Share

Bab 59

Kedua mataku membelalak saat melihat seorang nenek tergeletak di atas jembatan dengan kondisi yang mengenaskan. Ada bercak darah di lengan tangan kanannya.

Dengan perasaan malu yang luar biasa aku langsung memutar tubuh kemudian dengan langkah cepat dan kepala yang menunduk aku berjalan ke arah belakang.

Kasak-kusuk masih tertangkap di indra pendengaranku. Tak sedikit dari mereka mengeluarkan gelak tawa melihat kekonyolanku.

Kupikir perempuan yang menjadi pusat perhatian itu Lidya, mengingat tadi malam ia menelponku agar aku cepat datang ke sini. Tak mungkin aku salah dengar, aku masih ingat betul siapa pemilik suara itu.

"Mas mau ke mana? Ini istrinya bagaimana?" Pertanyaan itu dilontarkan saat aku menjauhi kerumunan itu. Pertanyaan yang disambut gelak tawa dari mereka semua.

Aku terus melangkah tanpa berniat berhenti walau hanya sekedar menjawab ucapan mereka. Rasa malu kali ini benar-benar menguasaiku. Bagaiamana mungkin aku bisa seyakin itu jika yang ada di depan sana adalah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status