Share

Menginterogasi Edwin

“Mas Tian.” Mataku terbelalak melihat Mas Tian berdiri di sana.

Nino masih betah di posisinya seolah tidak peduli pada orang lain.

“Biarkan dia tahu kalau aku ini calon suamimu, sayang,” ujar Nino dengan santainya.

Tubuh Nino ditarik dari belakang.

Bugh!

Aku meringis melihat Mas Tian kembali melayangkan kepalan tangannya mengenai wajah Nino.

“Kau ingin menikah dengan Serra tapi meniduri anaknya? Bangs*t!”

Nino menyeka sudut bibirnya yang kini dua-duanya mengeluarkan darah, dia mundur beberapa langkah.

Bugh!

Dengan cepat tangannya melayangkan bogem mentah membuat Mas Tian terjatuh bahkan keluar darah dari hidungnya. Bisa kupastikan itu sangat keras, lebih keras daripada saat Mas Tian menghajar Nino tadi.

“Cukup!” Aku menahan Nino yang menarik kerah baju Mas Tian. Melepaskan paksa tangan lelaki itu.

“Dari tadi aku diam, tapi aku tidak suka seperti ini,” geram Nino.

“Kau memang pantas, bahkan aku belum puas memukulimu!” teriak Mas Tian.

“Hentikan! Jangan seperti anak kecil. Pertengkaran
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status