Share

Ch 03

Author: DuniaZe
last update Last Updated: 2022-12-14 21:48:58

Dal buongiorno al pomeriggio

.

.

Rea menarik rambutnya frustasi. Semua rencana nya tidak akan berhasil dan dia 100% pasti akan kembali ke pack itu dan bertemu Matenya.

Rea akui jika Vali memang tampan tapi membuat Rea merinding. Tatapan dingin Vali membuatnya tidak ingin berada di sekitar pria itu.

“Apa benar tidak ada cara untuk kabur?” Tanya Rea sekali lagi

“Tidak ada” jawab Reiki

“Kau yakin?” Reiki menghembuskan nafasnya perlahan

“Sangat yakin. Matemu sudah pasti bisa merasakan keberadaan mu dan mencium aroma mu”

“Menyebalkan!” Kesal Rea

Reiki memilih pergi dari sana dari pada dirinya yang akan menjadi gila seperti tuannya.

***

Seperti apa yang di katakan oleh Reiki, Vali mulai mencari keberadaan Matenya. Pria itu sengaja menugaskan Lyan untuk menjaga pack selama dia pergi.

Dia menugaskan beberapa Warrior kepercayaannya untuk mencari matenya di sisi selatan dan dia akan mencari di sisi barat. Mengingat tempat yang dekat dengan hutan terlarang hanya ada di selatan dan barat.

“Apa yang coba kamu sembunyikan Rea? Bagaimana kau bisa hidup setelah menelan Hemlock dan Wofsbane” ucap Vali

Vali sengaja mencampur wolfsbane, racun yang sangat mematikan bagi para Werewolf dan juga hemlock yang berfungsi langsung untuk menghentikan kerja jantung. Namun, bagaimana bisa Rea hidup kembali setelah menelan kedua racun mematikan itu.

Vali berganti shift dengan sisi wolfnya, Reiden, dia mulai mencari di sekitar hutan terlarang.

Setelah seharian berlari dan Reiden sudah mulai lelah, Vali pergi menuju Immortal Village. Immortal Village adalah desa yang di tinggali Rea beberapa waktu yang lalu.

“Aku mulai mencium baunya, Reiden kau menciumnya juga, bukan?” Ucap Vali

Reiden yang berada di tubuh Vali mengaum tanda mengiyakan. Vali menghela napas lega. Akhirnya keberadaan sang Mate sudah dia temukan. Meskipun Vali juga masih belum tahu apa yang akan dia lakukan jika Mate nya ketemu. Karena perasaan yang dia rasakan sekarang dan dulu sangat berbeda.

Jika dulu yang dia rasakan hanya lega karena sudah bertemu dengan Matenya. Kini ada rasa menggebu dan tidak ingin berjauhan. Kini dia paham baru paham apa yang di rasakan oleh Alpha lainnya.

“Tapi jika aku bertemu dengannya apa yang akan aku lakukan?”

Vali bingung, dia tidak pernah bersikap manis kepada siapapun. Alpha yang terkenal kejam dan berhati dingin itu jadi kebingungan sendiri. Mungkin jika ada Lyan sekarang, dirinya pasti sudah di tertawakan oleh teman sekaligus Betanya itu.

“Akan aku pikirkan nanti saja. Sekarang yang harus aku lakukan menemukannya dulu”

Vali akhirnya melangkahkan kakinya kedalam desa itu. Aura Alphanya memang tidak bisa di sembunyikan. Banyak warga di sana yang melihat ke arah Vali segan dan bingung. Segan karena melihat aura dan rupanya, lalu bingung karena untuk apa seorang Alpha berada di sini.

***

Reiki yang sedang berjalan-jalan di sekitar desa terdiam begitu merasakan aura yang kuat. Aura yang begitu dingin dan mencekam. Perasaan nya mulai tidak enak dan segera kembali ke rumah.

