Home / Romansa / Membuatmu Menjadi Milikku / 223. (X 14) Persen Cinta

Share

223. (X 14) Persen Cinta

Author: CacaCici
last update Last Updated: 2025-09-07 21:51:33
"Lora itu cinta pertama Tuan Xenon?" Sza mengerutkan kening, di mana saat ini dia dan Aluna ada dalam kamar. Mereka tengah maskeran sambil membaca majalah kecantikan. Sebenarnya hanya Aluna yang membaca majalah, Sza sendiri sedang menggambar–hadiah yang akan ia beri pada Xenon ketika pesta ulang tahun perusahaan kelak.

Sejujurnya Sza tak tahu kenapa dia harus memberikan hadiah pada Xenon. Karena yang berulang tahun adalah perusahaan, bukan Xenon. Namun, ini permintaan calon mommy mertuanya dan Sza harus menurut supaya dicap sebagai menantu favorit.

"Iya, Uncle Arsenio yang mengatakannya padaku dan tak mungkin uncle berbohong, Sza. Kulihat Uncle Xenon masih ada rasa padanya, tapi … sepertinya kamu ada harapan menjadi auntyku. Ibaranya, cinta uncle ke Lora itu tinggal 60% lagi sedangkan rasa tertariknya padamu sekitar 30%."

"Hais, masih kalah jauh aku." Sza langsung membanting kuas, mendadak tak mood untuk melanjutkan lukisannya.

Aluna cengar cengir pada Sza, menatap kuas yang
CacaCici

Malam ini kita dua bab dulu yah, MyRe. Semoga suka ...

| 49
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (13)
goodnovel comment avatar
Sm Andaaa
terngakakkkss wkwkwk... mana calon mertua juga nonton haha
goodnovel comment avatar
De Ayshie
top, kocak abiiss, hahahahahaha semangat sza .. kamu pasti bisa :)
goodnovel comment avatar
Alinda
wah.wah. aaah lucu .lucu sgt dh mcm upin ipin
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Membuatmu Menjadi Milikku   231. (X 22) Sang Penyusup Berbahaya

    Saat Sza tak punya peluang untuk memeluknya saja, perempuan itu akan memeluknya. Lalu kenapa saat ada kesempatan Sza memilih menghindar? 'Sejak kemarin dia juga tak menggangguku. Apa ada yang salah?' batin Xenon, terus mengamati Sza. Lihatlah! Bahkan perempuan yang berpenampilan sangat cantik pada malam ini, sama sekali tak menoleh padanya. Yah, Sza berbeda malam ini. Dress biru muda yang dia kenakan, begitu indah. Ah, mungkin perempuan itu yang membuat dress tersebut terlihat indah! Malam itu, Sza diperkenalkan sebagai menantu dari Nindi dan Zeeshan. Semua orang begitu heboh, antara tak percaya dan percaya. Beberapa dari mereka mengenal Xenon, sebagai pangeran es yang benci pada hubungan percintaan. Lalu bagaimana bisa Xenon punya istri? Namun, siapa yang bisa mempertanyakan seorang Zeeshan? Tak ada sama sekali! Di antara tamu undangan, wajah kesal yang mencolok terlihat dari Lora. 'Meski malam ini kamu diperkenalkan sebagai bagian dari keluarga Azam, tapi tetap akulah ya

  • Membuatmu Menjadi Milikku   230. (X 21) Yang Memukau

    Sebenarnya Nindi sudah mengatakan pada keduanya, kalau sudah selesai berdandan, Sza dan Aluna langsung ke pesta dan langsung menemui Xenon ataupun Nindi. Namun, karena mereka makhluk yang tak bisa melihat kue cantik menganggur, jadilah mereka lupa pada titah dari yang mulai ratu. "Hei, itu Uncle kecil. Wow! Tampan banget, cocok sama kamu, Sza!" ungkap Aluna ketika melihat uncle-nya ada di depan dan sedang mengobrol dengan paman Aluna yang lainnya. Tak hanya Xenon, di sana juga ada Ando serta Arsenio. "Ayo, ke sana," ajak Aluna kemudian, tak sabar memperlihatkan Sza pada unclenya. Dia yakin sekali, uncle-nya pasti akan suka dengan penampilan Sza yang sekarang karena Sza terlihat sangat feminim, anggun, dan cantik luar biasa. "Eih, bentar. Aku baru ingat kalau aku lupa bawa lukisannya, Luna. Aku jemput dulu yah," ucap Sza, mendadak panik karena dia lupa membawa lukisannya, di mana lukisan itu seharusnya ia serahkan pada Xenon–malam ini. "Aku teman-- eh tunggu." Awalnya Aluna

