Share

Ch 03

Dal buongiorno al pomeriggio

.

.

Rea menarik rambutnya frustasi. Semua rencana nya tidak akan berhasil dan dia 100% pasti akan kembali ke pack itu dan bertemu Matenya.

Rea akui jika Vali memang tampan tapi membuat Rea merinding. Tatapan dingin Vali membuatnya tidak ingin berada di sekitar pria itu.

“Apa benar tidak ada cara untuk kabur?” Tanya Rea sekali lagi

“Tidak ada” jawab Reiki

“Kau yakin?” Reiki menghembuskan nafasnya perlahan

“Sangat yakin. Matemu sudah pasti bisa merasakan keberadaan mu dan mencium aroma mu”

“Menyebalkan!” Kesal Rea

Reiki memilih pergi dari sana dari pada dirinya yang akan menjadi gila seperti tuannya.

***

Seperti apa yang di katakan oleh Reiki, Vali mulai mencari keberadaan Matenya. Pria itu sengaja menugaskan Lyan untuk menjaga pack selama dia pergi.

Dia menugaskan beberapa Warrior kepercayaannya untuk mencari matenya di sisi selatan dan dia akan mencari di sisi barat. Mengingat tempat yang dekat dengan hutan terlarang hanya ada di selatan dan barat.

“Apa yang coba kamu sembunyikan Rea? Bagaimana kau bisa hidup setelah menelan Hemlock dan Wofsbane” ucap Vali

Vali sengaja mencampur wolfsbane, racun yang sangat mematikan bagi para Werewolf dan juga hemlock yang berfungsi langsung untuk menghentikan kerja jantung. Namun, bagaimana bisa Rea hidup kembali setelah menelan kedua racun mematikan itu.

Vali berganti shift dengan sisi wolfnya, Reiden, dia mulai mencari di sekitar hutan terlarang.

Setelah seharian berlari dan Reiden sudah mulai lelah, Vali pergi menuju Immortal Village. Immortal Village adalah desa yang di tinggali Rea beberapa waktu yang lalu.

“Aku mulai mencium baunya, Reiden kau menciumnya juga, bukan?” Ucap Vali

Reiden yang berada di tubuh Vali mengaum tanda mengiyakan. Vali menghela napas lega. Akhirnya keberadaan sang Mate sudah dia temukan. Meskipun Vali juga masih belum tahu apa yang akan dia lakukan jika Mate nya ketemu. Karena perasaan yang dia rasakan sekarang dan dulu sangat berbeda.

Jika dulu yang dia rasakan hanya lega karena sudah bertemu dengan Matenya. Kini ada rasa menggebu dan tidak ingin berjauhan. Kini dia paham baru paham apa yang di rasakan oleh Alpha lainnya.

“Tapi jika aku bertemu dengannya apa yang akan aku lakukan?”

Vali bingung, dia tidak pernah bersikap manis kepada siapapun. Alpha yang terkenal kejam dan berhati dingin itu jadi kebingungan sendiri. Mungkin jika ada Lyan sekarang, dirinya pasti sudah di tertawakan oleh teman sekaligus Betanya itu.

“Akan aku pikirkan nanti saja. Sekarang yang harus aku lakukan menemukannya dulu”

Vali akhirnya melangkahkan kakinya kedalam desa itu. Aura Alphanya memang tidak bisa di sembunyikan. Banyak warga di sana yang melihat ke arah Vali segan dan bingung. Segan karena melihat aura dan rupanya, lalu bingung karena untuk apa seorang Alpha berada di sini.

***

Reiki yang sedang berjalan-jalan di sekitar desa terdiam begitu merasakan aura yang kuat. Aura yang begitu dingin dan mencekam. Perasaan nya mulai tidak enak dan segera kembali ke rumah.

“Kau tidak merasakan apapun?” Tanya Reiki begitu melihat Rea di ruang tamu

“Tidak. Hanya saja kenapa aku merasa dingin ya? Juga, tiba-tiba saja perasaan ku tidak menentu. Apa kau mencium bau yang sangat maskulin, Reiki? Seperti campuran antara musk, mint dan juga… ehm seperti kayu manis?” Tanya Rea

Mata Reiki seketika membola mengetahui apa yang terjadi. Reiki semakin takjub dengan respon sang majikan yang sesantai itu menjelaskan bau matenya.

