Share

Bab 45 - Belajar

Fabrizio mendekatkan bibirnya ke telinga Theodore lalu menyebutkan satu nama yang membuat Theodore mengembangkan senyum licik.

"Hmm, aku akan mempertimbangkannya Fabrizio, untuk saat ini aturlah strategi agar rencana kita ke depannya berjalan dengan mulus," sahut Theodore, kemudian menyesap kembali rokok.

Fabrizio menegakkan badan lalu menyeringai tajam. "Baik Mister, serahkan saja semuanya padaku. Mister tidak usah khawatir."

Theodore tak menanggapi, malah membuang asap kelabu ke udara.

"Martin, inilah waktunya kau hancur," desisnya pelan sambil menyeringai tipis.

***

Kembali ke mansion Martinez. Akibat ketegangan tadi, Lauren diancam Martin untuk jangan mendekati Angelo dan Angela. Tanpa mengucapkan satu patah kata pun, Lauren berlalu pergi dengan raut wajah merah padam.

Usai kepergian Lauren, penghuni rumah kembali ke aktivitasnya masing-masing. Martin memilih pergi ke kamar hendak tidur kembali. Diana pun pergi ke kamarnya ingin membersihkan diri. Sementara Angelo dan Angela ten
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status