau pasti tau, katakan padaku!"" haahahhaahahha, kau di tipu selama ini. Hahahaha, kau tau jika Dom adalah orang yang membunuh ayah Ansel. hahahaah" Lucas yang melihat situasinya semakin merasa puas. dia tidak menyangka jika hal ini bisa menjadi senjatanya untuk balas dendam. Gael saat itu juga ikut kaget, Ansel sudah merencanakan hal ini sejak lama, dia berani sampai sejauh ini. Gael tidak menyangka.Sedangkan Myria yang mendengar f

  • Mafia Jatuh Cinta   Menemui Ibu

    Setelah sarapan Gael, Myria dan Sam pergi ke makam ibunya. mereka akan mengunjungi sosok wanita yang sudah melahirkan Gael." Myria apa kandungan mu baik-baik saja jika ikut ke makam?'' tanya Sam. Dia khawatir karena Myria juga baru saja mengalami kecelakaan." kata suster tak apa, selagi aku tetap hati-hati ayah" jawab Myria. Wanita itu sudah memanggil Sam dengan sebutan Ayah. Sebagai bentuk penghormatan kepada lelaki tua itu." baiklah kalau begitu" jawab Sam lalu masuk ke mobil terlebih dahulu. mereka membawa 2 mobil.Tak lama Gael yang membawa mobil lain berhenti di teras Mansion. Dia keluar dan membukakan pintu untuk Myria." hati-hati" ucap Gael kemudian menutup pintu.kini kedua mobil itu melaju berbaris menuju pemakaman.Sam berjalan mendahului sedang Gael dan Myria mengikuti dari belakang. Tak lama Sam berhenti di depan makam dengan tulisan. Queen Morrow." ini ibumu" ucap Sam pelan." queen kali ini aku datang bersama anak kita, Gery. aku baru saja menemukannya. Maafkan aku"

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status