تسجيل الدخول"Adapun mengenai hubungan pertemanan, yah kalau hanya menjalin hubungan pertemanan pribadi dengan Nona Hana, aku nggak keberatan.""Tapi kalau hubungan pertemanan semacam yang kamu jalin dengan Jerfis itu, sebaiknya lupakan saja.""Berbicara nggak mengenakkan, aku nggak pernah merasakan kesan baik terhadap orang Negara Jepara."Hana menunjukkan ekspresi sedih dan berkata, "Aku tahu ada banyak rakyat biasa Negara Nusantara yang nggak menyukai orang Negara Jepara, tapi aku nggak menyangka bahkan orang yang begitu luar biasa seperti Tuan Ardika pun, memiliki pandangan seperti itu."Ardika tertawa mengejek dirinya sendiri sebelum berkata, "Aku ini hanyalah seorang menantu benalu yang dipandang rendah oleh semua orang. Nona Hana, kenapa kamu bisa merasa aku lebih terhormat dibandingkan rakyat biasa?"Ardika paling membenci orang yang mengelompokkan orang lain berdasarkan latar belakang dan kedudukan. Jadi, tentu saja dia tidak akan menjadi orang yang dibenci oleh dirinya sendiri.Malas meli
Ardika tersenyum tipis dan berkata, "Hmm paling nggak, yang kuketahui lebih banyak dari yang kamu bayangkan.""Oh? Benarkah? Sepertinya kami sangat kecewa dengan kinerja intelijen Tuan Ardika."Hana sedikit mencondongkan tubuhnya ke depan, mengekspos lehernya yang putih dan jenjang itu, serta dua gundukan indah yang bisa membuat pria bergairah itu. Nada bicaranya juga berubah menjadi lembut. "Hal-hal yang kuketahui tentang Tuan Ardika terlalu sedikit.""Tapi makin kugali, aku makin penasaran padamu, Tuan Ardika.""Aku makin ingin tahu segalanya tentangmu ...."Di bawah pencahayaan redup, Hana menciptakan suasana yang ambigu.Tidak tahu sejak kapan, di bawah meja, kaki kecil telanjangnya itu sudah bersandar dengan ringan pada kaki Ardika.Harus diakui bahwa wanita ini adalah makhluk yang indah.Sekujur tubuhnya, paling tidak semua bagian yang bisa terlihat saat ini, semuanya sempurna.Bahkan kaki kecilnya yang ringan itu, juga memiliki daya tarik yang mematikan terhadap pria yang memili
Di sisi lain, Sutandi mengkhawatirkan situasi yang mungkin akan dihadapi oleh Ardika di kemudian hari.Bagi orang yang sudah tinggal di ibu kota provinsi selama lebih dari sepuluh tahun, pasti akan tahu sebesar apa pengaruh orang Negara Jepara di kota ini.Terlebih lagi, Sutandi berbisnis di ibu kota provinsi, tentu saja dia bisa merasakan hal ini dengan lebih jelas.Walaupun Jace adalah pemimpin sebuah kota, tidak memperbolehkan orang lain untuk campur tangan dalam kepemimpinannya, tetapi kalau dia melawan orang Negara Jepara secara terang-terangan, mungkin pada akhirnya dia akan berakhir dengan mengenaskan.Kalau begitu, situasi Ardika akan lebih berbahaya lagi."Ayah, sepertinya Ayah sudah khawatir berlebihan."Jeslin berkata dengan tidak peduli, "Aku percaya pada kemampuan Kak Ardika, pasti nggak akan ada masalah.""Jadi, kita nggak perlu mengkhawatirkan hal yang nggak perlu lagi. Nggak tahu apakah hari esok atau kejadian nggak terduga yang akan menyambut kita terlebih dahulu, ngga
Sekarang yang Leane pikirkan adalah, bagaimana caranya mengembalikan citra istri seorang guru di hadapan murid yang satu ini.Melihat sikap istri gurunya yang tiba-tiba berubah itu, Ardika hanya menggelengkan kepalanya dengan pelan. Kemudian, dia melambaikan tangannya, mengisyaratkan Hana untuk mengikutinya.Menatap punggung dua orang yang memasuki vila itu, Sutandi malah mengerutkan keningnya."Ayah, ada apa dengan Ayah?"Jeslin bertanya dengan penasaran, lalu berkata dengan penuh semangat, "Aku benar-benar nggak menyangka ternyata Kak Ardika sehebat itu. Sebelumnya aku benar-benar sudah salah paham padanya.""Ckckck, bahkan tokoh hebat Negara Jepara pun menjilatnya, benar-benar hebat.""Dibandingkan dengannya, Kavano benar-benar nggak ada apa-apanya.""Ayah, penglihatan Ayah sangat tajam! Ayah benar-benar bijaksana!"Pandangan dan penilaian Jeslin terhadap Ardika juga berubah seratus delapan puluh derajat.Hal yang disyukurinya adalah, walaupun sebelumnya dia dan ibunya terus-menerus
Di depan pintu vila, semua orang menatap Ardika dengan sorot mata penuh hormat.Bisa membuat seorang tokoh hebat Negara Jepara begitu menghormatinya, Ardika adalah orang yang benar-benar hebat.Adapun mengenai sikap Ardika yang sebelumnya hanya diam saja menghadapi ejekan dan sindiran dari orang-orang, kini terkesan seperti Ardika hanya tidak ingin menonjolkan diri, bukan tipe orang yang picik, yang akan mempermasalahkan hal sepele seperti itu.Ardika melirik Hana sekilas, lalu tiba-tiba tertawa dan berkata, "Harus kuakui, kedatangan Nona Hana di luar dugaanku.""Aku benar-benar nggak menyangka kamu akan datang untuk meminta maaf."Sambil membungkukkan badannya, Hana berkata, "Setelah berbuat kesalahan, tentu saja harus datang untuk meminta maaf. Ini adalah hal yang wajar. Malam ini aku datang untuk meminta maaf dengan tulus pada Tuan Ardika.""Oh? Benarkah?"Ardika hanya tersenyum tipis.Dia enggan memercayai orang Negara Jepara adalah tipe orang seperti ini.Konflik antara dirinya de
Jeslin dan Leane menatap Ardika dengan tercengang, perasaan mereka mulai bergejolak. Ya, mereka terkejut bukan main.Beberapa orang selebriti internet wanita itu juga menatap Ardika dengan tercengang, raut wajah mereka tampak sangat malu.Kavano, sosok yang sangat mereka kagumi itu telah menjadi seorang pecundang.Sementara itu, Ardika yang tidak mereka anggap serius, bahkan mereka ejek secara habis-habisan itu bisa membuat Hana datang secara pribadi untuk meminta maaf, bahkan menjilatnya sambil tersenyum manis!Sebenarnya apa yang terjadi?!Inilah pertanyaan yang memenuhi benak semua orang.Terutama Minako. Saat ini, wajah cantiknya sudah menegang sepenuhnya.Dia sudah salah menilai.Kali ini dia benar-benar sudah salah menilai!Dengan pengalamannya dalam hal pria, bisa-bisanya kali ini dia melewatkan orang yang benar-benar hebat seperti Ardika.Bagaimana mungkin seorang pria yang bisa membuat orang Negara Jepara, yang sangat dihormatinya itu tunduk, tidak hebat?Hal yang lebih konyol







