Home / All / My Girl is mine / Tunangan Kamu Sudah Melunasi Semuanya

Share

Tunangan Kamu Sudah Melunasi Semuanya

Author: Authoring
last update Last Updated: 2021-04-08 14:59:40

Malam hari, Reyndad berbaring di ranjang king size miliknya sambil menatap langit-langit kamarnya. Pikirannya kembali pada Adnan yang sedari tadi melayang di pikirannya.

Tangannya terulur untuk mengambil ponselnya lalu membuka silicon ponselnya dan mengeluarkan foto Adnan. Ya, dia mengambil foto berukuran 4x3 milik Adnan di dalam berkas yang Leo berikan padanya tempo lalu.

"Bisa gak ya, gue dapatin dia," gumamnya. Reyndad mengambil ponselnya lalu menelpon nomor Adnan.

"Tidak."

Ia langsung memutuskan panggilan dan menonaktifkan ponselnya. Reyndad mengembuskan napasnya sembari menyentuh dadanya karena detak jantungnya tidak karuan.

"Gak biasanya kayak gini, kok bisa ya?" monolognya seraya meletakkan ponselnya di samping ranjang lalu berjalan menuju jendelanya. Ia menatap langit yang cerah sambil memasukkan kedua tangannya di dalam saku celananya.

Ting!

Ponselnya berdering menandakan 1 pesan masuk. Tapi, kakinya enggan melangkahkan kakinya menuju ranjang. Mungkin matanya sudah terhipnotis oleh langit malam yang cerah.

***


Di sisi lain, Adnan kembali menatap baju kaos yang dikirim oleh nama Seok. Tangannya meraih ponsel lalu mencari nama Seok di aplikasi Facebook.

"Reyndad Adipratama Seok, pemegang perusahaan properti di Jakarta Selatan," gumam Adnan seraya membaca artikel dari ponselnya.

"Tapi, gak mungkin dia kirim baju ini ke gue," ucapnya.

"Kalo beneran gimana?" sambungnya lalu menggigit tali bantal gulingnya sambil memasang wajah sedih.

Adnan berpikir jika Reyndad akan bermain-main padanya. Adnan menyimpan baju tersebut ke dalam lemari pakaiannya paling bawah lalu ia membaringkan tubuhnya di ranjang untuk beristirahat.

***


Pukul 05.00 Adnan selesai membersihkan tubuhnya dan melaksanakan kewajibannnya.

Ia keluar dari kamar lalu membantu sang ibu yang sedang berkutat di dapur untuk menyiapkan sarapan pagi. Chaca--adik Adnan datang padanya seraya memberikan kertas yang tertulis tunggakan baju sekolah yang belum sempat ia bayar.

"Insya Allah, Kakak bayar," ucap Adnan seraya tersenyum untuk meyakinkan sang adik.

Adnan tidak memperbolehkan ibunya untuk bekerja karena ia sudah mendapatkan pekerjaan tetap walau terkadang uang tersebut masih kurang untuk mencukupi kehidupan sehari-hari mereka.

"Ini uang untuk 2 Minggu ke depan."

Adnan memberikan uang seratus ribu 7 lembar pada Fina lalu seratus ribu pada Sasha setelah selesai sarapan.

Hari ini, ia akan mengantarkan Chaca ke sekolah SMPN 04 Garudaku lalu pergi menuju tempat kerja.

Tanpa diketahui bahwa Reyndad mengikuti mereka dari belakang menggunakan motor matic NMAX berwarna hitam serta helm yang senada.

Setelah Adnan menjauh dari sekolahan,  Reyndad berjalan menuju ruang tata usaha untuk mempertanyakan keluhan administrasi adik dari Adnan.

"Sekitar 2.341.000 rupiah, karena Kakak Chaca membayar baru 300 ribu saja," ucap Pak Tono seraya memperlihatkan buku pada Reyndad.

"Kalau begitu, saya bayar semuanya."

Reyndad mengeluarkan uang dari dalam dompetnya untuk melunasi utang dari keluarga Adnan.

Saat mereka mempertanyakan hubungan Reyndad dengan keluarga Adnan, Reyndad menjawab dia adalah tunangannya.

