Share

Bab 8

"Kamu aja, Ra. Kamu masak sarapan, liat ... tangan Mawar kecipratan minyak," ujar Hamdan menunjukan bintik-bintik merah.

"Gitu aja lebay, War. Gimana kalau kaya Mbak dulu, ke guyur gara-gara kamu senggol wajan," sinis Maura lalu berbalik memilih ke dapur untuk membuatkan sarapan buat anaknya.

"Bun, kok masaknya cuma sedikit, nanti Ayah gimana?" tanya Delia saat Maura menyodorkan piring yang berisi nasi goreng. 

"Udah mendingan kamu makan aja, Sayang. Biar Mbak Mawar aja yang masakin Ayah sarapan," sahut Maura membuat Delia mengangguk.

Setelah sarapan keduanya beranjak keluar lalu menatap Hamdan yang ternyata berbincang dengan Mawar. Mereka tertawa bahagia membuat Maura tersenyum kecut, wanita itu langsung menyodorkan tangan ke hadapan suaminya membikin Hamdan menoleh. Delia sudah menarik-narik agar cepat pergi, kata Maura bentar lagi telat memicu takut Delia.

"Bun ... cepat, katanya Bunda udah telat," pinta Delia.

"Iya Sayang, bentar. M

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
udah kmu pusin kmu lebih hidup sendiri dn kmu minta cerei sama Hamdan dgn sarat Hamdan keluar dr rmh itu dgn alasan rmh itu untuk Delia ...
goodnovel comment avatar
Sri Wahyuni
Cerai aja maura dari pada makan hati tiap hari
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status