Home / Romansa / My Hot Lady / Hari indah

Share

Hari indah

last update Last Updated: 2021-03-20 11:55:53

Evangeline bisa bernapas lega karena akhirnya ia bisa bekerja setelah enam bulan terakhir dia terus menutup diri di apartemen. Ia merasa tertekan dengan kejadian yang menimpa rumah tangganya, membuatnya butuh waktu lebih untuk menenangkan diri.

"Nona!" panggil salah satu recepsionis apartemen milik Evangeline.

Evangeline yang baru saja melangkahkan kaki di lobby lantas menghampiri meja recepsionis.

"Iya."

"Ada surat untuk Anda," ucap petugas itu langsung menyodorkan amplop berwarna coklat.

Evangeline melihat alamat pengirim yang tertera di bagian belakang amplop. Wanita itu terlihat tersenyum getir, ia lantas berterima kasih baru kemudian menuju lift untuk bisa segera naik ke unit apartemen miliknya.

Evangeline menaruh tasnya, ia lantas duduk di sofa dan mulai membuka amplop itu. Tertulis jelas jika itu dari 'Philadelphia'.

"Akhirnya," gumamnya.

Menaruh kertas yang ia baca, Evangeline memilih pergi ke kamar mandi. Wanita itu menanggalkan pakaiannya dan masuk ke dalam bathtub. Ia menenggelamkan seluruh tubuhnya di dalam air dan menyisakan leher hingga kepala di permukaan.

Ia memejamkan matanya, terlihat senyum getir di wajah. Evangeline mengingat kejadian delapan bulan yang lalu di mana hari-harinya saat itu begitu indah.

Philadelphia-Delapan bulan yang lalu.

Evangeline keluar dari kamar mandi menggunakan bathrobe dengan rambut setengah basah, ia begitu terkejut ketika tangannya langsung ditarik dan seseorang meraup tubuhnya dalam gendongan.

"Ka!" serunya yang terkejut.

"Apa, hah?"

Radhika sengaja menunggu istrinya di depan pintu kamar mandi, pria itu baru saja pulang dari kantor dan secara iseng langsung menggendong istrinya.

"Aku sangat bahagia hari ini," ucap Radhika yang masih menggendong Evangeline.

"Bahagia kenapa, hah?" tanya Evangeline yang sudah melingkarkan kedua lengannya ke leher suaminya itu.

Radhika menurunkan tubuh istrinya di atas tempat tidur, ia kemudian berbaring dengan posisi miring menatap lekat wajah istrinya.

"Ada apa?" tanya Evangeline seraya menatap bola mata Radhika bergantian.

Pria itu menggenggam telapak tangan Evangeline, kemudian mengecup punggung tangan istrinya.

"Terima kasih," ucapnya dengan mata yang masih menatap wajah Evangeline.

"Terima kasih kenapa?" tanya Evangeline dengan senyum yang terus merekah di wajah cantiknya.

Radhika menangkup kedua sisi wajah Evangeline, kemudian menghujani seluruh wajah istrinya dengan kecupan yang syarat akan kasih sayang, membuat Evangeline sampai terkekeh karena tidak ada satu inci pun wajahnya yang tidak mendapat kecupan.

"Atas saranmu, aku mendapatkan proyek besar itu, kamu memang bintang keberuntunganku, pembawa kabar baik di setiap langkahku," ujar Radhika dengan nada suara penuh kebahagiaan setelah puas menghujani wajah Evangeline dengan kecupan.

Mulut Evangeline terlihat menganga tidak percaya, sedetik kemudian ia mengatupkan bibirnya rapat-rapat.

"Benarkah? Selamat," ucap Evangeline yang ikut bahagia ketika tahu jika bisnis suaminya semakin berjalan dengan lancar.

"Hanya ucapan selamat?" tanya Radhika sedikit mengernyitkan dahi.

Evangeline menyipitkan mata, menatap suaminya dengan ekspresi wajah tidak mengerti. "Memangnya aku harus apa?" tanya Evangeline kemudian.

"Kamu tidak memberiku hadiah?" Radhika mengangsurkan punggung tangannya ke sisi wajah Evangeline.

"Bukannya terbalik, harusnya aku yang mendapat hadiah karena membantumu," kilah Evangeline.

"Oke, aku akan memberimu hadiah, tapi setelah aku mendapatkan hadiahku juga," ujar Radhika kemudian.

Pria itu langsung mendaratkan bibirnya ke daging tak bertulang Evangelin, menyesap  serta mengulumnya perlahan penuh dengan kelembutan, menautkan dalam-dalam bibir wanita yang sangat ia cintai.

Evangeline mengalungkan kedua tangannya ke leher Radhika, ikut menautkan bibirnya dalam-dalam.

Kini kegiatan mereka semakin bergelora, Radhika sudah menanggalkan seluruh pakaiannya juga bathrobe yang dikenakan istrinya. Mereka mulai berkubang dalam peleburan yang bergelora, napas mereka saling memburu mencari kenikmatan dalam diri masing-masing. 

