Di dekat Pintu masuk Dungeon Hutan Timur Sujana akhirnya telah tersadar Kembali.
“Uh... Apa yang sudah terjadi?” Ujar Sujana sambil memegang kepalanya.
“Kapten, Tolong Kami, Master X yang berada di Penjara Neraka, diserang oleh kelompok penyusup itu.” Ucap salah satu Prajurit kepada Sujana.
“Apa katamu? Tidak akan kubiarkan.” Dalam sekejap Dark Star pengguna petir itu menghilang menuju ke Penjara Neraka di Sebelah Barat Kota Gothina..
Di Pintu Luar Dungeon Hutan Timur, sebuah bukit yang indah..
“Ini sepertinya gawat, salah satu rekan kalian sudah tertangkap di Penjara Neraka Gothina.” Kata Ibu Kepsuk sambil mengobati penduduk yang terluka. Mendengar perkataannya, seketika Nijiro nongol dari Punggung Clori dan melompat ke arahnya.
“Dimana Penjara Neraka itu?” Tanya Nijiro mini.
“Ada di Barat Kota Gothina.” Ucap Ibu Kepsuk tanpa sadar. Nijiro yang mendengar lokasi Penjara itu segera kembali Lompat ke punggung Clori.
“Clor
Beberapa waktu sebelumnya di sekitar Hutan Timur yang berdekatan dengan pintu masuk Dungeon, Ria bergerak menuju ke arah Liana yang terlihat baru saja selesai bertarung. “Liana Chan, Apa kamu baik-baik saja?” Tanya Ria kepadanya dengan nada khawatir. “Aku baik-baik saja.” Jawab Liana.. “Kita harus segera bantu Nina Chan. Sepertinya dia melawan 2 anggota Dark Star sekaligus.” Kata Ria sembari menarik tangan Gadis Lolicon tersebut. Gadis berambut pink itu hanya mengikutinya. Kemudian mereka berlari menuju pintu masuk masuk dungeon. Setelah dalam perjalanan, mereka menemukan Nina yang sedang bertarung melawan prajurit boneka yang tersisa sambil menyembuhkan beberapa korban yang terluka dengan seragam sisternya. Ria dan Liana yang melihat segera membantu Nina, “Imagination Magic : Flaming Arrow,” Liana menggunakan sihir imajinasinya menciptakan Panah berapi. “Secret Magic : Laser Pistol.” Ria melancarakan serangan pistol lasernya.
Pukul 20.00 di dalam Penjara Neraka, Erina mulai membebaskan para tahanan menuju ke arah luar, akan tetapi tiba-tiba ada suara Raungan yang sangat kuat, dan seketika akan menghancurkan seluruh Penjara. “Sial, aku tidak sempat.” Erina hanya bisa menggunakan sihir peningkatan daya tahan kepada semua tahanan yang ada di dalam penjara. Penjara Neraka yang sudah menjadi makanan akhirnya roboh semuanya, mereka semua terjatuh ke lantai dasar. Para tahanan terlihat selamat, akan tetapi Erina tidak sempat melindungi dirinya dan terluka. Kelihatannya Iblis Sujana mendapatkan sebuah signal. Iblis Petir itu menuju ke Dungeon Hutan Timur dengan sangat cepat. “Master, kalian semua sudah aman.” Kata Clori yang bersembunyi disalah satu puing reruntuhan. “Mass Manipulation : Expansion Magic,” Morine menjentikkan jarinya dan menggunakan sihir pembesar. Morine, Saito dan Nijiro akhirnya kembali ke ukuran semula. “(Sihir Manipulasi Ukuran yang luar biasa,
Beberapa waktu kemudian Nijiro dan Clori telah sampai di Dungeon Hutan Timur. Dia bertemu dengan Nina, Suito, dan Saito yang sedang melawan Sujana. Nijiro yang melihat Nina segera menghampirinya dengan turun dari punggung Clori. Si awan ndut saat itu pingsan karena kehabisan tenaga. “Nina Chan, syukurlah kamu baik-baik saja.” Ujar Nijiro yang tanpa sadar memeluknya. “Nijiro Kun, kita dalam situasi Perang. Bukan saatnya untuk melakukan hal ini” Nina tersipu malu. “Aku mohon maaf.” Ucap Nijiro melepas pelukannya. “Hentikan kemesraan kalian! Coba kita cari cara untuk mengalahkannya! (Dasar Bajingan Nijiro),” Saito cemburu melihat aksi icha-icha mereka. “Nina Chan, Gunakan sihir penyembuhmu. Natasha sekarang dalam kondisi kritis.” Kata Nijiro sambil memberikan Tubuh Mini Natasha ke Nina. “Kondisinya sangat parah. Aku mengerti. Terbukalah Gerbang Malaikat Penyembuh, Merina.” Kemudian Merina muncul. Saat Merina berada di Bukit Dungeo