“Kau tidak merasakan apapun?” Tanya Reiki begitu melihat Rea di ruang tamu

“Tidak. Hanya saja kenapa aku merasa dingin ya? Juga, tiba-tiba saja perasaan ku tidak menentu. Apa kau mencium bau yang sangat maskulin, Reiki? Seperti campuran antara musk, mint dan juga… ehm seperti kayu manis?” Tanya Rea

Mata Reiki seketika membola mengetahui apa yang terjadi. Reiki semakin takjub dengan respon sang majikan yang sesantai itu menjelaskan bau matenya.

‘Bagaimana dia bisa menjabarkan bau feromon milik Matenya dengan setenang itu? Apa dia tidak sadar jika saat ini apa yang di hindarinya sedang dekat dengannya. Dia benar-benar Werewolf yang tidak peka. Tapi, jika di pikir lagi. Matenya sungguh sangat menakutkan dan kuat. Aura ini jarang sekali di miliki oleh Werewolf’ batin Reiki

Reiki awalnya ingin mengatakan jika Mate gadis di hadapannya saat ini berada di satu tempat dengannya. Tapi melihat respon yang gadis itu keluarkan, Reiki lebih memilih diam dan melihat apa yang akan Rea lakukan saat pria itu ada di hadapannya.

“Reiki, kenapa kau tidak menjawabku?!” Kesal Rea karena Reiki tiba-tiba hanya diam dan sesekali mengerutkan dahinya.

“Ha? Kau bilang apa?” Tanya Reiki

“Sudahlah. Aku akan ke kamar dan tidur. hawa dingin ini membuat ku mengantuk” ucap Rea sambil berlalu ke kamar

***

“Bau nya semakin pekat. Dia sudah dekat” ucap Vali

Langkah kaki Vali berhenti di depan rumah sederhana yang cukup jauh dengan keramaian. Rumah itu terlihat begitu tenang seperti tak berpenghuni. Namun Vali begitu yakin jika rumah itu ada yang menempati.

Bau Rea jelas tercium di sana dan sangat pekat. Tapi ada satu hal yang membuat Vali mengerutkan dahi. Ada bau lain selain bau matenya. Bau itu sangat samar tapi jelas tercium oleh hidung Vali.

Sedangkan di dalamnya ada Reiki yang sudah mondar-mandir di kamarnya saat merasa jika Mate Rea sudah berada di depan rumah.

Dia memang hewan pendamping yang termasuk kuat. Tapi, jika di hadapkan dengan Mate Rea, sepertinya dia akan lebih memilih mundur.

Vali dengan tidak sabaran membuka pintu rumah dan dalam sekali tendangan pintu itu lepas. Reiki seketika terdiam dan Rea yang sedang tidur langsung terbangun.

“Siapa yang mengganggu tidur ku?” Ucap Rea dengan nada dingin

Sebagai pengingat Rea yang dulunya Aila adalah orang yang tidak suka tidurnya di ganggu.

Dengan mata sayu dan malas Rea bangun dari ranjang dan berjalan keluar. Saat pintu terbuka betapa terkejutnya Rea saat melihat Vali dan Reiki yang saling tatap. Vali dengan mata mengintimidasi dan Reiki dengan tatapan malas dan takut.

Bagaimana bisa Reiki tidak takut jika Vali mengeluarkan aura Alphanya.

“Apa yang kau lakukan disini? Bagaimana kau bisa menemukan ku?” Tanya Rea dengan mata yang langsung segar seketika. Matanya kini sudah tidak mengantuk.

Vali terdiam bukan karena dia merindukan Matenya tapi karena bau yang di keluarkan oleh Rea membuat kepalanya pening. Bau yang menurutnya sangat memabukkan.

Aroma mawar segar dan embun membuatnya tenang sekaligus mabuk. Bahkan Reiden sudah mengaum sedari tadi membuat kepalanya terasa pecah.

“Vali!” Teriakan Rea membuat Vali bangun dari keterdiamannya

‘Sial! Bau ini benar-benar menyihirku. Dulu Rea tidak memiliki aroma semabukkan ini. Bahkan baunya sangat samar. Tapi apa yang sekarang terjadi?’ Batin Vali

“Mencarimu” jawab Vali singkat

“Lalu apa yang Luna dari Black Diamond disini? Mencoba kabur nyonya?” Tanya Vali sarkas

“Sudah tahu kenapa bertanya” jawab Rea sinis

Vali di buat terkejut dengan perubahan Matenya sekarang. Lunanya benar-benar berubah.

