Share

Ch 04

Author: DuniaZe
last update Huling Na-update: 2022-12-14 21:49:04

Dal buongiorno al pomeriggio

.

.

Vali tidak bisa mempercayai apa yang ada di hadapannya saat ini. Lunanya yang murah senyum dan sangat penakut kini terlihat berbeda. Tatapan mata yang tajam dan sudah tidak ada ketakutan di dalamnya. Begitu berani menatap langsung ke arah Vali. Lalu, baru beberapa hari menghilang sudah mendapatkan pendamping yaitu rubah biru yang terkenal langka dan jarang memunculkan diri.

Vali terkekeh, “Ini yang akau mau” lalu Vali melihat Rea dengan senyum miring.

Rea mengerutkan dahinya bingung. Apa yang di maksud pria di hadapannya. Dengan langkah pasti Vali berjalan kearah Rea berdiri dan langsung menarik pinggang wanita di hadapannya.

“Kemana Luna ku yang dulu? Kenapa sekarang berubah menjadi serigala nakal?” Tanya Vali sambil membelai pipi Rea pelan

Rea terkejut dengan tingkah Vali.

Vali yang melihat keterdiaman Rea semakin asik melihat Rea. Kenapa sekarang Vali merasa Matenya begitu cantik. Kenapa semuanya berubah hanya dalam semalam. Haruskah Vali bersyukur karena memberikan Rea racun? Karena kini wanita di hadapannya benar-benar seperti Luna yang dia inginkan.

“Kita akan pulang sekarang juga. Alpha tidak boleh pergi terlalu lama dari pack begitu pula sang Luna” Rea tersentak mendengar ucapan Vali

“Tidak!” Rea melepaskan diri dari pelukan Vali

“Aku tidak akan kembali. Tidak akan!” Rea menolak

“Harus!” Ucap Vali penuh penekanan

Vali yang tiba-tiba merasakan rasa panas di belakangnya menyahuti, “Kau tidak akan bisa melakukan apapun, rubah. Dia Mateku, pasangan hidupku. Kami tidak bisa berpisah lama kecuali kematian” ucap Vali dingin

“Ayo Luna” ajak Vali sambil menarik pergelangan tangan Rea

“Aku tidak mau. Kau pasti akan membunuh ku lagi kan?” Ucap Rea dengan suara dingin

Vali tertegun mendengar nada suara Rea. Nada suara Rea memang terkesan dingin namun ada ketakutan di dalamnya.

‘Apa aku benar-benar keterlaluan menyuruhnya minum racun? Tapi aku tidak ingin dia mati di tangan orang lain. Tapi dengan perubahannya sekarang, aku rasa tidak salah’

“Tidak. Aku tidak akan membunuhmu. Maka dari itu jangan lemah. Kamu harusnya tahu Luna, aku membunuhmu dengan racun karena kamu terlalu lemah dan penurut” ucap Vali

Apa yang di ucapkan Vali memang benar adanya. Rea yang dulu sangat penurut. Apapun yang perintah yang keluar dari mulut Vali, dia akan langsung melakukannya. Maka tidak salah jika dulu semua orang di pack menganggapnya Luna lemah dan bodoh.

Vali yang dasarnya memang berhati beku tentu merasa tidak peduli. Meskipun Vali sudah menandai Rea dan melakukan mating.

Tapi Rea yang sekarang membuatnya ingin mengambilnya dan mengurung nya di kamar utama dan tidak memperbolehkan siapapun bertemu dengan Lunanya.

***

Setelah perdebatan panjang dan menguras energi disini lah dia. Duduk di pinggir ranjang dengan Vali di hadapannya.

Vali berhasil membawa Rea kembali ke pack saat malam hari. Tidak ada orang pack yang tahu jika Luna mereka kembali kecuali warrior yang berjaga di gerbang pack.

“Kamarku bukan disini, Vali” Ucap Rea jengkel

Pasalnya mereka sudah satu jam ribut tentang kamar yang akan di tiduri oleh Rea. Rea yang ingin kembali ke kamar di saat dia bangun dan Vali yang mengatakan jika Rea harus tidur di kamar yang sama dengannya.

