Lein dan keduanya memasuki toko perhiasan. Ketiganya segera disambut hangat oleh salah seorang pramuniaga yang bertanya, "Apakah ada hal lainnya yang Anda semua butuhkan?"
Dia adalah yang sebelumnya melayani Edgar dan Delta, sehingga dia bertanya seperti itu. Lein adalah yang membalas dengan bertanya dengan nada sopan, "Bisakah Anda merekomendasikan saya kalung termahal di toko ini?" Pramuniaga itu terkejut, dan segera menilai penampilan Lein. Detik berikutnya, dia mengerutkan keningnya. Apakah pria ini benar-benar mampu membeli kalung termahal di toko ini? Menyadari isi pikirannya, Lein segera menambahkan sembari memasang senyum hangat, "Jangan khawatir, saya jauh lebih kaya dari penampilan saya." Mengingat pengalamannya yang telah bekerja di banyak tempat, Lein telah bertemu dengan ratusan bahkan ribuan orang kaya. Dia bahkan pernah bertemu salah satu anggota Keluarga Felipe; salah satu keluarga paling kaya dan berpengaruh di Kota Corholt. Sehingga, dia sangat mengerti bagaimana mereka berprilaku. Dia tahu bagaimana menjadi orang kaya yang baik bahkan sebelum dia menjadi kaya. Sesuai dugaan Lein, pramuniaga itu percaya padanya. Sikap Lein yang sopan dan berwibawa mirip seperti orang-orang super kaya yang pernah dia temui. Dia berpikir, mungkin Lein hanya sedang menyembunyikan identitasnya dengan berpenampilan seperti ini. Karenanya, pramuniaga itu berkata, "Tunggu sebentar, Tuan. Saya akan membawakan beberapa kalung terbaik dan termahal di toko ini." Lein memberikan anggukan mengerti sementara pramuniaga itu menuju sebuah ruangan. Tak lama setelahnya, dia datang dengan membawa beberapa kalung dengan kualitas kelas atas. Itu sontak membuat Delta menelan seteguk ludahnya. Betapa indahnya kalung-kalung itu. Apakah mungkin dia bisa memiliki salah satunya? Pramuniaga itu kemudian memperkenalkan salah satu dari mereka, "Ini merupakan salah satu kalung terbaik di toko kami, Tuan. Kalung ini bernama Eternal N25. Kalung ini dilengkapi dengan 49 berlian dengan potongan bulat, total 1.97 karat. Ini juga telah dilengkapi sertifikat GIA, sehingga keasliannya tidak perlu lagi Anda ragukan. Harganya adalah 110 ribu dollar." Mendengar itu, Edgar dan Delta bergidik ngeri. 110 ribu dollar?! I-itu sangat mahal. Apakah Lein sudah gila?! Dia membuat pramuniaga ini mengeluarkan salah satu kalung berlian termahal di tempat ini! Bagaimana jika dia tidak mampu membelinya?! Bukankah mereka juga akan terlibat dalam masalah ini?! Namun, apa yang dikatakan Lein selanjutnya bahkan jauh lebih gila dari apa yang mereka bayangkan. "Aku ingin kalung yang lebih mahal dari ini! Itu harus lebih dari satu juta dollar!" kata Lein segera sebelum pramuniaga itu memperkenalkan kalung-kalung lainnya. Pramuniaga itu tercengang, tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya, "A-anda ingin kalung yang lebih mahal?! Ka-kami memilikinya, tapi itu harus dilayani langsung oleh pemilik toko ini. Tunggu sebentar, saya akan memanggilnya terlebih dahulu." "Baiklah, aku akan menunggu." Ketika pramuniaga itu pergi, Edgar langsung berkata dengan nada marah, "Apakah otakmu benar-benar sudah rusak, Bajingan?! Apakah kau ingin membawa kami ke jurang neraka?! Apakah kau tahu siapa pemilik toko ini?! Dia adalah Tuan Benedict! Jika dia tahu bahwa kau hanya sedang mempermainkannya, dia tidak akan ragu untuk membunuhmu!" Dengan nada acuh tak acuh, Lein membalas, "Kau cukup diam dan memperhatikan, Edgar. Aku tidak akan melibatkanmu dalam masalah ini. Kau cukup mengatakan bahwa kau tidak mengenalku, 'kan?" Sebelum Edgar bisa membalas, pramuniaga itu datang dengan seorang pria berusia tiga puluh lima tahun. Dia mengenakan setelan jas yang rapi dan mahal, memancarkan aura bangsawan yang kuat. Dia tidak lain adalah Benedict, pemilik toko perhiasan ini. Ketika dia melihat Lein, dia mengerutkan keningnya. Jelas dia meragukan kemampuan Lein. Namun, dia masih bertanya dengan nada sopan, "Anda ingin membeli kalung termahal di toko kami? Mengingat kalung ini sangat eksklusif dan mahal, bolehkah saya tahu nama Anda? Ini sebagai formalitas, Tuan." Tanpa ragu Lein langsung menjawab, "Saya adalah