***

continuato

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Menjinakkan sang Alpha Tiran   Ch 66

    Waktu berjalan dengan cepat, kini si kembar sudah berusia 10 tahun. Vali maupun Rea tidak menyangka jika mereka bisa bertahan selama ini.Si kembar kini juga sudah mulai melakukan pelatihan mereka sejak 3 tahun yang lalu. River yang sudah mulai di gembleng untuk menjadi Alpha penerus dan Rain yang berlatih untuk menjadi oenyihir hebat.Keduanya memang terlahir kembar, namun dengan takdir yang berbeda. Awalnya Rain sempat depresi sast tahu dia tidak akan bisa menjadi Werewolf dan hanya menjadi seorang penyihir. Sekarang dia sudah menerima takdirnya.Awalnya River juga sampai kepikiran, karena takut kembarannya melakukan hal di luar nalar. Tapi, karena dukungan dari orang tuanya, Rain bisa bertahan."Aku harap Rain tidak berkecil hati seperti dulu," harap Rea."Tidak akan. Dia akan menjadi pendamping kakaknya dengan kekuatannya. Mereka akan menjadi duo yang hebat," ujar Vali.Vali tidak masalah jika Rain tidak bisa menjadi Werewolf, takdir putrinya memang unruk menjadi penyihir. Karena

  • Menjinakkan sang Alpha Tiran   Ch 65

    Seperti yang sudah Rea duga, Vali seperti kerasukan semalam. Kini tubuh Rea terasa remuk karena ulah Vali. Wanita itu kini sedang asik tiduran di ranjang. “Dasar. Dia kelewatan sekali setelah di kasih izin.” dengus Rea Berbeda dengan Rea yang sedang tiduran di ranjang karena badannya sakit, Vali malah terlihat begitu semangat seakan energinya telah diisi penuh. Bahkan pria itu sedari tadi tidak melunturkan senyumnya. Ehaan yang berkunjung hanya bisa menggelengkan kepala melihat kelakuan Vali. Dia seperti pria yang baru saja mendapatkan cintanya, padahal kakaknya sudah berada lama di sampng pria itu. “Apa yang di berikan kakakku sampai membuatmu setengah gila?” tanya Ehaan Lyan yang berada di sebelah Ehaan mengangguk setuju. “Apa perlu aku jawab?” ucap Vali dengan senyum bodohnya “Tidak perlu. Sepertinya aku tahu apa yang kalian lakukan semalam. Kakakku benar-benar mengubahmu menjadi pria yang bodoh ya sekarang.” tolak Ehaan “Enak saja. Mana ada aku bodoh.” protes Vali “Masih

  • Menjinakkan sang Alpha Tiran   Ch 64

    Vali duduk dengan tidak sabaran. Pria itu merasa jika jalannya pertemuan Alpha ini begitu lama, di tambah bahasan mereka yang sangat ringan. “Apa kita tidak bisa pulang saja?” tanya Vali pada Lyan “Tidak bisa.” jawab Lyan tegas “Kenapa?” “Yang benar saja kau Vali. Sudah, diam saja. Kunci saja mulutmu itu.” ucap Lyan dengan kesal Pria itu sudah tidak mau menjawab segala pertanyaan tidak bermutu yang keluar dari mulut Vali. Sedari tadi Vali terus-terusan bertanya kapan ini selesai dan Lyan sudah jengah akan itu. Vali memilin ujung bajunya karena mulai bosan. Ini semua di karenakan kedatangan Rea, pria itu jadi tidak ingin pergi kemanapun, dia saja terpaksa datang karena hadiah yang di tawarkan Rea. Lyan yang melihat apa yang di lakukan Vali hanya menggelengkan kepalanya. Biarkan sajalah pikirnya. *** “Alpha Vali, apa tidak ada yang ingin Alpha katakan?” tanya salah satu Alpha Vali yang sedang menundukkan kepalanya seketika mendongak. Dengan wajah malas pria itu berkata, “Tidak