Rasa bahagia mengalahkan rasa lelah seharian bekerja, bisa mencurahkan rasa cinta yang cukup besar kepada wanita yang sudah menemani selama lima tahun ini sangat membuat Radhika melupakan sejenak hari-hari berat ketika mengurus perusahaan miliknya.

-

-

-

 

Setelah selesai membersihkan diri sekali lagi karena perbuatan suaminya yang mengajaknya berpetualang naik ke nirwana. Evangeline kini sudah berdiri di depan lemarinya untuk berganti pakaian. Ia sedang memilih gaun mana yang akan dikenakan untuk pergi makan malam bersama suami.

"Ivi, jika kamu tidak segera berganti baju, jangan salahkan aku kalau akan memakanmu lagi," goda Radhika dari luar ruang ganti.

"Jangan mengada-ada, ini juga salahmu! Gara-gara perbuatanmu, aku susah mencari baju yang sesuai untuk menutupi tanda yang kamu tinggalkan!" balas Evangeline dari dalam ruang ganti dengan sedikit mengerutu.

Radhika terkekeh geli, ia sengaja meninggalkan tanda merah kebiruan di leher hingga pundak istrinya, tentu saja sekarang Evangeline tidak bisa memakai gaun dengan kerah pendek atau gaun bertali yang memperlihatkan bagian pundaknya.

Pria itu membuka pintu kamar ganti, ia melihat jika Evangeline sudah mengenakan gaun sederhana yang ia padukan dengan blazer. Radhika pun mendekat, ia merogoh saku celananya dan mengeluarkan sesuatu dari sana.

Tanpa Evangeline sadari, Radhika melingkarkan sebuah kalung dengan liontin berbentuk malaikat bersayap yang indah.

"Hadiahmu," ucap Radhika yang disusul dengan sebuah kecupan di sisi wajah istrinya.

Evangeline menyentuh liontin itu, ia bisa melihatnya dari bayangan pantulan cermin. Wanita itu terlihat terharu dan menengok pada suaminya yang berdiri di belakang.

"Terima kasih," balas Evangeline  yang kemudian mengecup sekilas bibir Radhika.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Marwah Cacabila
saling mencintai tp kenapa si radikha bisa khilaf....
goodnovel comment avatar
ida Sari
sepertinya mereka berdua saling mencintai tp knp bisa Radhika selingkuh
goodnovel comment avatar
Pengembara Elite
Hari yang indah ya??😎
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • My Hot Lady   MHL 222

    Setelah memantapkan hati, akhirnya Anira memutuskan untuk pergi. Hari itu Kenan dan keluarganya datang untuk berpamitan dengan Anira, setelah sebelumnya mendapat kabar dari Evangeline dan Devan. "Jangan lupakan kami," ucap Angel yang ingin melepas Anira. Anira mengangguk kemudian memeluk Angel, tak bisa berkata-kata karena dirinya begitu sedih meninggalkan keluarga itu. "Sering hubungi kami, oke!" pinta Angel lagi sebelum melepas pelukan. Anira lagi-lagi hanya mengangguk, sebelum kemudian beralih menatap Kenan yang sudah menatapnya sejak tadi. "Aku akan menunggumu kembali, Nira." Kenan langsung memeluk Anira, membuat gadis itu terkejut. Anira membalas pelukan Kenan, bahkan mengusap punggung pemuda itu karena tahu jika Kenan sama beratnya melepas. "Aku sangat menyayangimu, jangan lupakan aku," lirih Kenan sebelum melepas pelukan. Anira merasa jantungnya berdegup dengan cepat ketika Kenan mengucapkan kata itu, entah kenap

  • My Hot Lady   MHL 221

    "Kamu tidak akan pergi, 'kan!" Kalandra bicara empat mata dengan Anira di kamar gadis itu. Ia menatap Anira yang duduk di tepian ranjang."Aku tidak tahu." Anira menjawab pertanyaan Kalandra seraya menundukkan kepala.Wanita yang bicara dengan Evangeline adalah ibu kandung Anira, setelah sekian tahun wanita itu datang dan ingin membawa Anira karena merasa berhak atas gadis itu."Nggak, aku nggak izinin kamu pergi!" Kalandra langsung memegang kedua lengan Anira, bahkan tanpa sengaja mencengkeram begitu erat."Al, sakit!" pekik Anira mencoba melepas tangan Kalandra dari lengannya.Kalandra berlutut di depan Anira, menggenggam kedua telapak tangan gadis itu begitu erat, kedua bola matanya terlihat berkaca."Jangan pergi, Nira. Aku mohon," pinta Kalandra.Anira terlihat bingung, setelah sekian tahun dia tidak tahu siapa orangtua kandungnya, serta bagaimana mereka, haruskah dia melewatkan kesempatan bersama orangtuanya."Aku bingung