Lein Anthony. Apakah itu sudah cukup untuk menjawab rasa penasaran Anda?" Mendengar itu, Benedict melebarkan matanya karena terkejut. Pria dengan pakaian lusuh ini berasal dari Keluarga Anthony, keluarga paling kaya dan berpengaruh di Kota Corholt?! Sungguh sebuah kehormatan bisa melayani pria ini! Karenanya, Benedict segera mengubah sikapnya menjadi sangat sopan, menunjukkan senyum menjilat. Dia berkata, "Maafkan saya karena telah lancang menanyakan identitas Anda, Tuan Muda. Silakan ikuti saya." "Terima kasih," balas Lein dengan senyum hangat. Perlu diketahui bahwa Lein tidak sedang berbohong. Dia memang berasal dari Keluarga Anthony, keluarga paling kaya dan berpengaruh di Kota Corholt! Namun, dia adalah anak yang dibuang oleh mereka. Mengingat ibunya hanyalah seorang pelayan di kediaman mereka yang diperkosa oleh Jacob Anthony, Keluarga Anthony tidak menginginkan dia dan ibunya. Mereka diusir dengan kasar, bahkan tidak diberikan kompensasi apa pun, termasuk gaji bulanan yang seharusnya diterima ibunya. Sesungguhnya, inilah alasan mengapa Lein memiliki wajah yang tampan. Dia memiliki darah Keluarga Anthony di tubuhnya! Tentu saja, kelebihan itu tidak berarti apa pun bagi Lein. Dia bahkan membenci wajahnya karena mirip sekali dengan Jacob! Keluarga Anthony telah menghancurkan masa depan ibunya! Ibunya yang baik dan tulus, tidak mau mengaborsinya, sehingga ibunya harus hidup menderita saat merawatnya, bahkan jatuh sakit dalam prosesnya. Ini secara alami membuat Lein sangat membenci Keluarga Anthony. Dia menyimpan dendam yang amat besar pada mereka. Namun, dendam yang awalnya hanya bisa dia pendam jauh di lubuk hatinya, sekarang bisa dia luapkan! Dengan bantuan sistem, dia akan menghancurkan Keluarga Anthony sampai ke titik yang terkecil! Dia akan pastikan mereka merasakan penderitaan yang jauh lebih buruk dari yang dirasakan ibunya! Tentu saja, itu tidak bisa dia lakukan sekarang. Untuk menghancurkan sebuah gedung besar, hal pertama yang harus kau lakukan adalah menghancurkan fondasinya. Dia harus melakukannya dari yang paling bawah, sehingga dia memiliki kemampuan untuk meraih yang di atas! Karenanya, ini adalah langkah awalnya untuk memulai semuanya. Kehancuran Edgar adalah titik di mana semuanya dimulai.Ketika mereka tiba di lahan parkir, ada puluhan mobil mewah yang di sana. Ini membuat Lein tidak bisa menyembunyikan ekspresi kagumnya.Deretan mobil Ferrari, Lamborghini, dan Porsche terlihat seperti armada kekuatan dan kekayaan. Cahaya lampu cerah memantulkan kilauan logam mewah, seperti sebuah pameran mobil impian. Tidak salah untuk menyebut lahan parkir ini sebagai sebuah galeri seni! Terlebih, saat mereka memasuki kediaman Keluarga Abraham, Lein lagi-lagi tidak bisa menyembunyikan kekaguman di wajahnya. Harus Lein akui bahwa rumah miliknya sangat megah dan luar biasa, tapi jika dibandingkan dengan yang ini, itu hanya tampak seperti rumah kecil sederhana.Dinding-dinding yang tinggi dan tiang-tiang yang menjulang membuatnya merasa kecil, tapi takjub akan keindahan arsitektur yang ada di depannya. Kaca patri berwarna-warni di jendela memancarkan cahaya yang berkilauan, menciptakan efek yang hampir seperti di dalam gereja katedral. Lein merasa sedang memasuki dunia fantasi abad per
Sementara mereka jatuh dalam kejutan yang besar, Tenmu tiba-tiba berlutut di depan Lein. Dia berkata dengan nada penuh hormat, "Saya sungguh berterima kasih atas kekuatan ini, Tuan Muda! Saya bersumpah bahwa hidup ini telah menjadi milik Anda. Saya bersedia melakukan apa pun yang Anda minta, bahkan ketika harus melompat ke jurang neraka, saya akan melakukannya tanpa ragu!"Tenmu melakukan ini karena dia telah benar-benar mengagumi dan menghormati Lein. Terlebih, dia telah meremehkan Lein pada awalnya, tanpa tahu bahwa Lein memberikan sesuatu yang sangat dia idam-idamkan sejak lama, yaitu kekuatan yang besar. Sekarang, dia telah memperoleh kekuatan yang besar, demikian besar sehingga dia percaya diri bisa mengalahkan siapa pun dalam pertarungan satu lawan satu, kecuali dengan Lein itu sendiri.Karenanya, untuk menebus dosanya akibat telah meremehkan Lein, dia memutuskan untuk berjanji setia kepadanya. Dia bersedia memberikan hidupnya untuk Lein.Terlebih, dia sangat yakin bahwa hanya d