Mau bagaimanapun Rea adalah Lunanya. Sudah seharusnya mereka tidur di tempat yang sama. Anggap saja otak Vali yang dulu tidak berjalan.

“Tidur Rea. Aku akan ke ruang kerja dan aku akan mengunci pintunya agar kamu tidak kabur” ucap Vali

Mood Rea semakin hancur saat mendengar suara pintu terkunci dari luar. Sedangkan Vali langsung memasuki ruang kerjanya dimana ada Reiki disana.

Reiki akan di beri tanda pada tubuhnya. Karena kini dirinya menjadi pelindung Rea, maka sudah semestinya pria rubah itu di beri tanda sebagai koloni dari Black Diamond.

Begitu Vali meletakkan tangannya pada bahu sebelah kiri Reiki, pria itu langsung merasa jika punggungnya terbakar. Reiki berteriak cukup keras. Rasanya tidak main-main. Reiki yang berelemen api biru sangat bertentangan dengan elemen api merah. Karena itu rasanya dia ingin melepas kulitnya.

Setelah lima belas menit, tanda Black Diamond terukir di bahu Reiki.

“Jaga Lunaku dengan baik. Kini selain Rea yang menjadi tuanmu aku pun juga” Reiki langsung mengangguk patuh

Begini lah resiko menjadi pendamping dan pelindung seorang wanita Werewolf. Selain melayaninya sang nona dia juga harus patuh pasangannya.

Vali segera kembali ke kamarnya dan melihat apa yang di lakukan Lunanya. Begitu masuk ke dalam kamar, Vali di buat terkekeh.

Gadis yang tadi tidak mau tidur di kamarnya kini sudah tidur dengan pulas. Bahkan saat Vali selesai mengganti pakaiannya menjadi baju tidur dan menarik Rea ke dalam pelukannya, wanita itu sama sekali tidak terbangun dan malah semakin menyamankan tidurnya.

***

“AAAAA” teriak Rea di pagi hari

Bagaimana dia tidak teriak. Seingatnya dia tidur sendiri dan kini sudah berada di pelukan Vali.

“Kenapa kau-” “Kamu” potong Vali

“Kenapa kamu tidur di sini?” tanya Rea

“Karena ini kamarku dan juga kita pasangan. Tidak ada yang salah. Berhenti berteriak dan menatapku seperti itu. Ini terlalu pagi” ucap Vali sambil menarik Rea kembali ke pelukannya.

Rea merasa menjadi orang yang bodoh, yang mau-mau saja di peluk oleh Vali. Padahal pria yang ada di hadapannya pernah membunuhnya. Meskipun bukan dia yang mengalami.

Rea jadi bertanya-tanya apa memang ini yang di rasakan oleh para Werewolf saat bersama pasangannya. Karena jujur saja, Rea merasa sangat nyaman berada di dalam pelukan Vali dan membuat matanya kembali mengantuk.

***

Rea kembali bangun dari tidurnya. Namun kini dia sendirian tanpa Vali di sampingnya.

“Kemana pria gila itu pergi?”

“Tapi apa benar dia Vali yang ada di ingatanku? Kenapa sangat berbeda? Vali yang di ingatanku sangat kejam. Bahkan saat menyuruh Rea meminum racun, wajahnya tidak menunjukkan penyesalan sama sekali” monolog Rea

“Apa dia memiliki kepribadian ganda?” Rea merinding sendiri jadinya

Rea memang wanita yang dingin bahkan ketus. Namun di balik semua itu dia adalah seorang yang penyayang dan sedikit gila. Bahkan di kehidupan sebelumnya, banyak yang membencinya karena wajah juteknya dan membuatnya mati dan nyasaar kesini. Mereka hanya tidak tahu siapa Rea dan sepertinya hal itu akan terjadi lagi. Hanya saja kini dengan keadaan yang berbeda.

