Share

49. Obat Berharga

Peluh menetes melewati dahi putihnya. Yang membuat Nathalie mengusapnya pelan. Ia berjongkok, kembali memfokuskan diri pada apa yang sedang dilakukannya. Tangannya terus bergerak untuk memberikan hasil yang terbaik. 

Terlihat sorot puas dari kedua matanya. Meski badannya lelah karena sejak tadi tidak beristirahat. Namun, Nathalie tidak mempermasalahkan hal itu. 

"Selesai!" 

Ia berdiri dan berkacak pinggang. Kembali menyeka keringatnya dengan punggung tangan. Kedua sudut bibirnya tidak berhenti tertarik. Sampai suara yang terdengar di belakangnya membuat ia hampir terperanjat di tempat. 

"Apa yang kau lakukan?" 

Jika bukan karena saat ini ia sedang kelelahan. Mungkin sekop kecil yang ada di tangannya sudah melayang pada pria itu.

"Kau masih bertanya? Aku sedang berkebun!" Nathalie memutar bola mata. Berjalan melewati pria itu dan meletakkan sekopnya. Membuka sarung tangan yang ia kenakan dan mencuci tangannya pa

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status