Share

Memancing rasa takut

Author: AmaneDian
last update Huling Na-update: 2022-11-12 15:03:44

Rai terhenyak, ia mengamati sosok gadis cantik yang ada di dalam memori Rusha. Wajah Rai terlihat tegang, entah karena terpesona atau terkejut. Intinya, Rai terlihat antusias tatkala memandangi sosok Alyuura di dalam ingatan Rusha tersebut.

Gaya yang anggun, tubuh yang indah dan mulus mengkilap seperti porselen, mata yang berkilau bila terkena cahaya matahari, suara yang merdu, tatapan yang teduh dan penuh kasih sayang.

Oh, Rai sedang mendeskripsikan semuanya dalam hatinya secara lebih rinci.

Rambut berwarna perak sempurna, mata yang berwarna nila keabu-abuan, bibir ranum yang merah muda dan; tipis, hidung yang mancung kecil, wajah putih bersih dan mulus tanpa ada satupun noda, jemari yang sangat lentik, tubuh yang tinggi dengan bokong dan payudara yang berisi. Terlalu indah bila digambarkan. Rai sudah tidak bisa menggambarkan fitur fisik Alyuura yang begitu sempurna.

Saking putih dan bersihnya tubuh Alyuura, sampai-sampai bila ada apel merah di dekatnya maka warna apel itu akan terpantul ke kulitnya. Matanya begitu lembut dan penuh kenyamanan saat dipandang, siapa saja pasti akan betah untuk menatap manik mata itu berlama-lama.

Suara yang begitu indah dan merdu, tanpa menyanyikan sebuah lirik lagu pun suara itu sangat indah didengar. Siapa saja yang dipanggilnya pasti akan merasa senang dan antusias tatkala diajak bicara.

Tubuhnya yang harum, sampai-sampai kupu-kupu dan lebah dibuat kebingungan oleh aroma tubuh Alyuura yang jauh lebih harum dan menggoda ketimbang bunga yang asli.

Baru kali ini Rai melihat pesona perempuan seindah itu. Padahal selama ini ia sudah sering berinteraksi dengan berbagai perempuan dari kalangan bangsawan klan vampir. Namun tidak sedikitpun dia tertarik dengan salah satu dari mereka.

"Tidak mungkin, aku... aku terpesona oleh seorang manusia biasa. Bukan dari keturunan bangsawan dan juga tidak memiliki darah vampir. Aku adalah seorang vampir murni, ini akan menjadi hinaan untuk garis keturunan Elfruaikiamu."

Rai memejamkan matanya lagi, menghentikan semua ingatan Rusha yang ia amati di dalam pikirannya. Ia tidak mau semakin larut dalam pesona Alyuura.

Walau sudah banyak terjadi perubahan, walau sudah banyak pernikahan campuran antara manusia dengan bangsa lain. Tapi tetap saja sebagian dari mereka ada yang tetap mempertahankan keaslian darah keturunan mereka.

Terutama dari klan vampir, mereka sangat menjunjung tinggi hal-hal yang berkaitan dengan takhta dan harga diri sebagai bangsawan. Bagi mereka vampir yang memiliki darah campuran bukanlah lagi vampir yang murni dan terhormat. Sudah semakin banyak yang berubah, namun mereka tetap memegang teguh hal-hal tersebut.

"Tapi, benda itu... apa mungkin Rusha akan menyerahkannya padaku?" Rai bergumam.

Mungkin saja, benda yang Rusha janjikan adalah benda yang sangat berharga untuk Rai. Tapi, Rai sedikit kurang bisa mempercayai kakaknya itu. Sebab, Rai tahu kalau kakaknya bukanlah orang yang tepat untuk diberikan kepercayaan.

Ketika kesunyian menjadi latar suasana utama yang terjadi sekarang. Dia sedang mempertimbangkan tentang keputusannya untuk menerima tawaran saudaranya tersebut atau tidak.

"Kenapa kau kembali ke sini lagi?"

Rusha mendengus tertawa. Vampir memang bisa datang dan pergi tanpa disadari oleh orang lain, kehadiran mereka seperti angin yang berhembus. Sehingga bisa datang dan menghilang begitu saja. Namun Rai tentunya bisa merasakan kehadiran sosok lain terutama sebangsa vampir dengannya. Itu hanyalah hal kecil bagi Rai.

"Kau tidak mempercayaiku?"

"Kapan aku pernah mempercayai mu?" tanya Rai. "Memangnya apa untungnya kau membujukku? lagipula aku tidak tertarik dengan gadis yang sudah dimainkan oleh oleh bangsa menjijikan itu. Werewolf di sana pasti sudah menikmati perempuan itu berkali-kali."

