Share

18. Luna Beruntung

"Iya, karena kalian enggak akan pulang kalau enggak penting," jawab Galih santai yang tanpa sadar menyentil hati Bunda Elsa.

"Kalau sudah tahu kenapa kamu bikin ulah? Kamu tahu 'kan, kalau waktu kami sangat berharga?" tanya Ayah Ethan.

Galih terkekeh kecil. "Tau. Bahkan saking berharganya kalian sampai enggak peduli sama aku."

"Bicara apa kamu, Galih? Kami peduli sama kamu. Enggak ada orang tua yang enggak peduli sama anaknya," sahut Bunda Elsa dengan suara yang sedikit meninggi.

Tentu saja dia tidak suka dengan kalimat yang dilontarkan anaknya itu. Bagaimana bisa, Galih berbicara dengan enteng kalau dia dan suami tidak peduli?

"Bukannya pekerjaan lebih penting daripada anak?" Wajah Galih kembali datar dengan tangan terkepal.

Brak!

Ayah Ethan memukul meja dengan keras. "Kami bekerja juga untuk kamu. Kalau bukan karena kerja keras kami, hidup kamu en

Ervin Warda

Yuhuu, double up nih.... Happy reading, Kakak-kakak ❤️

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status