Beranda / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 2078 Hubungan Kepentingan yang Rumit

Share

Bab 2078 Hubungan Kepentingan yang Rumit

Penulis: Sarjana
Vanya tidak memperdebatkan hal ini, melainkan berkata, "Ardika yang Tak Terkalahkan, aku jujur saja padamu. Akar permasalahan ini adalah Keluarga Bangsawan Dienga Supham sudah bertindak terlalu jauh."

"Kala itu, Thomas menjabat sebagai kapten Provinsi Denpapan, juga merupakan bagian dari perencanaan Keluarga Bangsawan Dienga Supham terhadap Gotawa. Nyonya Keluarga Bangsawan Dienga Supham yang satu itu sangat ambisius, dia selalu ingin memperluas pengaruh Keluarga Bangsawan Dienga hingga mencapai Gotawa."

"Seperti kata pepatah, siapa yang akan membiarkan orang lain menguasai wilayah kekuasaan sendiri?"

"Siapa yang akan diam saja melihat Keluarga Bangsawan Dienga Supham menguasai wilayah kekuasaan sendiri di bawah pengawasan sendiri?"

Ardika mengerutkan keningnya dan berkata, "Maksudmu, otak di balik semua ini adalah Keluarga Bangsawan Sinatri Sewo?"

Keluarga Bangsawan Sinatri Sewo.

Sebuah keluarga bangsawan besar yang pengaruhnya tersebar ke seluruh pelosok Gotawa.

Di ujung telepon, Van
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2383 Naga Sungai

    "Ternyata Kak Ardika telah membuat Jerfis terkejut hingga membuatnya langsung maju sendiri."Vita langsung mengerti. Dalam lubuk hatinya, dia juga merasa sangat kagum pada Ardika.Tidak heran Ardika adalah orang yang dipandang tinggi oleh Ratu Ular, sekaligus orang yang memikul beban berat sebagai ketua cabang Gotawa untuk membersihkan Organisasi Snakei.Hanya dengan dua kalimat sederhana saja, dia sudah bisa membuat Jerfis yang tadinya hanya bersembunyi di belakang layar untuk mengendalikan segalanya, mendukung Wilgo, serta berdiam diri saja untuk memperoleh keuntungan, mau tak mau harus turun tangan sendiri.Awalnya bagi Vita, Wilgo tidak terlalu sulit untuk dihadapi.Bagaimanapun juga, di saat kekurangan sumber daya manusia, terlepas dari seberapa banyak trik yang dikuasai oleh Wilgo, serta seberapa licik pria tersebut, pada akhirnya tetap hanya seorang wakil ketua yang memiliki kedudukan yang setara dengan dirinya.Sumber daya manusia yang bisa digunakannya, serta kekuatan yang bis

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2382 Akhir Jerfis

    Thea berkata dengan suara dalam, "Tuan Muda, Ardika itu bilang kalau Tuan Muda nggak ingin mati, jangan coba-coba untuk mengintervensi Organisasi Snakei.""Kalau aku nggak ingin mati, jangan coba-coba untuk mengintervensi Organisasi Snakei ...."Jerfis bertanya balik dengan acuh tak acuh, "Apa ini adalah kata-katanya?""Ya, benar!" jawab Thea sembari menundukkan kepalanya.Dalam sekejap, suasana di dalam mobil langsung berubah menjadi sangat hening dan menakutkan.Beberapa saat kemudian, Jerfis baru terkekeh pelan dan berkata, "Hmm, lumayan menarik juga. Saat mendengar kalimat pertama Ardika ini, aku masih merasa dia hanyalah seorang badut yang pantas mati.""Tapi, setelah mendengar kalimat keduanya, aku baru tahu orang ini bukanlah orang yang sederhana!"Tentu saja tidak sederhana.Dengan identitas sebagai orang luar, boleh dibilang dia sudah menyusun rencana untuk mengintervensi Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan cukup lama.Agar tidak menarik perhatian orang lain, dia bahkan

