Akibat dijebak oleh kekasihnya sendiri, Nindi Xaviera berakhir menghabiskan satu malam yang panas bersama Zeeshan Lavroy Azam–CEO yang terkenal dingin, kejam, dan misterius. Karena takut menghadapi pria itu, Nindi memilih melarikan diri dan bersembunyi. Namun, akibat dari malam panas itu, Nindi dinyatakan hamil. Dia sangat panik dan bertambah panik karena Zeeshan menemukannya. "Jangan kabur dan bertanggung jawablah, Nona Nindi Xaviera!" Zeeshan Lavroy Azam. "He-hei! Seharusnya aku yang mengatakan itu padamu. Akulah yang harusnya meminta pertanggung jawaban mu." Nindi Xavier Adam. "Baik. Aku akan menikahimu."
View MoreNindi mengerutkan kening, menatap berang bercampur kesal pada Zeeshan. Sepertinya memang benar jika Zeeshan gila-gila hormat, semua orang harus bersikap seperti yang dia mau dan semua orang harus memperlakukannya seperti raja. Gila! Sungguh Nindi tak menyangka jika dia pernah mencintai pria diktator, dingin, dan arogan ini. Sialnya, disaat dia tahu sifat asli pria dingin ini, dia telah menjadi istri Zeeshan. Takdir memang gila! Selanjutnya mereka makan malam dalam hening. Zeeshan tak berbicara sama sekali dan Nindi juga malas bersuara. Toh, dia tahu seperti apa Zeeshan. Sejak dulu, pria ini memang pendiam dan lebih suka hening. Setelah makan, Nindi berniat kembali ke kamarnya. Namun, mengingat kopernya belum ada di kamar, Nindi memilih untuk mencarinya. Sayangnya dia tak menemukan dan para maid juga tak tahu menahu. Pada akhirnya Nindi menemui Zeeshan. "Kam-- maksudku Mas Ze," panggil Nindi pelan, cukup kikuk dan canggung. Entah kenapa jantungnya berdetak kuat, padahal hanya me
"Bayi lagi! Apa cuma itu yang kamu pikirkan?!" tanya Nindi dengan suara lemah, menatap sendu ke arah Zeeshan. Dia tahu Zeeshan menikahinya karena bayi di perutnya. Tapi tidakkah Zeeshan memikirkannya sedikit saja? "Hmm." Zeeshan berdehem singkat, "kau berharap apa?" lanjutnya dengan berkata datar. Dia menarik Nindi kemudian mendudukkan perempuan itu di atas ranjang. "Beristirahat," lanjutnya, setelah itu keluar dari kamar. Nindi duduk lesu di pinggir ranjang, memikirkan kembali ucapan Zeeshan sebelumnya. Ya, Zeeshan benar! Apa yang dia harapkan dari pria itu? Sejak dulu Zeeshan tidak menyukainya, pria itu menolaknya dengan cara yang jahat. Seharunya Nindi tak berharap apapun dari pernikahan ini, karena bukankah dia juga membenci Zeeshan?! Pria itu jahat, dingin, dan bermulut pedas. Pria itu juga tak akan pernah peduli padanya karena sejak awal Zeeshan hanya peduli pada nama baiknya. Nindi mengerjap beberapa kali, mengusahakan supaya air matanya tak jatuh. Setelah itu, dia memili
"Dan kebetulan malam ini adalah malam pertama kita, Nin." Nindi menjauh dari Zeeshan, reflek menyilangkan tangan di depan dada. Tubuhnya tiba-tiba menggigil, bulu kuduk di tengkuk berdiri, dan wajah pucat pasi karena melihat tatapan Zeeshan yang terasa aneh. Pria itu menatapnya dalam dan ada maksud tertentu. "Ja-jangan macam-macam yah!" peringat Nindi, terus menjauh sedangkan Zeeshan terus melangkah mendekat padanya. "Aku memperingatimu! Argkk …." Nindi berakhir menjerit karena Zeeshan tiba-tiba meraih pinggangnya, menariknya sehingga dia berakhir menabrak dada bidang pria ini. Saat Nindi mencoba lepas, Zeeshan langsung menyentak pinggangnya, pria itu melingkarkan tangan di pinggang Nindi dengan erat–menekannya sehingga tubuh Nindi benar-benar merapat pada badan Zeeshan. "Memperingati apa, Heh? Aku suamimu dan aku berhak menyentuhmu," ucap Zeeshan santai, menyunggingkan smirk tipis sambil melayangkan tatapan dingin pada Nindi. "Jangan lupa, kita menikah karena terpaksa," kes