  • Membuatmu Menjadi Milikku   229. (X 20) Pesta

    "Bagaimana kencanmu dengan Uncle kecil? Lancar tidak?" tanya Aluna sambil menaik turunkan alis. Sza mengedikkan pundak lalu menaruh jajan di atas meja depan sofa. Kemudian dia duduk di sofa, sebelah Aluna. "Sebenarnya aku dan Tuan muda kedua tidak kencan, cuma ngantarin Lora pulang." "Loh." Aluna menatap Sza dengan raut muka kaget, karena dia kira Sza dan Xenon memang kencan sungguhan. Ternyata oh ternyata! "Sepertinya aku nggak punya harapan deh, Lun. Soalnya cinta Uncle kecilmu ke Lora, itu sepertinya masih utuh." Sza berkata lesu. "Enggak tahu! Aku lihat sendiri kok Uncle mulai suka ke kamu. Buktinya dia tidak masalah dipeluk sama kamu dan ditempeli olehmu," ucap Aluna meyakinkan, akan tetapi Sza sepertinya sudah kehilangan semangatnya sehingga Sza tetap terlihat lesu. "Kamu nggak percaya kalau Uncle suka ke kamu?" "Gimana mau percaya, dia sendiri yang bilang kalau aku tidak ada di hatinya," jawab Sza, tiba-tiba mencondongkan tubuh lalu menggeser kantong plastik berisi jaj

  • Membuatmu Menjadi Milikku   228. (X 19) Baby Cemburu Yah?

    Tok tok tok' Sza yang sedang melukis seketika berhenti melukis, dia menutupi lukisan dengan kain khusus lalu segera membuka pintu. "Baby?" gumam Sza spontan, menatap mendongak pada sosok tampan yang mengetuk pintu kamarnya. "Temani aku mengantar Lora," datar Xenon. "Hah? Malas ah," jawab Sza dengan tampang muka sebal dan pipi menggembung. "Ice cream semangka dan Novel 'I'm Yours My Husband, karya terbaru penulis favoritmu," tawar Xenon, seketika berhasil membuat mata Sza penuh binar. "Ck, jadi enggak enak." Sza berkata malu-malu, "aku sebenarnya anti sogok. Hanya saja karena My baby adalah Calon suamiku, jadi okelah." "Tunggu bentar, Baby." Sza masuk dalam kamar lalu segera mengganti pakaian. Tadi dia hanya mengenakan celana pendek, jadi dia ingin mengganti celana dulu. "Dor!" Sza membuka pintu kamar mandi lalu mengagetkan Aluna yang sedang mandi. "Huaaa … bangke!" syok Aluna. "Pengintip!" Lanjutnya. Sza menaik turunkan alis, menatap tengil ke arah Aluna yan

  • Membuatmu Menjadi Milikku   227. (X 18) Siapa Cinta Xenon?

    "Szaaaa!" Aluna memekik tertahan, buru-buru menarik Sza supaya kembali duduk. Melihat tingkah Sza, Nindi reflek mengucapkan syukur dan mengelus dada. Hampir saja calon menantunya oleng! Syukurlah putranya punya pesona yang sangat kuat. Sedangkan yang lainnya, menahan tawa karena geli pada tingkah lucu Sza. "Aluna, ayo pulang. Daddy sudah menunggumu," ucap Raigen pada adiknya. "Aku tidak mau pulang. Aku masih ingin di sini dengan Sza, Kak," jawab Aluna, langsung memeluk Sza, di mana Sza reflek membalas pelukannya dan mengusap pucuk kepalanya. "Kau tidak rindu pada Daddy?" tanya Raigen lembut, supaya adiknya luluh. "Daddy saja tidak rindu padaku." Aluna menjawab cemberut. "Lagipula aku sudah berjanji pada Sza akan menemaninya di sini sampai Sza menikah dengan Uncle kecil." "Kalau begitu ajak temanmu pulang ke rumah," usul Raigen. Aluna dan Sza langsung bersitatap. "Tidak bisa, Raigen. Calon Aunty harus di sini," ucap Nindi cepat. Gawat jika Sza tinggal dengan Alun

  • Membuatmu Menjadi Milikku   226. (X 17) Tidak Jadi Oleng

    "Permisi," ucap seorang pria secara tiba-tiba dengan nada halus, sopan, dan ramah. Hak itu membuat semua orang menoleh ke arah sosok yang baru datang. Mata Sza langsung melebar, begitu juga dengan mulutnya yang menganga. 'OMG! Peri peri tampan!!' batinnya, terdiam sambil menatap sosok itu penuh dengan keterpesonaan. "Kakak," gumam Aluna dengan nada lesu, menatap muram pada sang kakak. Pasti pria ini datang untuk menjemput dan membawanya pulang. "Ouh, Raigen. Silahkan duduk, Nak," ucap Nindi lembut dan hangat. 'Namanya Raigen. Sza dan Raigen cocok nggak yah?' batin Sza, masih menatap sosok itu dengan penuh keterpesonaan. Aluna yang melihat tingkah sang sahabat, reflek mendorong dagu Sza dari bawah. Agar mulut sahabatnya yang menganga tersebut tertutup. 'Si monyet ini! Bisa-bisanya dia terpesona pada Kakakku, di depan keluarga Uncle kecil.' batin Aluna, 'katanya mau berjuang mendapatkan hati Uncle kecil.' Sebenarnya bukan hanya Aluna yang melihat ekspresi Sza tersebut

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status