Home / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 3187 Menelepon

Share

Bab 3187 Menelepon

Author: Sarjana
"Menarik, luar biasa menarik."

Ardika menatap Bentli dan berkata dengan ekspresi takjub, "Harus kuakui, Pak Bentli, seharusnya kamu nggak menjadi seorang polisi, seharusnya kamu menjadi penulis naskah film. Kamu pasti bisa menulis naskah bagus dengan hasil penjualan tiket bioskop yang menggemparkan."

"Tapi, menghadapi spekulasi Pak Bentli, apakah aku boleh menanyakan beberapa pertanyaan?"

Bentli menatap Ardika dengan ekspresi sedingin es tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Ardika juga tidak peduli pria itu setuju atau tidak, dia langsung berkata, "Pertanyaan pertama adalah, masih kalimat yang sama, ada begitu banyak wanita cantik di sekitarku. Bagaimana mungkin aku tertarik pada seorang selebriti internet murahan dan melecehkannya?"

"Kedua, kalian bilang kalian sudah punya kesaksian dari para saksi, kalau begitu, apakah kalian sudah meminta kesaksian dari Nona Jesika?"

"Kalau kalian sudah bertanya padanya, kalian pasti sudah tahu waktu itu Minako berencana untuk menggodaku, kebetulan N
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (2)
goodnovel comment avatar
Muliadi
anjing babi yg nulis haramjadah
goodnovel comment avatar
Cadis Etrama Diraizel
episode yang banyak dong
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 3191 Menunjukkan Kemampuan

    Polisi yang berkacamata itu juga berkata dengan ekspresi dingin sekaligus menyeramkan, "Kamu menjadi pesuruhnya, mungkin saja kamu juga sudah pernah membantunya melakukan hal-hal yang ilegal, 'kan? Kamu bisa mengodenya dalam panggilan telepon, mungkin saja dia akan memaksakan diri untuk datang menyelamatkanmu."Ini sudah tidak termasuk memberikan isyarat lagi, melainkan sudah memberikan instruksi dengan terang-terangan.Ardika tidak menyangka kali ini lawannya itu memasang perangkap yang begitu besar. Tujuan lawannya itu bukan hanya menghabisi dirinya, melainkan juga berencana untuk menyeret Jace dalam masalah.Ardika berkata dengan acuh tak acuh, "Kalau begitu, kalian tunggu dan lihat saja. Mungkin saja setelah kalian dipindahkan ke kantor polisi di bawah wewenang ibu kota provinsi, mungkin kalian sudah bisa bertemu dengan Pak Jace.""Kamu!"Bentli dan dua orang lainnya tampak marah.Kalau mereka dipindahkan ke kantor polisi di bawah naungan ibu kota provinsi, saat itu tiba bukankah J

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 3190 Orang Lain

    "Ardika, jangan diam saja. Katakan, sebenarnya orang yang kamu telepon itu Pak Jace atau bukan?" tanya polisi berambut cepak dengan tidak sabar.Ardika mengamati mereka bertiga sejenak, lalu tersenyum tipis dan berkata, "Kenapa? Kelihatannya kalian sangat berharap aku memanggil Pak Jace ke sini?"Mendengar ucapan ini, ekspresi Bentli dan dua orang lainnya tampak sedikit berubah sebelum normal kembali.Senyum dingin kembali menghiasi wajah Bentli, dia berkata, "Ya, benar. Kami sangat berharap kamu memanggil Pak Jace kemari, tapi memangnya kamu bisa memanggilnya kemari?""Jangan lupa, kamu hanyalah pesuruh Pak Jace, bukan ayahnya.""Apa kamu tahu seberapa buruk dampak dari kasus ini? Bahkan orang Negara Jepara pun sangat memperhatikan kasus ini.""Apa kamu pikir Pak Jace akan melakukan hal yang bisa memengaruhi kariernya hanya demi seorang pesuruh sepertimu?""Sebaiknya kamu sadar diri, kalau pion sepertimu sudah nggak ada gunanya, akan langsung dibuang tanpa ragu, nggak akan ada kemungk

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 3189 Menggunakan Cara Apa Saja

