Share

Membuat trauma

Alyuura berusaha berteriak dan melepaskan diri dari lelaki itu. Dia tidak mengenal sosok tersebut, namun yang diketahui olehnya adalah sedikit cahaya merah dari tatapan mata lelaki tersebut.

'Siapa dia? kenapa aku dibawa pergi?'

Alyuura bertanya-tanya di dalam hatinya. Ia tidak mengerti dengan situasi sekarang. Tiba-tiba saja ia diculik oleh seorang pria yang tak ia kenal. Jangankan untuk memahami maksud kejadian sekarang, untuk bertahan hidup saja sudah termasuk keajaiban besar bagi Alyuura.

Alyuura seperti dihanyutkan ke sebuah sungai yang begitu deras. Tidak, dia memang tidak sedang dihanyutkan oleh seseorang. Namun dia sekarang tengah gendong seseorang dengan kecepatan berlari yang tinggi. Hembusan angin malam itu benar-benar membuat Alyuura kedinginan, ditambah pergerakan lelaki itu yang sangat cepat membuat hembusan angin yang menerpa tubuh Alyuura semakin kuat.

Mulut Alyuura sudah dibekap dengan sebuah benda, entah apa tapi Alyuura tak dapat melihat apa yang ada di sekitarannya karena kepalanya juga ditutupi oleh kain hitam. Alyuura hanya bisa pasrah, mau melawan pun Alyuura tak punya daya.

"Sembilan belas tahun aku menunggu, tapi rupanya kehadiran mu bukan sebuah hadiah yang menyenangkan untukku. Kau tidak berguna, padahal aku berharap bisa menggunakan mu sebagai pemicu keributan. Tapi yang tertarik padamu hanya si Lucas sialan itu. Yah tak apa, sebentar lagi kau akan ku lenyap kan, jadi kau tak perlu khawatir."

Siapa saja yang mendengar hal itu pasti akan sangat ketakutan. Nyawa Alyuura sekarang sedang terancam, dan tak ada seseorang yang tahu akan hal itu.

Tubuh Alyuura bergetar ketakutan, ia ingin meronta dan melepaskan dirinya dari lelaki itu. Namun lelaki itu menahan tubuh Alyuura dengan kuat. Entah akan dibawa kemana, itu masih menjadi sebuah tanda tanya untuk Alyuura.

BRAK

Tubuh Alyuura dihempas dengan kasar ke atas tanah, Alyuura merasakan sakit pada tulang pergelangan bahu dan rusuknya. Perlakuan kasar lelaki itu membuat Alyuura terluka, tak hanya di bagian luar tubuhnya namun di dalam tubuhnya juga.

Alyuura teringat saat dia hampir saja disetubuhi oleh Lucas waktu itu, sempat ada sebuah keajaiban yang membuat Lucas terlempar begitu saja saat Lucas hendak melakukan itu. Namun kenapa di saat-saat lain, keajaiban itu tidak datang?

Padahal di saat-saat sekarang, Alyuura sangat butuh kekuatan itu. Dia hanya manusia biasa, tak punya kekuatan magis, dan juga tidak memiliki kemampuan bela diri. Alyuura sangat takut kalau dia akan dihabisi hari ini juga oleh sosok misterius tersebut.

"Tak akan ada yang menolongmu, sebab kau sudah tak diperlukan lagi oleh makhluk berbulu yang menyebalkan itu. Pemimpin mereka, gagal menggagahimu bukan? aku yakin sekali. Jadi nampaknya kau tidak terlalu diperdulikan lagi, fungsi tubuhmu itu tak terpakai. Dan kau juga tak ada gunanya lagi bagiku, sekarang kau lebih baik mati."

Alyuura menangis, dia ingin lepas dari lelaki itu. Dia tidak mau hidupnya berakhir tragis begitu saja. Sudah cukup selama ini dia berada dalam kehidupan yang tak punya kejelasan dan selalu terluka. Jangan sampai kematiannya menjadi hal yang tragis.

