Share

Ch 02

Dal buongiorno al pomeriggio

.

.

Rubah kecil itu begitu terkejut dengan bau darah Rea, hingga langsung menghisapnya dan segera dia jilat hingga luka itu menutup. Setelah itu timbul lah tato dengan gambar bunga dendalion di tubuh rubah kecil itu dan di pergelangan kaki Rea juga.

Rubah kecil itu berubah wujud menjadi pria.

"Aaaaa~ Gemes. Lucu" ucap Rea sambil memainkan pipi hewan yang kini menjadi pendampingnya.

"Bisa berhenti sebentar dan beri aku nama" ucap rubah itu mulai jengah

Rea melepaskan tangannya, "Tunggu sebentar" Rea terdiam memikirkan nama apa yang cocok untuk pendampingnya.

"Reiki?" Ucap Rea

"Reiki? Tidak buruk"

Rea tersenyum kecil. Rea terdiam memikirkan kemana dia harus pergi sekarang.

"Apa yang sedang kau pikirkan?" Tanya Reiki duduk di samping Rea

"Kemana kita akan pergi? Karena aku benar-benar tidak tahu dunia apa ini" ucap Rea

"Apa maksud mu? Kau seorang Werewolf, bagaimana bisa tidak tahu tempat tinggalmu" bingung Reiki

"Apa kau percaya jika aku bukan dari sini? Lalu tubuh dan wajah ini bukan lah aku" tanya Rea

"Tentu saja tidak! Tidak ada hal seperti itu disini!"

"Tidak perlu berteriak juga!"

Rea terkejut mendengar teriakan Reiki, hingga dia jadi ikut berteriak juga.

Rea pikir Reiki adalah tipe tenang karena muka lugunya. Tapi ternyata, suaranya sangat wow sekali. Bahkan ekspresi lugunya langsung hilang di gantikan wajah ketus dan jengkel.

"Apa yang kau tatap?" Ucap Reiki masih dengan wajah yang jengkel

"Kau" jawab Rea

"Aku?" Gadis itu mengangguk

***

Berbeda dengan Rea yang sedang asik bertengkar dengan hewan pendamping barunya. Di Black Diamond, Vali termenung setelah mencium bau yang begitu membuatnya pening. Bahkan wolfnya Reiden pun mengaum ingin tahu.

"Bau darah siapa ini? Kenapa begitu harum?" Gumam Vali

"Lyan, apa kau mencium bau darah?" Tanya Vali pada Lyan yang baru memasuki ruangannya

Lyan haynsworth atau biasa di panggil Lyan, Beta sekaligus teman dekat Vali.

"Ya. Aku mencium darah yang sangat manis" jawab Lyan

"Manis? Tidak harum?" Tanya Vali lagi

"Tidak. Bau darah itu memang manis. Apa kau mencium harum darah itu?" Kini Lyan yang bertanya

"Ya. Baunya sangat harum. Bahkan Reiden terus mengaum dalam diriku"

"Aneh. Semua orang di pack mengatakan jika bau darah ini sangat manis. Tidak ada yang mengatakan jika baunya harum" jelas Lyan

"Lalu bagaimana aku bisa mencium bau yang berbeda?" Lyan hanya mengangkat kedua tangannya tidak tahu

"Kau tahu dari mana bau ini berasal?" Tanya Vali

"Dari hutan terlarang. Para Warrior yang menjaga perbatasan langsung mencari saat bau itu menyerbak dan langkah mereka terhenti di hutan terlarang" jawab Lyan

"Hutan terlarang? Bagaimana bisa bau itu ada di sana? Disana hanya tinggal hewan pendamping dan beberapa guard yang menjaga mereka agar tetap aman" bingung Vali

"Aku juga tidak tahu. Tapi Val, kau mengatakan jika bau darah itu harum kan?" Lyan merasa aneh dan dia merasa tahu jawabannya

Vali hanya mengangguk kan kepalanya. "Apa kau tidak curiga?"

"Curiga apa?"

"Semua orang mengatakan jika bau darah itu manis dan hanya kau yang mengatakan darah itu wangi. Itu bukan Luna kan?"