“Karena kabur akan sangat susah setelah ini. Jadi aku akan membuat rencana untuk hidup disini. Aku akan membuat perhitungan pada orang-orang yang menyakiti Rea di masa lalu. Juga, aku akan mencari siapa Rea sebenarnya” tekat Rea

***

continuato

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Menjinakkan sang Alpha Tiran   Ch 66

    Waktu berjalan dengan cepat, kini si kembar sudah berusia 10 tahun. Vali maupun Rea tidak menyangka jika mereka bisa bertahan selama ini.Si kembar kini juga sudah mulai melakukan pelatihan mereka sejak 3 tahun yang lalu. River yang sudah mulai di gembleng untuk menjadi Alpha penerus dan Rain yang berlatih untuk menjadi oenyihir hebat.Keduanya memang terlahir kembar, namun dengan takdir yang berbeda. Awalnya Rain sempat depresi sast tahu dia tidak akan bisa menjadi Werewolf dan hanya menjadi seorang penyihir. Sekarang dia sudah menerima takdirnya.Awalnya River juga sampai kepikiran, karena takut kembarannya melakukan hal di luar nalar. Tapi, karena dukungan dari orang tuanya, Rain bisa bertahan."Aku harap Rain tidak berkecil hati seperti dulu," harap Rea."Tidak akan. Dia akan menjadi pendamping kakaknya dengan kekuatannya. Mereka akan menjadi duo yang hebat," ujar Vali.Vali tidak masalah jika Rain tidak bisa menjadi Werewolf, takdir putrinya memang unruk menjadi penyihir. Karena

  • Menjinakkan sang Alpha Tiran   Ch 65

    Seperti yang sudah Rea duga, Vali seperti kerasukan semalam. Kini tubuh Rea terasa remuk karena ulah Vali. Wanita itu kini sedang asik tiduran di ranjang. “Dasar. Dia kelewatan sekali setelah di kasih izin.” dengus Rea Berbeda dengan Rea yang sedang tiduran di ranjang karena badannya sakit, Vali malah terlihat begitu semangat seakan energinya telah diisi penuh. Bahkan pria itu sedari tadi tidak melunturkan senyumnya. Ehaan yang berkunjung hanya bisa menggelengkan kepala melihat kelakuan Vali. Dia seperti pria yang baru saja mendapatkan cintanya, padahal kakaknya sudah berada lama di sampng pria itu. “Apa yang di berikan kakakku sampai membuatmu setengah gila?” tanya Ehaan Lyan yang berada di sebelah Ehaan mengangguk setuju. “Apa perlu aku jawab?” ucap Vali dengan senyum bodohnya “Tidak perlu. Sepertinya aku tahu apa yang kalian lakukan semalam. Kakakku benar-benar mengubahmu menjadi pria yang bodoh ya sekarang.” tolak Ehaan “Enak saja. Mana ada aku bodoh.” protes Vali “Masih

  • Menjinakkan sang Alpha Tiran   Ch 64

    Vali duduk dengan tidak sabaran. Pria itu merasa jika jalannya pertemuan Alpha ini begitu lama, di tambah bahasan mereka yang sangat ringan. “Apa kita tidak bisa pulang saja?” tanya Vali pada Lyan “Tidak bisa.” jawab Lyan tegas “Kenapa?” “Yang benar saja kau Vali. Sudah, diam saja. Kunci saja mulutmu itu.” ucap Lyan dengan kesal Pria itu sudah tidak mau menjawab segala pertanyaan tidak bermutu yang keluar dari mulut Vali. Sedari tadi Vali terus-terusan bertanya kapan ini selesai dan Lyan sudah jengah akan itu. Vali memilin ujung bajunya karena mulai bosan. Ini semua di karenakan kedatangan Rea, pria itu jadi tidak ingin pergi kemanapun, dia saja terpaksa datang karena hadiah yang di tawarkan Rea. Lyan yang melihat apa yang di lakukan Vali hanya menggelengkan kepalanya. Biarkan sajalah pikirnya. *** “Alpha Vali, apa tidak ada yang ingin Alpha katakan?” tanya salah satu Alpha Vali yang sedang menundukkan kepalanya seketika mendongak. Dengan wajah malas pria itu berkata, “Tidak