  • Menjinakkan sang Alpha Tiran   Ch 63

    Semuanya sudah di selesaikan Rea dengan kurun waktu 2 minggu. Rea sudah harus segera kembali ke Black Diamond pack. “Seperti yang sudah aku jelaskan, kalian harus bisa saling membantu satu sama lain.” mereka semua mengangguk “Apa nenek akan kembali tinggal disini?” kini Rea beralih pada Wendy Wendy mengangguk. “Semua sudah berakhir. Sudah waktunya aku kembali kle rumah. Lagipula rumah kita meninggalkan banyak keningan indah.” jawab Wendy “Kami akan mengawasi mereka dengan ketat. Lagipula kamu sudah menghentikan mereka kemarin. Aku yakin mereka tidak akan bertingkah ceroboh untuk sementara waktu.” ucap Luci “Baiklah. Aku akan pulang. Suami dan anak-anakku sudah menungguku” Setelah berpamitan pada semua orang yang ada disana, Rea segera membuka portal dan masuk ke dalamnya di ikuti oleh Reiki di belakangnya. *** Begitu keluar dari pintu portal, Rea di sambut dengan suara rengekan Lyan pada suaminya. “Ayolah Val.” “Tidak!” tolak Vali “Minggu lalu sudah kenapa harus lagi?” “Mi

  • Menjinakkan sang Alpha Tiran   Ch 62

    Sesuai dengan kesepakatan, Rea tetap berada di Uhuru. Sudah satu minggu wanita itu disana. Dia mengajari struktur pemerintahan sesuai yang dia ketahui. Nama Kerajaan Utara pun kini di ganti menjadi Uhuru. Para rakyat yang berada di sana pun setuju dengan ide yang di kemukakan oleh Rea. Ada beberapa pihak yang tidak setuju karena bagi mereka darah bangsawan mereka tidak bisa di sama ratakan dengan darah biasa penyihir. Tapi semua itu teratasi karena hampir semua mayoritas menyetujui. Selalu ada pro dan kontra dalam dunia pemerintahan, jadi Rea tidak kaget sama sekali. Reiki pun berada di sana. Dia Rea tugaskan untuk mencari segala informasi dari bangsawan penyihir yang masih kukuh dengan keputusannya. Reiki yang seorang rubah tentu saja sangat mudah mendapatkan semua itu. Dia hanya perlu menyamar menjadi orang yang biasa mereka percaya dan mengorek informasi tanpa perlu ketahuan. *** “Apa yang sudah kamu dapatkan?” tanya Rea “Mereka tetap ingin membelot. Mereka memang mengatakan

  • Menjinakkan sang Alpha Tiran   Ch 61

    Setelah pembantaian keluarga kerajaan, kini ketua semua klan penyihir berkumpul. Mereka membahas apa yang akan mereka lakukan setelah ini. Mengingat kini sudah tidak ada raja yang memimpin mereka dan mereka bebas melakukan apapun. “Kita harus membuat peraturan yang di setujui oleh semua pihak. Jika tidak akan banyak kejahatan, mengingat penyihir saat ini termasuk yang terkuat.” ucap salah satu ketua “Aku setuju. Kita tidak bisa hidup bebas tanpa aturan, karena akan merugikan banyak orang. Para penyihir kuat akan semakin menindas penyihir yang lemah.” Kenyataan itu tidak bisa mereka bantah. Karena kebanyakan yang memiliki mana lemah menjadi pelayan atau hanya sekedar pedagang yang tak jarang di pandang sebelah mata. “Kalau begitu kita angkat saja Raja yang baru. Bukankah anak Floricel cukup kuat, dia bisa menjadi pemimpin kita.” “Aku menolak.” tolak Rea “Kenapa?” “Aku sudah memiliki suami dan lagipula suamiku seorang Alpha Werewolf, kami tidak mungkin tinggal disini dan pack ka

