Share

Kenyataan Pahit

“Jangan terlalu memikirkan orang lain, terkadang diri sendiri perlu kau pikirkan, kau utamakan.”

***

Nadya masih berada di ruang residen ketika ponselnya berdering dan mendapati dokter Ridwan meneleponnya. Jantung Nadya seperti berhenti berdetak, dengan tangan sedikit bergetar, ia mengangkat panggilan itu.

“Hallo, hasil pemeriksaan saya sudah keluar, Dok?” Nadya menahan nafasnya, ia benar-benar penasaran dang sangat ingin tahu hasil dari pemeriksaan menyeluruhnya tadi.

“Sudah, bisa ke ruangan saya, Dok?”

Nadya memejamkan matanya, kenapa rasanya seperti menantikan eksekusi mati? Kenapa rasanya ia begitu takut melangkahkan kaki kesana? Nadya menghela nafas panjang, mengangguk pelan dan kembali bersuara.

“Baik, saya kesana, Dokter.”

“Ok saya tunggu, Dok.”

TUT

Nadya meremas ponsel dalam genggamannya, jantungnya makin tidak karu-karuan. Bagaimana hasil pemeriksaannya

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status