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2381 Dua Kalimat

    Mendengar laporan dari Thea, sorot mata terkejut juga terlihat di mata Jerfis, tetapi dia tetap bersikap tenang.Setelah berpikir sejenak, Jerfis berkata dengan acuh tak acuh, "Bibi Betty, sepertinya demi nggak bertunangan denganku, Rosa sudah melakukan persiapan."Betty langsung mengerti maksudnya.Jerfis mengira demi melawan mereka, Rosa sudah melakukan pengaturan sejak awal. Itulah sebabnya, orang-orang yang dikirimnya untuk menghalangi jalan mereka mati semua.Betty tertegun sejenak, lalu berkata sambil menggertakkan giginya, "Dasar anak durhaka! Berani-beraninya dia memanfaatkan pengaruh dan kekuasaan keluarga untuk menentang pengaturanku! Memangnya dia pikir dia siapa?!"Saat ini, Betty juga memilih untuk memercayai ucapan Jerfis.Pasti Rosa yang telah melakukan persiapan lebih awal, mengatur orang untuk melindungi mereka. Itulah sebabnya, orang-orang yang dikirim oleh Jerfis ke sana tidak sempat bereaksi.Paling tidak, alasan ini lebih bisa dipercaya daripada Ardika turun tangan

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2380 Mati Semua

    Mendengar ucapannya, Jerfis hanya terkekeh pelan, tidak menganggap serius ucapannya."Bibi tenang saja.""Aku punya perasaan yang sangat dalam pada Rosa. Apa pun yang kulakukan, semuanya demi kebaikannya. Dia pasti bisa memahami niat baikku."Selesai berbicara, dia melambaikan tangannya tanpa menoleh ke belakang.Seorang wanita dalam balutan setelan petarung yang berdiri tak jauh dari belakangnya, langsung melangkah maju, lalu sedikit membungkuk dan berkata, "Tuan Muda, ada yang bisa kubantu?""Thea, teleponlah mereka. Cukup suruh mereka membawa Rosa pulang," kata Jerfis pada asisten wanita itu dengan acuh tak acuh. Hanya dengan satu kalimat sederhana ini, dia sudah menentukan nasib Ardika."Baik."Thea Sodanta mengangguk, lalu mundur dan berdiri kembali di tempat semula. Kemudian, dia mulai mengeluarkan ponselnya dan melakukan panggilan telepon."Bibi, silakan minum teh juga."Saat ini, Jerfis berperan seolah-olah dirinya adalah tuan rumah. Dia secara pribadi menyeduhkan teh untuk Bet

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2379 Menenggelamkannya ke Danau

    "Ya ampun, Jerfis, kamu nggak perlu sesungkan itu denganku.""Perlu kamu ingat, cepat atau lambat kita akan menjadi keluarga. Lagi pula, aku juga sudah lama menganggapmu seperti putraku sendiri," kata Betty sambil terkekeh pelan. Makin lama melihat Jerfis, dia merasa makin puas.Namun, saat dia tertawa, bekas tamparan Ardika di wajahnya ikut ketarik, membuatnya tersentak kesakitan.Senyuman yang menghiasi wajah Betty langsung menghilang tanpa meninggalkan jejak. Sebaliknya, dia malah tampak kesal."Bibi Betty, ada apa? Apa kamu masih merasa nggak enak badan?"Melihat pemandangan itu, Jerfis kembali menanyakan kondisi Betty dengan penuh perhatian.Hanya saja, samar-samar terlihat sorot mata main-main di matanya.Walaupun Betty sudah menggunakan bedak yang tebal untuk menutupi bekas tamparan itu, tetapi dengan penglihatannya yang tajam, saat bertemu dengan wanita ini saja, dia sudah mendapati bekas tamparan samar di wajah wanita ini.Hanya saja, sebelumnya demi menjaga harga dirinya, Bet

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2378 Jerfis Sudah Kembali

    Sebelumnya Muktar dan Yanti pernah mengikuti Rivani ke Kota Banyuli. Ardika sudah pernah bertemu mereka.Dua orang ahli bela diri ini bahkan sampai dikirim oleh Rivani untuk melindungi Jesika. Sepertinya situasinya benar-benar berbahaya.Karena itulah, Ardika berkata, "Baiklah, setelah kamu bertemu mereka, langsung berangkat ke ibu kota provinsi. Aku akan melindungimu."Jesika adalah seorang wanita yang sangat cerdas, tentu saja dia juga tahu masalah yang dihadapi oleh Keluarga Siantar kali ini bukanlah masalah kecil.Dia langsung setuju. "Terima kasih, Pak Ardika. Jam empat sore aku akan tiba di ibu kota provinsi."Setelah mengakhiri panggilan telepon, Ardika berpikir sejenak, dia merasa dia perlu pergi menjemput Jesika secara pribadi.Sekarang Rivani terjebak di Kediaman Keluarga Siantar, aksesnya dengan dunia luar terputus. Bahkan untuk menelepon pun, dia harus melakukannya secara diam-diam.Selain itu, dia segera mengirim Muktar dan Yanti untuk melindungi Jesika. Sepertinya situasi