"Hahaha, sejak kapan kau punya pikiran seperti itu?" tanya Rusha. Kini dia tertawa nyaring, dia sangat tergelitik dengan ungkapan yang keluar dari mulut Rai itu. "Aku yakin gadis itu belum disentuh mereka. Lebih baik kau cepat mengambil gadis itu, kau akan sangat beruntung bila mengikuti ujaran ku."

Rai terkadang kurang paham dengan pola pikir Rusha, tapi dia yakin pasti ada sesuatu yang benar-benar penting sampai-sampai Rusha mendesak Rai dengan begitu gigih.

Rusha memang jarang terlihat serius, kepribadiannya yang seringkali terlihat konyol itu bahkan bisa membuat para vampir lain mendesis dengan tatapan heran. Tapi nyatanya, Rusha yang konyol itu telah menggerakkan puluhan perusahaan besar.

Apa Rai harus berbuat konyol juga? ah, Rai rasa itu tidak perlu. Ia juga sudah sukses, setiap orang memang punya ciri khas tersendiri.

Dan yang jadi permasalahannya adalah, apa niatan yang sedang disembunyikan oleh Rusha? apa alasannya hingga Rusha begitu ingin agar Rai merebut Alyuura dari Lucas?

Rai memang orang yang pintar, namun Rusha adalah orang yang paling sulit ditebak atau dipikirkan dengan logika.

"Katakan, apa yang kau sembunyikan! kenapa kau begitu ingin aku bersanding dengan gadis bernama Alyuura itu?" tanya Rai dengan tatapan tajam dan menusuk.

"Aduh! sensitif sekali adikku yang menggemaskan ini," ujar Rusha bercanda. "Tapi tidak akan seru bila aku mengatakannya sekarang. Aku suka membuat suasana menjadi lebih menyenangkan, kalian sudah terlalu lama berdiam diri."

Rasanya, ada urat yang mengencang di pelipis serta leher Rai. Rai mengepalkan tangannya dengan kuat, rasanya ingin dia memukul Rusha sekarang juga. Dari perkataannya tadi, nampak jelas bahwa Rusha hanya ingin membuat kekacauan dan menghancurkan suasana.

"Aku menolak."

Wajah Rusha yang tadinya tersenyum lebar dengan mata yang terpejam membentuk bulan sabit itu berubah menjadi wajah cemberut bercampur datar. Tatapannya begitu datar tak berekspresi, namun wajahnya cemberut. Ini bukan sebuah hal yang identik dengan orang yang terkenal periang dan bersahaja seperti Rusha.

"Bodoh. Kau harus menerimanya," perintah Rusha. "Baiklah, berarti gadis itu tidak berguna. Silakan nikmati kesendirian mu."

Rusha berbalik dan menjauh dari sana, meninggalkan Rai yang masih dipenuhi tanda tanya.

"Mau membaca pikiranku? haha, aku tahu kau juga vampir. Tapi aku punya kekuatan lebih dibanding dirimu," sindir Rusha sebelum benar-benar pergi dari sana.

.

.

.

.

.

"Kenapa sedari tadi aku diperhatikan dengan tatapan seperti itu?" tanya Alyuura, ia bergumam pelan. Sesekali ia melirik ke arah Lucas yang sedang memandangnya dari kejauhan dengan tatapan yang begitu tajam.

Tentu saja Alyuura merasa risih, tatapan itu memiliki banyak arti yang pada dasarnya hanya membuat Alyuura merasa tidak nyaman.

Tatapan itu membuat Alyuura terpojok, dengan perasaan dilecehkan, juga didorong ke sudut rasa takut. Alyuura ingin sekali menjerit saat itu juga, namun takutnya akan ada sesuatu hal buruk yang terjadi. Bisa saja itu memancing keributan.

Daripada terus memikirkan tentang itu, Alyuura memilih untuk menenangkan dirinya dengan pergi ke teras balkonnya. Rupanya keindahan malam begitu terasa bila dipandangi sendirian. Sejuknya angin malam yang dingin, membuat Alyuura merasa nyaman namun sekaligus merinding karena kedinginan.

Setelah hampir satu jam memandangi Alyuura, sosok Lucas sudah tak ada lagi di sana. Dengan raut wajah yang terlihat sendu, Alyuura menikmati hembusan angin malam, terpejam dengan cahaya rembulan yang menyinari seluruh bumi pada malam itu.