    "Yah, aku ada sedikit masalah, sekarang sedang berada di Kantor Polisi Provinsi Denpapan. Aku butuh Pak Hitos mengirim seseorang untuk mengurus masalah," kata Ardika dengan tenang."Tuan Ardika sedang berada di kantor polisi provinsi?" Hitos tertegun sejenak, lalu berkata, "Apa yang terjadi?"Ardika berkata, "Hmm, berdasarkan penuturan orang-orang di sini, aku telah memojokkan seorang selebriti internet hingga membuatnya kehilangan nyawa, atau membunuh wanita itu setelah melecehkannya.""Dengan dua tuduhan ini, paling nggak aku bisa dijatuhi hukuman penjara mulai dari tiga atau lima tahun."Ardika tampak agak takjub.Orang yang menyusun perangkap untuknya kali ini benar-benar sudah menguras pikiran dengan sedemikian rupanya.Kalaupun dia hanya terbukti bersalah dengan tuduhan paling ringan, juga sudah cukup untuk membuatnya mendekam di penjara selama tiga atau lima tahun."Tapi, aku sangat yakin semua ini adalah tuduhan dan perangkap untuk menargetkanku, aku nggak pernah melakukan hal-

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 3188 Tidak Biasa

    Tindakan ini juga membuat tindakan arogan dan mengintimidasi Bentli sedari tadi terlihat jelas tidak ada artinya.Ucapan ini membuat sudut mata Bentli dan dua orang polisi lainnya melompat dengan cepat.Karena ucapan Ardika sangat benar, mereka memang hanya sedang menggertak Ardika saja.Adapun mengenai mereka mengatakan ingin menggunakan kesaksian dan bukti yang ada untuk menetapkan Ardika bersalah, itu sama sekali tidak bisa membentuk rantai bukti yang sempurna.Bentli menatap Ardika selama beberapa saat sebelum menghela napas dan berkata dengan dingin, "Kamu tahu banyak juga tentang hukum, ya.""Bagi yang sudah mengerti hukum, tapi tetap melanggar hukum, akan dijatuhi hukuman yang lebih berat lagi.""Selain itu, dengar baik-baik Ardika, sekarang siapa pun yang kamu hubungi juga nggak ada gunanya, karena kamu telah melakukan tindakan kejahatan yang nggak bisa diampuni. Kali ini kamu pasti akan mati!"Ardika terkekeh pelan dan berkata, "Oh? Kalau begitu, apa aku boleh menelepon sebelu

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 3187 Menelepon

    "Menarik, luar biasa menarik."Ardika menatap Bentli dan berkata dengan ekspresi takjub, "Harus kuakui, Pak Bentli, seharusnya kamu nggak menjadi seorang polisi, seharusnya kamu menjadi penulis naskah film. Kamu pasti bisa menulis naskah bagus dengan hasil penjualan tiket bioskop yang menggemparkan.""Tapi, menghadapi spekulasi Pak Bentli, apakah aku boleh menanyakan beberapa pertanyaan?"Bentli menatap Ardika dengan ekspresi sedingin es tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Ardika juga tidak peduli pria itu setuju atau tidak, dia langsung berkata, "Pertanyaan pertama adalah, masih kalimat yang sama, ada begitu banyak wanita cantik di sekitarku. Bagaimana mungkin aku tertarik pada seorang selebriti internet murahan dan melecehkannya?""Kedua, kalian bilang kalian sudah punya kesaksian dari para saksi, kalau begitu, apakah kalian sudah meminta kesaksian dari Nona Jesika?""Kalau kalian sudah bertanya padanya, kalian pasti sudah tahu waktu itu Minako berencana untuk menggodaku, kebetulan N

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 3186 Keras Kepala

    "Nggak hanya itu saja, Nona Minako adalah pemegang kartu hijau Negara Jepara. Dia adalah orang yang sangat diperhatikan oleh Kementerian Luar Negeri Negara Jepara.""Setelah mengetahui kematiannya, pihak Negara Jepara langsung mengeluarkan surat resmi untuk mendesak kami segera menangani kasus ini.""Jadi Ardika, apakah kamu tahu kalau kasus ini nggak segera diselesaikan, kasus ini hanya akan makin besar dan makin nggak menguntungkanmu?""Sekarang dengan mempertimbangkan Kavano, aku memberimu sebuah kesempatan untuk mengungkapkan perbuatanmu dengan jujur, agar hukumanmu bisa diringankan.""Kalau kamu sendiri nggak memanfaatkan kesempatan yang telah kuberikan untukmu dengan baik, jangan salahkan orang lain lagi nanti.""Setelah kami menyelidiki kasus ini sendiri hingga tuntas, dengan tindakan kejahatan yang kamu lakukan, ada kemungkinan besar kamu akan langsung dihukum mati!""Apa kamu benar-benar nggak bisa menghargai kesempatan ini?"Bentli langsung berdiri, lalu mencondongkan tubuhny

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status