Setelah setuju untuk menikah dengan Zeeshan, hari itu juga Nindi membawa Zeeshan menemui orang tuanya. Nindi akan memperkenalkan Zeeshan sebagai kekasihnya supaya cepat dapat restu. Lumayan, masalah ini bisa membuat Nindi bebas dari perjodohan yang telah diatur oleh ayahnya. Siapa juga yang ingin menikah dengan pria yang tak dikenali dan tak jelas? Walau Zeeshan orang yang dia benci, setidaknya Nindi tahu sedikit tentang Zeeshan. Mengenai kehamilannya, Nindi dan Zeeshan sepakat untuk menutupi. Untuk sekarang mereka akan merahasiakannya. "Ayah, Mama, ini Kak Zeeshan, kekasihku, dan aku hanya bersedia menikah dengannya," ucap Nindi pada orang tuanya, di mana saat ini dia memberanikan diri pulang ke rumahnya untuk meminta restu menikah dengan Zeeshan. Ayahnya terlihat menaikkan sebelah alis, terlihat heran dan bingung. Seingatnya pacar putrinya bukan ini, dan pria ini-- ah, sudahlah. Terpenting putrinya menikah dengan pria yang jelas. Sebetulanya, dia menjodohkan putrinya karena Ni
"Ya Tuhan, bagaimana sekarang?!" ucap Nindi pelan dengan nada panik dan cemas. Setelah kejadian itu, di mana dia melakukan one night stand dengan pria yang ia benci, Nindi memilih bersembunyi–baik dari keluarganya maupun pria itu. Nindi mematikan handphone supaya tak ada siapapun yang bisa menghubunginya dan supaya tak diteror oleh nomor tak dikenal yang pernah mengirim pesan padanya. Sejujurnya itu terus berlanjut selama beberapa hari dan Nindi curiga jika pelakunya adalah Zeeshan. Sekarang sudah dua minggu setelah kejadian itu. Sejauh ini Nindi merasa aman di persembunyiannya, akan tetapi masalah kembali datang padanya. Saat ini Nindi berada di rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan kesehatan. Akhir-akhir ini Nindi sering mutah, pusing, dan tak enak badan. Jadi dia melakukan pemeriksaan untuk mengetahui kondisinya. Ternyata hal yang dia takutkan terjadi padanya. Nindi hamil! "Kenapa aku bisa hamil? Ya, memang, saat itu aku lagi di masa subur. Tapi kan hanya sekali
"Ah au …." Nindi Xaviera Adam merintih. Area bawahnya terasa sakit, rasanya perih dan ngilu saat setiap kali dia bergerak. Karena merasa aneh, Nindi menyibak selimut untuk memastikan apa yang terjadi pada area inti miliknya. Matanya melebar ketika melihat tubuhnya yang telanjang. Dada Nindi seketika bergemuruh hebat, tubuhnya gemetar, dan jantungnya terasa akan meledak. "A-apa yang terjadi padaku?" cicitnya gemetar, kembali merapatkan selimut untuk menutupi tubuhnya yang polos.Persekian detik dia terdiam karena shock. Air matanya jatuh, merasa jika dirinya telah hancur lebur. Dia sudah tidak suci! Mahkota yang ia jaga dengan baik telah dirampas oleh seseorang.Nindi menggigit bibir bawah, menahan diri untuk tak mengeluarkan suara tangisan. Dengan kaku dan tubuh yang masih dibaluti ketakutan, Nindi menoleh ke arah sebelahnya–melihat siapa pria yang telah tega merampas mahkotanya. Deg'Jantung Nindi berdetak sangat kencang, rasanya ingin pecah karena melihat sosok pria yang menidur
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments