Share

BAB 61

Darwin meraih tanganku kemudian menggandengku ke arah mobilnya. Risih? Iya! Awalnya aku merasa risih, aku belum terbiasa dengan status kami saat ini. Terlebih Darwin juga langsung kembali ke Jakarta setelah kami menikah 2 minggu lalu. Karena sepertinya pekerjaannya juga sedang padat-padatnya.

Sisanya, ia hanya menelponku setiap saat disela-sela pekerjaannya, menanyakan kabarku dan bayiku. Juga mengirim pesan dengan emoticon love di ujung kalimatnya. Hanya seperti itu hubungan kami setelah menikah. Maka, saat tangan kekarnya menggenggam tanganku, aku justru merasa risih, namun tak kupungkiri kehangatan telapak tangannya yang lebar dan hangat memberi rasa nyaman mengalir di seluruh pembuluh darahku.

Aku menengadah memandang wajahnya tepat setelah ia membukakan pintu mobilnya untukku. Darwin pun menatapku sambil tersenyum kemudian satu kedipan mata darinya membuatku segera memalingkan wajah dan buru-buru masuk ke dalam mobil. Ada getaran yang asing dalam hatiku.

***

Bukan tanpa alasan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Teh Euis Tea
menyesalkan si wildan, ternyata ibu hamil itu bisa juga seksi
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status