Melihat keseriusan di wajah Lein, Delta hanya bisa menunjukkan ekspresi pahit. Dia menyadari bahwa dia tidak bisa membujuk Lein kali ini. Besar kemungkinan bahwa acara ini menyimpan rahasia besar Lein.Karenanya, Delta hanya bisa menghela napas tanpa daya saat dia membalas, "Tidak masalah jika aku tidak bisa ikut denganmu. Aku akan menunggumu di sini."Lein tersenyum hangat, "Bagus jika kau mengerti."Mereka kemudian melanjutkan makan siang.***Pada pukul delapan malam, Lein tiba di markas The Blackjack. Beberapa jam sebelumnya, Lein menelepon Tenmu dan mengatakan bahwa ada sesuatu yang harus dia lakukan padanya sebelum berangkat ke acara lelang tersebut. Ketika Lein memasuki markas, Tenmu segera menghampirinya dan bertanya dengan ekspresi penasaran, "Apa yang ingin Anda lakukan pada saya, Tuan Muda?""Jangan banyak bicara. Duduklah di kursi karena ini adalah yang terbaik untukmu!" balas Lein segera.Mengingat mereka akan mengunjungi acara besar, yang mana besar kemungkinan ada ba
Mendengar itu, pipi Lein memerah. Bukankah ini artinya dia dilamar oleh wanita?! Apakah ini artinya Delta ingin memiliki anak darinya?!Ini merupakan pertama kalinya seorang wanita melamarnya. Tentu saja, ini membuat Lein tersipu.Namun, mengingat identitasnya sebagai pria kaya yang dingin, dia berhasil mempertahankan ketenangannya dan membalas, "Kau ingin menjadi istriku?! Kau terlebih dahulu harus menunjukkan kelayakanmu! Hanya ketika kau membuatku terkesan kau bisa memenangkan hatiku. Tentu saja, memiliki kemampuan memasak yang hebat saja tidak cukup!"Delta tersenyum puas mendengar jawaban Lein. Walaupun dia belum berhasil membawa Lein ke sisinya, setidaknya Lein tidak menolaknya. Dia masih punya peluang untuk mendapatkan pria ini! Delta kemudian berkata, matanya berkedip genit, "Kau hanya perlu memberikanku waktu, Lein. Percayalah padaku, aku pasti bisa membuatmu mencintaiku!"Lein tersenyum tipis, tampak meremehkan, "Kita lihat apa yang bisa kau lakukan."Pada titik ini, mereka
[Selamat, Anda mendapatkan salah satu hadiah utama! Anda sekarang adalah master akupunktur. Anda bisa mengobati orang lain, melihat aliran meridian mereka, memicu potensi penuh mereka, dan di saat yang bersamaan bisa menemukan titik lemah mereka. Tentu saja, Anda juga bisa melakukannya pada diri Anda sendiri!]Menerima kemampuan baru ini, Lein sangat senang. Dia adalah master akupunktur?! Bukankah ini artinya dia sama seperti karakter utama di novel-novel fantasi timur! Pada titik ini, Lein ingin menguji kemampuan barunya. Dia menundukkan kepalanya, melihat ke arah perutnya. Seolah memiliki kemampuan x-ray, dia bisa melihat aliran energi berwarna biru terang mengalir di tubuhnya. Namun, ada beberapa titik yang berwarna merah yang terlihat menyumbat aliran meridiannya. Dan, entah bagaimana, Lein mengetahui dengan baik cara mengatasinya. Dia memiliki pengetahuan untuk menyelesaikan masalah ini.Lein kemudian menyentuh salah satu titik merah di perutnya, menarik napas panjang, sebelum
Sepuluh menit kemudian, Lein telah puas menghajar Fredrinn. Tentu saja, kondisi Fredrinn sangat mengenaskan, begitu mengenaskan sehingga bahkan Tenmu yang merupakan pemimpin sebuah kelompok mafia bergidik ngeri. Dia bisa membayangkan betapa menyakitkannya menjadi Fredrinn.Namun, rasa kasihannya terhadap Fredrinn seketika menghilang saat Lein menatapnya. Itu membuatnya merinding di sekujur tubuhnya, menciptakan teror di dalam benaknya. Tatapan Lein yang dingin membuat Tenmu yang bahkan tidak mempercayai Tuhan, berdoa agar dia tidak menerima nasib yang sama seperti Fredrinn.Dan, seolah Tuhan mendengarkan doanya, apa yang dikatakan Lein selanjutnya membuatnya menunjukkan ekspresi cerah.Lein berkata, "Jika kau tidak ingin menerima nasib yang sama seperti bajingan ini, kau harus menuruti perkataanku! Jangan khawatir, aku tidak akan memintamu menjilat sepatuku atau semacamnya."Tenmu buru-buru membalas, "Katakan, Tuan Muda. Saya akan melakukan apa pun yang Anda minta."Mendengar itu, Le