Para guru mengucapkan selamat dan Reyndad mengucapkan terima kasih berlalu dari sekolah menuju kantor.

 

Sampai di kantor, Reyndad mencari informasi tentang Adnan di komputernya menggunakan aplikasi Facebook.

Tapi, tidak ditemukan. Apakah Adnan tidak menggunakan akun Facebook pikir Reyndad.

Ia tak mudah menyerah, Reyndad lalu berselancar menggunakan aplikasi Instagram dan hasilnya sama.

Reyndad mengerang frustasi sambil mengacak rambutnya. Ia menyandarkan punggungnya di kursi seraya menaikkan kedua kakinya di atas meja. Pikirannya kembali melayang saat Adnan memakinya habis-habisan sewaktu di depan pagar rumah milik Adnan.

"Dasar tengil," gumamnya sambil tersenyum.

Ceklek!


Pintu ruangan miliknya terbuka seiring dengan sepatu berhak tinggi berjalan menghampiri pria tersebut.

"Permisi, Pak. Nona Yuri ada di sini," ucap Alica selaku resepsionis.

Reyndad membelalakkan matanya saat mendengar nama Yuri. Alica meninggalkannya lalu seorang gadia tinggi semampai masuk ke dalam ruangannya dengan wajah sedih. Bukan, tapi itu hanya dibuat.

"Chagi, pokoknya aku mau balikan."

*Chagi dalam bahasa Korea artinya adalah sayang.*

Ya, Yuri adalah mantan kekasih Reyndad. Yuri memutuskan Reyndad karena ia akan pindah ke Indonesia untuk mencari pekerjaan. Dulu, sang ayah sangat menginginkan jika Reyndad berbisnis bersamanya di Korea, tapi Reyndad tidak menginginkannya. Sejak itulah, Yuri tidak lagi mengabari dirinya.

Reyndad menatapnya dengan dingin lalu menurunkan kedua kakinya di lantai dan berjalan ke arahnya sambil memasukkan kedua tangannya di saku celana dengan gaya cool.

"Buat apa jauh-jauh datang ke sini?" tanya Reyndad karena Yuri sudah mahir berbahasa Indonesia. Jadi, ia tidak perlu menggunakan bahasa Inggris padanya.

"Bogoshipda."

*Bogoshipda artinya adalah aku rindu padamu.*

Yuri memeluk tubuh Reyndad dengan cepat membuat sang empu sedikit terhuyung ke belakang akibat ulahnya secara tiba-tiba.

"Kau tahu? Aku menyesali semuanya," ujarnya menatap Reyndad.

"Aku tidak!" geram Reyndad membuat pelukan yang tadi erat mendadak lepas mendengar penuturan Reyndad.

Mata Yuri berkaca-kaca menatap Reyndad yang berjalan ke arah jendela, tapi senyuman evilnya seketika terbit di ujung bibir gadis itu.

"Geojinmal hajilma."

 *Jangan bohong* 

Yuri melangkahkan kakinya ke arah Reyndad sambil memeluknya dari belakang. Tapi, lebih dahulu ia menepis tangan itu sebelum menyentuh tubuhnya. Reyndad membalikkan tubuhnya menatap Yuri.

"Jung Yuri, jangan pernah mengusik kehidupanku lagi. Kita sudah berbeda."

Reyndad menyeret tubuhnya keluar dari ruangan lalu melempar tubuh Yuri membuat karyawan yang melewati ruangan atasannya melongo tak percaya. Baru beberapa hari ini mood bosnya membaik, tapi kedatangan Yuri, Reyndad menjadi kasar.

Yuri mengembuskan napasnya kasar lalu berjalan keluar dari kantor milik Adipratama. Di sisi lain, Reyndad membuka dua kancing kemeja bagian atasnya karena gerah menghadapi Yuri.


***

Hari ini, Adnan membawa uang senilai dua juta tiga ratus empat puluh satu rupiah untuk melunasi utang sekolah adiknya. Karena ia mendapatkan pinjaman uang dari Fero selaku sahabatnya.

Sampai di sekolah, ia memberikan amplop berwarna coklat pada Pak Tono. Tapi, beliau kembali memberikan amplop itu pada Adnan sambil tersenyum.

"Kenapa Pak?" tanya Adnan bingung.