‘Bagaimana dia bisa menjabarkan bau feromon milik Matenya dengan setenang itu? Apa dia tidak sadar jika saat ini apa yang di hindarinya sedang dekat dengannya. Dia benar-benar Werewolf yang tidak peka. Tapi, jika di pikir lagi. Matenya sungguh sangat menakutkan dan kuat. Aura ini jarang sekali di miliki oleh Werewolf’ batin Reiki

Reiki awalnya ingin mengatakan jika Mate gadis di hadapannya saat ini berada di satu tempat dengannya. Tapi melihat respon yang gadis itu keluarkan, Reiki lebih memilih diam dan melihat apa yang akan Rea lakukan saat pria itu ada di hadapannya.

“Reiki, kenapa kau tidak menjawabku?!” Kesal Rea karena Reiki tiba-tiba hanya diam dan sesekali mengerutkan dahinya.

“Ha? Kau bilang apa?” Tanya Reiki

“Sudahlah. Aku akan ke kamar dan tidur. hawa dingin ini membuat ku mengantuk” ucap Rea sambil berlalu ke kamar

***

“Bau nya semakin pekat. Dia sudah dekat” ucap Vali

Langkah kaki Vali berhenti di depan rumah sederhana yang cukup jauh dengan keramaian. Rumah itu terlihat begitu tenang seperti tak berpenghuni. Namun Vali begitu yakin jika rumah itu ada yang menempati.

Bau Rea jelas tercium di sana dan sangat pekat. Tapi ada satu hal yang membuat Vali mengerutkan dahi. Ada bau lain selain bau matenya. Bau itu sangat samar tapi jelas tercium oleh hidung Vali.

Sedangkan di dalamnya ada Reiki yang sudah mondar-mandir di kamarnya saat merasa jika Mate Rea sudah berada di depan rumah.

Dia memang hewan pendamping yang termasuk kuat. Tapi, jika di hadapkan dengan Mate Rea, sepertinya dia akan lebih memilih mundur.

Vali dengan tidak sabaran membuka pintu rumah dan dalam sekali tendangan pintu itu lepas. Reiki seketika terdiam dan Rea yang sedang tidur langsung terbangun.

“Siapa yang mengganggu tidur ku?” Ucap Rea dengan nada dingin

Sebagai pengingat Rea yang dulunya Aila adalah orang yang tidak suka tidurnya di ganggu.

Dengan mata sayu dan malas Rea bangun dari ranjang dan berjalan keluar. Saat pintu terbuka betapa terkejutnya Rea saat melihat Vali dan Reiki yang saling tatap. Vali dengan mata mengintimidasi dan Reiki dengan tatapan malas dan takut.

Bagaimana bisa Reiki tidak takut jika Vali mengeluarkan aura Alphanya.

“Apa yang kau lakukan disini? Bagaimana kau bisa menemukan ku?” Tanya Rea dengan mata yang langsung segar seketika. Matanya kini sudah tidak mengantuk.

Vali terdiam bukan karena dia merindukan Matenya tapi karena bau yang di keluarkan oleh Rea membuat kepalanya pening. Bau yang menurutnya sangat memabukkan.

Aroma mawar segar dan embun membuatnya tenang sekaligus mabuk. Bahkan Reiden sudah mengaum sedari tadi membuat kepalanya terasa pecah.

“Vali!” Teriakan Rea membuat Vali bangun dari keterdiamannya

‘Sial! Bau ini benar-benar menyihirku. Dulu Rea tidak memiliki aroma semabukkan ini. Bahkan baunya sangat samar. Tapi apa yang sekarang terjadi?’ Batin Vali

“Mencarimu” jawab Vali singkat

“Lalu apa yang Luna dari Black Diamond disini? Mencoba kabur nyonya?” Tanya Vali sarkas

“Sudah tahu kenapa bertanya” jawab Rea sinis

Vali di buat terkejut dengan perubahan Matenya sekarang. Lunanya benar-benar berubah.

***

continuato

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status