"Kau yang benar saja. Dia pernah terluka dulu dan bau darahnya tercium biasa saja" ucap Vali menyangkal

"Lalu bagaimana? Para Warrior pilihan yang kau tugaskan mencari keberadaan Luna menemukan beberapa petunjuk jika Mate mu itu masuk ke dalam hutan terlarang"

Ucapan dari Lyan membuat mata Vali melotot terkejut. Bagaimana bisa semuanya saling terhubung. Tapi dirinya masih belum percaya jika bau itu milik Matenya yang dia coba bunuh.

Karena dulu saat berada di samping Matenya dia hanya merasa ada ikatan di antara mereka. Meskipun dia menyayangi Matenya tetapi dirinya tidak merasakan hal menggebu dan posesif, seperti layaknya para Alpha yang memiliki Mate.

Reiden pun tidak begitu bereaksi pada Rea.

"Apa racun yang dia minum bisa merubah segalanya?" Tanya Vali konyol

Lyan yang mendengar memejamkan matanya jengkel. Apa Alpha sekaligus temannya ini sudah mulai tidak waras, pikirnya. Mana ada racun mengubah segalanya? Yang ada racun mengubah orang yang hisup menjadi mati.

"Kau bodoh?" Ucap Lyan jengkel

"Aku kan hanya bertanya. Sejak hari itu dan menghilangnya dia, aku merasa ada yang berubah. Bahkan saat dia kesakitan karena racun itu pun aku tidak merasa sakit. Padahal kita sudah terikat" ucap Vali

Kini ganti Lyan yang terdiam. Apa yang di katakan Vali ada benarnya. Werewolf yang sudah memiliki Mate pasti akan kesakitan saat Matenya terluka. Tanda yang ada di tubuh mereka pasti akan langsung terasa sakit. Tapi Vali saat itu biasa saja dan malah asik bermain pedang dengannya.

"Kau benar juga" ucap Lyan

"Kita harus mencarinya hingga dapat. Aku ingin tahu apa yang terjadi denganya. Entah mengapa aku merasa aura Rea berubah saat mengunjungi kamarnya" curiga Vali

***

Kini Rea dan juga Reiki sudah sampai di salah satu desa. Reiki bilang, jika di desa ini semua bangsa Immortal ada. Rata-rata mereka tidak memiliki pack atau koloni hingga tinggal disini dan hidup berdampingan.

Rea memutuskan untuk tinggal sementara disini sambil terus belajar tentang dunia barunya. Reiki hanya bisa menurut sang tuan. Reiki rasanya sedikit menyesal saat mengikuti gadis Werewolf di depannya. Dia tidak menyangka tuannya sangat dingin tapi juga aneh di waktu tertentu. Selama perjalanan tadi Reiki merubah dirinya menjadi rubah dan bersembunyi di balik mantel yang Rea gunakan.

Setelah mendapatkan tempat untuk tinggal dan membeli bara bahan makan. Rea segera mengolahnya. Dia membuat makanan sederhana yang biasa dia makan dulu. meskipun mereka adalah bangsa Immortal tapi peralatan yang mereka pakai sama seperti di dunianya. Kompor gas, lemari es dan lain sebagainya sama. Hanya saja mereka tidak menggunakan handphone karena itu memang tidak di perlukan disini.

"Jadi boleh aku tahu apa yang kau lakukan di hutan terlarang?" Tanya Reiki

"Aku kabur dari Mate ku" ucap Rea santai

"Apa?! Bagaimana bisa kau kabur dari Matemu?" Reiki terkejut mendengar ucapan Rea

"Memang kenapa?"

"Kau bodoh ya? Kau sudah memiliki Mate dan kabur? Percuma! Matemu pasti akan menemukanmu" ucap Reiki

"Tidak mungkin. Tempat ini jauh dari pack tempatnya tinggal" Rea tidak percaya

"Jauh atau tidak nya tempat ini itu bukan masalah" ucap Reiki lalu menyibakkan rambut Rea, "Lihat! Kau sudah di tandai yang artinya kalian terikat. Sejauh apapun kau pergi Mate mu pasti akan menemukanmu" lanjut Reiki

"Jadi maksud mu, kepergian ku tidak ada artinya?"

***

continuato

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status