Share

Bab 5

Penulis: BOSSSESamaaaaa
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-12 08:14:53

Di sisi lain, Edgar dan Delta hanya bisa tercengang melihat bagaimana Benedict memperlakukan Lein dengan sangat sopan dan hangat.

Apakah Benedict benar-benar mengira bahwa Lein berasal dari Keluarga Anthony; keluarga paling kaya dan berpengaruh di Kota Corholt?! Itu hanyalah nama yang sama! Mustahil bajingan ini berasal dari Keluarga Anthony yang agung!

Jika Lein benar-benar berasal dari Keluarga Anthony, dia akan berangkat ke kampus dengan membawa sebuah mobil Lamborghini. Namun, itu tidak pernah terjadi, membuktikan bahwa Lein hanya berasal dari sebuah keluarga miskin.

Edgar sangat ingin memberitahu Benedict tentang kesalahpahaman ini, tapi dia memutuskan untuk tidak melakukannya. Dia tahu bahwa Benedict akan sangat mengerikan saat dia marah. Dia bahkan tidak ragu untuk membunuh mereka yang menyinggungnya.

Karenanya, agar dia tidak terlibat dalam masalah ini, dia memutuskan untuk diam dan hanya mengikuti punggung mereka menuju sebuah ruangan.

Sepertinya, dia tidak perlu mematahkan kedua tangan dan merobek mulut Lein. Itu akan dilakukan oleh Benedict.

Tentu saja, dia sama sekali tidak keberatan dengan itu. Selama Lein hancur, itu sudah lebih dari cukup.

Pada titik ini, mereka tiba di depan sebuah pintu yang dijaga ketat. Dua penjaga dengan senapan laras panjang berdiri membelakangi pintu dengan wajah dingin.

Benedict memerintahkan mereka untuk menyingkir, lalu dia membuka pintu. Di dalamnya, mereka menemukan sebuah kotak kaca anti peluru yang di dalamnya terdapat sebuah kalung berwarna merah cerah, yang dihiasi oleh banyak berlian kualitas tinggi.

Sebagai wanita yang tergila-gila akan kemewahan dan keindahan, Delta tidak bisa menyembunyikan ekspresi kagumnya. Jelas bahwa itu adalah kalung terindah yang pernah dia lihat.

Namun, di saat yang bersamaan dia juga gugup. Apakah Lein benar-benar memiliki kemampuan untuk membeli kalung itu?!

Ketika dia memperhatikan wajah Lein, Lein dipenuhi dengan kepercayaan diri yang besar. Dia seolah mampu membeli tidak hanya satu, tapi lima kalung seperti itu sekaligus.

Tentu saja, Delta berharap Lein tidak gila dan benar-benar memiliki kemampuan untuk itu. Tidak hanya dia akan memiliki kalung indah itu, dia juga akan mendapatkan mainan baru yang bisa dia kuras semaunya. Ini adalah kesempatannya untuk memiliki lebih banyak barang-barang mewah.

Pada titik ini, Benedict berkata, "Kalung ini bernama The Heart of Kingdom Ruby. Mahakarya ini dihiasi dengan sebuah ruby 40,63 karat berbentuk hati sebagai batu utamanya. Tidak hanya itu, di sepanjang kalung dan sekitar batu utamanya dihiasi dengan 150 berlian putih kualitas tinggi dengan berat total 155 karat. Kalung ini merupakan salah satu kalung termahal di dunia dan sangat eksklusif. Mereka yang memiliki banyak uang bahkan belum tentu bisa memilikinya. Namun, karena Anda adalah salah satu anggota Keluarga Anthony yang agung, saya dengan senang hati menjualnya kepada Anda. Harganya adalah empat belas juta dollar."

Mendengar itu, Edgar dan Delta bergidik ketakutan. Empat belas juta dollar?! Itu sangat-sangat mahal! Mereka bahkan tidak bisa membayangkan seberapa banyak itu sebenarnya.

Lein juga tidak bisa menyembunyikan ekspresi terkejutnya. Empat belas juta dollar adalah harga yang sangat mahal. Dia berencana hanya menghabiskan satu sampai dua juta dollar, tidak pernah mengira bahwa dia harus menghabiskan empat belas juta dollar.

Namun, karena dia sudah sampai sejauh ini, dia tidak mungkin mundur, 'kan?

Karenanya, sembari memaksakan ekspresi acuh tak acuh di wajahnya, Lein memberikan kartu debitnya kepada Benedict.

"Lakukan pembayarannya sekarang," kata Lein segera.

"Dengan senang hati, Tuan Muda," balas Benedict dengan nada hormat sembari menerima kartu itu.

Pada titik ini, Edgar dan Delta saling memandang satu sama lain dengan ekspresi penasaran. Kalung itu bernilai empat belas juta dollar, tapi Lein memberikan kartu debitnya seolah dia bisa membayarnya?

Apakah dia benar-benar mampu membayarnya?!

Dan, jawaban yang mereka terima selanjutnya adalah senyum puas yang ditunjukkan oleh Benedict sembari menyerahkan kembali kartu debit Lein. Dia berkata, "Senang berbisnis dengan Anda, Tuan Muda."