  • Menjinakkan sang Alpha Tiran   Ch 63

    Semuanya sudah di selesaikan Rea dengan kurun waktu 2 minggu. Rea sudah harus segera kembali ke Black Diamond pack. “Seperti yang sudah aku jelaskan, kalian harus bisa saling membantu satu sama lain.” mereka semua mengangguk “Apa nenek akan kembali tinggal disini?” kini Rea beralih pada Wendy Wendy mengangguk. “Semua sudah berakhir. Sudah waktunya aku kembali kle rumah. Lagipula rumah kita meninggalkan banyak keningan indah.” jawab Wendy “Kami akan mengawasi mereka dengan ketat. Lagipula kamu sudah menghentikan mereka kemarin. Aku yakin mereka tidak akan bertingkah ceroboh untuk sementara waktu.” ucap Luci “Baiklah. Aku akan pulang. Suami dan anak-anakku sudah menungguku” Setelah berpamitan pada semua orang yang ada disana, Rea segera membuka portal dan masuk ke dalamnya di ikuti oleh Reiki di belakangnya. *** Begitu keluar dari pintu portal, Rea di sambut dengan suara rengekan Lyan pada suaminya. “Ayolah Val.” “Tidak!” tolak Vali “Minggu lalu sudah kenapa harus lagi?” “Mi

  • Menjinakkan sang Alpha Tiran   Ch 62

    Sesuai dengan kesepakatan, Rea tetap berada di Uhuru. Sudah satu minggu wanita itu disana. Dia mengajari struktur pemerintahan sesuai yang dia ketahui. Nama Kerajaan Utara pun kini di ganti menjadi Uhuru. Para rakyat yang berada di sana pun setuju dengan ide yang di kemukakan oleh Rea. Ada beberapa pihak yang tidak setuju karena bagi mereka darah bangsawan mereka tidak bisa di sama ratakan dengan darah biasa penyihir. Tapi semua itu teratasi karena hampir semua mayoritas menyetujui. Selalu ada pro dan kontra dalam dunia pemerintahan, jadi Rea tidak kaget sama sekali. Reiki pun berada di sana. Dia Rea tugaskan untuk mencari segala informasi dari bangsawan penyihir yang masih kukuh dengan keputusannya. Reiki yang seorang rubah tentu saja sangat mudah mendapatkan semua itu. Dia hanya perlu menyamar menjadi orang yang biasa mereka percaya dan mengorek informasi tanpa perlu ketahuan. *** “Apa yang sudah kamu dapatkan?” tanya Rea “Mereka tetap ingin membelot. Mereka memang mengatakan

  • Menjinakkan sang Alpha Tiran   Ch 61

    Setelah pembantaian keluarga kerajaan, kini ketua semua klan penyihir berkumpul. Mereka membahas apa yang akan mereka lakukan setelah ini. Mengingat kini sudah tidak ada raja yang memimpin mereka dan mereka bebas melakukan apapun. “Kita harus membuat peraturan yang di setujui oleh semua pihak. Jika tidak akan banyak kejahatan, mengingat penyihir saat ini termasuk yang terkuat.” ucap salah satu ketua “Aku setuju. Kita tidak bisa hidup bebas tanpa aturan, karena akan merugikan banyak orang. Para penyihir kuat akan semakin menindas penyihir yang lemah.” Kenyataan itu tidak bisa mereka bantah. Karena kebanyakan yang memiliki mana lemah menjadi pelayan atau hanya sekedar pedagang yang tak jarang di pandang sebelah mata. “Kalau begitu kita angkat saja Raja yang baru. Bukankah anak Floricel cukup kuat, dia bisa menjadi pemimpin kita.” “Aku menolak.” tolak Rea “Kenapa?” “Aku sudah memiliki suami dan lagipula suamiku seorang Alpha Werewolf, kami tidak mungkin tinggal disini dan pack ka

