Peter, mantan detektif yang kini menjadi salah satu staff ahli di Nayama, menyelidiki markas Lone Werewolf yang berada di Possilpark.Sejauh ini, tidak ada keributan yang ditimbulkan oleh mereka.Hanya saja, ada keanehan yang sering terjadi ketika malam hari di Nayama.Rerata petugas keamanan mengaku jika tiap malam ada orang misterius yang meletakkan beberapa paku di depan gerbang perusahaan.Entah darimana mereka tahu kalau perusahaan itu adalah milik Davin dan langsung berada dalam pantauan Prince Eiduart.Seminggu setelah mendapat laporan seperti itu, Mr. Smith langsung menyuruh Peter untuk menyelidiki Possilpark dan menemukan Hans sedang berpesta disana.“Hanya Hans yang tahu jika Nayama adalah perusahaan milikku. Tidak ada orang luar lain, mungkin hanya Melvin, Greg, atau dari keluarga Setiawan saja.”“Maka dari itulah aku curiga kepada kepala kawasan Raeburn Place itu. Gerak-geriknya akhir-akhir ini tidak terpantau.”Seorang lelaki naik menuju lantai empat istana dengan membawa
“Bukankah Gallardo ini akan menyita perhatian publik, Tuan?”“Tentu ... tidak mungkin tidak.” Davin menyela.Kursi mobil sport itu hanya ada dua dan Davin langsung yang menyetir.Dengan ditemani Mr. Smith sebagai penjaga sekaligus bodyguard pribadi Davin, mereka langsung berangkat menuju Glasgow.Tak diragukan lagi, suara deru Gallardo tersebut memicu riuh para pejalan kaki di sekitar Highway Street.Rute kali ini memang sengaja dibuat melingkar.Dari istana, bisa saja Davin melewati Stockbridge, tapi itu bukanlah pilihan terbaik karena disana adalah markas Lone Werewolf.Akhirnya, jalan memutar ditempuh, melewati Highway Street yang sedikit padat karena salju tidak turun hari ini, lantas menuju pinggiran Blackford.Usai melewati beberapa kedai makanan yang berjejer di perbatasan Blackford dan Livingston, mereka mengambil arah memutar, menuju arah Utara.Rute awal sudah ditentukan Davin sebelum berangkat. Jadi, begitu sampai di Glasgow, mereka akan tiba 10 menit lebih lama dari 2 jeep
“Cantik mana antara diriku, atau perempuan yang ada disana?” tanya wanita itu, dia coba menggoda Hans yang merupakan sosok penting di Raeburn Place.“Tidak ada yang lebih cantik darimu, Sayang. Kau sempurna, jelmaan bidadari.”Hans mencoba membuka topeng sabrina perempuan itu, tapi ditolaknya dengan halus.“Sstt ... kecantikanku sudah nampak tanpa perlu kau buka topeng ini.”Perempuan itu menggeliat di atas pangkuan Hans.Meskipun sudah memasuki kepala lima, dia tetap suka jajan dan menikmati kegiatan klub malam.Bisa dimaklumi, ketika di Raeburn Place, dia harus menjaga martabatnya sebagai kepala kawasan yang disegani dan memiliki wibawa tinggi.Berbeda halnya ketika ia berada di Possilpark, kawasan penuh dengan sindikat narkoba dan pengangguran yang hobi mabuk-mabukan.Ia bebas berekspresi tanpa takut diketahui orang-orang Edinburgh.Tanpa sadar, perempuan itu adalah mata-mata yang diutus Peter, detektif suruhan Mr. Smith untuk mengorek informasi tentang Hans.Viona.Nama yang cukup
Salah satu anggota Mr. Smith mendapat perintah untuk menjemput seseorang dengan ciri-ciri yang sudah disebutkan.Dari kejauhan sisi sungai Clyde, ada seorang lelaki dengan ciri-ciri mirip yang seperti disebut Mr. Smith, juga Prince Davin.Mantel abu-abu panjang padahal salju tidak turun hari ini, topi baseball hitam, dan sepatu jogging berwarna hitam corak merah.“Jangan takut, Tuan, aku anak buah Mr. Smith. Tugasku adalah menjemput Anda.”“Dimana Smith sekarang?”“Mereka sedang bertempur, termasuk Tuan Davin.”“Davin sedang dalam bahaya? Apakah kau tidak bercanda?”“Tidak, Tuan, memang seperti itu keadaannya. Mereka sedang bertempur di perbatasan Glasgow dan Livingston.”“Baiklah, bawa aku kesana!”“Tapi, Tuan, aku mendapat perintah agar segera menuju Possilpark tempat Hans berada.”“Sekarang turuti perintahku karena Smith adalah bawahanku, setidaknya untuk saat ini.”Peter naik ke mobil Jeep yang dikendarai anak buah Mr. Smith.Sopir itu berbadan besar, tegap, dengan brewok yang men
