LORO

LORO

last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-14
Oleh:  Itari RaiansaTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
3 Peringkat. 3 Ulasan-ulasan
65Bab
3.0KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Sinopsis

Kisah seorang pengembara yang berkorban demi sosok calon pemimpin yang akan membangun kerajaan Islam di pulau Jawa. Terdampar dalam jiwa yang asing melewati lika-liku perjalanan waktu. Rafasya Azzahra menjadi figur yang tak tercatat dalam sejarah besar dengan menarik tangan pemuda yang begitu ia kagumi. Dia hadir dalam kesenyapan mimpi, tak mengusik harmoni sendu di malam hari. Dia Raden Patah, pendiri kerajaan Demak, yang begitu dicintai Zahra--gadis pengembara. *** Kisah ini mengangkat sejarah dan fiksi di masa pemerintahan kerajaan Majapahit dan Demak dengan seorang reinkarnasi dari wanita yang datang dari masa depan yang dipertemukan dengan kekasih lamanya seorang Raja besar dari Majapahit dan pendiri Demak. Ikuti petualangan Zahra dalam mengupas alasan dirinya berada di tengah-tengah kehidupan Raja besar meskipun ia bukan dari kalangan bangsawan. Mencoba untuk bertahan hidup di tengah-tengah konflik politik dan merelakan cinta demi keutuhan negara. Sanggupkah Zahra berperan sebagai tokoh sampingan dalam alur cerita? Bagaimana ia bertahan untuk kembali ke dunia asalnya?

Lihat lebih banyak

Bab 1

PROLOG

Gemericik air  bertanding bebatuan melintas mengikis lemut tebing yang mulai menghijau. Suara kicau burung dalam lebatnya dedaunan di hutan meramaikan riuh angin bercampur suara gemuruh. Terpelanting kemudian terseok-seok bak nenek renta yang dihajar massa. Gadis ringkih dengan bola mata besar berlari tidak tahu arah. Ditertawai oleh riuhan kepakan sayap kalelawar.

Di ujung pepohan randu lelaki bertudung putih mengusap kulit pohon. Raungan para makhluk hutan menyibak kesenyapan dalam waktu yang tidak sepatutnya digunakan untuk beramai-ramai menunjukkan harmoni perang antar pedang. Matanya menyipit ketika melihat siluet seorang gadis ringkih berambut ikal yang tengah berlari dikejar puluhan prajurit berpedang. Tumbuh-tumbuhan yang baru bertunas terkena imbas ganasnya kericuhan malam itu.

"Jinbum!" Gadis itu mengulurkan tangan ke atas. Pedang bersahutan di belakang membelah halang rintang untuk memporak-porandakan isi perut gadis tidak beralas kaki yang mereka kejar.

Pasukan berpedang milik Jinbum--lelaki yang berdiri di atas pohon randu menyerbu puluhan prajurit istana. Denting besi bertubruk--melawan untuk menjatuhkan musuh. Teriakan pilu saling bersahut ulah ujung pedang yang mengoyak organ vital.

"Jinbum, tolong aku!"

"Bukan Bumyen pelakunya!"

Gadis berambut ikal menahan rasa takut yang kian menampar insting untuk mempertahankan hidup. Ia tahu, Jinbum begitu marah pada dirinya yang lebih memihak tersangka atas perbuatan menelantarkan bagian keluarga Istana kerajaan Majapahit. Namun, hati mungilnya begitu memprotes ketika kehidupan yang ia miliki terserang badai panah dari balik semak-semak kering.

Tidak disangka oleh gadis berambut ikal yang melayang--melawan gravitasi. Serbuan panah jatuh tergolek di atas dedaunan kering ketika misi mereka gagal menancapkan racun ke tubuh gadis itu. Ayunan dari tali rotan menjadi tonggak tidak berpenjak pada topografi yang landai dan belum tentu aman bagi mereka.

Jimbum menyelamatkan nyawa dari seorang gadis yang mengaku anak dari Bumyen. Bagi gadis berambut ikal--Bumyen adalah seorang ayah yang begitu penting dalam hidupnya. Ia patut berterimakasih pada Jinbum atas kemauan dan pengorbanan yang ia lakukan dengan menyelamatkan gadis ringkih menggunakan tali rotan yang sengaja diikat di pohon randu. Mereka masih berayun sampai Jimbum mendarat di bawah semak-semak dedaunan kering yang sengaja dipersiapkan mewanti-wanti jatuh yang tak elok bagi keselamatan badan.

"Informasi apa yang kau dapatkan?"

Bola mata besar menatap Jimbum yang tengah melepas ikatan tali dari tubuhnya. Ia nampak begitu berwibawa walau wajah dan gaya berbicanya sedang tidak menunjukkan sikap terbuka pada gadis itu. Dentingan pedang berebut kemenangan masih terdengar. Jinbum memberi perhatian pada luka terbuka di lengan gadis ringkih hanya dengan menatapnya saja.

