Share

Bab 34

"Tuh, Mas, dengar kata Ayah. Jadilah lelaki kuat yang bisa melindungi ibu dan juga adikmu kelak. Menangis boleh, tapi jangan jadi kelemahanmu. Jadikan air matamu sebagai kekuatan untuk bisa menerima semua kenyataan." Rumana ikut menambahi kata-kata motivasi pada putranya.

Bagas mengangguk tanda mengerti nasihat dari kedua orangtuanya. Kini, dia merasa lebih baik dan tidak takut lagi seperti sebelumnya. Meskipun rasa kehilangan kedua kakak dan neneknya masih sangat membuatnya terluka.

"Kata Budeh, kamu belum makan, ya. Sekarang kamu makan, ya. Mau Ibu suapi?" Rumana berusaha tersenyum demi putranya. Meski rasa sakit kehilangan empat orang yang dia cinta masih sangat menyiksa batin hingga meronta-ronta di dalam sana.

"Mas Bagas udah gede, Bu. Malu sama dedek Rayhan kalau di suapi. Ya, nggak, Mas," goda Gunadi pada Bagas, yang sukses membuat anak kecil itu kembali menerbitkan senyum manisnya.

Bagas mengangguk kecil, di iringi senyuman. Membuat Gunadi dan Rumana sedikit merasa tenang kare
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status