"Kenapa hidupku terus saja terasa aneh? Selalu ada saja hal-hal tak biasa yang menimpaku. Padahal aku ingin hidup bahagia dengan menjalani kegiatan sehari-hari tanpa ada gangguan sedikitpun. Dan sekarang, aku malah berada di dalam istana seorang alpha yang kejam dan suka berbuat kasar. Aku tidak perlu harta yang banyak, namun aku butuh kebebasan."

"Kau mau bebas?"

Alyuura memekik, namun tertahan oleh sebuah tangan yang sudah lebih dulu membekap mulutnya. Hembusan udara yang terasa hangat membuat telinga Alyuura geli, Alyuura sangat ketakutan. Dia tidak punya daya untuk melawan.

Tapi itu bukan tangan Lucas. Itu juga bukan suara Lucas, Alyuura takut sekali. Tidak mungkin Lucas melakukan hal itu kan?

"Aku akan membebaskan dirimu. Sekaligus membebaskan nyawamu untuk pergi dari tubuhmu, kau sudah tak terlalu penting lagi untuk berada di sini."

Sebuah ucapan yang terdengar sangat menakutkan. Bukankah hal itu berarti pria itu ingin membunuh Alyuura? nyawa Alyuura sedang terancam sekarang.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Menjadi Kekasih Alpha yang Tsundere   Perubahan drastis

    Namun, saat Alyuura hendak menunduk dan menangis, ia mendengar langkah kaki mendekatinya. Ia segera mendongak dan mendapati Lucas kembali menghampirinya. "Jika kamu ingin tahu, sekarang masukkan darahmu ke dalam wadah ini. Atau kamu bisa meneteskan darahmu ke dalam mulutku agar aku bisa menelan darahmu. Karena aku tidak bisa mengatakan apapun dengan kata-kata, maka aku akan membuktikan kata-kataku dengan tindakanku," kata Lucas sambil memberikan pisau pada Alyuura. Alyuura melotot, ia tahu bahwa tindakan Lucas sangat sembrono. Tapi apakah sesulit itu untuk mengungkapkan semuanya sehingga dia harus melakukan hal yang berbahaya seperti itu? Alyuura terperangah, matanya menangkap pisau tajam yang disodorkan Lucas padanya. Pisau itu masih terlihat sangat berkilau. Tidak ada keraguan sama sekali di wajah Lucas saat dia mengulurkan pisau itu. Segera Lucas menaruh pisau itu di tangan Alyuura, Alyuura terdiam dan tidak tahu bagaimana harus bereaksi. Dia tidak mengerti pilihan Lucas. Dia l

  • Menjadi Kekasih Alpha yang Tsundere   Pernyataan yang meyakinkan

    "A-apa kau tidak khawatir kalau darah ku akan membuat kekacauan untuk pesta ini?" tanya Alyuura. Lucas menghela napas, lalu dia mengalihkan pandangannya dan menghadap ke arah lain. "Aku sudah memikirkannya sebelum aku mengadakan acara ini. Kau tidak perlu khawatir.""Benarkah? apa kau yakin setelah ini semuanya akan benar-benar kondusif? aku khawatir sekali kalau saja setelah ini pesta ini akan berantakan. Bahkan sampai sekarang kita belum punya solusi mengenai kutukan ini---""Kalau kau ingin acara ini dibatalkan katakan saja," balas Lucas, ekspresi wajahnya tidak berubah sama sekali. Sebuah ucapan yang memberikan dua opsi untuk Alyuura. Sebenarnya Lucas tidak memaksa Alyuura kalau memang Alyuura tidak ingin acara ini diberlangsungkan. Meskipun sebenarnya Lucas sangat ingin bertunangan dengan Alyuura. Ucapan yang cukup menyakiti hati Alyuura, tapi Alyuura sudah terbiasa dengan semua perlakuan Lucas tersebut. Meskipun ucapan Lucas seringkali membuat Alyuura tersinggung atau menyaki

  • Menjadi Kekasih Alpha yang Tsundere   Tidak terbayangkan

    Ya, itu berarti cepat atau lambat Lucas dan Alyuura akan menikah. Itu adalah rencana Lucas. Apapun halangannya, mereka akan tetap menikah. Karena Lucas khawatir bila mereka tidak terikat sama sekali, akan ada alpha tekriat lainnya yang mengincar Alyuura dan hendak mempersunting Alyuura. "Silakan untuk meneteskan darah kalian di sini," ucap pendeta tersebut. Biarawati di situ langsung maju mendekati Lucas dan Alyuura sambil membawa sebuah wadah berbentuk mangkok yang terbuat dari berlian utuh. Alyuura ingin sekali memotong pembicaraan dan menanyakan perihal pertunangan ini pada Lucas. Mereka sama sekali belum berdiskusi tentang pertunangan ini. Bahkan acara ini diadakan mendadak sekali, kemarin seperti tidak terjadi apa-apa dan hari ini sudah ada pesta pertunangan yang diadakan besar-besaran. Mulut alyuura tergerak, bibirnya alyuura terbuka. Dia sudah memaksa dirinya sendiri untuk berbicara, namun lidahnya terasa kaku. Lidahnya tercekat, suaranya tidak bisa keluar pada saat itu juga