"Tunangan kamu yang melunasi semuanya," ucap Pak Tono seraya memperlihatkan buku pelunasan pada Adnan.

'Siapa?' batin Adnan lalu keluar dari ruang tata usaha menuju motor maticnya.

"Apa benar, ya? Siapa laki-laki yang mengaku tunangan gue?" monolog Adnan lalu memasang helm ke kepalanya dan menghidupkan mesin motornya.

Jujur, ia sangat bahagia bila ada laki-laki yang menyukainya sampai melakukan hal seperti itu. Di benaknya, ia akan berterima kasih pada pemuda itu karena sudah melunasi semua hutang sekolah adiknya dan akan mengganti di kemudian hari.

Ia sampai di depan toko bakery lalu mencari keberadaan Fero yang belum menampakkan diri di depannya.

"Fero." Adnan memanggil Fero yang baru masuk ke dalam toko. Ia memberikan amplop tersebut ladanya sambil senyum yang merekah.

"Kenapa?" tanya Fero menatap Adnan.

"Ada seorang laki-laki yang melunasi utang adikku terus ngaku-ngaku sebagai tunangan," ujar Adnan sambil tersenyum dan menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • My Girl is mine   Don't Ever See Me Again

    Adnan melepaskan tangannya di dalam genggamanku dengan kasar. Tanganku terhempas dengan kasar di udara seiring tubuhnya berjalan masuk, matanya menatapku dengan tatapan benci seolah tak ada rasa rindu dan cinta di sana.Sementara aku hanya bisa diam mencerna ucapannya.Don't ever see me again."Geulaeseo,ige dangsin-i na-ege han jis-ingayo, Adnan? Wae naleul neoegeseo meol-eojige mandeulgo, neoui gyeot-eseo salajigo, naega geogieeobsneun neo jasin-ui haengbog-eulo meolliseo neoleul chyeodabogo sip-eo? Jigeum museun saeng-gag-eulhago issnayo, Adnan? naneun dangsin-eul chaj-eulyeogo ae sseossgo, simjieo eomeonido dangsin-ui ileum-eul buleumyeo pohyohayeo dangsin-eun ppalli jib-eulo dol-a wassseubnida."Aku menyeka air mata dengan kasar, kembali masuk ke dalam Cafe Halal untuk membayar makananku dan kembali ke hotel.(Jadi, ini yang kamu lakukan padaku, Adnan? Kenapa kamu ingin membuatku menjauh darimu, menghilang di sisi

  • My Girl is mine   You Are Wrong Person?!

    Pagi hari, Reyndad kembali berjalan menuju cafe halal. Ia melihat wanita berhijab dan bergamis warna navy sambil menggendong seorang anak kecil kira-kira usianya 2 tahun.Wanita itu membuka cafe halal seraya mencium pipi gadis kecil itu yang berada di gendongannya."Apa dia sudah menikah?" gumam Reyndad seraya duduk di bangku panjang dan memegang ponselnya.Pintu itu kembali tertutup rapat. Tak berselang lama, datanglah para pegawai dan beberapa orang chef memasuki cafe tersebut."Sekarang masih pukul 6 pagi."Reyndad menatap layar ponselnya. Walaupun masih pagi, banyak orang berlalu lalang berjalan di sini.Reyndad tetap duduk di bangku itu seraya menatap ponselnya. Bukan, itu hanya untuk mengalihkan perhatiannya agar mereka tak merasa terusik ketika Reyndad diam-diam mengintai cafe tersebut.Tak lama, wanita itu keluar seraya menenteng dua kotak di tangannya dengan helm yang melekat di kepalanya.Adnan.

