LOGIN(Mature 21+) "Hanya saya yang boleh menyentuh kamu seperti ini, Kiara. Kamu mengerti?" -ADAM ADITAMA- ---- Kiara dibuat stres karena bertemu seorang bos yang seperti Adam. Sikapnya selalu saja membuat Kiara menjadi kesal, dan serba salah. Kesalahan sekecil apapun yang Kiara lakukan, Adam akan membuatnya kesulitan. Apa motivasi Adam sebenarnya?
View More“Ini sudah tiga jam. Apa kerjaan kamu sudah selesai, Kiara?” Tepat tiga jam sejak pesan terakhir yang dikirimkan oleh Adam, Kiara kembali mendapati nama lelaki itu muncul di layer ponselnya sebagai pengirim pesan. Dia tentu menagih sesuai kesanggupan Kiara. Beruntung, lima menit lalu semua pekerjaan yang diminta oleh Adam sudah selesai dia kerjakan.“Sudah, Pak. Kebetulan sudah saya selesaikan beberapa menit lalu. Sebentar, saya akan kirimkan file-nya ke Bapak.” “(Daftar Visa Aktif Karyawan . docx).”“(Akumulasi Data Kehadiran Karyawan .docx).”“Oke.”Kiara menatap kesal respon Adam setelah dia mengirimkan dua file yang diminta oleh lelaki itu. Lelaki itu seakan tidak ada inisiatif untuk berterima kasih atas kerja keras Kiara. Padahal bosnya itu tahu kalau kondisinya sekarang sedang sakit, dan tidak seharusnya menghandle pekerjaan.“Susah banget ya buat lo ngucapin makasih? Lo manusia bukan sih, Dam? Sumpah, gue kesel banget sama lo! Kalo nggak inget lo atasan gue, udah gue racun lo
Sudah tiga hari berlalu, tetapi Kiara belum juga bisa keluar dari rumah sakit. Kondisinya masih lumayan mengkhawatirkan. Hal itu tentu saja mengundang simpati dari rekan-rekan kerjanya. Mereka kembali datang ke rumah sakit untuk mengetahui keadaan Kiara yang terkini. Tentu saja kehadiran mereka membuat Kiara merasa senang. Setidaknya, dia memiliki mereka yang mau menjadi temannya dalam suka, dan duka.“Udah tiga hari lo di sini, Ki. Keadaan lo gimana? Masih belum ada perubahan, ya? Gue kangen lo. Kantor sepi kalo nggak ada lo,” ucap Nina yang tengah duduk di pinggiran ranjang tempat Kiara dirawat.“Iya, Ki. Kita khawatirin lo banget. Apalagi semenjak kita jenguk waktu itu, lo nggak ada kasih kabar apa-apa.” Arga menambahkan.“Karena itu semua, gue ngajak mereka buat dateng ke sini lagi jengukin lo. Kita nggak bisa tenang kalo belum tau keadaan lo secara langsung.” Susan ikut bicara.Kiara tersenyum, menatap teman-temannya satu per satu. Mereka satu-satunya alasan dia betah di kantor.
“Jadi tadi siapa yang kirim kopi?” Nina tampaknya sangat penasaran. Dia langsung menanyakan itu saat jam istirahat mereka tiba.“Kalo lo ragu buat minum mending kagak usah diminum, deh. Takutnya ada racunnya.” Raul ikut menyahut.“Iya bener. Selain racun, bisa jadi kopi itu ada peletnya. Ngeri.” Arga menambahkan.“Apaan deh kalian. Ini kopi ternyata dari pak Adam.” Kiara buka suara. Dia tidak mau semua teman-temannya semakin rebut memperdebatkan tentang si pengirim kopi yang sekarang isinya tinggal setengah itu.“What? Serius? Gue asal nebak aja padahal tadi. Cie … fix pak Adam suka sama lo, Ki. Jangan lupa ntar bagi PJ kalo kalian jadian.” Arga langsung menghujani Kiara dengan ejekan. Gadis itu tentu sudah sangat biasa dengan sikap teman satu divisinya yang satu itu.“Nggak usah bikin gossip deh, Kak. Tadi itu pak Adam kirim kopi karena dia merasa bersalah doang, udah bikin gue lembur dengerin semua omelan dia. Mana mungkin dia suka gue. Suk amah disayang-sayang, bukannya diomelin ti
“Gue kepikiran sama Kiara. Dari tadi di ruangan pak Devil kagak keluar-keluar. Jangan-jangan dia pingsan di sana,” ucap Raul yang membalikkan kursinya ke arah rekan kerjanya, merekaa juga melakukan hal yang sama.Sebenarnya pekerjaan mereka sudah selesai, tetapi sebagai bentuk solidaritas, mereka menunggu Kiara sampai kembali ke ruangan. Mereka juga berniat untuk pulang bareng-bareng.“Udah gue bilang, kan? Pak Adam kalo manggil ke ruangannya nggak mungkin cuma bentar. Dia bakalan ceramah dari Sabang sampe Merauke. Kuping nggak cuma ampe panas, tapi ampe keluar asep.” Arga menyahut.“Kita doakan aja yang terbaik, moga si Kiara keluar dari ruangan pak Adam dalam keadaan sehat selamat, tanpa kekurangan apapun.” Nina ikut bersuara.“Lo kira pak Adam zombie? Nggak mungkin juga dia ngapa-ngapain Kiara.”Saat mereka asyik membicarakan Kiara, yang dibicarakan tiba-tiba muncul. Gadis itu masuk ke dalam ruangan dalam keadaan kacau. Bukan hanya moodnya, dia juga terlihat sangat Lelah. Mau bagai












Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.