Share

Gara-Gara Kartu ATM

Mas Bram pun keluar dari kamar mandi, dengan rambut yang basah. Tergesa aku kembali menaruh ATMnya ke bawah bantal, lalu berpura-pura kembali bersikap seperti biasa, sambil merapikan tempat tidur.

"Dek, jadi gimana kartu ATM, Mas udah ketemu?" tanya Mas Bram sembari menyisir rambutnya kebelakang.

Aku menghentikan aktivitasku, lalu menatap ke arah Mas Bram. "Belum, Mas." ucapku pura-pura sedih, dan menyesal karena telah menghilangkan kartu ATM milik Mas Bram. Dalam hati aku tengah merencanakan sesuatu.

Terdengar Mas Bram menghela nafas. "Coba kamu ingat-ingat dimana kamu naruhnya, kartu ATM itu sangat penting buat, Mas," tegas Mas Bram, jelas sekali wajahnya sangat mengkhawatirkan kartu ATMnya entah karena isinya atau takut perempuan su*dal itu ngambek karena tidak dapat transferan.

Tentu saja penting, karena perempuan itu, bukan? Tentu saja itu kukatan dalam hati.

"Iya, Mas ini juga dari kemarin kucari-cari," balasku berpura-pura sibuk mengangakat-

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status