"Kau akan menjadi seorang Raja!"

Tangan Jinbum yang ingin membantu membalut luka gadis dengan kulit kusam berlumur lumpur hitam tergulai lemah kembali ke asal. Mata sipitnya semakin mengecil--memberi peringatan pada siapa pun agar tidak mendekat. 

"Kau akan menjadi seorang Raja, Jinbum!"

"Diam!"

Mulut gadis ringkih terkatup rapat. Aura Jinbum tidak jauh berbeda dengan para prajurit yang berusaha mengambil kepalanya. Sungai berdarah--anyir mengancam wewangian bunga hutan ulah para manusia yang saling berperang. Mereka menubruk, menghunus tak kenal takut demi misi yang segera tercapai. 

Jinbum menarik tangan gadis ringkih. Mereka berlari menjauhi medan peperangan. Pasukan pemanah begitu girang melihat target menampakkan diri dari balik pepohonan randu. Rupanya saat itu alam memihak gadis ringkih dan Jinbum yang bertarung nyawa dengan puluhan anak panah yang saling berlomba menusuk tubuh mereka. 

Ranting pepohonan saling berjatuhan--menciptakan hujan ranting di tengah malam yang dini. Anak panah menusuk kecewa ranting yang tergolek bukan target mereka. Sesekali gadis ringkih menoleh ke belakang--memantau keadaan yang kian ricuh tidak kunjung tenang.

"Fokus!" Jinbum membentaknya.

Mereka masih berlari melewati semak-semak kering berduri. Gadis berambut ikal terjebak dalam nuansa romantis yang seharusnya tidak pernah ia pikirkan. Sejarah mencatat jika nantinya sosok pemuda yang kini bersamanya akan menjadi orang besar. Namanya akan diabadikan sepanjang hidup. Bahkan para generasi bangsa akan mempelajari lika-luki kehidupan yang ia alami. Tidak termasuk dalam berlarian di tengah hutan dengan seorang gadis asing tentunya.

Gemuruh memberontok angkasa. Rintik hujan mulai turun disusul petir yang saling menyambar. Jalanan yang licin tidak terelokan untuk dilewati. Alhasil, gadis ringkih terjatuh membawa kegeraman bagi Jinbum. Menyesal tiada arti untuk memarahi dia yang terlanjur tersesat dalam limbah membahayakan. Jinbum berhenti--menarik tubuh gadis berambut ikal yang kian kotor bermandikan lumpur baru.

"Maaf," katanya.

"Kita tidak bisa berlama-lama di sini. Pasukanku mungkin bisa menahan mereka, tetapi tidak semuanya."

Jinbum memapah gadis berambut ikal. Dia membawanya ke sebuah pohon besar yang memiliki celah sempit di bawah. Itulah pintu rahasia yang selama ini menjadi penghubung antara markas Jinbum dengan wilayah kerajaan Majapahit yang kini dikuasi Raja Kertabumi.

"Bagaimana dengan lukamu?" 

Jinbum terdiam. Rupanya duri yang ia dapati di sepanjang jalan telah diketahui gadis berambut ikal dengan bola mata yang besar. Lelaki itu membantu gadis menuruni tangga kecil menuju terowongan bawah tanah. Suara jangkrik menyambut rentak kaki berkecap-kecap dengan alunan air yang membalai kaki telanjang gadis ringkih.

"Kau terluka!" 

Jinbum masih terdiam.

"Kau tidak boleh terluka!"

Kini mata sipit memberikan perhatian pada mata besar. "Aku juga manusia. Berhenti berceloteh dan sebentar lagi aku akan membawamu ke padepokan."

"Jinbum," panggil gadis itu. Mereka berhenti setelah sampai di penghujung tangga. "Aku sebenarnya bukan dari sini."

Di dalam terowongan begitu pengap. Sulit rasanya untuk mendapatkan belaian angin. Terlebih, dengan kalimat gadis berambut ikal yang tanpa disertai alasan spesifik membuat Jinbum semakin gerah. 

"Kau tidak mengerti kalimatku, ya? Berhenti berceloteh! Dan asalmu, kau kan putri angkat Kapten Bum. Jangan mengulas fakta dalam keadaan genting seperti ini!"

Jinbum melangkah lebih dulu. Namun, gadis ringkih kembali membuka suara yang membuat langkah Jinbum tertunda.

"Aku bukan keturunan yang lahir di masa ini, tetapi... aku dari masa di mana kau hanyalah sebuah sejarah bagiku."

***

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Devi
kak up nya hari apa aja?
2021-12-13 21:28:07
0
user avatar
_MamsFa
Bagussss kak alurnya😍 oiya, maaf kak kalo bisa ada jeda jarak untuk percakapannya yaa 🙏 😘
2021-05-18 17:37:43
0
user avatar
RidaPrilia
Semangattt😍
2021-05-18 17:25:29
1
65 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status