Home / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 889 Menuntut Keadilan

Share

Bab 889 Menuntut Keadilan

Author: Sarjana
Suasana di depan pintu gedung Grup Hatari sangat padat.

Wartawan dari ratusan perusahaan media besar maupun kecil mengerumuni tempat tersebut.

Para satpam Grup Hatari yang merupakan prajurit yang sudah pensiun dari medan perang itu buru-buru membentuk sebuah barisan untuk berjaga di depan pintu. Kalau tidak, para wartawan itu bisa saja langsung menerobos masuk ke dalam gedung.

"Kami persilakan Luna, presdir Grup Hatari untuk menerima wawancara dari kami!"

"Suami Bu Luna telah memukul Teodor yang merupakan seorang selebritis internet, sampai-sampai Teodor masuk ke rumah sakit. Apa benar ada kejadian seperti ini?"

"Apa Vila Bistani benar-benar membantu para tamu vila untuk menghubungi wanita-wanita penghibur ...."

Satu per satu dari karyawan Grup Hatari yang keluar untuk menjaga ketertiban dibombardir dengan pertanyaan.

Para karyawan memilih untuk tetap diam.

"Mengapa kalian nggak berani menjawab pertanyaan kami? Apa para petinggi Grup Hatari telah memerintahkan kalian untuk tutup mulut?
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2679 Menemui Tuan Muda Arfi Lagi

    Ekspresi Felisha langsung berubah drastis, dia berkata dengan marah, "Dasar sialan! Bisa-bisanya kamu lapor polisi! Benar-benar nggak tahu malu! Memangnya kamu pikir bisa menangkapku atau apa? Percaya atau nggak, aku hanya akan masuk meminum segelas teh, lalu keluar!""Oh? Bicarakan saja hal-hal ini di kantor polisi."Ekspresi Ardika tampak acuh tak acuh.Tanpa butuh waktu lama, pihak kepolisian sudah mengirim anggotanya kemari. Felisha dan beberapa orang pengikutnya pun dibawa pergi.Pada akhirnya, Felisha tidak ditahan.Karena ini adalah perselisihan dalam hal ekonomi, ditambah lagi Ardika yang menyebut dirinya sebagai korban ini tidak mengalami kerugian yang nyata, jadi Felisha hanya ditahan di kantor polisi selama dua jam.Namun, jangan lupa Felisha adalah seorang selebriti internet. Dia sering masuk dalam berbagai berita hiburan bersama putranya.Jadi, begitu mengetahui Felisha ditangkap, berbagai media segera melaporkan hal tersebut. Sontak saja hal ini langsung memicu opini pana

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2678 Jangan Diulangi Lagi

    Jadi, Domio hanya bisa memilih untuk diam saja.Dia merasa lebih baik melihat muridnya ditampar daripada dirinya sendiri yang ditampar.Melihat bahkan setelah Felisha buka suara, Domio tetap bergeming, semua orang terkejut bukan main.Domio adalah mantan ketua Organisasi Snakei cabang Provinsi Aste.Bahkan di seluruh Provinsi Denpapan, juga sudah termasuk tokoh hebat!Namun, seorang tokoh hebat seperti ini malah tidak bereaksi, melihat muridnya ditampar oleh Ardika begitu saja.Sebenarnya ada apa ini?Apa mungkin Domio sangat takut pada Ardika?Ini tidak mungkin!"Dengan mempertimbangkan sikapmu yang patuh, tamparan-tamparan lainnya disimpan saja dulu.""Berdirilah."Saat ini, Ardika menarik kembali tangannya. Dia berbicara sambil menyeka telapak tangannya dengan tisu."Terima kasih, Kak Ardika! Terima kasih, Kak Ardika!"Staco buru-buru merangkak bangkit, lalu berkata pada Ardika dengan penuh hormat, "Kak Ardika, aku dan guruku benar-benar nggak tahu Kak Ardika berada di Kediaman Kelu

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2677 Menampar Staco

    "Ardika, diam kamu!"Jifar langsung menoleh dan menegur dengan marah, "Di hadapan Pak Domio, kamu masih berani bicara seperti itu?!""Tuan Staco menyuruhmu keluar dan berlutut! Cepat keluar dan berlutut! Apa lagi yang kamu tunggu?!"Orang-orang Keluarga Liwanto lainnya juga melemparkan sorot mata penuh amarah ke arah Ardika."Apa? Ardika?!"Staco berseru kaget, ekspresinya langsung berubah drastis.Bahkan ekspresi Domio juga langsung berubah. Seolah-olah membayangkan sesuatu hal yang tidak mengenakkan, raut wajahnya berubah menjadi sangat muram."Mereka nggak pantas."Ardika berjalan keluar dari kerumunan dengan santai, lalu mengalihkan pandangannya ke arah Staco dan berkata, "Apa aku benar, Staco?"Staco menatap Ardika dengan ekspresi kosong. Tiba-tiba saja, di bawah tatapan terkejut semua orang, dia langsung berlutut di hadapan Ardika."Ada apa ini? Apa yang terjadi?!""Kenapa murid Pak Domio berlutut di hadapan Ardika?""Sebenarnya apa yang terjadi ...."Melihat Staco yang berlutut

