Share

24. Karmila

Ting tong!

Hendi mengernyit, beberapa saat lamanya dia mematung seakan-akan baru pertama kali mendengar bunyi bel pintu. “Aku enggak order makanan, siapa yang datang?” gumam Hendi.

Kanjeng Ratu berdecak kesal. Dia sudah tahu siapa yang datang sebelum Hendi membuka pintunya. “Kenapa manusia satu itu sampai datang kemari? Aromanya saja sudah membuatku muak. Aku tidak tahan setiap kali ada dia.” Setelah berkata begitu dia menghilang begitu saja.

Bel pintu berbunyi lagi, kali ini dibunyikan berkali-kali, tidak sabaran.

“Iya, iya, sebentar!” Hendi bergegas berjalan menuju pintu, membukanya.

“Halo, Bang!” Seorang perempuan muda berkepala plontos nyengir dari balik pintu. Dia Karmila.

Hendi tidak dapat menyembunyikan keterkejutannya.

“Aku datang karena diundang sama ibumu lewat telepon," ujar Karmila memberi penjelasan singkat, mengingatkan Hendi bahwa sebelumnya mereka sudah pernah bertukar nomor telepon saat bertemu di rumah sakit.

“Hah? Mama?”

Dari belakang Hendi, Nurlaila datang. “Karmil
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status