Dia kemudian mengeluarkan sebuah kartu nama, memberikannya kepada Lein, melanjutkan, "Jika Anda memiliki masalah tentang kalung itu, jangan ragu untuk menghubungi saya. Anda juga bisa bertanya pada saya seputar perhiasan-perhiasan mewah. Saya akan dengan senang hati melayani Anda."

Ini adalah kesempatannya untuk menjalin hubungan yang baik dengan salah satu anggota Keluarga Anthony. Terlebih, untuk menghabiskan empat belas juta dollar tanpa ragu, pria ini jelas punya posisi yang baik di Keluarga Anthony. Karenanya, Benedict tidak akan melewatkan kesempatan ini!

Lein di sisi lain, menerima kartu nama Benedict. Dia tahu untuk menjadi yang terkuat dan membalaskan dendamnya, dia membutuhkan rekan-rekan yang hebat. Walaupun dia tidak tahu apakah Benedict akan berada di pihaknya atau tidak, tapi setidaknya Benedict masih akan berguna untuknya demi memperoleh informasi. Tidak ada alasan untuk menolak.

"Terima kasih, Tuan Benedict," balas Lein dengan senyum hangat.

Kemudian, Benedict menyerahkan kalung merah cerah itu kepada Lein. Lein di sisi lain, segera menyerahkan itu kepada Delta sembari berkata, "Sekarang kalung itu menjadi milikmu! Kau sekarang akan menuruti semua permintaanku, 'kan?"

Menerima kalung super mahal itu, Delta memberikan anggukan tanpa henti sembari membalas, "Tentu saja, aku akan melakukan segala permintaanmu, tidak peduli sesulit apa pun itu."

Dia menatap kalung itu dengan ekspresi tidak percaya. Dia tidak menyangka bahwa kalung super mahal ini telah menjadi miliknya. Dia memiliki empat belas juta dollar yang menggantung di lehernya! Fakta itu membuat tubuhnya gemetar.

Melihat reaksi Delta, Lein mengangguk puas. Kemudian, dia mengalihkan pandangannya ke arah Edgar, bertanya dengan nada dingin, "Apa yang kau lakukan di sana, Edgar? Jangan bilang kau tidak mau melakukan apa yang telah kau janjikan sebelumnya!"

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Menjadi Tak Terkalahkan Bersama Sistem Balas Dendam   Bab 37

    Ketika mereka tiba di lahan parkir, ada puluhan mobil mewah yang di sana. Ini membuat Lein tidak bisa menyembunyikan ekspresi kagumnya.Deretan mobil Ferrari, Lamborghini, dan Porsche terlihat seperti armada kekuatan dan kekayaan. Cahaya lampu cerah memantulkan kilauan logam mewah, seperti sebuah pameran mobil impian. Tidak salah untuk menyebut lahan parkir ini sebagai sebuah galeri seni! Terlebih, saat mereka memasuki kediaman Keluarga Abraham, Lein lagi-lagi tidak bisa menyembunyikan kekaguman di wajahnya. Harus Lein akui bahwa rumah miliknya sangat megah dan luar biasa, tapi jika dibandingkan dengan yang ini, itu hanya tampak seperti rumah kecil sederhana.Dinding-dinding yang tinggi dan tiang-tiang yang menjulang membuatnya merasa kecil, tapi takjub akan keindahan arsitektur yang ada di depannya. Kaca patri berwarna-warni di jendela memancarkan cahaya yang berkilauan, menciptakan efek yang hampir seperti di dalam gereja katedral. Lein merasa sedang memasuki dunia fantasi abad per

  • Menjadi Tak Terkalahkan Bersama Sistem Balas Dendam   Bab 36

    Sementara mereka jatuh dalam kejutan yang besar, Tenmu tiba-tiba berlutut di depan Lein. Dia berkata dengan nada penuh hormat, "Saya sungguh berterima kasih atas kekuatan ini, Tuan Muda! Saya bersumpah bahwa hidup ini telah menjadi milik Anda. Saya bersedia melakukan apa pun yang Anda minta, bahkan ketika harus melompat ke jurang neraka, saya akan melakukannya tanpa ragu!"Tenmu melakukan ini karena dia telah benar-benar mengagumi dan menghormati Lein. Terlebih, dia telah meremehkan Lein pada awalnya, tanpa tahu bahwa Lein memberikan sesuatu yang sangat dia idam-idamkan sejak lama, yaitu kekuatan yang besar. Sekarang, dia telah memperoleh kekuatan yang besar, demikian besar sehingga dia percaya diri bisa mengalahkan siapa pun dalam pertarungan satu lawan satu, kecuali dengan Lein itu sendiri.Karenanya, untuk menebus dosanya akibat telah meremehkan Lein, dia memutuskan untuk berjanji setia kepadanya. Dia bersedia memberikan hidupnya untuk Lein.Terlebih, dia sangat yakin bahwa hanya d