Di dekat Pintu Masuk Dungeon Hutan Timur, Nina menggunakan sihir terlarangnya. Dengan menggunakan energi kehidupan dan staminanya, Nina menciptakan sebuah Hole yang terus-menerus semakin memadat dan semakin terang. Bagian dari Jiwa Homie Nina sedikit keluar dan Bagian Jiwa halus tersebut masuk ke dalam Hole itu. Pada akhirnya Jiwa Homie baru tercipta. Homie baru itu berbentuk seperti sebuah Bola Besi Biru gelap yang bisa melayang di udara, Tubuhnya diselimuti oleh listrik dan gelombang Elektromagnetik. “Namamu Rai. Kamu adalah Jiwa Homies Elemen Petir, saya mohon lindungilah mereka.” Imbuh Nina yang terlihat kehabisan stamina. Gadis berambut Pirang Emas itu melemas, kemudian tak sadarkan diri. “Iya Master.” Ucap Rai dengan raut terkejut saat melihat Masternya ambruk. Nijiro yang melihat Nina drop segera memangkunya, Pria itu kemudian berusaha memanggilnya. “NINA!!” Di Reruntuhan Penjara Neraka Sebelah Barat Kota Gothina, Morine masuk ke dalam
Di luar Pintu Masuk Dungeon Hutan Timur, akhirnya semua Anggota Herby telah berkumpul. Mereka tampak menghampiri Nina yang berada di pangkuan Nijiro. “Nina Chan!” Nijiro memanggilnya dan berusaha berusaha membangunkan princessnya yang tertidur. Namun saat memegang kepalanya, suhu tubuhnya semakin menurun. “Nina Chan..” Ucap Ria sambil menggoyangkan tubuh Nina. “Ini gawat. Dia kehilangan suhu tubuhnya. Detak jantungnya semakin melemah.” Ucap Morine yang menghampirinya sembari memegang Kepalanya dan mengecek denyut nadinya. “Nina Chan bangunlah....” Nijiro terlihat panik ketika memegang Tubuh Nina yang suhu tubuhnya menurun. “Apa yang terjadi pada Nina? Kenapa dia bisa terlihat pucat begini?” Tanya Erina yang baru saja sampai.. “Dia telah menggunakan Sihir terlarang Soul Ressurection. Sekarang ini efek samping dari Sihir terlarang itu.” Kata Ria, Kemudian gadis berambut biru itu memungut Clori, Shuu, Sirius, dan Rai yang tekapar tak sada
Di Area Timur Dungeon Hutan Timur Morine menonjok kepala Natasha Brukk...... “Hentikan itu mesum! Itu sangat menjijikkan,” Ucap Morine dengan raut wajah yang marah. “Wkwkwkwk..... Kalo gak gituin kamu, kamu seenak jidat. xD” Imbuh Natasha dengan tertawa. Morine hanya menunjukkan ekspresi kesalnya. Setelah mengantar para pengungsi, Suito dan Saito menuju ke sebuah kawah yang berada di dekat sebuah bukit. “Apa yang kamu lakukan disini?” Tanya Suito kepada Saito yang terlihat meneliti sumber kawah. “Disini ada sumber mata air, saya rasa kita harus segera mengambil pasokan air ini. Ini air penyembuh Sihir.” Jelas Saito kepada Suito. “Jadi apa yang harus kita lakukan?” Tanya Suito kembali. “Suito San, Gunakan sihirmu untuk menyaring air ini, Kita akan bawa ke Pemukiman. “Ok. Water Magic : Water Controller.” Dengan sihir manipulasi Air, Suito mulai mengendalikan air tersebut. Sebagian Air terbang ke atas dari kawah. “
Saat Mereka keluar dari kapal dan hendak mencari Makanan, Liana memanggil Morine. “Morine Chan..” Sejenak Morine berbalik dan menoleh ke arahnya. Namun saat Morine menyadari kehadirannya, dia menjadi sedikit terdiam. “Aku ingin menceritakan sesuatu hal padamu.” Ujar Liana. Ibu Kepsuk melihat mereka akan membicarakan sesuatu hal kemudian meninggalkan mereka pergi mencari beberapa makanan. ==FLASHBACK== Beberapa minggu yang lalu di Herby. Saat itu, saat Liana menjalankan misi di Bandara Herby.. “Aku berjanji akan segera kembali Morine Chan.” Ucap Liana dengan raut wajah yang tersenyum. Saat itu Morine hanya melambaikan tangannya. Beberapa hari kemudian, Akhirnya Kapal Angkasa Liana telah kembali, akan tetapi ada sesuatu yang mengganjal. Saat Kapal tersebut terbuka, ada banyak sekali Boneka-boneka sihir yang dikirim dari Master X menyerang Kota Glory Herby. Saat itu suasana sangat kacau. “A
Di dalam Gubuk Kecil, “Nina Chan, lakukan sesuatu pada Rai ini. Dari tadi pingsan aja, gak sadar-sadar.” Ujar Ria sembari memberikan Rai kepada Nina. “Iya.” Jawab Nina yang memegang Rai. Kemudian Nina memanggil Nijiro tercintanya, “Nijiro Kun. Bisakah kamu memberi sedikit energi listrikmu pada Rai?” Ujar Nina sembari menunjukkan bola besi itu kepada Nijiro. “Tentu. Serahkan semuanya padaku. Element Form : Lightning Mode, Lightning Charging” Nijiro (Lightning) memegang Rai dengan kedua tangannya, dan menyalurkan Energi listrik. Kemudian Energi Listrik mengalir ke tubuh besinya. Tubuhnya bagaikan sedang sedang dicas. Beberapa saat kemudian, Rai mulai sadarkan diri. “Huh...” Rai melihat keadaan sekitar. “Rai, Apa kamu baik-baik saja?” Tanya Nina dengan penuh perhatian. “MASTER..” Tiba tiba bola besi itu terbang dan bertengger di dada Nina. “Berterima kasihlah kepada Nijiro Kun. Dia sudah memberimu Energi.” Imbuh Ni