Alyuura merasakan sebuah cengkeraman yang sangat kuat di lehernya. Rasanya lehernya sudah seperti dijerat dengan tali tambang begitu erat. Nafas Alyuura kabgsung tercekat, dibalik tudung hitam yang menutupi kepala Alyuura, wajah Alyuura sudah memerah dan hampir membiru karena darah tak bisa mengalir ke kepalanya.

Tatapan mata Alyuura sudah mulai berkunang-kunang, tubuhnya sudah melemas, tubuhnya yang tadinya menegang sekarang sudah mulai melemah. Sedikit lagi, Alyuura akan kehilangan nyawanya. Dia tidak bisa bertahan lebih lama lagi.

BRAKKK

DUAGHH

DUARRRRR

Sebuah hantaman yang begitu kuat mengenai kepala lelaki itu. Tangan yang tadinya mencekik leher Alyuura itu sudah terlepas, nafas Alyuura akhirnya bisa kembali seperti semula. Terlihat dada Alyuura yang bergerak naik turun dengan perlahan.

"Wah! wah! aku kira malam ini seisi istana akan dihajar habis-habisan oleh Yang Mulia, rupanya aku tepat waktu. Astaga, jam tangan rolex ku hancur lagi. Ah sudahlah, Yang Mulia pasti akan memberikan gaji besar untukku bulan ini."

Pria yang tadi dihantam itu tak tumbang, walau terdorong jauh namun posisi tubuhnya masih berdiri. Dia menyeka darah yang sedikit mengalir dari bagian samping kepalanya.

"Datang pengganggu di sini, padahal aku sedang menikmati kegiatanku sekarang. Apa kau mau menghiburku sebagai gantinya?" tanya pria yang menculik Alyuura tersebut.

Pria yang tadi memukul itu mengendus. "Snif snif, hm... bau darah yang sangat khas. Kau anggota klan penghisap darah itu ya? astaga, kalau bukan dari klan itu pasti aku akan menolaknya. Dan kebetulan, aku bertemu dengan vampir, aku akan melayani rasa bosan mu itu sampai kau benar-benar terhibur."

"Oppeck, jangan membuat kekacauan. Kita berbeda dari mereka, jangan sampai kita terlambat membawa pasangan Yang Mulia kembali ke istana," tegur seorang wanita. Dari tubuhnya yang berbulu dan tangannya yang mengeluarkan cakar panjang, nampaknya ia juga bagian dari kawanan werewolf.

"Kau selalu mengganggu, Lyzzia. Jangan seperti anjing rumahan. Sekali-kali bermain takkan membuat kita langsung dicap sebagai Lesser¹," cibir pria yang bernama Oppeck itu.

"Ya sudah, aku akan membawa Nona Alyuura kembali ke istana. Kau selesaikan saja di sini, jangan sampai pengganggu ini menghalangi aku," perintah wanita tersebut.

"Dasar tukang perintah, kau kira kau itu bos ku hah?! tapi tak apa, hari ini mood ku sedang bagus. Silakan pergi sana, dasar pengecut."

Wanita itu tak mau meladeni perkataan rekannya itu lebih lanjut, dia harus membawa Alyuura kembali ke kediaman Lucas sebelum kondisi Alyuura semakin melemah.

Setelah meletakkan Alyuura di atas gendongannya, wanita itu melesat cepat meninggalkan hutan itu.

"Dasar bedebah, padahal aku tidak menggangu kalian. Apa sekarang bangsa pemakan daging yang brutal dan tidak tahu aturan seperti kalian ini mau menjadi pahlawan dadakan hm? hahaha, jangan membuat aku tertawa."

"Yah, tadinya aku juga tidak berniat mengganggumu. Aku juga bukan tipe orang yang peduli, meskipun kau tidur dengan sepuluh orang pelacur sekalipun, atau kau membunuh serta menghisap darah para raja manusia rendahan itu aku juga tidak peduli. Tapi sayangnya wanita yang hendak kau bunuh itu berkaitan dengan kami. Kalau kau menyerah sekarang rasanya itu adalah hal yang tidak mungkin, jadi sekalian saja kau lawan aku. Bagaimana?"

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status