Share

Bab 54

Di sepanjang perjalanan aku hanya menatap ke arah depan. Jalanan terasa begitu lengang. Sesekali aku hanya menoleh ke arah luar melalui kaca jendela sebelah samping hanya untuk menghindari tatapan Mama. Tak ingin beliau melihat mataku yang berkaca-kaca.

Bukan karena aku akan kehilangan Mas Pandu.

Bukan!

Tapi aku hanya merasa bersalah pada kedua orang tuaku. Seharusnya di usiaku yang sudah kepala tiga, aku sudah tidak menjadi beban untuknya. Namun nyatanya, semua yang terjadi tak sesuai dengan apa yang aku inginkan.

Padahal sewaktu aku masih mengandung, aku pernah membayangkan pergi ke rumah Mama bersama Mas Pandu dan anakku. Namun kini aku benar-benar datang ke sana. Bersama Daffa. Namun tanpa kehadiran Mas Pandu.

Bahkan aku pulang membawa status baru.

Aku menoleh ke arah Mama, kedua netra itu terpejam. Wajah yang masih menyisakan kecantikan sewaktu muda itu kini sudah mulai dipenuhi dengan keriput halus. Membuat rasa sesak itu menyeruak. Lagi-lagi aku merasa bersalah, merasa malu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status