  • Menjadi Tak Terkalahkan Bersama Sistem Balas Dendam   Bab 35

    Melihat keseriusan di wajah Lein, Delta hanya bisa menunjukkan ekspresi pahit. Dia menyadari bahwa dia tidak bisa membujuk Lein kali ini. Besar kemungkinan bahwa acara ini menyimpan rahasia besar Lein.Karenanya, Delta hanya bisa menghela napas tanpa daya saat dia membalas, "Tidak masalah jika aku tidak bisa ikut denganmu. Aku akan menunggumu di sini."Lein tersenyum hangat, "Bagus jika kau mengerti."Mereka kemudian melanjutkan makan siang.***Pada pukul delapan malam, Lein tiba di markas The Blackjack. Beberapa jam sebelumnya, Lein menelepon Tenmu dan mengatakan bahwa ada sesuatu yang harus dia lakukan padanya sebelum berangkat ke acara lelang tersebut. Ketika Lein memasuki markas, Tenmu segera menghampirinya dan bertanya dengan ekspresi penasaran, "Apa yang ingin Anda lakukan pada saya, Tuan Muda?""Jangan banyak bicara. Duduklah di kursi karena ini adalah yang terbaik untukmu!" balas Lein segera.Mengingat mereka akan mengunjungi acara besar, yang mana besar kemungkinan ada ba

  • Menjadi Tak Terkalahkan Bersama Sistem Balas Dendam   Bab 34

    Mendengar itu, pipi Lein memerah. Bukankah ini artinya dia dilamar oleh wanita?! Apakah ini artinya Delta ingin memiliki anak darinya?!Ini merupakan pertama kalinya seorang wanita melamarnya. Tentu saja, ini membuat Lein tersipu.Namun, mengingat identitasnya sebagai pria kaya yang dingin, dia berhasil mempertahankan ketenangannya dan membalas, "Kau ingin menjadi istriku?! Kau terlebih dahulu harus menunjukkan kelayakanmu! Hanya ketika kau membuatku terkesan kau bisa memenangkan hatiku. Tentu saja, memiliki kemampuan memasak yang hebat saja tidak cukup!"Delta tersenyum puas mendengar jawaban Lein. Walaupun dia belum berhasil membawa Lein ke sisinya, setidaknya Lein tidak menolaknya. Dia masih punya peluang untuk mendapatkan pria ini! Delta kemudian berkata, matanya berkedip genit, "Kau hanya perlu memberikanku waktu, Lein. Percayalah padaku, aku pasti bisa membuatmu mencintaiku!"Lein tersenyum tipis, tampak meremehkan, "Kita lihat apa yang bisa kau lakukan."Pada titik ini, mereka

  • Menjadi Tak Terkalahkan Bersama Sistem Balas Dendam   Bab 33

    [Selamat, Anda mendapatkan salah satu hadiah utama! Anda sekarang adalah master akupunktur. Anda bisa mengobati orang lain, melihat aliran meridian mereka, memicu potensi penuh mereka, dan di saat yang bersamaan bisa menemukan titik lemah mereka. Tentu saja, Anda juga bisa melakukannya pada diri Anda sendiri!]Menerima kemampuan baru ini, Lein sangat senang. Dia adalah master akupunktur?! Bukankah ini artinya dia sama seperti karakter utama di novel-novel fantasi timur! Pada titik ini, Lein ingin menguji kemampuan barunya. Dia menundukkan kepalanya, melihat ke arah perutnya. Seolah memiliki kemampuan x-ray, dia bisa melihat aliran energi berwarna biru terang mengalir di tubuhnya. Namun, ada beberapa titik yang berwarna merah yang terlihat menyumbat aliran meridiannya. Dan, entah bagaimana, Lein mengetahui dengan baik cara mengatasinya. Dia memiliki pengetahuan untuk menyelesaikan masalah ini.Lein kemudian menyentuh salah satu titik merah di perutnya, menarik napas panjang, sebelum

  • Menjadi Tak Terkalahkan Bersama Sistem Balas Dendam   Bab 32

    Sepuluh menit kemudian, Lein telah puas menghajar Fredrinn. Tentu saja, kondisi Fredrinn sangat mengenaskan, begitu mengenaskan sehingga bahkan Tenmu yang merupakan pemimpin sebuah kelompok mafia bergidik ngeri. Dia bisa membayangkan betapa menyakitkannya menjadi Fredrinn.Namun, rasa kasihannya terhadap Fredrinn seketika menghilang saat Lein menatapnya. Itu membuatnya merinding di sekujur tubuhnya, menciptakan teror di dalam benaknya. Tatapan Lein yang dingin membuat Tenmu yang bahkan tidak mempercayai Tuhan, berdoa agar dia tidak menerima nasib yang sama seperti Fredrinn.Dan, seolah Tuhan mendengarkan doanya, apa yang dikatakan Lein selanjutnya membuatnya menunjukkan ekspresi cerah.Lein berkata, "Jika kau tidak ingin menerima nasib yang sama seperti bajingan ini, kau harus menuruti perkataanku! Jangan khawatir, aku tidak akan memintamu menjilat sepatuku atau semacamnya."Tenmu buru-buru membalas, "Katakan, Tuan Muda. Saya akan melakukan apa pun yang Anda minta."Mendengar itu, Le

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status