Share

Part 05

Author: Erisha.LA
last update Last Updated: 2021-08-28 17:00:56

Xander baru saja sampai di kafe, Xander langsung masuk ke dalam untuk menemui dua sahabatnya itu yang katanya sudah ada di dalam kafe.

“Xander di sini,” teriak Alan, lalu Xander berjalan ke ara dua sahabatnya itu.

“Dari mana saja kok lama banget?” tanya Rendra sambil meminum es kopi capucino kesukaan dia.

“Gue habis nganterin pacar gue tadi,” ucap Xander lalu memanggil pelayan kafe dan memesan minuman kesukaannya

“Wah nggak jomblo lagi dong,” ucap Alan

“Ngomong-ngmong siapa cewek lo?” tanya Rendra

“Ara sahabat dekat dari kecil sekarang sudah jadi sepasang kekasih,” ucap Xander

“Wah gila ternyata jadian sama cewek primadona kampus dan lo, Xan juga sangat populer di kampus apa jadinya kalau orang kampus sampai tahu pasti pada patah hati ini,” ucap Alan

“Wah iya ini kalau kita bikin berita di I* kalau Xander dan Ara jadian pasti bakal heboh dan yang pasti bakal jadi berita trending topik lagi,” ucap Rendra dengan penuh semangat.

Memang dasar Alan dan Rendra memang begitu suka sebarin gosip di kampus sudah kaya cewek saja, tapi Xander nggak masalah berteman dengan mereka berdua bagi Xander, Alan dan Rendra adalah sahabat yang baik mereka akan selalu membantu jika diantara kami ada masalah.

Di tempat lain Ara yang sedang tiduran dengan memainkan ponselnya tiba-tiba di kejutkan dengan adanya pintu terbuka yang menampakan mamanya. Claristha pun menghampiri anaknya yang sedang tiduran itu.

“Ra, kenapa semalam nggak pulang dan nggak kasih kabar ke Mama dan Papa, kamu tahu Papa marah besar lagi kamu di telepon juga nggak di angkat-angkat lain kali kasih kabar ke Mama ya,” ucap Claristha

“Maafin Ara ya Ma, semalam Ara benar-benar ketiduran di Apartemen Xander begitu juga dengan Xander,” ucap Ara lalu ia bangun dari tidurnya.

“Iya mama maafin tapi lain kali kasih kabar ya,” ucap Claristha

“Siap ma, o, ya mama masak apa aku laper ini mau makan,” ucap Ara

“Tadi mama nyuruh bibi masakin makanan ke sukaan kamu,” ucap Claristha lalu mengajak Ara untuk ke ruang makan dan Ara pun mengikuti di belakang mamanya.

Hari telah berganti hari dan bulan telah berganti bulan hubungan Ara dan Xander semakin dekat saja mereka juga sering melakukan hubungan intim dan Xander juga selalu mengeluarkan spermanya di rahim Ara.

Seperti pagi ini Ara baru bangun tidur dan ia merasakan pusing dan mual yang amat sangat, Ara langsun lari ke dalam kamar mandi dan memuntahkan semuanya di wastafle namun yang di muntahkan hanya air saja.

Ara merasa badannya sangat lemas ia sudah nggak sanggup lagi untuk berjalan ke ranjangnya, Ara pun pingsan di kamar mandi.

Claristha masuk ke dalam kamar Ara namun ia tak menemukannya saat ia melihat Ara ke kamar mandi betapa terkejutnya Claristha mendapati anaknya sudah pingsan di kamar mandi.

Claristha memanggil suaminya agar membantu dirinya untuk membawa Ara ke ranjangnya, Maxwel pun langsung mengangkat Ara dan membawanya ke ranjang dan menyuruh istrinya untuk segera menghubungi dokter untuk segera datang kerumahnya.

Tak berapa lama dokter sampai di kediaman Maxwel, lalu Claristha langsung menyuruh dokter segera memeriksa Ara, ia sangat khawatir terjadi apa-apa dengan anaknya.

Lalu dokter memeriksa Ara dan setelah selesai memeriksa dokter itu pun tersenyum kepada kedua orang tua Ara.