  • Menjinakkan sang Alpha Tiran   Ch 60

    “Sial! Kenapa telepati ku tidak berfungsi.” umpat Phelan “Mungkin mereka sudah tahu, Yang Mulia.” wajah Phelan berubah merah menahan emosi “Kita keluar.” titahnya Begitu sampai di luar, matanya langsungh tertuju pada satu objek, yaitu Rain yang sedang menangis. Phelan merasakan mana yang besar dan suci dari tubuh gadis kecil itu. “Aku akan mengambil gadis kecil itu.” ucapnya “Jangan yang mulia. Bisa saja ini jebakan untuk anda.” ucap orang kepercayaan Phelan “Tidak ada siapa-siapa disini. Aku yakin jika mereka tidak sengaja meninggalkannya disini dan mencari kita.” ucap Phelan sama sekali tidak curiga “Tapi yang mulia…” Phelan segera melangkah cepat kearah Rain yang bercucuran air mata. *** “Now.” Begitu aba-aba sudah keluar dan mereka melihat jika Phelan dan orang-orangnya sudah keluar, De Sade dan Olden keluar dari persembunyian mereka. Phelan dan anak buahnya terkejut saat melihat mereka di serang. Phelan tidak merasakan hawa keberadaan mereka saat keluar tadi. “Apa in

  • Menjinakkan sang Alpha Tiran   Ch 59

    Seperti yang sudah mereka rencanakan, kini mereka telah bersiap untuk menyerang Phelan.“Kalian sudah siap?” tanya WendySemuanya mengangguk. Luci segera membuat portal penghubung ke istana. Keluarga Olden sudah menunggu mereka di bagian belakang istana. Mereka akan menyerang dari dua sisi agar Phelan dan antek-anteknya tidak bisa kabur.Rea yang menggendong Rain mengepalkan tangannya. Wanita itu masih tidak rela putrinya menjadi umpan. Dengan satu tarikan nafas, Rea masuk ke dalam portal..“Ini istananya?” tanya ValiKayne mengangguk. Mereka berjalan kedalam, yang membingungkan kenapa istana ini begitu sepi? Tidak ada penjaga yang berkeliaran di istana.“Apa Phelan sudah tahu kalau kita akan datang?”“Sepertinya begitu.”“Aceline.”Aceline kemudian memejamkan matanya dan mulai fokus mencari keberadaan orang-orang istana.“Istana benar-benar kosong. Tidak ada satupun yang berada di istana.” ucap Aceline“Bagaimana bisa?”3 jam sebelumnya“Yang mulia, saya merasa akan ada yang menyera

  • Menjinakkan sang Alpha Tiran   Ch 58

    “Apa yang akan kita lakukan sekarang?” tanya Kayne“Maksud kakek?” tanya Rea“Rea, aku yakin kamu sudah tahu siapa musuh kita. Jadi, kakek meminta untuk menyelesaikan ini secepatnya” ucap Kayne“Kamu sudah mendapatkan apa yang di perlukan bukan?” Rea mengangguk“Kita lakukan secepatnya” saut Wendy“Rea, sudah tidak ada waktu untuk mempersiapkan diri. Phellan semakin bergerak liar dan acak. Pria tua itu mulai menyerang untuk mendapatkan Rain”“Lalu?” tanya Vali“Lalu apa lagi? Tentu Rea harus mulai merapalkan mantra yang di perlukan serta mengontrol mananya agar tetap sama” jawab Wendy“Kita lakukan sekarang nek” Rea berdiri dari duduknya“Jaga si kembar selagi aku melakukan pelatihan singkat” Vali mengangguk***“Pejamkan matamu dan taruh tangan sebelah kananmu di atas buku. Lalu fokuskan pikiranmu dengan apa yang ingin kamu lakukan” ucap WendyRea segera memejamkan mata dan mulai melakukan seperti apa yang di ucapkan Wendy. Wanita itu mulai menaruh telapak tangannya di atas buku, lal

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status