  • My Hot Lady   MHL 220

    "Apa maksudnya itu, hah?" Kalandra mendorong Kenan ke tembok.Kenan yang baru saja mengantar Anira ke kelas, cukup terkejut saat Kalandra langsung menarik dan membawanya ke samping gedung sekolah."Kamu kenapa sih, Al?" tanya Kenan bingung, apalagi ketika menatap amarah di mata saudaranya itu. Ia mengusap lengan yang sakit karena terbentur dinding."Apa maksudmu menciumnya?" Kalandra ternyata melihat dari jauh saat Kenan menangkup wajah Anira. Ia melihat punggung Kenan di mana saudaranya itu memiringkan kepala.Kenan terkejut mendengar pertanyaan Kalandra, tak menyangka jika saudaranya itu melihat."Al, dengar dulu--" Kenan ingin menjelaskan, tapi terhenti karena Kalandra yang tiba-tiba memukulnya tepat di pipi, membuatnya sampai memalingkan wajah."Apa kamu kira, karena dekat dengannya maka bisa membuatmu sesuka hati menciumnya? Aku tidak setuju kamu bersikap seperti itu padanya!" Kalandra yang sudah terpancing emosi, tak bisa berpikiran je

  • My Hot Lady   MHL 219

    Kenan berada di kamarnya setelah Kalandra dan Anira pulang. Ia menatap bingkai yang terdapat di meja belajarnya. Di sana terdapat foto dirinya, Anira, dan Kalandra.Kenan tiba-tiba menggelengkan kepala dengan senyum kecil di wajah, merasa lucu dengan hal yang dipikirkannya sekarang."Apa itu senyum-senyum sendiri?" tanya Angel yang ternyata melihat adiknya itu duduk melamun. Ia pun lantas berjalan masuk dan menghampiri Kenan.Kenan menoleh Angel yang kini sudah berdiri bersandar meja belajarnya."Siapa yang tersenyum?" Kenan mengelak dari pertanyaan sang kakak."Jangan bohong! Jelas-jelas tadi aku melihatmu tersenyum," ucap Angel."Hah, terserahlah." Kenan masih tidak mau mengakui. Ia malah membuka buku seakan ingin mengabaikan sang kakak.Angel menatap Kenan, seperti mengetahui sesuatu dari pandangan sang adik."Ke, apa kamu menyukai Anira?" tanya Angel tiba-tiba.Kenan langsung berhenti membalikkan buku saat mendengar

  • My Hot Lady   MHL 218

    Kalandra tidak jadi belajar karena kasihan dengan Anira. Ia pun meminta sopir untuk menjemput mereka. Dalam perjalanan pulang, Kalandra hanya diam, membuat Anira sedikit merasa heran."Kamu baik-baik saja, Al?" tanya Anira.Kalandra tersadar dari lamunan, kemudian menoleh ke arah Anira yang duduk di sampingnya."Aku tidak apa-apa," jawab remaja itu, mencoba mengulas senyum.Anira mengangguk karena Kalandra sudah mengatakan jika tidak apa-apa, mereka pun kembali menatap aspal jalanan.Sebenarnya Kalandra sedang memikirkan percakapannya dengan Kenan beberapa waktu lalu, saat Kenan sedang berganti pakaian.Di kamar tamu, beberapa waktu lalu."Ke, boleh aku tanya sesuatu?" Kalandra berdiri di samping pintu kamar mandi tempat Kenan berganti pakaian."Tanya saja!" Suara Kenan terdengar dari dalam kamar mandi."Aku melihat, akhir-akhir ini kamu sangat memperhatikan Nira. Apa ada sesuatu yang kamu sembunyikan dariku?" tanya Kala

  • My Hot Lady   MHL 217

    Angel sangat terkejut saat melihat Anira tercebur ke kolam. Saat ingin melompat, ternyata Kenan sudah melompat duluan. Angel pun akhirnya menunggu di tepian dengan wajah panik.Kalandra meraih handuk yang tergantung di kursi, lantas berjongkok begitu melihat Kenan membawa Anira ke tepian, ia langsung menarik Anira keluar dari kolam, serta menutup tubuh gadis itu menggunakan handuk.Anira sangat ketakutan, itu karena dirinya trauma. Sejak kejadian banjir itu, tenggelam adalah mimpi buruk untuknya. Kejadian di masa kecil itu, ternyata melekat di hati dan pikiran gadis itu.Kenan keluar dari kolam, kemudian langsung mendekat ke arah Wira dan mendorong teman kakaknya itu. Membuat beberapa teman Angel terkejut dan panik karena takut ada perkelahian."Kenapa kamu mendorongnya, hah?" Kenan murka dengan kejadian yang menimpa Anira, menyalahkan Wira seakan tak takut dengan pemuda yang lebih dewasa darinya itu."Siapa yang mendorong? Dia terpeleset!" Bela Wi

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status