“Selamat anak Anda sedang mengandung dan usianya sudah dua minggu,” ucap dokter

“Apa anak saya hamil?" tanya Max dengan perasaan yang campur aduk namun ia tak bisa marah di depan dokter karena ini bisa jadi bumerang bagi dirinya apa lagi kalau sampai di telinga orang-orang luar sana pasti nama keluarganya akan di cap jelek.

“Saya juga sudah menuliskan resep obat yang perluh anda tebus di apotik nanti,” ucap dokter, Claristha pun menerima kertas lembaran yang berisi tentang resep.

Dokter itu pun juga berpamitan, Maxwel mengantarkan dokter tadi sampai depan pintu. Setelah itu Maxwel masuk ke dalam kamar Ara dan menunggu Ara sampai siuman. Claristha menyuruh bodyguard untuk menebus resep tadi ke apotik.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • My Friend   Bab 21

    Setelah dua minggu penuh kenangan di Paris, tibalah hari di mana Xander dan Ara harus kembali ke Manhattan. Perjalanan mereka di Paris telah mempererat hubungan dan menghadirkan banyak momen berharga yang akan selalu mereka kenang. Di atas pesawat yang membawa mereka pulang, keduanya duduk berdampingan, saling berpegangan tangan, mengingat hari-hari penuh keajaiban yang baru saja mereka alami.Saat pesawat mendarat di Bandara JFK, Manhattan, kehidupan kembali memanggil mereka dengan ritme cepat dan hiruk-pikuk yang khas. Xander dan Ara keluar dari bandara, bertukar pandang dengan senyum penuh arti, sebelum menuju taksi yang akan membawa mereka pulang.Di dalam taksi, mereka terdiam sejenak, menikmati sisa-sisa suasana Paris yang masih lekat di hati mereka. Ara menyandarkan kepalanya di bahu Xander, merasa nyaman dan damai. "Aku akan merindukan Paris," bisiknya."Aku juga," jawab Xander, mencium rambutnya. "Tapi Manhattan punya pesonanya sendiri. Kita akan menciptakan lebih banyak kena

  • My Friend   Bab 20

    Kehangatan sinar matahari pagi menerobos tirai kamar hotel, menyentuh wajah Ara yang tertidur. Xander sudah bangun, mengamati Ara dengan senyum lembut. “Betapa damainya dia,” pikir Xander, mengingat perjalanan mereka dari masa lalu yang penuh cobaan hingga saat ini.Ara membuka mata perlahan, mendapati Xander yang menatapnya. "Selamat pagi," bisiknya dengan suara serak."Selamat pagi," jawab Xander, mengecup keningnya. "Siap untuk petualangan hari ini?"Ara tersenyum lebar, mengangguk. "Tentu saja. Paris selalu menyimpan keajaiban."Setelah sarapan di kafe terdekat dengan croissant hangat dan kopi yang menggugah selera, mereka berjalan menuju Montmartre. Suasana jalanan yang ramai dipenuhi oleh seniman jalanan dan kios-kios yang menjual berbagai barang seni.Di depan Basilika Sacré-Cœur, Xander dan Ara menikmati pemandangan kota yang memukau. Mereka mengambil foto bersama, tertawa bahagia, menikmati setiap momen kebersamaan."Tempat ini selalu punya aura magis," kata Ara sambil memand

  • My Friend   Bab 19

    Paris, Prancis – Musim Panas, Tiga Tahun Kemudian... Langit Paris dihiasi awan-awan putih yang berarak perlahan, membingkai menara Eiffel yang megah dan Seine yang berkilauan di bawah sinar matahari. Xander dan Ara sedang duduk di sebuah kafe di tepi sungai, menikmati secangkir kopi dan croissant yang segar. Senyum tipis menghiasi wajah mereka, meskipun masih ada bayang-bayang masa lalu yang samar-samar terlihat di balik mata mereka. "Aku masih tidak percaya kita akhirnya ke sini," ujar Xander sambil menyesap kopinya. Dia menatap mata Ara yang bersinar di bawah sinar matahari. Ara tersenyum lebar. "Aku selalu tahu kita akan sampai di sini suatu hari. Paris adalah tempat impianku sejak kecil." Mereka berjalan menuju Notre Dame setelah sarapan, menyusuri jalan-jalan berbatu yang dipenuhi aroma roti panggang dan kopi segar. Suara musisi jalanan bermain akordeon mengisi udara dengan melodi yang ceria, dan orang-orang berlalu lalang dengan tawa dan percakapan yang menggema di sepanjang