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2377 Keluarga Siantar Tertimpa Masalah

    Ardika buru-buru mengambil ponselnya dan melihat riwayat panggilan telepon. Saat dia melihat nama "Rivani", dia baru menghela napas lega."Ini adalah ibu asistenku di Kota Banyuli itu, nggak tahu ada apa dia meneleponku."Ardika juga sedikit kebingungan. Dia tidak mengerti untuk apa ibu Jesika meneleponnya. Namun, setelah kembali ke kamarnya, dia tetap memutuskan untuk menghubungi wanita itu."Bibi, aku Ardika ...."Tanpa menunggu lama, panggilan telepon itu sudah terhubung.Baru saja Ardika mulai berbicara, dia sudah disela oleh Rivani."Jangan memanggilku Bibi!"Di ujung telepon, Rivani mencibir dan berkata, "Bagus, bagus, Ardika. Kamu mengabaikan putriku begitu saja, malah pergi ke ibu kota provinsi untuk memelihara wanita lain.""Kenapa? Apa putriku nggak cukup cantik dan baik?""Atau karena status dan kedudukan putri Keluarga Siantar terlalu rendah, nggak pantas untuk seorang tokoh besar seperti kamu?"Sebelumnya, hanya dengan satu panggilan telepon saja Ardika sudah bisa memanggi

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2376 Panggilan Telepon Dari Rivani

    Mendengar ucapan Ardika ini, Rosa terkejut setengah mati. Dia buru-buru menyilangkan tangannya di depan dadanya, membuat gerakan waspada.Membiarkan Ardika menciumnya sekali adalah batas toleransinya.Adapun mengenai melakukan hal itu, dia bukanlah tipe wanita murahan seperti itu.Melihat Rosa bersikap seperti bersiap untuk menghadapi musuh besar, takut setengah mati dilahap oleh dirinya, Ardika hanya menggelengkan kepalanya sembari menyalakan kembali mesin mobil."Jadi, jangan bicara sembarangan."Dia tahu mengapa Rosa bisa berbicara seperti itu.Saat ini, wanita yang satu ini sangat tidak berdaya, sangat merasa tidak aman. Itulah sebabnya, wanita ini menganggap dirinya sebagai sandaran, berharap Ardika bisa membantunya menuntut keadilan dengan tulus.Namun, Ardika bukan tipe orang yang akan memanfaatkan situasi sulit orang lain.Selain itu, sebelumnya Amanda dan Doni sudah salah paham pada dirinya dan Rosa. Dengan mulut bocor Amanda, wanita itu pasti sudah mengarang cerita tentang di

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2375 Membiarkanmu Menciumku Sekali Lagi

    "Ardika, kamu benar. Kalau itu bisa membantunya menggapai tujuannya, ayahku nggak akan memedulikanku."Rosa berbicara dengan ekspresi diliputi sedikit kesedihan.Ardika berkata dengan acuh tak acuh, "Kalau begitu, apa yang akan kamu lakukan sekarang?""Aku nggak tahu."Rosa menggelengkan kepalanya, sorot mata kebingungan tampak jelas di mata indahnya.Dia sudah mengetahui semua kebenaran ini, lalu apa?Dengan kekuatan yang dimilikinya saat ini, dia tidak bisa mengubah apa pun.Bahkan ibunya juga masih di bawah kendali orang lain, dia sama sekali tidak berdaya untuk melawan.Ardika berkata dengan acuh tak acuh, "Kalau kamu ingin menuntut keadilan untuk ibumu, bagaimana kalau kamu mempertimbangkan untuk mengikutiku menempuh jalan berbahaya ini, membuat mimpi indah Wilgo hancur, juga membuat Betty dan Jerfis membayar harga atas kejadian hari ini."Awalnya dia tidak keberatan Rosa mendekatinya memang karena berencana untuk memanfaatkan wanita ini.Dia ingin memanfaatkan Rosa sebagai celah

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status