Share

Ch 04

Dal buongiorno al pomeriggio

.

.

Vali tidak bisa mempercayai apa yang ada di hadapannya saat ini. Lunanya yang murah senyum dan sangat penakut kini terlihat berbeda. Tatapan mata yang tajam dan sudah tidak ada ketakutan di dalamnya. Begitu berani menatap langsung ke arah Vali. Lalu, baru beberapa hari menghilang sudah mendapatkan pendamping yaitu rubah biru yang terkenal langka dan jarang memunculkan diri.

Vali terkekeh, “Ini yang akau mau” lalu Vali melihat Rea dengan senyum miring.

Rea mengerutkan dahinya bingung. Apa yang di maksud pria di hadapannya. Dengan langkah pasti Vali berjalan kearah Rea berdiri dan langsung menarik pinggang wanita di hadapannya.

“Kemana Luna ku yang dulu? Kenapa sekarang berubah menjadi serigala nakal?” Tanya Vali sambil membelai pipi Rea pelan

Rea terkejut dengan tingkah Vali.

Vali yang melihat keterdiaman Rea semakin asik melihat Rea. Kenapa sekarang Vali merasa Matenya begitu cantik. Kenapa semuanya berubah hanya dalam semalam. Haruskah Vali bersyukur karena memberikan Rea racun? Karena kini wanita di hadapannya benar-benar seperti Luna yang dia inginkan.

“Kita akan pulang sekarang juga. Alpha tidak boleh pergi terlalu lama dari pack begitu pula sang Luna” Rea tersentak mendengar ucapan Vali

“Tidak!” Rea melepaskan diri dari pelukan Vali

“Aku tidak akan kembali. Tidak akan!” Rea menolak

“Harus!” Ucap Vali penuh penekanan

Vali yang tiba-tiba merasakan rasa panas di belakangnya menyahuti, “Kau tidak akan bisa melakukan apapun, rubah. Dia Mateku, pasangan hidupku. Kami tidak bisa berpisah lama kecuali kematian” ucap Vali dingin

“Ayo Luna” ajak Vali sambil menarik pergelangan tangan Rea

“Aku tidak mau. Kau pasti akan membunuh ku lagi kan?” Ucap Rea dengan suara dingin

Vali tertegun mendengar nada suara Rea. Nada suara Rea memang terkesan dingin namun ada ketakutan di dalamnya.

‘Apa aku benar-benar keterlaluan menyuruhnya minum racun? Tapi aku tidak ingin dia mati di tangan orang lain. Tapi dengan perubahannya sekarang, aku rasa tidak salah’

“Tidak. Aku tidak akan membunuhmu. Maka dari itu jangan lemah. Kamu harusnya tahu Luna, aku membunuhmu dengan racun karena kamu terlalu lemah dan penurut” ucap Vali

Apa yang di ucapkan Vali memang benar adanya. Rea yang dulu sangat penurut. Apapun yang perintah yang keluar dari mulut Vali, dia akan langsung melakukannya. Maka tidak salah jika dulu semua orang di pack menganggapnya Luna lemah dan bodoh.

Vali yang dasarnya memang berhati beku tentu merasa tidak peduli. Meskipun Vali sudah menandai Rea dan melakukan mating.

Tapi Rea yang sekarang membuatnya ingin mengambilnya dan mengurung nya di kamar utama dan tidak memperbolehkan siapapun bertemu dengan Lunanya.

***

Setelah perdebatan panjang dan menguras energi disini lah dia. Duduk di pinggir ranjang dengan Vali di hadapannya.

Vali berhasil membawa Rea kembali ke pack saat malam hari. Tidak ada orang pack yang tahu jika Luna mereka kembali kecuali warrior yang berjaga di gerbang pack.

“Kamarku bukan disini, Vali” Ucap Rea jengkel

Pasalnya mereka sudah satu jam ribut tentang kamar yang akan di tiduri oleh Rea. Rea yang ingin kembali ke kamar di saat dia bangun dan Vali yang mengatakan jika Rea harus tidur di kamar yang sama dengannya.