  • My Friend   Bab 18

    Ara tersenyum kecil dan menikmati pelukan Xander. "Kami memiliki bayi yang sangat indah, hebat dan sempurna," ujarnya sambil membelai tangan Xander.Xander menatap bayi mereka yang tertidur dengan tenang di atas ranjang dan berkata, "Aku sangat bersyukur memiliki anak yang seperti dia. Dia adalah hadiah terbesar dalam hidup kita.""Aku setuju," ujar Ara sambil menarik tangan Xander ke arah dirinya dan berputar, sehingga ia menghadap Xander sambil tetap tertutup dalam pelukan Xander."Kamu dan anak kita selalu akan menjadi prioritas utama dalam hidupku," ujar Xander tersenyum."Dan keluarga kita selamanya akan menjadi yang terbaik," balas Ara tersenyum lebar.Mereka saling bertatapan dengan senyum di wajah mereka. Namun, suddently Xander terbangun dari mimpinya.Itu hanya mimpi, pikirnya dalam hati. Dia merasa sedikit sedih karena mimpi indahnya tiba-tiba berakhir. Namun, dia menggelengkan kepalanya untuk mengusir rasa sakit itu lalu bergegas bangun dari tempat tidurnya.Setelah mencuc

  • My Friend   Bab 17

    Xander dan Ara menjalani kehidupan yang bahagia bersama bayi laki-laki mereka. Xander selalu pulang dari kantor dengan cepat, tidak peduli seberapa sibuknya dia di kantor, agar dia bisa memberikan perhatian penuh kepada bayi mereka. Ara merasa senang melihat begitu banyak perubahan dalam hidup mereka setelah memfokuskan diri pada keluarga.Bayi mereka mulai tumbuh dan berkembang, dan setiap perkembangan baru diakui dengan sukacita. Setiap kali bayi mereka mencapai tonggak penting dalam kehidupannya, seperti belajar merangkak atau berjalan, mereka merayakan dengan penuh kegembiraan. Keluarga kecil mereka menjadi prioritas nomor satu.Namun, semakin besar bayi mereka, semakin Xander merasa khawatir. Ia merasa khawatir tentang bagaimana ia bisa mempersiapkan anaknya untuk masa depan, dan memastikan bahwa ia memiliki segala sesuatu yang dibutuhkannya di dunia ini. Ia sering merenungkan masa depan bayi laki-lakinya, dan bekerja dengan keras untuk menjamin kesejahteraan mereka.Ara melihat

  • My Friend   Bab 16

    Setelah liburan itu, mereka kembali ke kehidupan sehari-hari yang sibuk. Xander kembali fokus kepada proyeknya, dan Ara mempersiapkan segala kebutuhan untuk kelahiran bayinya. Namun, satu peristiwa terjadi yang mengubah segalanya.Pada suatu pagi, Xander mendapat telepon dari salah satu karyawannya yang mengabarkan bahwa proyek yang mereka kerjakan mengalami masalah besar dan membutuhkan perbaikan yang mendesak. Xander langsung berangkat ke kantor dan bekerja tanpa henti untuk menyelesaikan masalah tersebut.Sementara itu, Ara merasakan sakit pada perutnya dan merasa khawatir untuk bayinya. Ia memutuskan untuk pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan yang dibutuhkan. Setelah pemeriksaan, dokter mengatakan bahwa bayinya harus dilahirkan dengan segera karena ada masalah dengan kesehatannya.Xander merasa tidak tahu harus berbuat apa saat mendapat kabar ini. Ia sedih dan khawatir, tetapi harus tetap fokus menyelesaikan proyek. Ia meminta stafnya untuk melaporkan penyelesaian proy

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status