  • Menjadi Kekasih Alpha yang Tsundere   Upacara suci dua sejoli

    "Itu kan kalau kau menuduh ku lagi. Kalau kau tidak melakukannya, aku tidak akan meminta benda langka itu," ujar Dianne dengan mudahnya. Di saat kedua gadis cantik itu tengah berbincang, kepala pelayan istana mendatangi Alyuura. "Nona, anda dipanggil Tuan Lucas. Saya akan mengantarkan anda untuk bertemu dengan beliau, mari ikuti saya."Alyuura melirik ke arah Dianne. Dianne malah dengan santai menggerakkan tangannya seakan menyuruh Alyuura menjauh darinya. Alyuura mengeluarkan ekspresi tak percaya. Setelah acara ini selesai, Alyuura pasti akan mengambilkan kecoa sebanyak-banyaknya untuk menakut-nakuti Dianne nanti. Tapi sebenarnya Alyuura takut dengan katak, dan Dianne berani dengan katak. Bisa jadi nantinya malah Alyuura yang ditakut-takuti Dianne menggunakan katak. "Baiklah, ayo kita pergi." Alyuura kemudian berjalan di samping pelayan terebut. Dia sebenarnya masih enggan untuk mengakhiri perbincangannya bersama Dianne. Selama berada di istana Lucas, Alyuura hanya dapat berbinc

  • Menjadi Kekasih Alpha yang Tsundere   Dia tidak tahu mereka pun tidak tahu

    "Apa kau punya darah perak?" "Kalau kau tidak mau menjawab tidak apa-apa---""Siapa kau? apa yang dilakukan oleh Damian selama ini?" Alyuura mendadak menjadi sensitif. Meskipun dia sangat ramah dan juga lembut kepada orang lain, namun dia selalu mengingat pesa Lucas untuk bersikap waspada dan tidak terlalu mempercayai orang lain dengan mudah. Setelah insiden yang menewaskan neneknya, Alyuura tidak pernah percaya sepenuhnya pada orang lain terkecuali pada Lucas. Hanya Lucas satu-satunya orang yang Alyuura percaya kini. Pantas saja Rai tidak bisa menghubungi Alyuura sama sekali menggunakan kekuatannya. Rupanya rasa tidak percaya yang Alyuura miliki sekarang membuat Alyuura tidak mempceryaia Rai sehingga Rai tidak bisa menghubungkan dimensi miliknya secara langsung dengan Alyuura untuk bertemu. Ditambah lagi dengan penjagaan yang diperketat oleh Lucas. Lucas rupanya sudah banyak belajar bahwa dia bukannya harus mengekang Alyuura, namun menambah pengawasan terhadap lingkungan di sekita

  • Menjadi Kekasih Alpha yang Tsundere   Rahasia tutup saja rapat-rapat

    "Damian?""Nona Alyuura? astaga, saya tidak menyangka bahwa adik saya berteman dengan anda. Senang bisa bertemu dengan anda, Nona.""Kakak mengenal Alyuura? oh iya, aku hampir lupa kalau kau adalah temannya Lucas," celetuk Dianne. "Rupanya Damian adalah kakak mu ya, Dianne?" tanya Alyuura, dia tidak menyangka sama sekali. Meskipun mereka memang mirip, namun Alyuura tidak terpikir bahwa akan terjadi sebuah kebetulan seperti ini. "Ya, lelaki menyebalkan ini adalah kakak ku. Maaf kalau ada perbuatannya yang membuat mu tidak nyaman. Di istana kami, kakak ku adalah orang paling menyebalkan yang sangat sering melakukan hal usil kepada ku," ujar Dianne, tentunya dengan sedikit Dilebih-lebihkan. Alyuura terkekeh. "Kakak mu adalah orang yang menyenangkan. Sewaktu aku baru datang pertama kali ke sini, dia orang yang menyapa ku dengan ramah. Dia adalah salah satu orang kepercayaan Lucas yang sangat ramah. Aku yang gugup dan tidak nyaman pad aawalnya berada di istana ini kemudian bisa merasa s

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status