  • Menjinakkan sang Alpha Tiran   Ch 60

    “Sial! Kenapa telepati ku tidak berfungsi.” umpat Phelan “Mungkin mereka sudah tahu, Yang Mulia.” wajah Phelan berubah merah menahan emosi “Kita keluar.” titahnya Begitu sampai di luar, matanya langsungh tertuju pada satu objek, yaitu Rain yang sedang menangis. Phelan merasakan mana yang besar dan suci dari tubuh gadis kecil itu. “Aku akan mengambil gadis kecil itu.” ucapnya “Jangan yang mulia. Bisa saja ini jebakan untuk anda.” ucap orang kepercayaan Phelan “Tidak ada siapa-siapa disini. Aku yakin jika mereka tidak sengaja meninggalkannya disini dan mencari kita.” ucap Phelan sama sekali tidak curiga “Tapi yang mulia…” Phelan segera melangkah cepat kearah Rain yang bercucuran air mata. *** “Now.” Begitu aba-aba sudah keluar dan mereka melihat jika Phelan dan orang-orangnya sudah keluar, De Sade dan Olden keluar dari persembunyian mereka. Phelan dan anak buahnya terkejut saat melihat mereka di serang. Phelan tidak merasakan hawa keberadaan mereka saat keluar tadi. “Apa in

  • Menjinakkan sang Alpha Tiran   Ch 59

    Seperti yang sudah mereka rencanakan, kini mereka telah bersiap untuk menyerang Phelan.“Kalian sudah siap?” tanya WendySemuanya mengangguk. Luci segera membuat portal penghubung ke istana. Keluarga Olden sudah menunggu mereka di bagian belakang istana. Mereka akan menyerang dari dua sisi agar Phelan dan antek-anteknya tidak bisa kabur.Rea yang menggendong Rain mengepalkan tangannya. Wanita itu masih tidak rela putrinya menjadi umpan. Dengan satu tarikan nafas, Rea masuk ke dalam portal..“Ini istananya?” tanya ValiKayne mengangguk. Mereka berjalan kedalam, yang membingungkan kenapa istana ini begitu sepi? Tidak ada penjaga yang berkeliaran di istana.“Apa Phelan sudah tahu kalau kita akan datang?”“Sepertinya begitu.”“Aceline.”Aceline kemudian memejamkan matanya dan mulai fokus mencari keberadaan orang-orang istana.“Istana benar-benar kosong. Tidak ada satupun yang berada di istana.” ucap Aceline“Bagaimana bisa?”3 jam sebelumnya“Yang mulia, saya merasa akan ada yang menyera

  • Menjinakkan sang Alpha Tiran   Ch 58

    “Apa yang akan kita lakukan sekarang?” tanya Kayne“Maksud kakek?” tanya Rea“Rea, aku yakin kamu sudah tahu siapa musuh kita. Jadi, kakek meminta untuk menyelesaikan ini secepatnya” ucap Kayne“Kamu sudah mendapatkan apa yang di perlukan bukan?” Rea mengangguk“Kita lakukan secepatnya” saut Wendy“Rea, sudah tidak ada waktu untuk mempersiapkan diri. Phellan semakin bergerak liar dan acak. Pria tua itu mulai menyerang untuk mendapatkan Rain”“Lalu?” tanya Vali“Lalu apa lagi? Tentu Rea harus mulai merapalkan mantra yang di perlukan serta mengontrol mananya agar tetap sama” jawab Wendy“Kita lakukan sekarang nek” Rea berdiri dari duduknya“Jaga si kembar selagi aku melakukan pelatihan singkat” Vali mengangguk***“Pejamkan matamu dan taruh tangan sebelah kananmu di atas buku. Lalu fokuskan pikiranmu dengan apa yang ingin kamu lakukan” ucap WendyRea segera memejamkan mata dan mulai melakukan seperti apa yang di ucapkan Wendy. Wanita itu mulai menaruh telapak tangannya di atas buku, lal

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status