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2676 Kamu Menyuruhku Berlutut

    "Bayaran untuk kehadiran Domio sebesar 20 miliar? Wah, uang ini sangat mudah dihasilkan, ya."Ardika mengangkat alisnya.Dia juga tidak menyangka walaupun Domio sudah pensiun, tetapi dia masih menggunakan identitas sebagai mantan ketua Organisasi Snakei cabang Provinsi Aste untuk menghasilkan uang dengan cara seperti ini.Harus diakui tindakan ini cukup menjatuhkan level."Memangnya kamu tahu apa?!"Felisha tertawa dingin dan berkata, "Dua puluh miliar hanya harga khusus untuk teman. Apa kamu pikir siapa pun bisa mengundang Pak Domio dengan mengeluarkan 20 miliar? Tanpa adanya akses, biarpun kamu memberinya 200 miliar, dia juga belum pasti meladenimu!""Jadi, Ardika, seharusnya sekarang kamu sudah mengerti. Jangan lihat kamu dan istrimu sangat kaya.""Kalian nggak lebih dari orang kaya baru.""Di hadapan kami, kalian bukanlah apa-apa!"Felisha menatap Ardika dengan tatapan arogan, perasaan unggul menyelimuti hatinya.Baginya, alasan Ardika berani bersikap arogan dan bertindak semena-me

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2675 Apa Kamu Tahu Domio

    Orang-orang Keluarga Liwanto sudah hampir menggila.Apa Ardika benar-benar tidak tahu musibah sudah di depan mata? Berani-beraninya dia mengatai Arfi seperti itu?!"Ardika, diam!"Bahkan Gilea juga tidak tahan melihat perilaku Ardika lagi. Dia berkata dengan marah, "Desi, urus menantumu itu!""Ardika, dasar bajingan! Apa kamu sudah dengar? Nyonya Besar menyuruhmu untuk diam! Apa kamu masih belum tahu kesalahan sebesar apa yang telah kamu buat?!"Desi berteriak dengan marah terhadap Ardika.Tidak mudah baginya untuk mendapatkan pengakuan dari Nyonya Besar, kesempatan untuk melebur dengan Keluarga Liwanto akhirnya datang juga.Alhasil, Ardika malah menimbulkan masalah seperti ini.Desi sudah bisa membayangkan selanjutnya Keluarga Liwanto pasti akan sangat tidak menyukai, bahkan membenci mereka sekeluarga.Ardika berkata dengan acuh tak acuh, "Oh? Merobek selembar kertas saja termasuk melakukan kesalahan? Siapa yang membuat aturan itu? Apa si Tuan Muda Arfi itu?""Ardika, kamu benar! Tuan

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2674 Tidak Perlu Memberikan Kompensasi Sepeser Pun

    "Ardika, berhubung kamu yang berinisiatif menimbulkan masalah-masalah ini, nggak berlebihan kalau meminta kompensasi dua kali lipat darimu, yaitu sebesar 20 triliun, 'kan?""Tentu saja, aku juga tahu memintamu dan istrimu untuk mengeluarkan dana sebesar 20 triliun sekaligus, cukup sulit bagi kalian."Felisha melirik Luna sekilas, lalu berkata, "Jadi, masih kalimat yang sama, bisa dijamin dengan saham Grup Hatari.""Aku beri kalian waktu satu minggu untuk mempersiapkannya.""Bagaimana? Apa ada masalah?"Melihat Ardika adalah tipe orang yang keras kepala, Felisha langsung berbicara pada Luna.Adapun meminta Ardika berlutut, untuk sementara ini dia tidak menyebutkannya.Karena setelah mencoba beberapa kali sebelumnya, dia juga sudah bisa melihat dengan jelas.Luna benar-benar sangat peduli pada Ardika. Dia lebih memilih hancur bersama, juga tidak akan membiarkan Ardika dipermalukan.Kalau begitu, sebaiknya bicarakan saja tentang kompensasi terlebih dahulu.Setelah uang bernilai fantastis

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status