Mau bagaimanapun Rea adalah Lunanya. Sudah seharusnya mereka tidur di tempat yang sama. Anggap saja otak Vali yang dulu tidak berjalan.

“Tidur Rea. Aku akan ke ruang kerja dan aku akan mengunci pintunya agar kamu tidak kabur” ucap Vali

Mood Rea semakin hancur saat mendengar suara pintu terkunci dari luar. Sedangkan Vali langsung memasuki ruang kerjanya dimana ada Reiki disana.

Reiki akan di beri tanda pada tubuhnya. Karena kini dirinya menjadi pelindung Rea, maka sudah semestinya pria rubah itu di beri tanda sebagai koloni dari Black Diamond.

Begitu Vali meletakkan tangannya pada bahu sebelah kiri Reiki, pria itu langsung merasa jika punggungnya terbakar. Reiki berteriak cukup keras. Rasanya tidak main-main. Reiki yang berelemen api biru sangat bertentangan dengan elemen api merah. Karena itu rasanya dia ingin melepas kulitnya.

Setelah lima belas menit, tanda Black Diamond terukir di bahu Reiki.

“Jaga Lunaku dengan baik. Kini selain Rea yang menjadi tuanmu aku pun juga” Reiki langsung mengangguk patuh

Begini lah resiko menjadi pendamping dan pelindung seorang wanita Werewolf. Selain melayaninya sang nona dia juga harus patuh pasangannya.

Vali segera kembali ke kamarnya dan melihat apa yang di lakukan Lunanya. Begitu masuk ke dalam kamar, Vali di buat terkekeh.

Gadis yang tadi tidak mau tidur di kamarnya kini sudah tidur dengan pulas. Bahkan saat Vali selesai mengganti pakaiannya menjadi baju tidur dan menarik Rea ke dalam pelukannya, wanita itu sama sekali tidak terbangun dan malah semakin menyamankan tidurnya.

***

“AAAAA” teriak Rea di pagi hari

Bagaimana dia tidak teriak. Seingatnya dia tidur sendiri dan kini sudah berada di pelukan Vali.

“Kenapa kau-” “Kamu” potong Vali

“Kenapa kamu tidur di sini?” tanya Rea

“Karena ini kamarku dan juga kita pasangan. Tidak ada yang salah. Berhenti berteriak dan menatapku seperti itu. Ini terlalu pagi” ucap Vali sambil menarik Rea kembali ke pelukannya.

Rea merasa menjadi orang yang bodoh, yang mau-mau saja di peluk oleh Vali. Padahal pria yang ada di hadapannya pernah membunuhnya. Meskipun bukan dia yang mengalami.

Rea jadi bertanya-tanya apa memang ini yang di rasakan oleh para Werewolf saat bersama pasangannya. Karena jujur saja, Rea merasa sangat nyaman berada di dalam pelukan Vali dan membuat matanya kembali mengantuk.

***

Rea kembali bangun dari tidurnya. Namun kini dia sendirian tanpa Vali di sampingnya.

“Kemana pria gila itu pergi?”

“Tapi apa benar dia Vali yang ada di ingatanku? Kenapa sangat berbeda? Vali yang di ingatanku sangat kejam. Bahkan saat menyuruh Rea meminum racun, wajahnya tidak menunjukkan penyesalan sama sekali” monolog Rea

“Apa dia memiliki kepribadian ganda?” Rea merinding sendiri jadinya

Rea memang wanita yang dingin bahkan ketus. Namun di balik semua itu dia adalah seorang yang penyayang dan sedikit gila. Bahkan di kehidupan sebelumnya, banyak yang membencinya karena wajah juteknya dan membuatnya mati dan nyasaar kesini. Mereka hanya tidak tahu siapa Rea dan sepertinya hal itu akan terjadi lagi. Hanya saja kini dengan keadaan yang berbeda.

“Karena kabur akan sangat susah setelah ini. Jadi aku akan membuat rencana untuk hidup disini. Aku akan membuat perhitungan pada orang-orang yang menyakiti Rea di masa lalu. Juga, aku akan mencari siapa Rea sebenarnya” tekat Rea

***

continuato

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status