  • My Girl is mine   Dia Sangat Tampan

    Reyndad hampir saja tersesat. Tapi, ia menghidupkan GPS di ponselnya lalu menggunakan peta dari ponselnya menuju cafe halal.Lumayan jauh dan memakan waktu lebih kurang 2 jam."Akhirnya," gumamnya seraya masuk ke dalam cafe halal tersebut.Reyndad duduk di meja sebelumnya ketika ia pertama kali datang ke cafe ini. Reyndad mengangkat tangannya ketika seorang wanita berpakaian seragam yang sama dengan karyawan lainnya menoleh ke arah Reyndad, berjalan seraya membawa buku menu."What do you want, sir?" tanyanya.Reyndad melirik ke papan nama wanita itu, Mia.(Mau pesan apa, Tuan?)"I'd like dessert, a sweet one and a cup of green tea."(Saya mau makanan penutup, yang manis dan secangkir teh hijau.)"Okay, please wait a few more minutes. We will carry your order."Mia berjalan meninggalkan Reyndad. Ia sedikit terpanah dengan pesona Reyndad, tak biasanya ia bertemu dengan lelaki yang tampan sepertinya.(Baik, si

  • My Girl is mine   Stunned to See Your Charm

    "Kita ke 'Cafe Halal' itu aja," tunjuk Reyndad."Jangan!" gertak Jong Ru membuat Reyndad menoleh ke arahnya dengan tatapan penuh tanda tanya."Wae?""Ani, geogi eumsig-i bissada," jawab Jong Ru.*Bukan, di sana makanannya mahal.*"Bissan? Bunmyeonghi hallal eumsig-imyeo seuta hotelmankeum bissaji anh-eul sudo issseubnida. Uhoejeon."*Mahal? Jelas itu makanan halal, gak mungkin semahal di hotel berbintang, kali.Balik kanan.*Jong Ru langsung memutar mobilnya tanpa melihat ke kaca spion. Beruntung tidak ada mobil lain di belakang mobil mereka.Jobg Ru dan Reyndad turun dari mobil. Jujur, Jong Ru sangat takut jika Adnan sampai tahu Reyndad berada di California."Mau duduk di mana?" tanya Jong Ru."Dekat pintu masuk saja."Reyndad mendudukkan dirinya di kursi yang ia inginkan. Sementara Jong Ru celingak-celinguk melihat keberadaan Adnan. Tidak ada, pikirnya."Hi good morning. What would you like

  • My Girl is mine   Jangan Sampai Ini Terjadi

    Reyndad menunggu Jong Ru sambil memainkan ponselnya. Ia berselancar di aplikasi Instagram ketika ia memposting jari manis milik Adnan yang terselip 3 buah cincin pernikahan dan 2 buah cincin mahkota dan berlian darinya dengan caption 'bogoshipda'. Tak lupa dengan emotikon love berwarna purpel, putih, merah, dan sebuah gambar cuncin dan berlian di sana.Banyak komentar dari nitizen yang merasa kecewa, patah hati dan karyawan yang turut mendoakan Reyndad agar tetap langgeng bersama Adnan.Reyndad jarang sekali mengumbar kemesraan mereka. Memajang foto mereka berdua di sosial median, entah itu di poto profil maupun poto sampul. Hanya memamerkan bagaimana bahagianya mereka melalu kata-kata lugas Reyndad saja.Walaupun Reyndad memposting hanya dua postingan tanpa mengumbar wajah Adnan.Tin!Reyndad menoleh ke arah mobil BMW silver lalu keluarlah Jong Ru. Reyndad segera menenteng kopernya seraya berlari kecil ke arah mobil Jon

  • My Girl is mine   Kau Masih Beruntung

    PoV AuthorPukul 20.00 PT, Jong Ru telah selesai membersihkan diri. Ia mengeringkan rambutnya menggunakan handuk kecil seraya duduk di ranjang memegang ponselnya.[Gue akan pergi ke California. Untuk liburan saja, kita satu kamar ya.]"Kenapa harus berkunjung, sih?" gumam Jong Ru mencebikkan bibirnya karena kesal.[Terserah padamu,] balas Jong Ru lalu menonaktifkan ponselnya. Ia berpikir bahwa Reyndad tak boleh tahu perihal Adnan berada di California.Tapi, bagaimana ia harus menyembunyikan Adnan dari Reyndad. Apa dia perlu memberitahukan pada Adnan?Jong Ru menggelengkan kepalanya. Ia tak boleh mengatakan ini pada Adnan. Melainkan pada Yayuk."Astaga, bahkan nomor temannya pun gue gak punya," cicitnya.Jong Ru bergegas menuju ke rumah Yayuk karena ia akan mengajak Adnan ke acara festival sebelum pergantian tahun.***Reyndad telah menyiapkan perlengkapannya. Besok pagi, ia

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status