Untung Davin sabar, jika tidak dan dia kesal, pasti Davin akan membalikkan sendi yang sudah lurus itu menjadi dislocated kembali.Setelah semua sudah mendapat pertolongan pertama, tiba-tiba ada bunyi sirine yang terdengar dari ponsel Peter.Level tiga, bahaya yang terjadi sudah bukan main.“Tuan Davin, kita harus segera menuju Possilpark. Viona, agen perempuanku sedang dalam kondisi kritis.”Dua orang yang sudah tidak kuat lagi untuk berjalan, memutuskan untuk berhenti dan diberikan satu Dacia.Sementara sebelas lainnya, berangkat menuju Possilpark bersama Davin, Mr. Smith, dan Peter.Reyhan tidak bisa berjasa banyak karena memang keahliannya adalah penyelidikan seperti Peter.Minimal, dia memiliki skill menembak yang sedikit lebih mumpuni dari detektif Glasgow itu."Kita bagi menjadi dua pleton. Pleton satu menuju ke tempat Viona secara diam-diam, sementara yang kedua menjaga Tuan Davin.""Siap, Kapten."Kapten Smith. Lelaki paruh baya berusia 51 tahun dengan rambut sedikit memutih,
Satu Dacia yang tersisa langsung diarahkan menuju Possilpark untuk membantu pleton pertama yang sudah berangkat.Setelah sampai di Hedgedgot, Davin meminta salah satu mobil yang terparkir disana agar bisa ia bawa menuju Possilpark.Tidak butuh waktu lama, beberapa staff dan petinggi langsung berbaris dan menawarkan mobil mereka masing-masing."Mustang ini menarik, siapa pemiliknya?”Salah satu staff yang berbaris di tengah mengangkat tangan."Okay, kalau memang berkenan, aku izin agar memakainya untuk keperluan penyelidikan.""Jangankan mobil, bahkan rumah dan seisinya akan saya berikan pada Anda, Tuan.""Bagus, pertahankan itu. Okay, semua kembali bekerja.""Tapi kunci ini?"Orang tersebut menanyakan perihal kunci Gallardo hijau Davin yang diberikan padanya.Nampaknya dia tidak tahu kalau mobil super mewah yang hanya diproduksi empat warna saja di Inggris itu yang dijadikan jaminan."Ahh, masalah itu ... anggap saja sebagai ganti rugi apabila mobil mustangmu kena masalah."Menatap ti
Begitu Davin mendekati wanita yang ketakutan itu, gadis itu malah berteriak melengking."Jangan mendekat atau aku terus berteriak sampai orang-orang datang ke sini!” Gadis yang ingin ditolong Davin erus-terusan memberontak sampai memancing perhatian orang-orang. Davin tahu, pasti ada yang aneh. Tidak mungkin ada seorang gadis polos berteriak keras ketika ingin ditolong.Menyadari ada kecurigaan di bagian atas tubuh milik gadis itu, Davin menarik selimut yang membungkus tubuh nya dengan sedikit memaksa.Tato Serigala Merah.Tidak salah lagi, dia anggota Lone Werewolf.Ini adalah kesempatan emas Davin begitu melihat perempuan tak berdaya dengan kaki terikat di ranjang."Tubuhmu sangat indah dan membangkitkan hasrat," ujar Davin sambil mencari tahu apakah tato itu benar-benar Serigala Merah atau bukan."Ti-tidak, jangan sentuh aku. A-aku tidak mau melakukan ini. Stop!""Ups, jahat sekali. Kau harus bertanggung jawab."Selimut kembali ditarik, kali ini lebih kasar.Davin membuang selimut
“Aku mohon, Tuan, jangan sampai Melvin tahu tentang hal ini. Aku bisa canggung jika bertemu dengannya ketika dia tahu apa yang sudah kuceritakan padamu hari ini.” Rainy memohon pada Davin seolah ada rahasia antara dia dengan Melvin.“Kenapa memangnya? Kau menyukai Melvin?”Rainy terdiam tanpa bahasa. Ia tidak menggeleng, tidak pula mengangguk.Ada sebuah teori bahwa diamnya seorang perawan berarti jawaban iya.Tidak diragukan lagi, Rainy menaruh hati pada pandangan pertamanya untuk Melvin.“Baiklah, tapi dengan syarat, bukalah semua kartu as tentang Lone Werewolf padaku.”“Untuk itu, sepertinya tidak bisa, Tuan. Aku bekerja untuk mereka dan biaya hidupku bergantung pada mereka.”“Ohh, jadi kau menyepelekanku? Baik, aku akan membayar dua, atau bahkan tiga kali lipat lebih banyak dari mereka.”Sebagai perempuan normal dan sedikit matre, Rainy langsung tergiur dan memanggutkan kepala tanda setuju.***Pintu terbuka dan menampilkan wajah murung Hans yang terlihat jelas.“Kenapa, Hans? Kau